Dante masih menatap wajah Lana yang terlihat kesal ketika baru saja Dante menggoda Lana dengan kata-kata yang membuat mata Lana terbelalak dengan besarnya. "Siapa yang bilang aku cemburu? Aku gak pernah cemburu," jawab Lana dengan tegas. Bisa-bisanya Dante berkata jika dirinya cemburu melihat kedekatannya dengan beberapa wanita terutama wanita bernama Amanda yang tadi datang kesini. Ia hanya kesal saja melihat tingkah Amanda yang terlalu berlebihan bukan karena ia cemburu. "Kalau kamu cemburu tak jadi masalah sayang. Aku sangat senang kalau kamu cemburu itu berarti kamu tak suka jika ada wanita lain yang mendekati aku dan juga itu pertanda jika kamu mulai jatuh cinta dengan kamu sayang. Jadi kamu bebas mengatakan apapun yang kamu rasakan bahkan kamu juga boleh marah jika aku melakukan hal yang tak kamu suka karena apapun yang aku lakukan semua itu untuk kamu jadi kamu bisa mengatakan apapun yang membuat kamu gak nyaman," kata Dante yang masih saja memeluk tubuh Lana. Lana yang mau
Setelah pernyataan cinta dari Lana beberapa waktu yang lalu hubungan Dante dan Lana jauh lebih baik daripada sebelumnya walaupun mereka tetap sepakat tak akan mempublikasikan hubungan diantara mereka berdua sampai mereka berbicara dengan orang tua masing-masing. Karena bagi mereka memberitahukan kepada kedua orang tua mereka adalah hal yang paling penting bagi mereka berdua. Maka dari itu mereka berdua setuju dengan pemikiran untuk tetap menyembunyikan hubungan diantara mereka berdua. Dan malam ini akan ada sebuah pesta untuk pembukaan resort milik perusahaan Alfonso. Dan beberapa waktu terakhir baik Dante maupun Lana sudah bekerja keras untuk bisa membuat acara malam ini meriah karena memang yang datang bukan orang biasa karena kedatangan mereka bisa mendapatkan pengaruh yang besar untuk resort ini kedepan maka dari itu baik Dante maupun Lana benar-benar mempersiapkan dengan baik. Dan malam ini Lana akan datang ke acara itu karena ia menjadi salah satu bagian staf yang akan menyambut
Rahang Dante terus mengetat ketika melihat dari jauh banyak laki-laki yang mendekati Lana. Tentu saja Dante bisa membaca pikiran para laki-laki yang dengan terang-terangan melihat kearah Lana dengan pandangan yang lapar dan Dante tak suka akan hal itu. Ingin rasanya Dante ingin menarik tubuh Lana kearahnya dan mengatakan kepada semua orang jika Lana adalah miliknya. Tapi Dante ingat janjinya untuk tak mempublikasikan hubungan mereka sebelum mereka bertemu orang tua masing-masing. Tapi lama-lama Dante merasa sangat kesal ketika ada beberapa laki-laki yang mendekati Lana saat ini. Tak bisa dipungkiri jika malam ini Lana terlihat sangat cantik denger penampilan yang tadi mempesona dirinya. Tapi lagi-lagi Dante benar-benar harus menahan emosinya karena saat ini ia sedang dalam acara yang penting dan tak ingin sampai mengacaukan acara malam ini. Apalagi ketika banyak kenalan orang penting datang ke acara ini. Sehingga Dante benar-benar harus menjaga sikapnya dengan baik. "Pak Dante sekali
Setelah hampir setengah jam Lana memejamkan matanya sekarang ia sudah siap untuk kembali menyapa beberapa tamu dan melihat apakah ada yang kurang dengan acara malam ini. "Sayang jika kamu masih pusing kita pulang aja. Lagipula acaranya juga sudah hampir selesai jadi tak ada kita berdua tak jadi masalah juga," bujuk Dante lagi. "Dante kamu lihat sendiri aku sudah jauh lebih baik daripada tadi dan mana mungkin kita pulang lebih dahulu apalagi kamu juga sebagai tuan rumah yang punya acara jadi gak mungkin jika kamu pergi dari sini lebih cepat daripada sebelumnya," tolak Lana dengan permintaan dari Dante. Dante menyugarkan rambutnya kasar mendengar bantahan dari tunangannya ini. Walaupun Lana mengatakan jika dia sudah baik-baik saja tapi tetap saja wajah Lana yang pucat masih terlihat dan hal itu membuat Dante benar-benar khawatir. Dante tahu jika Lana terlalu memaksakan diri sehingga ia menjadi kelelahan ini karena memang beberapa hari ini Lana sangat intens untuk mempersiapkan malam
Lana masih menatap wajah Dante yang diam seribu bahasa ketika tadi bertanya apakah Dante cemburu ketika Lana membahas soal dokter Fandi. Padahal tadi yang dibicarakan oleh sang ibu hanya sekedar memberikan informasi saja tapi sepertinya laki-laki yang ada di sampingnya ini salah mengartikan apa yang ia dan sang ibu bicarakan. "Mana mungkin aku gak cemburu ketika ada laki-laki yang masih berusaha untuk mengejar cinta kamu. Aku sangat mengerti bagaimana watak seorang laki-laki yang suka dengan seorang wanita dan aku gak mau sampai kecolongan sama sekali untuk hal itu," jawab Dante dengan ekspresi yang kesal. Lana sebenarnya sudah bisa menebak jawaban dari Dante tapi tetap saja ia masih tak bisa menyangka jika reaksinya seperti saat ini. "Dante Alfonso bukannya kamu mau belajar untuk percaya. Kenapa sekarang kamu gak percaya sama aku? Kamu tentu sudah sangat mengenal aku kan? Aku gak mungkin menyakiti hati orang lain dan juga mengingkari janji aku. Ketika aku sudah berkomitmen dengan
Dahlia baru saja menyelesaikan pesanan membuat roti bolu pandan yang dipesan oleh tetangganya sebanyak 15 loyang yang katanya mau dibagikan kepada teman sekolah anaknya. Tentu saja Dahlia sangat senang mendapatkan pesan roti bolu pandan ini karena setidaknya ia memiliki kegiatan selama di rumah. Walaupun keuntungan yang didapat oleh Dahlia tapi ia sudah senang karena setidaknya ia bisa menghasilkan sedikit uang untuk putrinya dan dirinya. Dahlia tahu jika sang putri sudah memberikan uang untuk biaya kehidupan mereka berdua tapi rasanya Dahlia juga ingin sedikit membantu dalam mencari uang dan ia merasa memulai bisnis kue ini sangat membantunya. Selain ia bisa menyibukkan diri ketika berada di rumah tapi juga ia bisa menghasilkan uang sedikit. Tentu saja sebelum Dahlia menerima pesanan ini ia sudah berbicara dengan Lana walaupun sang putri sempat setuju ketika Dahlia ingin mengambil pesanan ini tapi setelah ia memberikan penjelasan akhirnya sang putri pun bisa menerimanya dan setuju den
Dahlia masih mencoba mencerna apa yang sedang terjadi pada dirinya. Di hadapannya ada seorang laki-laki asing yang memperkenalkan diri sebagai anggota keluarga Atmaja. Dahlia tentu saja tak pernah lupa dengan nama keluarga Atmaja yang memang dulunya ia pernah tinggal dan juga bekerja di rumah keluarga kaya itu bahkan ia bisa merasakan apa arti mencintai dari sosok laki-laki yang merupakan putra dari keluarga kaya serta pewaris kekayaan keluarga itu. Dan gara-gara perbedaan status sosial diantara dirinya dan juga suaminya membuat sang suami harus meninggalkan segala kemewahan yang ia miliki. Dan saat ini dihadapannya ada laki-laki yang mengatakan jika dirinya berasal dari keluarga Atmaja dan hal itu membuat Dahlia masih bingung dengan keadaan yang ada. "Boleh saya masuk?" tanya Mark yang melihat Dahlia diam seribu bahasa. Dahlia yang tadi masih terdiam pun mulai sadar dengan apa yang terjadi. Mau bagaimana pun juga Dahlia harus bersikap tenang. "Silahkan masuk," jawab Dahlia mencoba
Lana masih diam seribu bahasa ketika mendengar pertanyaan yang tiba-tiba dari Nia. Ia pikir hubungannya dengan Dante akan baik-baik saja dan aman karena tak ada yang mengetahuinya tapi sekarang teman kantornya mengetahui tentang hubungannya dengan Dante. Padahal rencana Lana akan tetap diam sampai mereka sama-sama bertemu dengan orang tua masing-masing tapi jika begini Lana tak punya pilihan lain. "Nia aku gak tahu mulai darimana bercerita sama kamu tapi aku minta tolong jangan sebarkan apa yang kamu lihat kemarin," pinta Lana kepada Nia. Nia sendiri ikut bingung mendengar jawaban dari Lana yang secara gak langsung mengiyakan pertanyaannya tentang adanya hubungan diantara Lana dan juga bos mereka. Dan secara tidak langsung juga bisa sekarang jadi tahu jika Lana itu adalah wanita yang sedang menjalin hubungan yang serius dengan sang bos. "Jadi semua berita yang beredar itu benar. Sejak kapan kamu punya hubungan dengan pak Dante?" tanya Nia pemasaran. "Untuk saat ini aku gak bisa ba