Beranda / Romansa / Wanita Pilihan Sang Pewaris / Chapter 22 | Hadiah Untuk Vanya

Share

Chapter 22 | Hadiah Untuk Vanya

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 20:41:43

Adelia ingin memberitahu Vanya tentang Barry yang pagi ini membeli 30 mobil mewah, dan mengirim mobil itu ke beberapa pemilik perusahaan besar sebagai hadiah. Namun sudah berulang kali dia mencoba menghubungi ponsel Vanya, tapi tak sekalipun Vanya menjawab panggilannya.

“Kak Vanya, ... kamu di mana...,” lirih Adelia.

Adelia kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas, dia akan mencoba menghubungi Vanya setelah serah terima kendaraan yang di percayakan Eddy kepadanya.

Saat ini dia sudah berada di salah satu rumah mewah yang memesan mobil Audi TT Coupe seharga 1,8 Milyar. Setelah mengantar mobil sampai pekarangan rumah, sopir yang mengantar Adelia terlihat menunggu di dekat pos satpam rumah mewah itu.

Adelia mengetuk pintu rumah, tak berselang lama, seorang pemuda tampan membuka pintu lalu menyapa Adelia sambil tersenyum.

Senyum pemuda itu sempat membuat Adelia salah tingkah, dia sudah sering menemani Vanya serah terima kendaraan. Namun baru kali ini dia bertemu pembeli yang berwajah tamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 23 | Syarat dari Vicky

    Dua minggu berlalu dengan cepat, setiap pagi, sebelum Manda berangkat kuliah, Manda selalu datang mengunjungi kantor Vicky. Sudah dua minggu dia tidak pernah bertemu dengan tunangannya, sudah dua minggu pula Vicky tidak menjawab panggilan teleponnya.Entah sudah berapa ratus pesan yang dia kirimkan kepada Vicky, tak ada satu pun yang mendapatkan balasan.“Vicky...,” lirih Manda dengan raut wajah yang terlihat sangat sedih.Manda masih tidak mengetahui alasan mengapa Vicky memperlakukannya seperti ini. Dalam pikiran Manda, tidak mungkin Vicky mengetahui hubungan terlarangnya bersama Giyan sewaktu berada di Bogor.Devita yang sudah dua minggu ini terus memperhatikan Manda, mulai merasa iba kepada gadis cantik itu, Devita juga mulai sedikit menyalahkan Vicky yang sikapnya tiba-tiba berbalik 180 derajat kepada Manda.Devita meletakkan beberapa dokumen yang berada di tangannya ke meja, kemudian menghampiri Manda yang sedang tertunduk lesu di ruangan Vicky.“Nona Manda,” sapa Devita dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 24 | Memutuskan Pertunangan

    Sejak bertemu kembali dengan Vanya, di jam makan siang, Vicky pasti akan menyempatkan waktu agar bisa makan siang bersama Vanya, sesekali Adelia juga ikut makan siang bersama mereka. Seperti siang ini, di mana mereka bertiga makan siang di salah satu restoran ternama di kota Jakarta.Walaupun Vicky dan Vanya sudah terlihat layaknya sepasang kekasih, Vicky sendiri belum pernah secara resmi meminta Vanya untuk menjadi kekasihnya. Hal itu karena dia masih terikat dengan statusnya yang masih bertunangan dengan Manda.Setelah mengantar Vanya dan Adelia kembali ke Showroom Eddy, Vicky mengemudikan mobilnya kembali ke kantor. Ketika dia sedang dalam perjalanan pulang menuju kantornya, dia mendapat telepon dari salah satu orang kepercayaan Efendi. Orang itu mengatakan jika kondisi Efendi semakin memburuk dan ingin segera bertemu dengan Vicky.Mendengar kabar itu, Vicky langsung menghubungi Barry untuk mengantarnya ke kediaman Efendi yang berada di Bogor.Beberapa saat berlalu, kini Vicky sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 25 | Vanya, Maukah Menjadi Pacarku?

    Walaupun Eddy sudah memintanya untuk liburan selama sebulan penuh, Vanya tetap saja merasa tidak enak kepada rekan kerjanya yang lain.Dua minggu setelah kejadian yang menggemparkan showroom milik Eddy. Vanya pun memutuskan untuk kembali bekerja. Dia juga meyakinkan Eddy jika Barry tidak akan lagi membuat pesanan tiba-tiba seperti waktu itu.Hari ini, Vanya mengajak Adelia untuk menginap di tempat kostnya. Menghabiskan malam dengan menonton serial film drama kesukaan mereka.“Adelia, kamu jadi kan menginap di tempatku?” tanya Vanya yang sedang bersiap untuk pulang.“Iya Kak, aku juga sudah membeli beberapa amunisi untuk menonton film drama,” jawab Adelia sambil menunjuk bungkusan yang berisi bermacam-macam makanan ringan.“Good job!” Seru Vanya sambil tertawa kecil.Ting!!Bunyi notifikasi pesan masuk terdengar dari ponsel milik Vanya.Dia langsung tersenyum ketika melihat nama Vicky sebagai pengirim pesan, namun senyumannya menghilang setelah membuka pesan yang dikirim Vicky.[Vicky]

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 26 | Resmi

    Vicky sudah tiba di kediaman orang tua Vanya, rumah tingkat berukuran 8 kali 12 meter, dengan 2 kamar tidur di lantai bawah dan satu kamar tidur lagi di lantai atas. Sangat kecil jika di bandingkan dengan rumah pemberian Kakek Efendi kepadanya, namun entah mengapa ada perasaan nyaman ketika pertama kali Vicky menginjakkan kakinya di rumah itu.Ruang tamu dan ruang keluarga bagaikan museum galery Vanya, semua foto yang menempel di tembok kedua ruangan itu adalah foto Vanya.Vicky tidak berhenti tersenyum ketika melihat foto-foto yang ada di situ, foto dari Vanya masih TK, sampai Vanya wisuda semua berada di tembok itu.Melihat foto Vanya dari masa ke masa membuat Vicky kembali mengagumi kecantikan dari wanita pilihannya itu.Bima ikut bergabung dengan Vicky, berbincang-bincang santai bersama Vicky sambil membahas putri semata wayangnya yang sangat dia banggakan.Setelah puas melihat foto wanita pujaannya, Vicky menghampiri Utari yang terlihat sibuk memasak di dapur. Bunyi peralatan ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 27 | Vanya Yang Agresif

    Vicky benar-benar dibuat kewalahan dengan sikap Vanya, dia takut jika dia tidak bisa mengontrol dirinya. Vanya yang tiba-tiba menjadi agresif terus berusaha melumat bibirnya."Astaga... Vanya! Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau saat ini Kita berada di rumahku..!!" batin Vicky, beruntungnya karena sedang berada di rumah orang tua Vanya sehingga dia masih bisa menjaga pikirannya agar tetap waras.Dia tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang diberikan oleh orang tua Vanya, akan sangat bodoh jadinya jika kedua orang tua Vanya tiba-tiba melihat mereka beradegan seperti itu.Berkali-kali dia berusaha menghentikan Vanya, namun begitu dia berhasil menjauhkan Vanya darinya, wanita cantik itu akan kembali memeluknya dan mencoba mencium bibirnya. Vicky berpikir sejenak, tiba-tiba sebuah ide muncul dikepalanya.Sambil tetap berada di pelukan Vanya, Vicky balik memeluk dan mengangkat Vanya ke tempat tidur, dia lalu merebahkan tubuh Vanya yang masih terlihat sangat-sangat bersemangat.Vick

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 28 | Manda Cemburu

    Sudah seminggu berlalu sejak Hendro dan Efendi kembali bertemu, Vicky dan Vanya pun sudah kembali ke Jakarta. Setelah kejadian itu, hubungan Raka dan Vicky menjadi sangat dekat layaknya saudara, di mana Raka selalu memberikan update kepada Vicky terkait perkembangan kondisi kesehatan Efendi.Dari informasi yang diberikan oleh Raka, kondisi Efendi sudah sedikit membaik, Raka dan ayahnya setiap hari selalu mengunjungi dan merawat Efendi.Di salah satu mall yang berada di Jakarta, Vanya yang sedang jalan bersama Vicky terus tersenyum sambil memandangi foto yang baru saja mereka ambil di photoboth.“Wow, bukankah kita berdua terlihat seperti pasangan sungguhan!” Vanya berseru sembari menunjukkan foto itu kepada Vicky.Vicky tertawa mendengar ucapan Vanya, “Hahaha, sayang, bukankah kita memang adalah pasangan,” goda Vicky sembari mencubit mesra pipi Vanya.“Oh Iya... lupa,” balas Vanya tertawa pelan.Hari ini mereka berdua terlihat sangat serasi, mereka berdua kompak menggunakan Jaket den

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 29 | Vicky Tunanganku!

    Beberapa karyawan di tempat Vicky mulai merasa aneh dengan sikap Vicky, akhir-akhir ini Vicky terlihat terburu-buru dalam memberikan materi kepada mereka. Devita yang sudah sangat mengenal Vicky pun juga merasakan hal yang sama.Devita merasa jika Vicky mempercepat beberapa langkah dalam memberikan materi dan arahan kepada bawahannya, bagi Devita itu terasa seperti Vicky akan meninggalkan mereka.Apa yang dikhawatirkan Devita memang benar, dua minggu lagi Vicky akan mengundurkan diri dan meninggalkan Prakarsa Wira Kanigara , oleh karena itu Vicky mempercepat progres pembelajaran karyawannya sebagai hadiah kenang-kenangan darinya.Sesaat setelah Vicky mengakhiri meeting, ponsel Vicky berdering, dia melihat nama Raka di layar ponselnya.“Hal-”“Vicky Kakek Efendi...,” sela Raka yang langsung memotong ucapan Vicky di selingi suara isak tangis.Vicky menunduk, matanya berkaca-kaca, dia langsung dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh Raka.“Saudaraku... aku mengerti, aku akan lan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 30 | Mempermalukan Aditya

    Vicky tampak kaget ketika bertemu dengan anak Tono yang ternyata adalah Nina, pegawai kasir yang selalu dia temui ketika mengunjungi Cafe Cool. Selama beberapa bulan ini hubungan Vicky dan Nina sudah sangat dekat, Vicky bahkan sudah menganggap Nina seperti adiknya sendiri, begitu pun sebaliknya, Nina juga sudah menganggap Vicky seperti Kakaknya sendiri.Beberapa bulan ini Nina sering bercerita kepada ayahnya jika dia memiliki teman pria yang sudah dia anggap seperti kakak sendiri.Tono selalu merasa was-was ketika mendengar itu, dia takut jika putrinya diperdaya oleh pria berengsek. Namun, hari ini akhirnya dia mengetahui jika pria yang dimaksud putrinya adalah Vicky.Keceriaan Nina ketika bertemu Vicky langsung sirna dan berubah menjadi tangisan, ketika diberitahu oleh ayahnya jika Efendi, orang yang dulu sering dia panggil kakek ternyata baru saja meninggal.Dalam perjalanan menuju kediaman Efendi, Nina terus menangis ketika mengingat kebaikan dan keramahan Kakek Efendi kepadanya.B

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07

Bab terbaru

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 122 | Bersama Untuk Selamanya [TAMAT]

    8 bulan kemudian... Karena permintaan Vladimir, Vicky dan Vanya akhirnya menetap di Rusia sampai tiba waktunya Vanya melahirkan nanti. Bima dan Utari juga tidak mempermasalahkan hal itu, rencananya Vicky dan Vanya baru ke Indonesia begitu usia kandungan Vanya memasuki bulan ke sembilan. Vicky memang sudah berniat agar saat Vanya melahirkan nanti bisa di dampingi oleh kedua orang tuanya. Selama Vicky dan Vanya berada di Rusia, Vincent di kirim ke Indonesia untuk menggantikan Vicky mengurus Dharma Prakarsa Grup. Alyona yang memiliki beberapa perusahaan di Singapura juga turut mengurus Grup perusahaan itu. Berkat kemampuan Kakak beradik ini, hanya dalam waktu enam bulan, Dharma Prakarsa Grup terbang tinggi dan menjadi salah satu Grup perusahaan terbesar di Indonesia. Setara dengan Grup Barata milik Gunnadi, dan juga Grup Adhitama milik Ezra sahabat Arthur dan Laras. Posisi Bimo dan Hendro di Dharma Prakarsa Grup di pulihkan oleh Dimas, ini juga atas permintaan langsung Arthur dan Lar

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 121 | Kartu Mati Vladimir

    “Baiklah, kalian tunggu disini saja, biar aku dan Vanya yang menemui Kakek Vladimir,” ucap Bella. “Ayo Vanya,” sambungnya sambil menarik pelan lengan Vanya. Vanya tersenyum dan beranjak dari duduknya, nasib Ivan, Jafin dan Billy sekarang berada di tangan dua wanita cantik itu. Sambil berjalan menuju meja Vladimir dan para orang tua berada, Bella dan Vanya mulai mendiskusikan strategi mereka sambil berbisik, wajah Vanya berubah terkejut dia tampak menutup mulutnya menahan tawa mendengar rencana Bella. “Sekarang kamu paham kan?” Tanya Bella ke Vanya. Vanya menganggukkan kepalanya mereka berdua tampak beradu telapak tangan pelan sebelum menjalankan aksi mereka. Nabila, Olma dan Alexa kompak tertawa kecil melihat tingkah mereka yang menggemaskan, mereka pun menebak-nebak akan seperti apa cara Bella dan Vanya membujuk Vladimir. “Bella yang mengambil kendali, sepertinya kali ini mereka akan berhasil,” ucap Nabila. “Tentu saja, siapa dulu suaminya,” ujar Austin berbangga diri. “Maaf

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 120 | Pelatihan

    Arthur, Laras, Vicky dan Vanya akhirnya tiba di Rusia, karangan bunga ucapan selamat untuk kehamilan Vanya berjajar rapi di sepanjang kediaman keluarga Vladislav. Di halaman depan, terilihat Vladimir dan ke empat senior Vicky bersama para istri mereka sudah menunggu kedatangan Vicky dan Vanya. Begitu turun dari mobil, Vicky dan Vanya langsung menghampiri Vladimir yang terus tersenyum bahagia, dengan sopan mereka berdua menyapa Vladimir, lalu menyapa para seniornya. Para bawahan keluarga Vladislav yang mengetahui kabar kehamilan Vanya sebenarnya berniat datang dan ikut merayakan kabar bahagia ini. Namun dengan berbagai pertimbangan, Vladimir akhirnya membatalkan hal itu, salah satu pertimbangan Vladimir karena sadar jika cucu mantunya itu butuh istirahat, jika sampai acara penyambutan besar-besaran di lakukan, bisa di pastikan Vanya akan sibuk menyapa para tamu yang jumlahnya tidak sedikit, dan tentu itu akan berbahaya untuk kandungannya. Nabila, Bella, Olma dan Alexa langsung memi

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 119 | Sad Boy

    Karena Vincent sudah setuju dengan permintaannya, Alyona langsung membuka ponselnya hendak menghubungi temannya yang bernama Ghiska Natasha. Setelah kembali ke Rusia besok, Alyona dan Vincent rencananya akan terbang ke Indonesia untuk menggantikan Vicky mengurus Dharma Prakarsa Grup milik Kakek mereka selama Vicky dan Vanya berada di Rusia. Alyona dengan bersemangat mencari nama Ghiska di kontak ponselnya, dia pun langsung menghubungi nomor Ghiska untuk mengatur jadwal bertemu di Indonesia nanti. Tut... Tut.... “Halo....” “Halo Ghiska, ini aku Alyona,” ucap Alyona. “Hmm... Alyona?” Tanya Ghiska. “Astaga kamu jahat sekali karena tidak mengingatku, Alyona di Singapura, kita bertemu setahun yang lalu.” “Ohh.. Iya! Aku ingat si cantik bermata biru! Apa kabar?!” Tanya Ghiska yang akhirnya bisa mengingat Alyona. “Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?” “Sama... aku juga baik-baik saja, hah... aku sudah beberapa kali mencoba menghubungi nomormu yang dulu, tapi tidak pernah tersambu

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 118 | Kecebong Yang Gesit

    Vicky, Vanya bersama Arthur dan Laras baru saja tiba di bandara, pagi ini mereka akan kembali ke Rusia menggunakan pesawat pribadi keluarga Vladislav. Empat orang dokter terlihat ikut bersama mereka, para dokter ini adalah dokter yang di rekomendasikan Luke untuk mengawal Vanya kembali ke Rusia. Semalam Arthur yang sangat mencemaskan keadaan menantunya langsung meminta Luke memilih empat Dokter terbaik untuk terbang bersama mereka ke Rusia. “Hahaha! Aku akan jadi Kakek, kamu tidak bisa meledekku lagi seperti kemarin berengsek!” Terdengar suara Arthur yang sedang berbicara melalui telepon dengan sahabatnya, sejak mengetahui kabar menantunya hamil, dia terus-menerus mendapat panggilan telepon dari berbagai negara untuk memberi dia ucapan selamat. Saking senangnya, Arthur bahkan sampai lupa memberitahu Vladimir tentang kabar bahagia ini. Vicky, Vanya dan Laras terus tertawa melihat Arthur yang layaknya anak kecil sedang memamerkan mainan barunya. Sambil menunggu pesawat selesai peng

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 117 | Berkali-kali dalam Sehari

    Arthur dan Laras langsung bergegas menuju hotel tempat Vicky dan Vanya berada setelah mendengar kabar dari Vicky jika Vanya tiba-tiba sakit. Sesampainya di hotel, mereka langsung menuju kamar Vicky, raut wajah mereka terlihat begitu cemas, khawatir jika keputusan mereka mempertemukan Vicky dan Kirana malah berakhir buruk untuk Vanya. Ceklek! Arthur dan Laras langsung membuka pintu kamar Vicky, mereka berdua sontak terkejut begitu melihat Vanya yang baik-baik saja sedang tertawa bersama Kirana di dalam kamar. “Vanya? Bukannya kamu sedang sakit?” Tanya Laras. Vanya dan Kirana kompak menoleh, mereka berdua beranjak dari duduknya dan segera menghampiri Laras. “Aku tadi hanya kelelahan ibu,” jawab Vanya mempersilakan Laras dan Arthur masuk ke dalam kamar. “Jadi kamu baik-baik saja?” Tanya Laras lagi memastikan. “Iya Ibu, aku baik-baik saja,” jawab Vanya sambil tersenyum. “Lalu mengapa tadi Vicky mengatakan....” Arthur terdiam tidak menyelesaikan ucapannya, dia lalu menghela nafasn

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 116 | Rahasiaku

    Tidak ingin merahasiakan apapun lagi dari Vanya, Vicky akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Vanya. Mulai dari momen ketika mendapat kabar Kirana meninggal, kabar kematian kedua orang tuanya, dan juga pertunangannya dengan Manda. Setelah itu, Vicky lalu menceritakan momen dimana terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan Vanya karena perbuatan Manda. Wajah Vanya berubah sedih ketika mengingat momen menyakitkan itu, momen dimana dia akhirnya harus menunggu kepulangan Vicky yang tidak jelas kapan waktunya. “Waktu itu aku menjalani misi pelatihan militer keluargaku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa pulang dengan selamat, karena itulah aku memilih tidak memberitahu kamu,” ucap Vicky, wajahnya juga terlihat sedih sewaktu menjelaskan tentang hal itu ke Vanya. Vanya tentu sedikit terkejut mendengar ada pelatihan seperti itu di keluarga suaminya, dalam hati dia merasa bersyukur karena Vicky kembali dengan selamat. Vicky kembali melanjutkan ceritanya, Vanya benar-benar

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 115 | Aku Sangat Mencintaimu

    “Vicky... aku masih mencintaimu, bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintaiku?” Tanya Kirana berterus terang dengan perasaannya.Pertanyaan Kirana sontak mengejutkan Vicky, dia tidak menyangka jika mantan tunangannya akan bertanya tentang hal itu.Vicky meraih kedua tangan Kirana, sambil tersenyum dia menatap wajah cantik mantan tunangannya itu.“Kirana... awalnya aku juga sempat bingung dengan perasaanku sendiri ketika pertama kali melihat dirimu, dan aku yakin kamu sedang merasakan hal yang sama saat ini.”“Tapi berkat kamu yang bertanya apa saja yang telah aku alami beberapa tahun terakhir ini membuatku kembali mengingat bagaimana perjuangan Vanya yang tetap setia menungguku kembali dari misi pelatihan keluargaku, begitu banyak airmata yang telah dia tumpahkan untukku, dan begitu banyak pengorbanan yang telah dia lakukan selama menungguku.”“Vanya menghiburku di kala ku sedih, dia merawat hatiku yang terluka dengan cinta yang tulus, kehadirannya membuatku merasa bahagia d

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 114 | Hati Yang Terbelah

    Vanya tersenyum, dengan suara lembut dia berkata, “Kamu sudah menolongku berulang kali, sebagai istrimu, biarkan aku yang menolongmu kali ini, aku tahu hatimu sakit, aku tahu hatimu terluka, Sayang... apa kamu kira aku tahan melihatmu seperti ini.”Vicky terdiam, dia menunduk sambil menghela nafasnya.“Sayang... bukankah aku selalu bilang jika aku percaya kepadamu, dan untuk kali ini aku akan kembali mengatakannya, aku akan selalu percaya kepadamu, dan tak akan pernah meragukanmu sedikit pun, selesaikan urusan kalian secara baik-baik, itu akan menjadi obat terbaik untuk kalian berdua,” sambung Vanya.Vicky mengangkat wajahnya menatap Vanya, dia tersenyum lalu mengusap pucuk kepala vanya, merasa sangat bersyukur karena ditakdirkan menjadi pendamping Vanya.“Terima kasih sayang....” ucap Vicky yang langsung di balas senyuman hangat oleh Vanya.Vanya berjalan menuju tempat Kirana, Luke dan putra mereka berada, Vanya tersenyum lembut menyapa Kirana yang terus meneteskan air mata.Kirana

DMCA.com Protection Status