“Arghhhh!” terdengar suara teriakan dari bawah gedung. Membuat orang yang ada di gedung langsung berhamburan keluar mencari sumber suara tersebut. Mata mereka melotot ketika melihat pemandangan yang mengerikan. Terlihat seorang wanita telah bersimbah darah. Beberapa orang yang melihatnya langsung muntah-muntah dan ada juga sampai ingin pingsan.Myeline dan Dirga juga merasa penasaran lalu mereka keluar dari gedung dan menyaksikannya dengan mata telanjang. “Apa-apaan ini? Siapa yang melakukannya!” teriak Myeline dengan syok.Tak ada yang berani menyentuh wanita yang sudah bersimbah darah. Mereka tidak ingin berurusan dengan polisi dan hanya bisa menonton dari jarak yang cukup jauh. Melihatnya tak ada yang maju, Dirga pun memutuskan untuk maju. “Kamu mau apa Dirga?” tanya Myeline namun tak di gubris.Dirga berjongkok tepat dari wanita tersebut dan mencoba meraih pergelangan tangannya. Merasa penasaran, Myeline pun bertanya “Apa dia masih hidup?” Dirga menghela nafasnya, “Tidak... Dia t
Satu bulan kemudian, Yuda telah menikah dengan Anita. Kehidupan rumah tangganya tak terlihat romantis karena dirasakan atas unsur pemaksaan dari pihak keluarga. Sebelum menikah, Yuda telah dijebak oleh Anita ketika mereka pergi berlibur di Denpasar, Bali. Yuda dibuat mabuk dan dibawa ke penginapan hingga tersebarlah foto-foto mereka di atas kasur.“Aku dengar dari Bik Inah kamu memberikan uang ke pengemis ya?” Anita berdiri disamping suaminya yang lagi duduk santai.“Aku hanya memberi bila aku niat memberi” ujar Yuda sembari meniup kopi yang masih hangat.“Jangan seperti itu dong! Kamu ngasih ke pengemis sama dengan kamu membuat mereka jadi kaya! Daripada kamu memberikan uang ke mereka, mending kita hura-hura saja biar kita Heppy!” seru Anita.Yuda berdiri dan pergi mengacuhkannya. Anita geregetan melihat Yuda yang tak pernah mencintainya. Ia pun ngambek dan membereskan semua pakaiannya ke dalam koper. Yuda masuk ke dalam kamar dan mendapati istrinya tengah berkemas. Meskipun Yuda tak
“Bodoh sekali wanita itu, sekarang aku menjadi banyak kekayaan dengan cuma-cuma!” seru Anita.Ia membawa kopernya ke apartemen yang sudah ia sewa. Terlihat di apartemen tersebut sudah berisi fasilitas yang sangat lengkap. Memang, bayarannya pun juga tak main-main. Ia menggelapkan ATM kedua mertuanya yang saat itu kedua mertuanya mempercayakan pada dirinya. Dengan bangga, Anita pun berniat untuk merayakan bersama beberapa circle di salah satu club malam.“Lo semua tenang saja! Urusan bayar, biar aku yang urus!!!” seru Anita ketika sedang melakukan video call bersama beberapa circle nya. Hingga jam telah menunjukkan pukul 20:00 Malam, salah satu mobil membunyikan klakson di dekat apartemen Anita. Dengan Persiapan yang sudah lengkap, Anita pun membukakan pintu ketika telah sampai di gerbang pintu lalu masuk ke dalam mobil. Terlihat mereka tampak senang ketika berkumpul kembali di satu mobil yang sama. Setelah bertahun-tahun lamanya tak berjumpa, mereka juga antusias menceritakan tentang
Setelah melihat seseorang yang telah bersatu kasih bersama dirinya, Ajun berasa syok. Dengan tergesa-gesa ia meraih pakaian yang telah berserakan di bawah lantai. Sementara Anita hanya terdiam mematung, seakan merasa tak tahu harus berbuat apa? “Maafkan aku, aku kira dia... Dia adalah kamu!” seru Ajun pada istrinya, ia meraih tangan Vivi untuk meminta maaf.“Mengapa kamu tidak mengenali aku hiks! Walaupun kondisi dalam kegelapan, tapi kamu pasti bisa membedakan tubuh istri sendiri dengan wanita lain!” pekik Vivi menggelengkan kepalanya sambil berlinang air mata.“Vi, apa yang suami kamu lakukan padaku? Aku... Mengapa aku ada disini?” tanya Anita.Vivi merasa sudah tidak tahan lagi berada di dalam kamar yang telah kotor tersebut. Merasa jijik, ia pun harus melontarkan sebuah kalimat yang sangat menyakiti hatinya sendiri. “Aku mau cerai!” seru Vivi.Ajun memohon pada istrinya sambil bersimpuh di kaki istri. Memohon agar istrinya tidak meminta cerai kepadanya. Namun, Vivi terlanjur saki
Myeline merayakan pesta besar-besaran di perusahaannya yang semakin melambung. Semua karyawan disana juga menikmati pesta tersebut tak terkecuali dengan Dirga. Myeline bahkan telah memiliki hubungan khusus pada Dirga tanpa melalui ikatan pernikahan yang suci. Mereka melakukan hubungan gelap dan sama-sama mengkhianati pasangannya. “Kalian senang atau tidak kalau kita berpesta seperti ini?” tanya Myeline yang sudah setengah mabuk.“Senang sekali Buk Myeline, gajih kami juga semakin dinaikkan dari gajih sebelumnya” ujar salah satu karyawannya.Myeline merasa senang mendengar kepuasan karyawannya tersebut. Namun saat hari yang menyenangkan itu terjadi, tanpa mereka duga ada seseorang yang masuk kedalam sana dengan diantar oleh sekuriti perusahaan. Kedua pasangan yang sudah renta dengan pakaian lusuh ingin menemui Myeline. Sontak, semua merasa heran melihat pemandangan tersebut yang datang dengan tiba-tiba.“Loh, mereka siapa Pak?” tanya Myeline pada sekuritinya.“Maaf Buk Myeline, kedua
Semenjak kejadian itu, Anita bersikeras untuk meminta Ajun menikahinya secara siri. Lantaran ia tak bisa menikah dengan resmi karena masih berstatus istri orang lain. Sementara Ajun tak mengenal Anita, apalagi mengetahui latar belakang dari wanita tersebut. Hanya saja ia merasa bersalah karena telah menodai Anita ketika Anita tengah mabuk.Ajun duduk di ruang tamu sambil meratapi nasib yang sedang menimpa rumah tangganya bersama Vivi. Ajun merasa tak ingin bercerai dengan istrinya, karena ia sangat mencintai istrinya tersebut. Pembantunya melihat Ajun merenung, ia pun menghampiri Ajun.“Tuan, tolong bujuk Nyonya agar tidak berpisah dengan Tuan. Saya sedih, melihat Tuan dan Nyonya bertengkar seperti ini. Apalagi melihat den Raka yang masih bayi, semakin teriris hati saya, Tuan” ujar pembantunya.“Saya juga tidak ingin hubungan rumah tangga saya hancur Bik. Tapi, ini semua terjadi karena saya. Saya ceroboh dan bodoh Bik dan sekarang saya dituntut sama wanita itu agar saya menikahinya se
Anya memegangi tangan Yuda dengan erat, seakan ia tak ingin pria di sampingnya tersebut keluar dari mobil. Dalam suasana sepi, tak akan ada saksi mata disekitar mereka. Dengan berani, Yuda memutuskan untuk keluar dari mobil tak peduli Anya yang melarangnya sedari tadi.“Woi, apa yang kalian lakukan? Mengapa kalian menghalangi jalan?” tanya Yuda, saat melihat banyak pria berbadan kekar turun dari mobil. Total pria-pria kekar itu sebanyak enam orang dan semuanya berwajah menyeramkan seperti seorang mafia jahat yang siap menghabisi lawan tanpa ampun.“Kami ingin menghabisimu!” seru salah satu penjahat itu.Alih-alih membuat bergetar, Yuda seakan terlihat tak gentar. Wajah tampannya hanya menatap mereka dengan tatapan santai, seperti tengah menghadapi sekawanan badut yang sedang ngelawak.“Kalian berenam? Tubuh kalian berotot dan besar, tapi beraninya main keroyokan?” ledek Yuda.“Kurang asem!!!” teriak salah satu penjahat.Setelah mereka murka, mereka pun secara serempak mencoba untuk men
“Apa kalian sudah membereskannya?” Myeline sedang fokus menelepon di ruang kantor, ketika ada seseorang yang hendak datang, ia dengan cepat mematikan teleponnya.TOKTOKTOK“Siapa disana?” tanya Myeline sambil fokus ke arah pintu.Pintu mulai terbuka memperlihatkan wajah mantan suaminya datang dengan membawa dua putra kembar mereka yang masih berumur lima tahun. Melihat hal itu, Myeline kelimpungan. Ia tidak ingin, mantan suaminya datang menunjukkan dirinya dihadapan karyawan kantor di perusahaannya. Terlihat, putra kembar mereka begitu senang ketika melihat mamanya sambil minta untuk digendong.“Mama, minta gendong Ma” pinta Raka.“Rano juga Ma” ujar Rano.Myeline menatap mereka tanpa menyapa kedua putranya yang sudah merengek minta di gendong.“Myline, gendonglah Raka dan Rano secara bergantian, mereka sangat merindukan kamu” ujar mantan suaminya.“Bawa mereka pulang! Mereka bikin aku pusing!!!” seru Myeline.“Myline, ini anak-anak kita... Mereka hanya membutuhkan kasih sayang dari