Share

Mulai Membandingkan

Mengendarai sepeda motor di jalan yang mulus dengan pikiran kacau, membuat perasaan Hanan seperti terombang-ambing di lautan. Setelah melihat ketulusan Malilah dalam menyayangi Arumi yang begitu besar, perlahan tapi pasti rasa ingin selalu melindungi Malilah juga makin besar. 

Hanan menghentikan kendaraanya di sebuah warung kopi tepi jalan. 

"Kopi hitam Bulek! Gak usah pake gula!" ucapnya sambil menghempas tubuh di kursi rotan yang panjang. 

"Tumben!" gumam Wanita penjaga warung berbadan tambun tersebut sambil meraih gelas. 

"Sekali-sekali Bulek, masa mau manis terus. Kaya hidup. Kadang ada pahitnya!" 

Penjaga Warung nyengir, sambil mengaduk kopi hitam tanpa gula kemudian mengantar ke meja dekat Hanan beristirahat.

"Ketengan! Sambil nunggu dingin," tawar Penjaga Warung sambil menyodorkan sebuah bungkus rokok yang sudah terbuka dan sebuah korek gas. 

Hanan menggeleng. Ia tak pernah berurusan dengan rokok,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status