Share

Bab 106

Kembali ponselku berdering, kupelankan laju mobilku untuk melihat siapa yang menelpon. Nama Mbak Sita tertera dilayar, ada apa pengasuhnya Diyara menelpon, karena tak biasanya mengubungiku.

Segera saja aku menepi dan berhenti sejenak menerima panggilan teleponnya, suara cemas Mbak Sita terdengar, membuatku sedikit panik.

"Bu, tolong cepat pulang, Diyara ..."

"Ada apa dengan Diyara Mbak?"

***

"Ada apa dengan Diyara Mbak?" Aku menyela ucapannya cepat.

"Badannya tiba tiba panas. Sudah saya kasih obat penurun panas tapi panasnya tidak turun. Ibu cepat pulang, saya takut bu," suaranya terdengar begitu cemas.

"Lima belas menit lagi aku akan tiba dirumah, siapkan semua keperluan Diyara, begitu aku sampai kita segera kerumah sakit" pintaku.

"Baik bu."

Aku menutup teleponnya dan berusaha untuk tenang, ini pertama kalinya Mbak Sita sepanik ini. Ku putar kembali kemudi mobilku, menekan pedal gas, berharap segera tiba dirumah.

Sepanjang perjalanan ke rumah, Pikiranku tidak fokus, rasanya ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status