Share

Bab 71. Ketiduran Saat Bima Menghisap ASI-ku

Bab 71. Ketiduran Saat Bima Menghisap ASI-ku

“I-iya, Pak, Bening paham. Maafkan Bening. Bening balik ke kamar saja!” sahutku lalu pergi.

“Ning!” panggil Mas Elang menghentikan langkah kakiku.

“Aku nggak merasa sakit. Aku malah sangat senang. Lihat aku, Ning! Aku sudah bisa berdiri seperti ini saja, aku sudah sangat bahagia. Tolong dukung aku, ya! Bapak mau memeriksa tungkai kakiku, apakah masih bisa berfungsi atau tidak. Kalau bisa, Bapak akan mengobati kakiku sampai smebuh. Sampai aku bisa berjalan lagi. Kalau teryata tidak bisa berfungsi lagi, aku akan terpaksa ke luar negeri seperti rencana Ibu dan Kinanti. Kinanti yang akan mendampingi aku selama menjalani pengobatan di Singapore. Mau tak mau aku harus berangkat, Ning. Masa cuti yang diberikan kantor padaku terbatas waktunya. Jika aku tak bisa sembuh lagi, otomatis aku harus kehilangan pekerjaanku. Kau paham maksudku?”

Resah langsung menderaku. Mas Elang menyebut nama Kinanti. Kenapa aku merasa cemburu? Padahal Mas Elang jelas-je
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status