Beranda / Romansa / Wanita Penghibur / Sikap Aneh Dokter Nayna

Share

Sikap Aneh Dokter Nayna

Penulis: Hitam Putih
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-21 15:34:12
"Pulang? Kenapa?" Ray tampak kaget, aku sendiri tak kalah kaget. Dokter Nay tiba-tiba mengatakan ingin pulang, mengejutkannya lagi sebelum itu dia mengatakan ingin resign?

"Akan saya kirimkan teman yang bisa jadi perawat sekaligus dokter pribadi untuk Ibu Fatimah, Ray."

"Tapi kenapa? Ada apa, Dok? Apa karena Flo?" Ray lagi-lagi menelisik.

"Gak ada hubungannya sama si kunyuk itu! Lo pikir gue bisa dikendalikan dan diatur-oleh oleh dia?! Gue gak sebegok itu!"

Dokter Nay malah terdengar emosi, aku dan Ray jadi saling pandang.

"Dokter boleh pulang, tapi tidak boleh berhenti bekerja. Tidak apa-apa ambil cuti beberapa hari, nanti kalau sudah berubah pikiran silakan kembali lagi, tapi kalau memang tidak bisa saya akan cari dokter pengganti."

Ray akhirnya mengalah, Dokter Nay langsung bangkit setelah itu, tanpa melihat pada kami lalu berbalik pergi.

"Cari tau keadaan keluarga Dokter Nayna, secepatnya!"

Ray mengajakku ikutan bangkit setelah mengatakan itu di telpon. Tapi begi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita Penghibur   Ancaman

    [Batalkan pernikahan! Atau lo akan lihat semua orang tau siapa Nona Bintang!]Nomor asing, tanpa salam dan tanpa kalimat pembuka, entah siapa, tapi kalimat pertamanya sudah cukup membuatku dipenuhi dugaan-dugaan buruk.[Gw kasih lo waktu satu Minggu, klo Lo berulah gw pastikan ibu lo tau siapa Nona Bintang!]Setelahnya foto-foto tentang aku orang itu kirim disertai SMS terakhir dirinya dengan Ibu? Astagfirullah, bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bukankah aku bahkan sudah mengganti nomor Ibu sebelum ke kota? Jaringan di desa kami jelas-jelas berbeda dengan jaringan di kota Bogor tempat kami sekarang. Apalagi Ini belum genap dua Minggu setelah aku membantu ibu mengganti nomornya, orang-orang yang pernah punya nomor lama ibu saja belum sepenuhnya tahu nomor ibu yang baru. Lalu bagaimana---"Kenapa, Ra?"Sampai Ray yang sejak tadi seperti sibuk dengan laptopnya entah sejak kapan sudah pindah dan duduk di sampingku, ia menatapku seperti kehe

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Alibi

    "Kalian bertengkar? Kenapa? Ada apa?"Ibu bertanya pelan setelah duduk di sampingku. Ini sudah jam 9 malam, seharusnya sudah waktunya istirahat tetapi kegaduhan kami tadi sepertinya sudah cukup menyita perhatian banyak orang termasuk ibu. Aku bahkan seperti melihat lagi tatapan orang-orang yang menatap kami tadi saat berciuman, mungkin bukan sesuatu yang salah karena kami sudah memiliki ikatan suami istri, tapi tidak dengan di depan banyak orang, apalagi aku terbiasa hidup di desa dengan aturan-aturan yang masih terlalu tabu untuk hal-hal seperti itu. rasa-rasanya itu tak lebih dari dilemparkan kotoran ke wajahku. "Kami tidak kenapa-kenapa, Bu, kami hanya sedang salah paham saja, kami sudah baikan." Aku seolah tidak mau membahas lebih lanjut, Ibu menatap sekilas tetapi setelahnya dia mengeluarkan hp dari saku bajunya. Hp android dengan casing warna tosca dan gambar kucing, hp itu ..."Ini hp Rara!" Aku merebut hp itu cepat, Ibu sempat mendelik s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Drama

    "Apa ini, Lek? Apa?"Ibu seperti tak percaya, ia menunjuk foto-foto di hadapan kami, foto saat aku menjadi Nona Bintang, foto saat aku bekerja di toko baju, foto saat aku didandani, foto saat Nona Bintang berhadapan dengan banyak lelaki di club dan--"Itu nggak benar Bu, itu nggak benar, jangan percaya!"Aku buru-buru mengambil foto-foto itu, hendak membuangnya tetapi ibu lebih dulu menahan, Matanya kilat menatapku. Jelas sekali ada kemarahan di mata ibu, tetapi sekaligus ada kepedihan di sana. Aku sampai berpaling, tidak berani sekadar bersipandang dengan Ibu."Kalau tidak benar, kenapa bisa ada foto-foto ini. Kenapa? Apa yang sebenarnya Rara sembunyikan dari ibu?”"Tidak ada, Bu, tidak ada yang Rara sembunyikan. Itu pasti editan, ibu jangan percaya. Jangan percaya!"Aku menggeleng cepat, berusaha menyakinkan, tetapi yang ada perasaanku semakin cemas, aku bahkan masih tidak berani sekadar menatap ibu."Kalau memang edit

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Lelaki dari Masa lalu

    “Ramha?”Pak Andro menyebut namaku tapi yang dilihat kemudian adalah Ray, ia bahkan setelahnya berpaling pada Ibu.“Kau di sini sedang apa, Rahma?” Pertanyaannya terkesan wajar, tetapi aku merasa itu lebih sebagai peringatan, lebih lagi setelah melihat tatapan nakalnya.“Bapak mengenal putri saya? Maaf, bapak siapa ya?” Ibu maju satu langkah, mendekat pada pak Andro. Wajah Ibu terlihat kebingungan, Ibu Rana dan Cha sendiri terlihat tak kalah kebingungan, hanya Ray yang seperti membeku dan mematung.“Apa bapak mengenal anak saya?” Ibu sampai bertanya sekali lagi, Pak Andro melihat padanya, senyumnya menyeringai, ia mendekat padaku.“Mengenal? Tentu, tentu saja saya mengenal, bahkan saya sangat mengenal putri anda. Dia–”“Diam!”Ray tiba-tiba mendorong tubuh Pak Andro, menarik lenganku lalu cepat-cepat membawa aku dan Ibu pergi.***flashback Lelaki itu bermata sipit dengan hidung

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Tempat yang Sama

    Ray tidak berbicara denganku lagi. Setelah pertengkaran kami siang tadi, dia lebih banyak diam, atau lebih tepatnya hanya mendiamkanku? Astaga, padahal seharusnya aku yang lebih berhak marah. "Kalau ada masalah, dibicarakan baik-baik, jangan saling diam. Hidup berumah tangga itu sudah pasti ada cobaannya."Ibu sampai setengah memperingati, mungkin karena selama di meja makan Ray bersikap tak kalah menyebalkan dibanding aku yang lebih banyak diam. Chayra sendiri sampai menghubungiku berkali-kali. Entah dari mana dia tahu, tapi dia kadang terkesan cerewet.[Teteh dan Kak Ray baik-baik saja, 'kan? Jangan marah sama Kak Ray, Teh. Kak Ray gak salah][Arkan memang suami Cha, Arlis yang bohong. Kalau saja Teteh marah karena salah paham]Sok tahu! Aku bahkan tidak mempermasalahkan dramanya itu, tetapi Cha? Sikap dan penjelasannya itu yang seolah ingin menunjukkan semuanya justru membuatku ada yang tidak beres. Bukankah sesuatu yang ditunjukkan l

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Kesalahan

    "Gue pikir lo gak bakal ke sini lagi, Nona. Apa jadi Nyonya Bagaskara masih buat lo belum cukup uang? Atau karena lo kangen gue?"Gana mendekat, merangkul pinggangku, lalu meminta ditambahkan minuman, dua botol minuman sudah dibawa salah satu pelayan, bersamaan dengan Cha dan Pak Andro yang baru saja keluar. Dua orang itu anehnya bersikap seolah tak mengenaliku, Pak Andro terlihat lebih fokus pada Cha yang mabuk."Gue mau lo bantu gue!" Aku sedikit berkelit, mengeluarkan hp lalu menujukkan pada Gana. Gana melirik sekilas lalu langsung mengangkat tangan."Gue gak bisa!" Tubuh Gana bahkan pindah lalu duduk berhadapan denganku."Gan, lo udah menguasai jual beli di dark web maupun situs-situs gelap lainnya. Lo gak mungkin gak bisa.""Kalau lo tau situs-situs itu lo seharusnya bisa belanja sendiri, Nona! Gak perlu minta tolong gue! "Konyol! Selama jadi Nona Bintang aku tak pernah tahu urusan hal-hal seperti itu. Sekalipun p

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Curiga

    Apa Gana menjebakku? Apa dia yang mencampur obat bius pada jus yang aku minum? Kalau memang benar kenapa Gana bisa seberani itu?Aku tahu sekali siapa Gana, Mami Berta menjadikan Gana orang kepercayaan bukan tanpa alasan. Gana tidak pernah melanggar aturan yang ditetapkan Mami Berta, dan tidak menggangguku adalah aturan yang sejak dulu Mami buat untuk Gana, apalagi Gana juga selalu menujukkan tidak pernah mau berurusan dengan keluarga Bagaskara. Tetapi sekarang? Apa dan kenapa?[Kamu sudah pulang, Rahma?] Itu dari nomor asing, aku baru membacanya setelah naik grab. Nomor itu ternyata bukan sekali itu mengirimiku pesan tapi juga semalam? Sekitar jam 21:40, dan hanya berisi kamu kenapa lama di dalam, Ra? Saat melihat di foto profilnya, dia ternyata ... Ravan?Astagfirullah, apa yang sebenarnya sudah Rav ketahui selama ini? Jelas sekali bohong kalau dia tidak tau apa-apa, kehadiran Rav tiba-tiba tadi malam sudah cukup membuktikan itu, ditambah lagi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Wanita Penghibur   Rayhan Bagaskara

    "Astaga, apa lelaki itu benar-benar berniat menemuiku?"Aku mau tak mau merutuk kesal saat jam sudah menunjukkan sebelas malam, tetapi Ray masih juga tak menunjukkan tanda-tanda kedatangannya. Aku bahkan harus ekstra sabar menghadapi beberapa lelaki yang datang merayu, sementara itu Mami Berta sebagai mucikari diam-diam mengawasi sembari sesekali melihat keluar dan memencet telepon."Sudahlah, Nona, lebih baik kau temani kami. Kau tau 'kan kami orang berduit juga, tak akan kukecewakan kau dengan bayaran."Mereka masih berusaha merayu, beberapa di antara mereka bahkan berjanji akan memberikanku perhiasan bila sekali aku berbagi ranjang dengan salah satu di antara mereka, tetapi aku hanya diam, melihat keluar. Perasaan ragu itu bahkan membuatku mendadak bangkit, mendekat pada Mami Berta setelah wanita itu mengisyaratkan padaku untuk maju."Ray sepertinya tak akan datang, Nona. Mungkin dia harus menyelesaikan pekerjaannya."Ia menatap padaku, menjeda sebentar."Kau akan menerima satu di a

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27

Bab terbaru

  • Wanita Penghibur   Curiga

    Apa Gana menjebakku? Apa dia yang mencampur obat bius pada jus yang aku minum? Kalau memang benar kenapa Gana bisa seberani itu?Aku tahu sekali siapa Gana, Mami Berta menjadikan Gana orang kepercayaan bukan tanpa alasan. Gana tidak pernah melanggar aturan yang ditetapkan Mami Berta, dan tidak menggangguku adalah aturan yang sejak dulu Mami buat untuk Gana, apalagi Gana juga selalu menujukkan tidak pernah mau berurusan dengan keluarga Bagaskara. Tetapi sekarang? Apa dan kenapa?[Kamu sudah pulang, Rahma?] Itu dari nomor asing, aku baru membacanya setelah naik grab. Nomor itu ternyata bukan sekali itu mengirimiku pesan tapi juga semalam? Sekitar jam 21:40, dan hanya berisi kamu kenapa lama di dalam, Ra? Saat melihat di foto profilnya, dia ternyata ... Ravan?Astagfirullah, apa yang sebenarnya sudah Rav ketahui selama ini? Jelas sekali bohong kalau dia tidak tau apa-apa, kehadiran Rav tiba-tiba tadi malam sudah cukup membuktikan itu, ditambah lagi

  • Wanita Penghibur   Kesalahan

    "Gue pikir lo gak bakal ke sini lagi, Nona. Apa jadi Nyonya Bagaskara masih buat lo belum cukup uang? Atau karena lo kangen gue?"Gana mendekat, merangkul pinggangku, lalu meminta ditambahkan minuman, dua botol minuman sudah dibawa salah satu pelayan, bersamaan dengan Cha dan Pak Andro yang baru saja keluar. Dua orang itu anehnya bersikap seolah tak mengenaliku, Pak Andro terlihat lebih fokus pada Cha yang mabuk."Gue mau lo bantu gue!" Aku sedikit berkelit, mengeluarkan hp lalu menujukkan pada Gana. Gana melirik sekilas lalu langsung mengangkat tangan."Gue gak bisa!" Tubuh Gana bahkan pindah lalu duduk berhadapan denganku."Gan, lo udah menguasai jual beli di dark web maupun situs-situs gelap lainnya. Lo gak mungkin gak bisa.""Kalau lo tau situs-situs itu lo seharusnya bisa belanja sendiri, Nona! Gak perlu minta tolong gue! "Konyol! Selama jadi Nona Bintang aku tak pernah tahu urusan hal-hal seperti itu. Sekalipun p

  • Wanita Penghibur   Tempat yang Sama

    Ray tidak berbicara denganku lagi. Setelah pertengkaran kami siang tadi, dia lebih banyak diam, atau lebih tepatnya hanya mendiamkanku? Astaga, padahal seharusnya aku yang lebih berhak marah. "Kalau ada masalah, dibicarakan baik-baik, jangan saling diam. Hidup berumah tangga itu sudah pasti ada cobaannya."Ibu sampai setengah memperingati, mungkin karena selama di meja makan Ray bersikap tak kalah menyebalkan dibanding aku yang lebih banyak diam. Chayra sendiri sampai menghubungiku berkali-kali. Entah dari mana dia tahu, tapi dia kadang terkesan cerewet.[Teteh dan Kak Ray baik-baik saja, 'kan? Jangan marah sama Kak Ray, Teh. Kak Ray gak salah][Arkan memang suami Cha, Arlis yang bohong. Kalau saja Teteh marah karena salah paham]Sok tahu! Aku bahkan tidak mempermasalahkan dramanya itu, tetapi Cha? Sikap dan penjelasannya itu yang seolah ingin menunjukkan semuanya justru membuatku ada yang tidak beres. Bukankah sesuatu yang ditunjukkan l

  • Wanita Penghibur   Lelaki dari Masa lalu

    “Ramha?”Pak Andro menyebut namaku tapi yang dilihat kemudian adalah Ray, ia bahkan setelahnya berpaling pada Ibu.“Kau di sini sedang apa, Rahma?” Pertanyaannya terkesan wajar, tetapi aku merasa itu lebih sebagai peringatan, lebih lagi setelah melihat tatapan nakalnya.“Bapak mengenal putri saya? Maaf, bapak siapa ya?” Ibu maju satu langkah, mendekat pada pak Andro. Wajah Ibu terlihat kebingungan, Ibu Rana dan Cha sendiri terlihat tak kalah kebingungan, hanya Ray yang seperti membeku dan mematung.“Apa bapak mengenal anak saya?” Ibu sampai bertanya sekali lagi, Pak Andro melihat padanya, senyumnya menyeringai, ia mendekat padaku.“Mengenal? Tentu, tentu saja saya mengenal, bahkan saya sangat mengenal putri anda. Dia–”“Diam!”Ray tiba-tiba mendorong tubuh Pak Andro, menarik lenganku lalu cepat-cepat membawa aku dan Ibu pergi.***flashback Lelaki itu bermata sipit dengan hidung

  • Wanita Penghibur   Drama

    "Apa ini, Lek? Apa?"Ibu seperti tak percaya, ia menunjuk foto-foto di hadapan kami, foto saat aku menjadi Nona Bintang, foto saat aku bekerja di toko baju, foto saat aku didandani, foto saat Nona Bintang berhadapan dengan banyak lelaki di club dan--"Itu nggak benar Bu, itu nggak benar, jangan percaya!"Aku buru-buru mengambil foto-foto itu, hendak membuangnya tetapi ibu lebih dulu menahan, Matanya kilat menatapku. Jelas sekali ada kemarahan di mata ibu, tetapi sekaligus ada kepedihan di sana. Aku sampai berpaling, tidak berani sekadar bersipandang dengan Ibu."Kalau tidak benar, kenapa bisa ada foto-foto ini. Kenapa? Apa yang sebenarnya Rara sembunyikan dari ibu?”"Tidak ada, Bu, tidak ada yang Rara sembunyikan. Itu pasti editan, ibu jangan percaya. Jangan percaya!"Aku menggeleng cepat, berusaha menyakinkan, tetapi yang ada perasaanku semakin cemas, aku bahkan masih tidak berani sekadar menatap ibu."Kalau memang edit

  • Wanita Penghibur   Alibi

    "Kalian bertengkar? Kenapa? Ada apa?"Ibu bertanya pelan setelah duduk di sampingku. Ini sudah jam 9 malam, seharusnya sudah waktunya istirahat tetapi kegaduhan kami tadi sepertinya sudah cukup menyita perhatian banyak orang termasuk ibu. Aku bahkan seperti melihat lagi tatapan orang-orang yang menatap kami tadi saat berciuman, mungkin bukan sesuatu yang salah karena kami sudah memiliki ikatan suami istri, tapi tidak dengan di depan banyak orang, apalagi aku terbiasa hidup di desa dengan aturan-aturan yang masih terlalu tabu untuk hal-hal seperti itu. rasa-rasanya itu tak lebih dari dilemparkan kotoran ke wajahku. "Kami tidak kenapa-kenapa, Bu, kami hanya sedang salah paham saja, kami sudah baikan." Aku seolah tidak mau membahas lebih lanjut, Ibu menatap sekilas tetapi setelahnya dia mengeluarkan hp dari saku bajunya. Hp android dengan casing warna tosca dan gambar kucing, hp itu ..."Ini hp Rara!" Aku merebut hp itu cepat, Ibu sempat mendelik s

  • Wanita Penghibur   Ancaman

    [Batalkan pernikahan! Atau lo akan lihat semua orang tau siapa Nona Bintang!]Nomor asing, tanpa salam dan tanpa kalimat pembuka, entah siapa, tapi kalimat pertamanya sudah cukup membuatku dipenuhi dugaan-dugaan buruk.[Gw kasih lo waktu satu Minggu, klo Lo berulah gw pastikan ibu lo tau siapa Nona Bintang!]Setelahnya foto-foto tentang aku orang itu kirim disertai SMS terakhir dirinya dengan Ibu? Astagfirullah, bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bukankah aku bahkan sudah mengganti nomor Ibu sebelum ke kota? Jaringan di desa kami jelas-jelas berbeda dengan jaringan di kota Bogor tempat kami sekarang. Apalagi Ini belum genap dua Minggu setelah aku membantu ibu mengganti nomornya, orang-orang yang pernah punya nomor lama ibu saja belum sepenuhnya tahu nomor ibu yang baru. Lalu bagaimana---"Kenapa, Ra?"Sampai Ray yang sejak tadi seperti sibuk dengan laptopnya entah sejak kapan sudah pindah dan duduk di sampingku, ia menatapku seperti kehe

  • Wanita Penghibur   Sikap Aneh Dokter Nayna

    "Pulang? Kenapa?" Ray tampak kaget, aku sendiri tak kalah kaget. Dokter Nay tiba-tiba mengatakan ingin pulang, mengejutkannya lagi sebelum itu dia mengatakan ingin resign? "Akan saya kirimkan teman yang bisa jadi perawat sekaligus dokter pribadi untuk Ibu Fatimah, Ray." "Tapi kenapa? Ada apa, Dok? Apa karena Flo?" Ray lagi-lagi menelisik. "Gak ada hubungannya sama si kunyuk itu! Lo pikir gue bisa dikendalikan dan diatur-oleh oleh dia?! Gue gak sebegok itu!" Dokter Nay malah terdengar emosi, aku dan Ray jadi saling pandang. "Dokter boleh pulang, tapi tidak boleh berhenti bekerja. Tidak apa-apa ambil cuti beberapa hari, nanti kalau sudah berubah pikiran silakan kembali lagi, tapi kalau memang tidak bisa saya akan cari dokter pengganti." Ray akhirnya mengalah, Dokter Nay langsung bangkit setelah itu, tanpa melihat pada kami lalu berbalik pergi. "Cari tau keadaan keluarga Dokter Nayna, secepatnya!" Ray mengajakku ikutan bangkit setelah mengatakan itu di telpon. Tapi begi

  • Wanita Penghibur   Bertengkar

    "Dokter Nayyyy. Dokterrrr." Lail berteriak-teriak nyaring, kakinya setengah berlari sambil menengok kanan kiri, ia padahal sempat izin untuk tidak sarapan bersama, katanya harus menyelesaikan PR yang belum selesai, aku sempat memarahi Lail, mengatakan untuk mengisi perut kosongnya lalu bersiap menyiapkan bekal untuk Lail agar bisa dia makan saat perjalanan diantar Mang Ujang nanti, tapi begitu keluar kamar, bukannya langsung meraih bekal yang aku sediakan, Lail malah berlari-lari mencari Dokter Nay. Aku sempat melihat ia memegang kertas di sebelah tangannya tapi dengan cepat dia sembunyikan begitu melihatku. "Dokter Nay mana, kak?" "Dokter Nay baru saja pergi, Lail, mungkin sedang bareng Ibu sekarang, kami baru saja selesai sarapan." Aku sengaja mengatakan sarapan, agar Lail sadar dan mengambil bekal lalu segera berangkat, tapi bukannya sadar, adikku itu malah berlari lagi sambil kembali memanggil-manggil Dokter Nay. "Lailll! " Aku berusaha mengejar, tapi entah bagaimana aku ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status