Share

Sekretaris Presdir

last update Last Updated: 2024-08-12 12:07:24

Dugaan Tatiana ternyata salah. Rei bukan menempatkannya sebagai karyawan back office. Tapi sebagai asisten pribadi atau sekretarisnya. Semua ini jauh di atas ekspektasi Tatiana.

“Rei, aku sama sekali nggak ada background sekretaris lho …” Tatiana memberitahu. Secercah rasa kurang percaya diri timbul di hatinya.

“Nggak apa-apa, aku yakin kamu pasti bisa. Tapi ini beneran jadi asistenku lho. Maksudnya, nanti kamu juga harus ngelakuin hal-hal yang sifatnya pribadi. Misalnya menjemput Lala ke sekolah. Nggak keberatan kan?” tanya Rei untuk lebih meyakinkan. Siapa tahu Tatiana merasa tugas-tugas yang Rei berikan berada di luar konteks sebagai seorang sekretaris.

“Tentu saja nggak, aku suka anak-anak kok,” sahut Tatiana cepat. Bekerja di ER Petroleum, nama perusahaan Rei, sudah merupakan keberuntungan yang luar biasa bagi Tatiana. Jadi apa masalahnya kalau hanya disuruh menjemput seorang anak kecil ke sekolah lalu mengantar ke rumahnya, kemudian kembali lagi ke kantor. Sepertinya tidak sul
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kegep

    “Papa!” Nabila berseru riang saat melihat Rei dari jauh. Anak perempuan kecil itu baru saja keluar dari kelasnya.“Papa nggak telat kan?” tanya Rei menyambut Nabila yang berlari menyongsongnya.“Nggak kok, Pa, aku baru aja keluar.” Mata bulat Nabila pindah pada Tatiana yang berdiri di sebelah Rei. Selama sepersekian detik anak itu memandang Tatiana dengan penuh arti.Tatiana tersenyum hangat. “Lala, masih ingat nggak sama Aunty Tia?”Nabila mengangguk cepat, tentu saja dia masih ingat. Baru tadi malam mereka bertemu. Jadi mana mungkin dia bisa lupa.Tatiana bermaksud duduk di jok belakang sendiri, tapi Rei melarang dan menyuruh duduk di depan dengan Lala. “Nggak sempit kan?” tanyanya kalau saja membatasi gerak-gerik Nabila.“Nggak, Aunty.”Tanpa sadar Tatiana mengusap kepala Nabila dan rambut panjangnya yang dikuncir dua. Dia membayangkan kalau nanti mempunyai anak perempuan yang manis, imut, dan pintar seperti Nabila. Tapi kemudian Tatiana menepis pikiran itu jauh-jauh. Bagaimana m

    Last Updated : 2024-08-12
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Cemburu

    Rei menatap tajam pada Bian dan Gladys yang kini duduk tidak jauh dari mereka. Karena ramainya pengunjung di dalam resto, mungkin Bian jadi tidak menyadari kalau Tatiana juga berada di tempat yang sama dengannya.Rei sudah tidak tahan lagi untuk tetap diam. Bian harus tahu kalau istrinya juga ada di sini dan melihat perselingkuhannya.“Rei, mau ke mana?” Tatiana bertanya saat Rei tiba-tiba berdiri.“Aku harus bicara sama Bian, Tia.”“Jangan, Rei, nggak usah!” cegah Tatiana seraya menahan tangan Rei.“Kenapa?” tanya Rei tidak mengerti. Bagaimana mungkin Tatiana bisa bersikap setenang itu, seakan tidak terjadi apa-apa, padahal sang suami terpampang nyata di depan matanya sedang bersama wanita lain.“Nggak usah, Rei, nggak enak dilihat orang.” Tatiana khawatir kalau Rei mendatangi Bian, takutnya dia akan emosi dan memancing perhatian orang-orang di resto itu.Rei kembali duduk. Kalau bukan karena Tatiana yang melarangnya, dia tidak akan tinggal diam. “Om Bian!” seruan Nabila yang tiba

    Last Updated : 2024-08-12
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pencuri Kecupan

    Sudah sejak tadi Bian duduk di beranda sendiri. Berbatang-batang rokok pun sudah bertransformasi menjadi puntung dan teronggok di menggunung di dalam asbak bulat yang berada di atas meja. Hatinya yang galau serta perasaannya yang kacau terlukis di wajahnya yang terlihat gusar.Bagaimana tidak gusar. Sudah jam sembilan malam, tapi Tatiana belum juga pulang. Bian sudah meneleponnya berkali-kali. Memang tersambung, tapi tidak dijawab. Semua itu membuat Bian bertambah jengkel. Lebih baik bagi Bian Tatiana mematikan ponselnya saja daripada terhubung tapi tidak dijawab seperti ini.Deru mesin mobil yang semakin mendekat dan akhirnya masuk ke halaman rumah membuat Bian bangkit dari duduknya dan langsung berdiri. Lelaki itu dengan tidak sabar menunggu Mario keluar dari mobil. Tadi Bian memang menyuruh supirnya itu ke kantor Rei dan membawa Tatiana pulang. Nyatanya dia harus kecewa begitu mengetahui tidak ada siapa pun yang turun dari mobil melainkan Mario sendiri.“Gimana, Yo? Mana Tatiana?

    Last Updated : 2024-08-12
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Grogi

    Saat bangun pagi ini Bian tidak menemukan Tatiana di sebelahnya. Mungkin dia di kamar mandi, pikir Bian. Lelaki itu kembali memejamkan matanya dan berniat menyambung tidur. Dia butuh waktu, minimal dua puluh menit lagi agar kantuknya benar-benar hilang. Semalam entah jam berapa Bian baru bisa tidur. Pikirannya melayang kemana-mana dan tidak tentu arah. Bian tersentak dua puluh menit kemudian ketika alarm yang tadi dia snooze berbunyi nyaring. Terpaksa dibukanya lagi mata yang masih terasa berat. Begitu melihat dunia, Bian masih belum menemukan sosok Tatiana di kamarnya. Apa mungkin dia mandi selama itu?Malas-malasan Bian turun dari tempat tidur, lalu mengayun langkah kecil menuju kamar mandi. “Tia!” panggil Bian di depan pintu, tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Apa mungkin percikan air shower mengganggu pendengaran Tatiana sehingga tidak mendengar suaranya? Ah, rasanya tidak mungkin.“Tatiana…!” panggil Bian lebih keras agar istrinya itu bisa mendengarnya. Karena masih hening,

    Last Updated : 2024-08-13
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Khawatir

    “Kamu bisa nyetir nggak sih?” sergah Bian pada Mario yang menekan pedal rem secara mendadak sehingga tubuhnya terhuyung ke depan dengan tiba-tiba.“Maaf, Pak Bian, di depan ada motor nyalip, Pak,” ujar Mario memberitahu. Sejak dari rumah tadi dia mengemudi di atas batas kecepatan biasanya. Bian yang menyuruh, dan kini dirinya yang disalahkan.“Udah salah masih aja ngeles!” omel Bian lagi. Sejak tadi ada saja yang membuatnya kesal. Dan semua itu penyebabnya hanya satu itu. Tatiana.Mengetahui suasana hati sang atasan yang memburuk, Mario memilih diam. Dia tidak akan membuka mulut kalau Bian tidak mengajaknya bicara. Salah-salah bisa kena sembur lagi.Bian mengutak-ataik ponselnya dan mencoba menghubungi Tatiana. Ini entah sudah ke berapa kalinya dia menelepon istrinya itu, tapi hasilnya tetap sama. Tatiana tidak merespon. Entah apa maksudnya. Tidak mungkin Tatiana tidak tahu atau tidak mendengar. Dia pasti sengaja. Ya, sengaja. Bisa saja. Entah untuk alasan apa. Langkah kaki Bian ter

    Last Updated : 2024-08-13
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Cemburu Menguras Hati

    Tatiana dan Rei sedang berada di sekolah Lala. Harusnya cuma ada Tatiana saja, tapi Lala bersikeras agar Rei tidak pergi dulu dan menemaninya di sana. “Papa nanti aja pulangnya ya …”“Tapi Papa harus kerja, nak… Lala sama Aunty Tia dulu ya …”Lala memberengut, menunjukkan harapan yang terpatahkan. Tangannya berpegangan erat di lengan Rei.Tatiana yang melihat semua itu memberi kode agar Rei tetap bertahan. Setidaknya agak sepuluh atau dua puluh menit.Mengerti tanda dari Tatiana, Rei akhirnya pun mengiyakan. Sejenak dia melupakan pikiran tentang pekerjaan yang sudah menunggu hari ini. “Ya sudah, Papa akan di sini dulu.”“Yeaayy…!” Lala bersorak kegirangan. Anak itu berjalan di tengah-tengah di antara Rei dan Tatiana. Kedua tangannya menggamit lengan Rei dan Tatiana.“Lala, itu mama baru kamu ya?” Seorang anak dengan poni selamat datang menghadang dengan pertanyaan lugunya.Lala tersenyum manis. “Bukan, ini namanya Aunty Tia. Cantik kan? Kamu tau nggak, Aunty Tia yang bikin semua na

    Last Updated : 2024-08-13
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Begini Karena Kamu

    Dengan matanya sendiri Bian menyaksikan Tatiana dan Rei duduk berdampingan. Begitu dekat dan tanpa jarak di mata Bian. Udah gitu mereka terlihat akrab satu sama lain. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Tatiana nampak bahagia saat bersama Rei. Bian bahkan tidak pernah melihat Tatiana tertawa selepas itu saat bersamanya. Jangankan tertawa, senyum pun jarang. Seolah dia begitu tertekan saat berada di rumah.Tidak tahan lagi, Bian berjalan mendekati Tatiana yang sampai saat ini masih belum menyadari kehadiran Bian di tempat yang sama dengannya.“Tatiana, pulang!” Tatiana yang sedang mengobrol dengan Rei terang saja kaget saat lengannya ditarik dengan tiba-tiba.Perempuan itu menoleh dan mendapati suaminya yang kini mencekal tangannya. “Bian …,” desisnya kaget.“Pulang sekarang, Tia!” Suara Bian memang tidak keras, tapi Tatiana menangkap ada nada memaksa di sana.“Kenapa, Bi? Aku masih ada acara,” jawab Tatiana menolak.“Aku suami kamu, Tia, kamu harus dengar semua yang aku katakan.”“

    Last Updated : 2024-08-13
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Dasar Banci

    Tatiana ikut melihat ke arah pintu. Di sana, Gladys berdiri tegak memandang mereka berdua. Matanya berlarian gelisah melihat Bian dan Tatiana.Bian yang semula kaget segera mengendalikan diri.“Kenapa nggak ketuk pintu dulu sebelum masuk?” Itu satu-satunya pertanyaan yang berhasil keluar dari mulutnya.“Maaf, aku nggak tahu kalau ada tamu.”Tamu? Tatiana tertawa dalam hati mendengar Gladys menyebutnya sebagai tamu. Lo kali yang tamu! Rutuknya sebal.“Pak, maaf, saya sudah larang Mbak Gladys, tapi dia nggak peduli, Pak.” Kania yang datang kemudian memberitahu.Bian mengangguk pelan, tapi hatinya menggeram kesal. Kania yang sadar situasi segera pergi.“Duduk, Dys,” suruh Bian pada Gladys yang masih berdiri.“Aku mau duduk di mana?” tanya Gladys seraya melirik pada Tatiana.“Kamu duduk di sini aja, aku udah mau pergi kok,” jawab Tatiana seraya berdiri dan menyampirkan tasnya ke bahu.“Tia!” seru Bian melarang agar istrinya itu tidak meninggalkannya.“Ya, kenapa, Bi?” sahut Tatiana santai

    Last Updated : 2024-08-14

Latest chapter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status