Share

Bab 103

Aku kembali menatap kantong keresek hitam itu dengan penuh tanya, pikiranku kini dipenuhi prasangka. Mungkinkah ada seseorang yang begitu tidak menyukaiku selama ini. Tapi siapa?

"Siapa yang sengaja ingin menerorku seperti ini?" Batinku mulai bertanya

****

Kejadian semalam membuat tidurku tak begitu pulas. Aku bermimpi buruk. Dalam mimpiku semalam, nampak ada seseorang yang hendak mendorongku ke dalam jurang, ketika hendak menoleh, mencari tahu wajah pelakunya. Mendadak kulihat wajah Mas Reyhan berdiri diam tak jauh dari tempatku berada.

Orang bilang mimpi adalah bunga tidur. Mungkin ungkapan itu tidak sepenuhnya salah. Tapi, ada perasaan aneh yang kurasakan ketika mengingat mimpi itu kembali. Semoga bukan suara pertanda buruk atau bahaya, karena trauma atas tragedi Kania masih membekas dalam diriku.

Aku masih menyisir rambutku, seperti biasa, pagi pagi aku akan ke ruko, mengecek beberapa laporan. Ruko itu sebenarnya adalah kantor milikku. Tempat dimana semua kegiatan bisnis kosmetikk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status