Mobil yang membawa Lana sudah berhenti tepat di depan gang rumahnya tapi Lana belum turun dari mobil itu karena Dante melarangnya untuk turun. "Sayang dengarkan apa yang aku katakan ini," pinta Dante menatapnya lekat. Lana pun bersiap untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dante. "Sebentar lagi kamu akan menjadi istri aku jadi jangan pernah punya pikiran untuk pergi atau kabur dalam hidup aku. Karena sampai kapanpun aku tak akan pernah membiarkan kamu pergi dari sisi aku. Jika kamu kabur aku pastikan akan menemukan kamu walaupun sampai ke ujung dunia sekalipun. Selain itu kamu gak usah memikirkan tentang ancaman orang-orang tak penting itu lagi karena aku sudah mengatasi semuanya," kata Dante memperingatkan. "Aku tahu jika tak mungkin bisa kabur dari seorang Dante Alfonso. Maka yang bisa aku lakukan hanya mengikuti saja apa yang kamu katakan. Selain itu soal ancaman orang-orang tak penting itu kali ini aku mau mencoba untuk egois dan tak menggubrisnya. Seperti yang kamu bilang
Dante memandang lekat kearah wanita yang sekarang sudah sah menjadi istrinya. Beberapa jam yang lalu mereka sudah melangsungkan pernikahan dan sekarang sudah resmi menjadi suami dan istri. Dan Dante kembali dibuat terpesona dengan penampilan sang istri yang benar-benar sangat cantik. Dengan kebaya yang ia pakai membuatnya terlihat anggun dan juga memancarkan kecantikan yang begitu membuat Dante tak bisa mengalihkan pandangannya. Walaupun saat ini wanita yang sudah bisa ia panggil istri itu sedang berbicara dengan temannya tapi tetap saja Dante tak bisa mengalihkan pandangannya. "Sekarang kamu tahu kan apa yang Daddy maksud dulu?" tanya Tommy yang sekarang di sebelah Dante. "Iya dad. Aku tahu maksud Daddy dulu mengatakan ketika seorang laki-laki menemukan rumahnya maka laki-laki itu akan menjadi laki-laki yang sangat bahagia. Dan sekarang aku sudah menemukan rumahku yaitu Lana," jawab Dante masih menatap kearah Lana. "Good. Jika kamu sudah mengerti apa yang Daddy maksud maka kamu ha
Tubuh Lana benar-benar terasa sangat pegal-pegal karena semalam Dante benar-benar menghabisinya diatas ranjang. Sepertinya usahanya memakai lingerie benar-benar sangat salah karena membuatnya harus melayani nafsu Dante yang tak ada habisnya. Tapi Lana tak bisa membantah apapun yang diinginkan oleh sang suami karena memang sudah menjadi kewajibannya untuk mengikuti semua keinginan dari Dante yang sudah resmi menjadi suaminya. Sekarang statusnya Lana sudah berubah. Dari seorang Alana Jasmine berubah menjadi istri dari seorang Dante Alfonso. Lana baru saja selesai mandi dan sudah siap untuk turun membantu menyiapkan sarapan di rumah ini karena rasanya tak sopan jika tak membantu apapun walaupun sekarang rasanya tubuhnya benar-benar terasa lelah. Tapi Lana tak boleh manja dan harus menunjukkan sikap yang baik kepada Mommy dan Daddynya Dante. Sebelum pergi dari kamar ia masih melihat laki-laki tampan dengan tubuh yang seksi sedang tidur dengan nyenyak walaupun dibalik selimut tak memakai
Lagi-lagi Lana dibuat tak bisa berkata-kata ketika tahu kemana sang suami membawanya pergi berbulan madu. Suaminya yang bernama Dante Alfonso mengajaknya pergi ke Maldives sebagai hadiah untuk Lana berbulan madu. Dulu Lana hanya tahu jika Maldives adalah negara yang begitu indah dengan pantai dan juga lautnya. Dan biasanya Maldives dijadikan destinasi bagi para pasangan yang baru saja menikah dan saat ini Lana akan menginjakkan kakinya menuju ke negara indah itu. "Dante kamu serius mengajak aku pergi ke Maldives?" tanya Lana memastikan. Saat ini mereka sudah berada di bandara dan sedang menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke Maldives. "Kamu sudah lihat tiket pesawatnya kan sayang dan tujuan kita memang akan ke Maldives. Jadi buat apa aku harus bohong sama kamu," jawab Dante yang sedang menikmati kopinya. Lagi-lagi Lana melihat tiket yang ada di tangannya dengan perasaan yang tak percaya. "Kenapa kamu berpikiran mau mengajak aku pergi ke Maldives? Bisa aja kamu membawa aku k
"Woowww...."Lana tak bisa menyembunyikan seruannya ketika melihat dimana ia akan menginap selama berbulan madu di Maldives bersama dengan Dante. Mereka akan tinggal di sebuah bungalo yang di depannya langsung mengarah ke laut lepas yang begitu indahnya. Bahkan ketika membuka pintu kita bisa langsung berenang. Benar-benar sebuah tempat private yang cocok sebagai tempat berbulan madu. "Dante kita akan menginap disini selama di Maldives?" tanya Lana memastikan. "Iya sayang kita akan tinggal disini untuk beberapa hari. Gimana kamu suka dengan tempatnya?" tanya Dante yang sudah memeluk Lana dari belakang. "Suka banget. Tempat paling indah yang pernah aku lihat sebelumnya," jawab Lana jujur. "Aku memang sengaja memilih tempat yang terbaik untuk kamu bisa menikmati bulan madu yang berkesan sayang. Dan ketika kamu bilang suka dengan apa yang telah aku siapkan membuat aku semakin bersemangat untuk terus memberikan yang terbaik untuk kamu," ucap Dante masih memeluk Lana. Lana pun semakin
Lagi-lagi Lana dibuat tak bisa berkata-kata ketika melihat surprise yang disiapkan oleh sang suami. Dante ternyata sudah menyiapkan makan malam yang romantis dengan pemandangan yang indah di tepi pantai. "Dante kamu yang menyiapkan semua ini?" tanya Lana langsung menatap kearah Dante. "Tak mungkin aku membuat sesuatu yang spesial untuk kamu di bulan madu kita sayang. Sudah aku bilang sama kamu ketika aku sudah memilih kamu menjadi pasangan hidup aku maka sejak itu juga aku akan melakukan banyak hal untuk bisa membuat kamu bahagia. Walaupun aku bukan tipe laki-laki yang romantis tapi aku akan mencoba untuk berbuat romantis ketika bersama dengan kamu sayang karena aku hanya ingin bisa melihat kamu tersenyum seperti itu," jawab Dante sambil membelai wajah Lana. Mata Lana berkaca-kaca ketika mendengar penuturan dari Dante. Sungguh ia benar-benar sangat bersyukur memiliki suami seperti Dante. Dante selalu saja mengusahakan semua hal yang terbaik untuk dirinya. Bahkan tak peduli dengan a
Entah sudah berapa lama Alicia terlelap tidur tapi ketika ia membuka matanya ia merasa asing dengan tempatnya saat ini. Pelan-pelan Alicia mulai mendudukkan tubuhnya untuk mencari tahu dimana dia berada saat ini. Tapi baru saja Alicia mau bangkit dari ranjang tiba-tiba sebuah suara menghentikannya untuk bangun dari ranjang. "Kamu harus tetap berbaring di ranjang sampai kondisi kamu pulih," ucap Zac yang masuk ke kamar. "Zac...."Alicia benar-benar kaget ketika melihat keberadaan Zac ada disini. Jika Zac disini berarti sekarang ia berasal di tempatnya Zac. "Kenapa aku bisa ada disini?" tanya Alicia bingung. "Kamu tidak ingat kemarin kamu tiba-tiba pingsan. Jadi aku membawa kamu ke apartemen aku karena aku gak tahu nomer apartemen kamu. Selain itu aku harus meminta dokter untuk memeriksa keadaan kamu apakah perlu aku bawa ke rumah sakit atau tidak. Tapi ternyata dokter bilang jika keadaan kamu baik-baik saja dan hanya kelelahan saja. Jadi dokter meminta kamu untuk istirahat total,"
Alicia benar-benar tak bisa berkutik sama sekali ketika untuk pertama kalinya Zac terlihat sangat marah kepada dirinya. Di tambah lagi mendengar perintah dari Zac yang tak terbantahkan seperti itu membuat nyali Alicia menciut dan ia memilih untuk berkompromi dengan Zac untuk kali ini. Tapi tentu saja setelah kondisinya benar-benar pulih maka ia akan kabur dari bayang-bayang Zac untuk selamanya. "Good. Jadi wanita yang penurut untuk kali ini. Aku melakukan semua ini bukan untuk aku tapi untuk kesehatan kamu juga. Kalau kemarin aku tak melihat kamu pingsan mungkin kamu tidak mendapatkan perawatan yang baik. Karena dokter yang memeriksa keadaan kamu mengatakan jika kondisi kamu benar-benar buruk. Jika terus seperti ini maka tak mungkin jika kamu akan masuk rumah sakit. Jadi kamu hanya perlu menurut saja dengan semua hal yang aku lakukan untuk kamu karena semuanya demi kebaikan kamu juga," pesan Zac. Alicia tak banyak membantah sama sekali karena ia memang sedang tak mau diajak untuk be
5 tahun kemudian....Tahun berganti dan kehidupan Lana serta Dante pun berjalan dengan baik-baik saja. Walaupun dalam perjalanannya tetap saja banyak kendala yang harus mereka hadapi. Tapi tetap saja mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang begitu besarnya. Bagi mereka bisa dapat berkumpul bersama anak-anaknya sudah lebih dari cukup. Seperti hari ini tampak seorang wanita dengan penampilan yang cukup berantakan sedang menyiapkan barang-barang keperluan milik anak-anaknya karena hari ini wanita itu ingin menitipkan anak-anaknya di rumah Mama mertuanya karena malam nanti ia ingin merayakan aniversary pernikahanannya dengan sang suami berdua saja. Maka dari itu ia ingin menitipkan anak-anaknya di rumah mertuanya. "Ibu, Alex menangis lagi," teriak Alden dari arah ruang main. "Hahhhh....."Lana hanya bisa menghela napasnya berat karena menjadi seorang ibu ternyata tak mudah. Apalagi sekarang Lana sudah menjadi ibu dari empat orang anak sekaligus. Anak pertama dan keduanya merupakan anak
Beberapa hari kemudian....Lana sedang melihat penampilannya di cermin. Dan ia merqsa tak percaya percaya dengan bentuk tubuhnya yang belum sepenuhnya kembali dan malam ini ada acara ulang tahun sang Opa sekaligus akan memperkenalkan dirinya sebagai cucu dari keluarga Atmaja. Sebenarnya Lana sudah mengatatakan kepada sang Opa untuk tidak melakukan pesta penyambutan dirinya tapi sang Opa menolak dengan alasan beliau ingin orang-orang tahu jika Lana berasal dari keluarga Atmaja. Dan sekarang Lana bingung harus memakai baju apa karena ia tak membawa gaun apapun kesini. Dan kalau pun membeli baju baru tak ada waktu untuk Lana hanya sekedar untuk membelinya karena ia selalu diikuti oleh kedua putranya yang sepanjang hari selalu mencari keberadaannya. Tapi untung saja sang Opa menunjukkan lemari pakaian milik sang Oma dan setelah Lana mencoba memilih beberapa baju akhirnya ia mendapatkan sebuah gaun yang simple berwarna hitam. Dan sekarang ia merasa tak percaya diri dengan penampilannya."A
Ternyata melakukan perjalanan yang panjang menuju Canada bersama balita sangat tak mudah bagi orang tua baru seperti Dante dan juga Lana. Walaupun mereka sudah memakai class bisnis tapi tetap saja ia mereka harus bergantian menenangkan kedua putranya yang tiba-tiba saja rewel. Tapi sejauh ini baik Dante dan juga Lana menikmati perjalanan ini walaupun harus diikuti dengan banyak hal-hal yang menarik yang bisa dijadikan sebuah kenangan. Jadi baik Lana maupun Dante tak mengeluh sama sekali. Saat ini mereka sudah sampai di di Canada dengan keadaan yang dingin karena sekarang sudah masuk musim dingin. Maka dari itu sebelum keluar dari pesawat Lana sudah memakaikan pakaian yang tebal untuk kedua putranya agar tidak kedinginan. Dan sekarang Lana sedang menunggu Dante untuk mengambil koper mereka. "Kita tunggu Daddy dulu setelah itu kita baru bertemu dengan Opa. Jadi ibu kasih cookies untuk kalian berdua karena sudah bersikap baik selama perjalanan," ucap Lana yang memberikan cookies. "Bu.
"Dante semua koper punya Aiden dan Alden sudah masuk mobil kan?" tanya Lana yang sedang menyiapkan kedua putranya. "Sudah semua sayang jadi kamu gak perlu khawatir," jawab Dante yang sudah bergabung bersama dengan Lana. Saat ini Lana baru saja selesai memandikan kedua anaknya karena hari ini mereka akan terbang ke Canada untuk menghadiri acara ulang tahun sang Opa dan juga untuk mempertemukan Aiden dan juga Alden dengan sang Opa. Hubungan Lana dengan Edwin Atmaja berjalan dengan baik dan sekarang hubungan mereka sudah lebih dekat walaupun butuh waktu untuk bisa menjadi seorang kakek dan cucu. Tapi setidaknya Lana sudah bisa menerima kehadiran sang Opa dan juga Lana sudah setuju untuk menyandang nama Atmaja dibelakang namanya. Maka dari itu sekarang ia akan berangkat kesana untuk bisa bertemu dengan sang Opa. Sebenarnya sang Opa sudah lama ingin bertemu dengan Lana dan juga kedua anaknya tapi karena masalah kesehatan sehingga membuatnya tak bisa melakukan penerbangan jarak jauh. Jadi
Suasana di sebuah rumah yang tadi meriah sekarang berubah menjadi lebih tenang karena para tamu undangan sudah pulang meninggalkan rumah yang besar dan juga mewah milik Dante Alfonso. Dan sekarang mereka sedang duduk santai di ruang keluarga dengan nyaman. "Mommy gak menyangka jika acara tadi sukses dan banyak tamu yang datang juga. Terus Aiden dan juga Alden juga terlihat senang mengikuti acara tadi walaupun tak mengerti," kata Wanda yang terlihat bahagia. Dante menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang Mommy. "Mommy benar tadi Aiden dan juga Alden terlihat sangat bahagia walaupun belum terlalu mengerti dan sekarang mereka sudah langsung tidur setelah Lana mandikan dan ganti bajunya," jawab Lana yang ikut bergabung dengan Dante dan mertuanya. "Senang Mommy mendengarnya. Rasanya Mommy masih terasa seperti mimpi bisa melihat kamu ada disini dan juga melihat cucu-cucu Mommy dalam keadaan sehat. Dulu sekitar setahun yang lalu Mommy masih ingat bagaimana Mommy
Satu tahun kedepan......Di ruang kerjanya Dante sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus segera ia kerjakan sebelum akhirnya ia harus pulang kerja rumah karena ada acara penting yang akan diadakan di rumah. Jadi hari ini ia akan pulang lebih awal dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Dante harus segera jalan sekarang karena ia harus datang keacara penting itu. "Rika, batalkan jadwal saya semuanya dan jika ada pekerjaan yang mendadak maka harus ditunda sampai saya kembali dari melakukan cuti," perintah Dante dengan ekspresi datar. "Baik pak Dante," jawab Rika yang merupakan sekretaris Dante. Setelah mengatakan perintahnya Dante langsung bangkit dari kursi kerjanya dan berusia meninggalkan kantornya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Dante sehingga senyum terus mengembang di wajahnya yang tampan. Walaupun usia Dante sudah memasuki kepala tiga tapi tak membuat ketampanannya luntur. Tapi ketampanannya semakin terlihat hingga saat ini. Dengan la
Hampir 24 jam lamanya Dante melakukan perjalanan dari Canada hingga akhirnya ia sampai di Indonesia. Seharusnya ia sudah sampai beberapa jam yang lalu ia sudah sampai di Indonesia tapi ia ketika ia sampai di Dubai pesawatnya sempat delay hampir 2 jam lamanya hingga membuatnya terhambat. Padahal Dante benar-benar ingin bisa mengetahui keadaan dari sang istri. Tadi Dante sudah menghubungi sang Daddy untuk menanyakan keadaan Lana tapi sang Daddy bilang jika Lana sedang menjalani operasi. Dan setelah itu Dante tak tahu lagi dengan keadaan Lana saat ini karena ia sudah harus melakukan penerbangan. Jadi sekarang yang ada di kepalanya benar-benar hanya ada Lana seorang. Ia benar-benar takut terjadi hal yang buruk kepada Lana maka dari itu ekspresi wajah Dante sudah benar-benar terlihat sangat takut. Tak berapa lama Dante sampai juga di parkiran mobil dan ia sudah disambut oleh beberapa pengawal milik keluarga Alfonso. "Selamat malam tuan Dante," sapa salah satu pengawal. "Tunjukkan dimana
Air mata terus mengalir dari mata Wanda ketika melihat kondisi Lana yang sangat mengkhawatirkan. Ia masih ingat bagaimana darah keluar dari sela-sela pahanya dan membuatnya sangat takut terjadi hal buruk kepada sang menantu dan juga calon cucunya. "Sayang, bagaimana jika terjadi hal yang buruk kepada Lana dan calon cucu kita. Seharusnya tadi aku ikut menemani Lana ketika di toilet bukannya malah belanja. Aku benar-benar sangat menyesal," ungkap Wanda menyesal. "Ssssttt....."Tommy mencoba menenangkan sang istri yang dari tadi terus menyalahkan dirinya sendiri. "Ini bukan salah kamu sayang. Dan kamu gak perlu khawatir tentang keadaan Lana. Dokter pasti akan menyelamatkan Lana dan calon cucu kita. Jadi kamu berhenti menyalahkan diri kamu sendiri," pinta Tommy menenangkan dirinya sendiri. Wanda hanya bisa menangis dalam pelukan sang suami sambil menunggu Lana sedang dilakukan tindakan diluar sana. Tadi ketika Lana ditemukan tak sadarkan di toilet dengan cepat Lisa pengawal pribadinya
Lana berjalan dengan perlahan dengan Mama mertuanya setelah mereka pergi dari rumah sakit. Dengan perlahan sang Mama mertua mengandeng tangan Lana karena beliau melihat jika dirinya memang sudah agak susah jalan cepat karena memang perutnya yang sudah membesar. "Lana sayang kamu pasti capek jalan dari depan lobby tadi. Apa perlu Mommy carikan kursi roda untuk kamu?" tanya Wanda penuh perhatian. "Gak usah Mom. Aku juga ingin banyak jalan biar nanti ketika melahirkan bisa lebih nyaman. Lagipula dokter meminta aku untuk banyak olahraga biar kondisi aku tetap stabil jadi tak akan masalah kalau cuma jalan seperti ini," tolak Lana sambil tersenyum. "Ya udah kalau kamu maunya gitu. Kalau gitu kita cari makan dulu baru kalau kamu mau beli yang lain baru kita cari lagi," kata Wanda mengambil keputusan. Lana menganggukan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh mama mertuanya. Mereka pun kembali melangkahkan kakinya sambil mencari restoran yang tepat yang akan dijadikan makan siang m