Beranda / Pernikahan / Wanita Penakluk Direktur Muda / Sudut Pandang Pengantin Pria

Share

Sudut Pandang Pengantin Pria

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ia baru saja memperistri seorang perempuan.

Perempuan yang mengaku sebagai kekasih adiknya, atau kasarnya selingkuhan Arsene. Dia sudah bukan lagi seorang pria yang di cap sebagai duda kesepian oleh mulut orang-orang usil yang tidak bertanggung jawab. Setidaknya kini dia tidak harus membuang uang untuk melampiaskan hasratnya, kepada perempuan antah berantah yang tidak jelas.

Arnav berdiri tepat di depan jendela ruangan kerjanya yang merangkap sebagai perpustakaan di rumah itu. Kebetulan jendelanya dia biarkan terbuka sehingga angin malam yang begitu dingin dapat masuk membantu mengurangi rasa panas di kepalanya. Pelan pria itu merogoh ke saku celana, meraba sebuah benda yang tidak dia duga akan kembali dipegangnya. Sebuah liontin yang diberikan Arsene kepada Raellyn. Senyum kering langsung menghiasi bibir pria itu, kemudian dia mengangkat gelas kacanya agak tinggi. Berpura-pura memberikan penghormatan kepada sang ibu, kemudian meminum isinya.

Sejatinya liontin ini punya riwayat kisahn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Astuti
Cerita yg sangat menarik...aku temukan sesuatu yg berbeda ...satu gem untukmu Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Ciuman Penuh Hasrat

    Raellyn bisa mendengar suara pintu yang di tutup di belakang punggungnya. Di susul suara langkah kaki yang mendekat kepadanya. Meski tahu siapa yang memasuki ruangan ini, dan sudah pasti siapa orangnya. Gadis itu tetap tidak sudi membalik badan. Dia tetap berdiri di depan jendela yang sedikit terbuka, menatap ke arah gelapnya malam yang di terangi oleh gemerlap cahaya bintang dan rembulan.Barangkali Arnav berpikiran bahwa dia akan bersembunyi di bawah selimut atau setidaknya dia berpura-pura tidur. Hal itu juga sempat dia pikirkan beberapa saat lalu, namun kemudian dia memutuskan untuk menunggu suaminya alih-alih melakukan hal seperti itu. Raellyn ingin menghadapinya dengan benar, dan mengesampingkan rasa takut yang sempat menyeruak sejak dia bertukar kata dengan Rona.Namun tubuhnya sedikit menegang ketika dia menemukan suara yang begitu asing. Suara gemersik yang Raellyn duga berasal dari Arnav yang sedang membuka setiap helai pakaian yang dia kenakan. Padahal dia sudah bersumpah p

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Wet

    Raellyn kini betul-betul sudah tidak berdaya, terlalu banyak hal asing yang pertama kali dia temukan dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Sampai dia mendengar adanya suara robekan, dan kemudian dia menyadari bahwa gaun tidur tipisnya telah terbagi menjadi dua bagian sampai ke bagian perut. Gadis itu menjerit, ketika tubuhnya terangkat ke udara, secara naluriah gadis itu langsung melingkarkan kakinya di pinggang Arnav. Ia merasa bahwa kini dirinya telah panas dan gelisah, kulitnya sudah teramat peka dengan setiap sentuhan yang pria itu alamatkan untuknya.Sementara kedua tangan Arnav bergerak di atas tubuhnya, membelai bagian kenyal di belakang tubuhnya, begitu pula untuk bagian depannya. Arnav bahkan menggesekan ibu jarinya sedikit kasar di atas puncaknya, mengirimkan sesuatu yang luar biasa kepada inti kewanitaan Raellyn. Arnav benar-benar memperlakukannya di luar dugaan sama sekali. Tak sampai disitu pria itu bahkan mencium sekaligus menggigit bibir, leher, pundaknya, bergantian

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Permainan Ranjang

    Raellyn melingkarkan jemarinya di sekeliling benda yang telah menegang itu. Ini adalah pertama kalinya dia memegang benda itu seumur hidupnya dan rasanya bagaikan besi yang begitu panas. Sementara Arnav terlihat menggertakan giginya sembari mengerang kecil tatkala jemari gadis itu menyentuhnya dengan begitu perlahan.“Kau menyukai sentuhanku, Tuan?”“Raellyn.” Hanya sekadar rintihan kecil, dan gadis itu tahu bahwa cara Arnav menyebut namanya sudah seperti sebuah permintaan yang begitu mendesak untuk dapat mengisi kekosongan yang ada dalam tubuhnya.“Kau menginginkannya?” tanya Raellyn lagi sementara pria itu hanya dapat menahan napas sekaligus mengerang.Raellyn terkikik kecil, dia merasa puas lantaran dapat membalas apa yang pria itu perbuat padanya beberapa detik lagi. Ketidakberdayaan yang dia rasakan tadi akan dia bayar kontan dengan sentuhannya yang dia lakukan secara naluriah. Raellyn tidak tahu apakah dia salah atau tidak, namun melihat dari ekspresi pria itu nampaknya dia tela

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Kesan Arnav

    Sinar mentari sedikit tersamarkan akibat kabut yang masuk ke dalam ruangan melalui jendela yang dibiarkan terbuka tanpa tirai semalam. Arnav mengubah posisi tidurnya di ranjang, yang kemudian membuat dirinya sendiri terkejut atas adanya eksistensi seorang wanita yang tidur di sebelahnya dengan begitu nyaman. Arnav tidak percaya dengan gelenyar asing yang merayap ke dalam hatinya. Sejujurnya dia sudah banyak meniduri wanita manapun yang dia inginkan, tapi tidak pernah menghabiskan malam dengan satu pun dari mereka. Hal itu juga termasuk dengan Clarissa, mantan istrinya dahulu. Wanita yang pertama kali mencuri hatinya, dan hanya satu-satunya. Tapi sayangnya hati wanita itu adalah milik orang lain. Memang sangat menyedihkan untuknya, tapi bagaimanapun itu masa lalu tetaplah masa lalu.Dia kini melirik kearah Raellyn, dan kemudian ingatan tentang berbagai ragam cara bagaimana mereka menempuh puncak kenikmatan secara berulang kali sepanjang malam. Dia tidak mengira bahwa perempuan bermulut

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Morning Glory

    Raellyn terbangun dalam kondisi dopamine tinggi, perasaan ini mengingatkannya tentang bagaimana dia jatuh cinta dahulu. Hawa dingin di kamar saja bahkan tidak cukup untuk menciutkan seberapa besar semangatnya yang membara ketika dirinya melepaskan diri dari lilitan seprai yang entah sejak kapan menutupi seluruh tubuhnya seperti kepompong. Dia melirik ke sekitar, tepatnya ke arah cahaya masuk yang sedikit lebih menyilaukan. Raellyn mendapati tirai jendelanya sudah terbuka penuh dan di ikat rapi di pinggirnya.Perempuan itu bisa merasakan senyuman bahagia yang tersungging di bibirnya sekali lagi. Aneh sekali mendapati dirinya jadi tidak normal begini di pagi hari. Bahkan tingkahnya sudah seperti bocah kemarin sore yang kasmaran, ketika pikirannya kembali membawanya kepada kejadian semalam. Tentang Arnav, suaminya yang begitu luar biasa. Berkat pengalaman itu, dia mungkin bisa paham alasan mengapa sepupunya memintanya untuk menjadi lebih berani dan mengimbangi, juga komentar dari pamanny

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Menguak Isi Hati Arnav

    “Jadi ini tempat dimana kau mengisolasi diri?”Tampaknya Raellyn, yang kini adalah istrinya memiliki kekuatan sihir berupa kata-kata; mantra. Apa saja tingkah polahnya, ucapan apapun yang keluar dari mulutnya seolah bukan masalah yang bisa menarik pelatuk kemarahan. Padahal biasanya Arnav bukanlah tipe pria murah hati sekaligus pemaaf. Termasuk kepada perempuan yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang kerjanya dengan pakaian yang membuatnya sakit mata.“Ya.”“Tidak menyuruhku duduk? Atau barangkali mengatakan sesuatu? Seperti apakah aku mendapatkan jamuan berupa minuman?” ujar Raellyn sementara Arnav langsung berhenti dengan seluruh berkas di meja dan meraih pematik api dan rokok yang dia simpan di laci meja kerjanya.“Silakan kalau kau mau,” balas pria itu.Raellyn segera mendekat menuju sebuah meja khusus, disana ada beberapa minuman yang tentu saja bukan air mineral biasa. Ketika Raellyn usai menuangkannya untuk diri sendiri, perempuan itu melirik kearah Arnav.“Kau mau minum?”“Ya

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Not Mood

    “Sepertinya waktu kunjunganmu sudah habis, dokumen di sana membutuhkan perhatianku lebih daripada perbincangan ini. Jadi bisa kau tinggalkan aku sendiri dan mengurus urusan bisnis terlebih dahulu?” jawab pria itu.Nah, sudah Raellyn duga dia akan memilih menjadi acuh tak acuh seperti ini terhadapnya. Dia berubah menjadi pria dingin membosankan. Dia bahkan memilih mengusirnya ketimbang menjawab pertanyaan sederhana soal ranjang di kamar pengantin mereka semalam. Raellyn mendapati gelagat tak mengenakan dari pria itu. Nampaknya dia benar-benar ingin Raellyn pergi dari ruang perpustakaan dan meninggalkannya seperti yang dia inginkan.Jika itu yang dia inginkan maka dengan segala hormat Raellyn segera beranjak dari tempat duduknya. Setidaknya pria itu tidak memintanya keluar sambil melemparkan uang. Jika Arnav sampai melakukan itu sudah dipastikan bahwa dia benar-benar dihargai sebagai lacurnya ketimbang istri. Ya, setidaknya Raellyn harus sedikit lebih mensyukuri yang satu itu.“Baiklah

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Menohok

    Raellyn tidak menyangka bahwa dia bisa sampai ke rumah pamannya dengan berkendara sendiri seperti ini. Rasanya betul-betul gila dan sedikit menyegarkan kepala. Perjalanan yang dia lakukan sendiri membuatnya merasakan sedikit kebebasan yang tidak dia duga sebelumnya. Namun sebelum itu alasan lain mengapa Raellyn datang ke rumah sang paman adalah karena kedatangan pengacara ke rumahnya, dan Arnav yang menolak memberikan penjelasan apa-apa. Raellyn memang terusik karena itu, jadi daripada diam saja dan menebak-nebak dia memilih untuk memastikan sendiri kondisi keluarganya.Pintu terbuka sebelum Raellyn sempat mengetuknya. “Oho~ Milady,” sebut Lita dengan ekspresi yang sulit di tebak tapi yang pasti Raellyn entah mengapa merasa bahwa sepupunya itu sudah tahu bahwa dia akan datang. Dia tidak terlihat terkejut seperti saat kunjungan pertama.Raellyn hanya mendecak kecil sebelum dia ikut masuk ke dalam rumah. Sejujurnya Raellyn selalu menyukai perasaan yang menerpa dirinya ketika dia menginj

Bab terbaru

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   My Happy Ending

    Satu pekan kemudian, resepsi pernikahan digelar. Tidak banyak persiapan yang dilakukan, karena Arnav telah menyerahkan seluruh urusan tersebut kepada wedding orgaziner terkemuka dan professional dibidangnya. Sehingga, meskipun serba dadakan tapi hasilnya terkesan seperti sebuah pesta yang telah direncanakan jauh-jauh hari dan ini lebih seperti pertama kalinya Raellyn dinikahi. Belum lagi keramaian ini juga karena ada beberapa wartawan yang meliput acara pesta dan bahkan disiarkan secara langsung. Memang benar pengaruh seorang Arnav bisa mengguncangkan layar kaca dan semua orang. Padahal ini hanyalah acara resepsi tapi makna yang terkandung di dalamnya terasa seperti sebuah pernikahan yang memang selalu Raellyn impikan. Seolah Arnav memang memahami betul dirinya dan Raellyn terkejut karena detail-detailnya sesuai sekali dengan pernikahan impiannya. Padahal obrolan mengenai acara resepsi hanya berlangsung sekali dan itu pun tidak terlalu mendalam karena mereka berdua langsung sibuk deng

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Penyelesaian Luka

    “Tolong jangan merusak itikad baikku malam ini. Aku tidak memanggil kalian kemari untuk berdebat dan menuding istriku dengan sesuatu yang tidak masuk akal,” ujar Arnav yang seketika menghentikan perdebatan hanya dalam sekejap mata.Pandangan mata Sylvia berubah, wanita itu langsung menunduk begitu pula dengan adik Arnav yang baru Raellyn ingat bernama Louisa. Keduanya tidak mampu mengatakan sepatah kata pun dan kondisi meja kembali tertib.Raellyn memang sangat menyangkan situasi yang berjalan tidak seharusnya. Sebagai satu keluarga dan di dominasi oleh orang dewasa semestinya mereka memiliki pemikiran yang matang dan bisa menentukan mata yang pantas dan tidak pantas di lakukan. Toh, untuk apa pula berdebat dan mempermasalhkan hal yang tidak benar adanya? Menunjukan siapa yang paling benar dan pantas mendapatkan dukungan dan simpati? Cerita lama.“Nyonya Chyntia alasan aku memanggilmu kemari karena aku ingin minta maaf.”Semua orang di meja langsung menatap Arnav dengan pandangan tida

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Obrolan Meja Makan

    Seminggu berlalu sejak moment dimana Arnav bilang ingin meminta maaf pada Nyonya Chyntia dan ingin melepaskan beban masa lalu. Raellyn memang senang mendengarnya, tapi ketika hari dimana suaminya mengajaknya untuk melakukan sebuah pertemuan dengan sang ibu mertua saat itu pula pikiran Raellyn malah tidak tenang.Restaurant mewah yang mereka datangi malah membuat Raellyn dejavu. Suasana ini nyaris serupa dengan saat pertama kali dia bertemu dengan sang ibu mertua. Yang berbeda adalah dia tidak begitu mengenal ibu mertuanya saat itu dan punya tujuan untuk ikut campur bak super hero bijaksana. Tapi sekarang Raellyn hanya menjadi seorang pengamat dan dia tidak di perkenankan ikut campur sebelum Arnav menyelesaikan urusannya. Raellyn sekarang memang sudah berubah, dia sudah bisa memahami posisinya dan tidak lagi keras kepala seperti dulu. Maka beginilah yang terjadi dia menanti dengan sabar sebelum keluarga baru suaminya tiba.Kemarin, Arnav kembali menyinggung soal niatannya dan saat itu

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Moment Berharga

    Suara pintu dibuka dan sedikit mengejutkan bagi kedua insan di dalam ruangan ketika seorang pria paruh baya masuk kesana.“Paman,” panggil Raellyn begitu menyadari orang yang datang berkunjung adalah sang paman. Dia melirik kearah Arnav yang tersenyum kearahnya. Raellyn benar-benar terharu, dia pikir pria itu tidak akan membagi kabar ini kepada kerabat ataupun keluarga. Raellyn juga tidak memaksanya karena dia tahu pria itu sudah cukup sibuk dan lelah selama seharian kemarin. Makanya ketika dia melihat pamannya datang Raellyn senang bukan main. Keluarganya menjadi yang pertama mengetahui soal kelahiran putranya.“Dimana cucuku, Raellyn? Aku ingin melihatnya,” ujar sang paman dengan penuh pancaran kebahagiaan. Dia benar-benar menampakan sebuah ekspresi tak sabar untuk melihat cucunya. Perasaan bahagia itu tidak bisa dia sembunyikan setelah mendengar bahwa keponakannya baru saja melahirkan. Tentu saja pria itu langsung melesat ke rumah sakit tanpa perlu memikirkan apapun.“Ini cucumu, p

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Perkara Memberi Nama

    Operasi caesar telah usai dan berjalan dengan sangat lancar. Kini Raellyn dibawa menuju ke ruang pemulihan khusus dan dia berada di bawah pantauan tim dokter dengan sangat teratur. Tentu saja hal ini tidak lepas dari kuasa sang suami yang memberikan seluruh akses istimewa sehingga Raellyn mendapatkan perawatan secara paripurna. Infus masih terpasang di lengan kiri Raellyn selama istrinya itu masih belum bisa makan dan juga minum dengan sempurna.Arnav, dengan seluruh kuasa yang dia miliki juga meminta agar anaknya berada di dalam satu ruangan yang sama dengan Raellyn. Hal itu tidak terlalu banyak menyita waktu karena memang bayinya sehat dan tidak membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.“Berapa lama masa penyembuhan istri saya, dok?” tanya Arnav, saat ini dia berada di ruangan sang dokter muda yang menangani persalinan istrinya.“Kurang lebih sekitar empat sampai dengan enam minggu untuk sembuh total dan bisa beraktifitas seperti biasa. Saya sangat menyarankan istri anda jangan sampa

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Kelahiran Anak Pertama

    Memasuki jadwal kontrol bulanan, di fase bulan ke sembilan. Raellyn seperti biasa di dampingi oleh Arnav kembali mengunjungi sebuah klinik yang telah di percayai untuk berkonsultasi mengenai kelahiran buah hati mereka pada dokter yang menanganinya. Bahkan Arnav sendiri juga sudah sampai pada titik melakukan reservasi sebuah kamar VVIP di sebuah rumah sakit untuk berjaga-jaga, karena dari yang dia ketahui melalui pengalaman asisten pria-nya terkadang kelahiran dapat terjadi secara tiba-tiba dan melenceng dari hari yang sudah di jadwalkan. Dalam hati terutama untuk Raellyn sendiri, tentu saja dia terkadang kerap kali di hantui oleh rasa cemas dan juga takut yang berlebih selama menantikan hari persalinan.“Arnav, aku tiba-tiba jadi merasa takut.”Arnav sendiri biar pun tampangnya terlihat tenang, tapi jauh di lubuk hati dia juga cemas bukan kepalang. Dia sangat khawatir kepada istri dan juga calon buah hati mereka. “Tenanglah, sayangku. Apapun yang terjadi nanti aku ada disampingmu.”Ra

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Dimanjakan Suami

    Sayangnya sejak hari itu Arnav tidak pernah buka suara tentang apa yang terjadi. Arsene juga sudah tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya. Raellyn memang penasaran dengan apa yang terjadi, tapi untuk sekarang dia merasa tidak perlu mengulik atau pun mencari tahu. Dia sudah mempercayai Arnav dan tidak lagi meragukan dirinya yang dulu. Kedua pria itu pasti punya alasan, dan Raellyn tidak akan mengusik hal tersebut.Waktu sudah berlalu, menginjak bulan ke sembilan dari kehamilannya. Raellyn makin hari makin di manjakan saja. Sesungguhnya Raellyn hanya bisa berdoa agar dia tidak meleleh setiap paginya karena pria itu selalu saja punya cara untuk memanjakannya dengan penuh cinta. Apalagi saat perutnya dibelai sambil dibisiki kata-kata mesra. Ah… sungguh, apakah Arnav memang seperti ini? rasanya dia benar-benar seperti tokoh pria fiksi idamannya jika begini terus.“Raellyn sayang, bangun.”“Tidak mau.” Raellyn masih merasa sangat berat, semalam mereka bermain cukup lama. Ini karena Arn

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Nostalgia

    Lita dan Raellyn kini asyik berceloteh ria di ruang tamu kediaman sang paman. Sepupunya itu langsung melonjak gembira begitu membuka pintu dan mendapati Raellyn ada disana dengan perut buncitnya. Padahal sedari tadi dia kata Sharon, Lita hanya menatap ponselnya tanpa memiliki niatan beranjak sedikit pun. Raellyn hanya terkikik mendengarkan celotehan adik sepupunya itu sambil sesekali Lita akan angkat bicara untuk menyanggah apa yang adiknya katakan. Reuni kecil setelah sekian lama memang membawa sedikit rasa nostalgia.Kini setelah ditinggal oleh Sharon, kedua wanita itu mulai bercerita banyak hal. Terutama topik mengenai kehamilan Raellyn yang sejak tadi selalu diungkit oleh Lita.“Kau sudah siapkan nama untuk calon anakmu belum?”Raellyn hanya menggeleng. “Aku belum punya nama untuk bayiku, tapi aku rasa Arnav sudah punya beberapa. Dia sangat antusias sejak dokter bilang bahwa calon bayi kami akan lahir sebagai bayi laki-laki.” Raellyn mengujar seraya mengusap perut besarnya dengan

  • Wanita Penakluk Direktur Muda   Tamu

    Mendengar suara Mrs. Maddy dari balik pintu Raellyn tersedak saliva-nya sendiri dan terbatuk-batuk. Muka wanita itu langsung merah padam tak tertahankan ketika melihat ke arah pintu kamar yang sudah terbuka dan menampakan si kepala pelayan. Sementara Arnav susah payah untuk menggeram menahan hasratnya yang harus dia tenangkan. Kehadiran Mrs. Maddy benar-benar sangat tidak tepat.“A-ah ya Mrs. Maddy ada apa?” Raellyn menghampiri wanita itu untuk mengurangi kecanggungan meskipun tentu saja kesalah tingkahannya tidak benar-benar bisa dia sembunyikan.“Maaf bila saya mengganggu aktivitas pagi Anda. Tapi ada tamu.”Mati aku! Raellyn sempat merutuk sebelum akhirnya dia terhenti dan menatap Mrs. Maddy dengan tatapan tidak percaya.“Tamu? Pagi-pagi begini?” tanya Raellyn yang sekarang benar-benar murni telah melepaskan seluruh kecanggungannya beberapa saat lalu menjadi sebuah tanda tanya besar di kepala.Mrs. Maddy diam sejenak, wanita itu bergantian memandangi wajah Raellyn yang ada di hadap

DMCA.com Protection Status