Mobil mereka berjalan menuju Perumahan Taman Eden.Sebelum Shiera keluar dari mobil, Alex meraih pergelangan tangan Shiera dan berkata dengan serius, "Jadi, kamu harus selalu mematuhi semua perkataanku. Apa kamu mengerti?"Shiera membalikkan badan dan menganggukkan kepalanya di bawah tatapan tajam Alex yang seperti elang itu. Shiera menekan rasa takutnya.Bagaimanapun, Shiera tidak boleh kehilangan rumah itu!Alex yang puas dengan respons Shiera, melepaskan genggamannya dari tangan Shiera.Merasa kalau dirinya terlepas dari genggaman Alex, Shiera berbalik dengan kakinya yang melemas dan pergi meninggalkan Alex. Walaupun terluka, Shiera tetap bisa berjalan dengan cepat.Senyum Alex muncul melihat punggung Shiera yang menjauhinya.Shiera yang begitu penakut, entah bagaimana caranya dia bisa bertahan hidup sampai sekarang!...Sesaat Shiera sampai di pintu lift, ponsel Shiera berdering tanda panggilan masuk dari Rachel. Shiera mengangkat panggilan itu dan berkata, "Rachel.""Apa kamu suda
Sudah lama berteman dengan Shiera, Rachel merasa kalau dirinya tertular kecerobohan Shiera.Awalnya, Rachel ingin menggunakan hasil tes palsu untuk menipu Alex.Namun, akhirnya hasil yang ada di sebelah Alex sekarang adalah hasil yang tidak seharusnya Alex lihat!Rachel hanya bisa berharap, kalau Alex juga tertular kecerobohan Shiera, tidak melihat hasil itu sampai Rachel dan Shiera menukar hasilnya.Shiera menggertakkan giginya dan berkata, "Aku akan pergi ke kantor sekarang!""Jangan! Kamu jangan datang," ucap Rachel cepat.Kalau Shiera pergi ke perusahaan sekarang, malah akan menimbulkan kecurigaan Alex."Kalau begitu, apa kamu bisa mendapatkan kunci mobil Alex? Bisa mengambil hasil itu?" tanya Shiera.Shiera bisa mengatakan kalau ada barangnya yang tertinggal di dalam mobil Alex, tetapi alasan apa yang bisa diberikan oleh Rachel?Baru terpikirkan olehnya, Rachel kembali berkata, "Benar juga. Kalau begitu kamu cepat datang ke perusahaan. Aku akan melihat situasinya dulu."Rachel dan
Alex dengan serius berkata, "Coba cek di ruangan pemantauan CCTV."Alex ingin melihat siapa yang begitu berani menghancurkan mobil yang berada di ruang basement Grup Blackthorne.Kevin Wijaya segera mengangguk, "Baik!"Shiera secepatnya berlari dan dari kejauhan terlihat Alex dan Kevin tampak seperti dua iblis murka.Di samping mereka, terlihat juga pihak keamanan yang gemetaran.Saat melihat jendela mobil Mercedes, Shiera tersentak kaget.Ini perbuatan Rachel?Bagaimana Rachel melakukannya sampai mobil hancur seperti ini? Kalau mengetahui hal ini, Alex pasti akan mencari tahu sampai tuntas.Seketika Shiera merasa seperti ingin bersembunyi di dalam kegelapan dan menelepon Rachel, tetapi Alex sudah terlanjur melihatnya.Saat pria itu melihat dengan mata penuh curiga, Shiera langsung berdiri tegak.Sikap seperti ini biasanya, ketika Shiera telah melakukan kesalahan. Makin Shiera merasa suatu masalah yang tidak ada hubungan dengan dirinya, sebenarnya kemungkinan Shiera adalah pelakunya.A
Semua karyawan yang bekerja di Grup Blackthorne tahu kalau Alex paling tidak suka pada wanita yang menggunakan cara licik untuk meningkatkan derajat hidupnya.Selama Alex memegang kendali di Grup Blackthorne, tidak ada satu pun orang yang berani mengambil resiko.Namun, ternyata Shiera melakukan hal yang tidak disukai oleh Alex!"Siapa yang tahu? Dia setiap hari bersama dengan Tuan Alex. Dia juga sering pergi ke Perumahan Taman Eden, tempat tinggal Tuan Alex. Di mana ada Tuan Alex, di sana pasti ada Shiera.""Apa mungkin Shiera mendapat keuntungan karena selalu berada di sekitar Tuan Alex?""Kamu jangan asal ngomong! Ada orang yang pernah berkata, kalau ada karyawan dari departemen kita dipecat karena membicarakan hal ini!"Asisten baru itu memikirkan sesuatu, tetapi tidak berani mengungkapkan isi pikirannya.Mendengar lawan bicaranya berkata seperti itu, dia tidak berani melanjutkan perkataannya ....Namun, Freya yang mendengar 'Keuntungan karena selalu berada di sekitar Tuan Alex' ma
Benar-benar tragis kalau Shiera sampai kehilangan rumahnya itu!Alex sangat puas dengan jawaban Shiera. Saat Alex berjalan melewati Shiera, dia mengelus puncak kepala Shiera dan berkata, "Kamu benar-benar penurut.""..." Shiera terdiam.Mengapa Shiera merasa kalau apa yang dilakukan oleh Alex ini seperti sedang mengelus peliharannya?Setelah mengelus Shiera, Alex pergi dari ruangannya.Setelah Shiera sendirian di ruangan Alex, dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Rachel.Rachel sudah berada di meja kerjanya. Walaupun dia sudah mengatasinya dengan baik, tetap saja Rachel merasa takut.Tidak lama, Rachel mendengar ada panggilan masuk ke ponselnya. Seperti burung yang terbang cepat karena kaget, Rachel juga ingin cepat-cepat membuang ponselnya jauh-jauh!Namun, saat Rachel melihat orang yang meneleponnya adalah Shiera, dia harus menahan dirinya.Mengangkat teleponnya dengan suara bergetar, Rachel berkata, "Shiera?"Suara Shiera juga terdengar begitu pelan, "Rachel, kamu kenapa?
Kevin menganggukkan kepalanya dan berkata, "Apa kamu tidak merasa semua kejadian ini terlalu kebetulan?"Kebetulan? Di dalam kamus Alex, tidak ada yang namanya 'Kebetulan'.Kalau benar semua ini direncanakan oleh orang yang sama, besar kemungkinan kalau orang ini berada di dalam perusahaannya.Itu artinya, bawahan Widya masih tersisa di dalam perusahaan Alex!Memikirkan hal ini, wajah Alex menyuram dan terlihat berbahaya."Sepertinya, ini waktu yang tepat untuk mengatur ulang karyawan perusahaan," sarkas Alex.Saat Alex mengambil alih Grup Blackthorne beberapa tahun yang lalu, berapa banyak bawahan Widya yang bekerja di perusahaan?Alex membutuhkan waktu selama enam bulan untuk mengeluarkan orang-orang itu.Alex juga tahu, kalau Widya tidak akan tinggal diam saat Alex mengeluarkan bawahannya.Kevin lalu menjawab, "Baik, aku akan segera memeriksanya.""Hmm," jawab Alex.Tidak berapa lama, Alex menambah perintahnya dan berkata dengan dingin, "Periksa besar-besaran."Tentu saja, selama Al
Widya menarik napas dalam.Dia tidak menyangka kalau mulut Shiera bisa mengeluarkan kata-kata yang begitu tajam.Shiera bisa segera membalas apa yang dikatakan oleh Widya.Freya yang datang dengan membawa kopi berkata, "Nyonya Widya, ini kopi Anda.""Keluar kamu!"Widya yang marah karena perkataan Shiera tadi, melampiaskan amarahnya kepada Freya.Freya yang terkena imbas kemarahan Widya hanya bisa membeku, wajahnya pun mengetat.Kesal, tetapi Freya hanya bisa menahannya. Freya segera keluar dari ruangan Alex tanpa berkata apa-apa lagi.Shiera yang melihat kemarahan Widya berkata, "Kenapa kamu selalu melampiaskan amarahmu kepada orang yang tidak bersalah?"Di dalam hatinya, Shiera mungkin memandang rendah Widya.Shiera selalu merasakan kalau Widya terasa tidak asing untuknya. Namun, setelah melihat Widya lebih lama, Shiera tidak ingat sama sekali.Bagaimanapun, Widya adalah Nyonya Grup Blackthorne. Kalau Shiera mempertimbangkan umur mereka sekarang, mereka tidak mungkin pernah bertemu s
Shiera menganggukkan kepalanya.Shiera benar-benar sedih. Karena sudah menyinggung Alex, Shiera harus berpura-pura menjadi istrinya. Sekarang, Shiera dihina oleh ibu tiri Alex.Siapa yang bisa menjadi sandaran Shiera?Kalau Shiera membiarkan dirinya dihina oleh Widya, mungkin Shiera sudah tidak tahan untuk melanjutkan hidupnya.Alex yang mendengar itu tersenyum, membawa Shiera duduk di pangkuannya dan berkata, "Kamu sudah membuatnya marah besar seperti itu, tapi kamu masih merasa dirugikan?"Sesampainya di perusahaan, Alex mendengar kalau sepatu hak Widya patah saat dia berjalan di aula perusahaan.Sudah jelas kalau Widya berjalan dengan begitu marah, sampai hak sepatunya pun patah.Shiera mendengus, "Siapa suruh dia berkata seperti itu kepadaku!"Sikap Shiera seperti anak penurut yang sedang mengadu karena dirugikan oleh orang lain, membuat Alex tidak bisa menahan tawanya.Biasanya, Shiera selalu terlihat sebagai orang yang penakut.Alex tidak menyangka kalau Shiera bisa membuat Widya
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw