Share

Bab 8 Rekaman CCTV

Penulis: Bunga Cantik
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-26 18:03:06
Tidak tahu kenapa, Alex masih mempertahankan Shiera di sisinya. Jangan-jangan, semua itu karena Shiera takut dengan Alex. Selain itu, Shiera juga tidak berani seagresif asisten maniak yang sebelumnya itu.

Kevin merasa kemungkinan itu sangat besar.

Shiera berbalik dengan gugup dan berkata, "Aku baru ingat ada barangku yang terjatuh, lebih baik aku naik lift staf saja!"

Setelah berbohong, dia berencana langsung kabur.

"Menyuruhmu masuk, ya masuk!" ucap Alex dengan nada dingin.

Shiera "..."

Bos besar sudah angkat bicara, Shiera juga tidak bisa melawan. Hanya bisa mengikutinya masuk ke dalam lift.

Lift pun naik secara perlahan-lahan, Shiera berdiri di sebelah kiri Alex, bagian belakang punggung Shiera langsung menempel di lift, sebisa mungkin dia menyempitkan dirinya sendiri.

Alex menatap Shiera sambil mengerutkan kening, "Pergilah ke departemen keuangan untuk mengambil laporannya kemari."

"Baik," jawab Shiera dengan tubuh berdiri tegak.

Setelah lift terbuka tepat di lantai departemen keuangan, Shiera dengan secepat kilat langsung keluar, seperti sedang melarikan diri.

Alex, "..."

Kevin, "..."

Ketika lift tertutup kembali, mata Alex terpancar aura dingin yang sangat kuat.

Kevin dapat merasakan tekanan atmosfer mulai meninggi, dia tidak mengerti kenapa Alex marah lagi.

Dulu saat Shiera di sekolah, pelajaran olahraganya lumayan bagus.

Shiera berdiri di koridor ruang departemen keuangan, dia terus mengelus-elus dadanya sampai dia merasa tenang.

Seseorang memang harus taat pada peraturan, agar kelak dia tidak berani diam-diam menggunakan lift khusus yang dipakai oleh Direktur lagi.

Setelah mendapatkan laporan, Shiera mulai mengatur suasana hatinya sebelum masuk ke dalam ruangan Direktur dengan laporan yang sudah ada di tangannya. Saat hendak masuk ke dalam ruangan, Shiera malah dipanggil oleh Kevin.

"Shiera, kamu ke ruanganku sebentar, ada sesuatu yang mau aku tanyakan padamu."

"Tapi Tuan Alex tadi menyuruhku ...."

"Tuan Alex sudah pergi rapat,” kata Kevin menyela Shiera.

Shiera sekilas menolehkan padangannya ke dalam ruangan Direktur lalu menganggukkan kepalanya dan mengikuti Kevin.

Setelah tiba di ruangan, Kevin berkata, "Tutup pintunya."

"Baik," jawab Shiera.

Selesai menutup pintu, Shiera pun berdiri tepat di depan meja kerja Kevin.

Kevin mengisyaratkan tangannya, mempersilahkan dia duduk dan Shiera pun telah duduk.

Shiera bertanya, "Tuan Kevin, ada yang bisa aku bantu?"

Kevin tidak langsung merespon, tetapi dia menyulutkan sebatang rokok dan suasana di ruangan menjadi sangat hening.

Dulu saat Shiera baru masuk ke perusahaan, dia berpikir Kevin tidak seperti seorang pekerja biasa, tetapi lebih mirip anak orang kaya.

Sekarang, perasaan itu semakin kuat.

Kevin mengisap rokoknya dan berkata, "Tuan Alex mengatakan kamu memeriksa rekaman CCTV pada kejadian malam itu di Hotel Angkasa Internasional?"

Shiera "..."

Pertanyaan yang mendadak ini membuat Shiera terkejut, sampai-sampai laporan yang ada di tangannya pun terjatuh ke lantai.

Awalnya, suasana hati Shiera sudah mulai meredam saat keluar dari departemen keuangan, sekarang malah jadi tidak terkontrol.

Dengan panik Shiera membungkukkan badannya mengambil laporan yang tadinya jatuh ke lantai.

Melihat Shiera begitu gugup, Kevin pun mengerutkan keningnya.

Setelah Shiera memungut laporan tersebut dia menganggukkan kepala dan berkata, "Iya, Tuan Alex bilang dia mau mencari seseorang, jadi aku pergi mencari tahu."

"Benar. Memangnya tidak ada orang yang masuk ke dalam kamar Tuan Alex?" tanya Kevin.

"Tidak ada!" jawab Shiera sambil menganggukkan kepala.

Namun, dia tidak dapat membayangkan dirinya yang sekarang, wajahnya pucat dan jantungnya serasa hampir berhenti berdetak karena kekurangan darah.

Kevin menatap Shiera dengan pandangan yang tajam seolah dia bisa menembus ke dalam pikirannya.

Melihat kevin terus memandangnya, Shiera merasa semakin panik, tetapi mengingat kesulitan yang dia dan Rachel Grey alami.

Dengan yakin, Shiera menjawab, "Aku sudah periksa dari awal sampai akhir."

"Benar, 'kah?"

Nada bicara Kevin semakin dalam.

Kevin mengalihkan pandangannya ke batang rokok yang dinyalakan sebelumnya lalu dia berkata, "Ini sangat aneh. Sebenarnya pada malam itu, memang ada wanita dalam kamar Tuan Alex."

Napas Shiera terengah-engah.

Wajah kecilnya menjadi semakin pucat.

Shiera seperti ingin menghilang saja dari dunia ini. Kevin meneruskan pembicaraannya, "Setelah kamu melihat rekaman CCTV, lalu apa yang kamu lakukan lagi?"

"Tidak ada lagi, setelah aku cek dan tidak ada kejanggalan lalu aku pun pergi!"

Pandangan Kevin makin tajam saat melihat Shiera.

Shiera merasa semakin takut rahasianya terbongkar kalau dipandang terus oleh Kevin.

Karena Shiera dan Rachel bukan hanya sudah melihat rekaman CCTV itu, malah mereka telah memusnahkan rekaman CCTV tersebut.

Rachel bahkan memberikan uang 20 juta pada satpam sebagai uang tutup mulut.

Bab terkait

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 9 Mencari Wanita pada Malam itu.

    Dengan berharap satpam itu tidak akan mengkhianati mereka, jika Tuan Kevin bertanya mengenai hal ini, kemungkinan dia belum tahu tentang yang sebenarnya?Shiera tidak yakin dengan pemikirannya lalu dia menolehkan pandangannya ke Kevin, tetapi sepasang mata Kevin terlalu tajam, tidak ada bedanya Kevin dengan Tuan Alex.Shiera juga tidak tahu kenapa Kevin menanyakan hal ini secara detail!Kevin menjentikan abu rokok lalu berkata, "Tuan Alex memberimu liontin yang hari itu tercecer di kamar? Sekarang di mana?"Liontin?Liontin itu pemberian neneknya, sebelumnya liontin itu memang terpasang di lehernya.Setelah kejadian malam itu, Shiera tidak berani memakainya lagi, dia langsung menyimpannya ke dalam kotak penyimpanan barang berharga miliknya.Shiera gugup sampai tangannya berkeringat, "Aku kira barang tersebut milik penyewa sebelumnya dan tidak penting, jadi aku juga sudah lupa menaruhnya di mana!"Dia tidak berani berbohong pada Kevin kalau dia telah memberikannya pada resepsionis hotel

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 10 Liontin Malaikat

    Setelah hari itu, Alex tidak menanyakan apa pun selama sebulan dan Shiera mengira kalau masalah itu sudah benar-benar berakhir.Namun, sekarang rasanya makin sulit untuk dihadapi.Shiera merasa tertekan antara harus memenuhi permintaan Alex atau tidak.Alex yang melihatnya tidak berbicara, hanya memandangnya dengan tatapan dingin, "Bagaimana? Kamu tidak mau pergi?"Shiera benar-benar tidak mau pergi.Akan tetapi di bawah tatapan karisma Alex, dia sama sekali tidak ada keberanian untuk mengatakan 'tidak'.Tidak menunggu Shiera menjawab, Alex kembali berkata, "Berdasarkan kemampuanmu saat ini, kamu hanya tinggal menunggu untuk dipromosikan menjadi asisten pertama."Shiera mengangkat kepalanya, matanya menunjukkan ekspresi terkejut.Jadi, selama ini Tuan Alex membuatnya belajar di bawah ajaran Kevin untuk menaikkan posisinya?Gaji asisten pertama empat kali lebih besar dari gajinya saat ini. Memikirkan biaya KPR yang membuatnya tercekik, tidak diragukan lagi hal ini adalah godaan menarik

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 11 Liontin Malaikat (2)

    Shiera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Belum aku berikan."Shiera selalu menggunakan liontin itu dan akan banyak orang yang melihatnya, apalagi sekarang musim panas. Dia takut kalau Kevin akan menyelidiki setiap pegawai perusahaan.Rachel lalu berkata, "Sudah pasti jangan diberikan dong!""Tapi Tuan Kevin orang yang gigih," jawab Shiera sambil memikirkan sikap Kevin saat menanyakan benda itu.Rachel menggila.Kalimat 'Jangan kamu kasih!', dia juga hanya sembarang mengatakannya.Siapa yang tidak tahu kemampuan Kevin? Semua orang di perusahaan bisa melihatnya dengan jelas.Selama Tuan Alex ingin menyelidiki sesuatu, dia akan menyuruh Kevin dan kinerja pria itu tidak akan pernah mengecewakan Tuan Alex.Sekarang, kalau masalah ini dipercayakan kepada Kevin, sudah pasti dia akan curiga.Akan tetapi kalau barang ini diserahkan ...."Sangat menyebalkan!" kata Rachel yang sekarang sangat terganggu.Kepala Shiera juga terasa sakit. Dia tidak bisa menunggu untuk kembali ke masa lalu dan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 12 Melihat Pemandangan

    Suara Alex yang dalam terdengar dari seberang telepon, "Bawakan aku sebuah dokumen dari Perumahan Taman Eden, bawakan juga dasi ungu yang ada di lemari.""Baik," jawab Shiera dengan nada hormat, sambil menekan tombol lantai terdekat di lift.Panggilan berakhir bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Shiera berkata kepada Rachel, "Berikan kunci mobilmu. Aku akan pergi ke Perumahan Taman Eden.""Benar-benar Tuan Alex itu. Dia menyuruhmu pergi ke Perumahan Taman Eden kapan saja tapi tidak memberimu kendaraan!"Sambil mengeluh Rachel mencari kunci mobil yang ada di dalam tasnya dan memberikannya kepada Shiera.Shiera mengambil kunci mobil dan berkata, "Hanya untuk mengambil barang, uang ganti bensin akan aku berikan semua untuk kamu!""Biaya bensin dan angkot itu beda," gumam Rachel.Dia hanya tidak puas dengan sistem penggantian biaya perusahaan milik Alex, dimana saat Rachel yang mengatakannya, akan terdengar seperti perusahaan yang kikir.Shiera tersenyum dan berkata, "Kalau begitu a

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 13 Video

    Pandangan mata Kevin terlihat begitu tajam.Memikirkan hal yang harus mereka kerjakan bersama membuat Shiera tidak bisa menenangkan dirinya.Kevin yang melihatnya berusaha untuk menyembunyikan aura keberadaannya, berkata dengan menopang keningnya, "Kerja.""Baik, Tuan Kevin."Mendengar perkataan Kevin, Shiera seperti mendapatkan amnesti, dia dengan segera kembali ke tempat kerjanya.Kevin melihatnya dengan pandangan serius dan tidak mengatakan apa pun lagi. Lalu, pergi menuju ruangan Alex.Shiera berusaha keras untuk masuk dalam mode kerja tetapi apa yang ada di dalam pikirannya adalah pemandangan yang ada di ruang istirahat.Sepertinya dia benar-benar tidak bisa berlaku semaunya ke depannya, kalau tidak cepat atau lambat dia akan terkena masalah!Tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Kevin dan Alex di dalam ruangan, Kevin keluar setelah 1 jam penuh berada di dalamnya.Segera setelah dia pergi, panggilan telepon dari bagian dalam ruang direktur terhubung pada telepon di meja Shiera. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 14 Berakhir

    Namun, di bawah kejelian mata Kevin, Shiera menggigil. Ide yang baru saja dia hasilkan ketakutan dan hilang begitu saja."Apa kamu baik-baik saja?"Melihat Shiera yang tidak bergerak, nada suara Kevin menajam dan Shiera kembali pada kesadarannya lalu berkata, "Tidak! Tidak apa-apa!"Shiera melangkah menuju meja kerja Kevin dengan cepat. Kevin menggeser laptop ke arahnya, dengan segera muncul gambar saat dimana Shiera menopang Alex. Melihat waktunya, itu adalah saat di mana dia mengantar Alex pulang.Otaknya membeku, hampir saja Shiera kehilangan kesabaran.Untungnya, lima detik setelah video dimulai muncul distorsi. Sepertinya sudah dirusak.Shiera yang melihatnya menghembuskan napas lega.Shiera mengangguk pada Kevin dan berkata, "Video ini, aku dan Rachel sudah melihatnya dari pagi dan kita tidak melihat ada orang yang masuk lagi."Shiera tahu dengan jelas apa ada orang lain yang masuk atau tidak karena dia ada di dalam ruangan itu semalaman.Namun karena video sudah dirusak, selama

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 15 Krisis Terselesaikan

    Telepon ditutup.Shiera menangis sebentar sebelum menyeka air matanya. Saat dia keluar dari lorong itu, matanya masih terlihat kemerahan.Rayna yang berasal dari Departemen Sekretariat melihatnya, bertanya dengan nada prihatin, "Shiera, kamu menangis?""Tidak, aku tidak nangis."Shiera menggelengkan kepalanya dan muka mungilnya yang terlihat serius.Rayna mengangguk, menepuk bahu Shiera dan kembali berkata, "Kalau kamu merasa sangat tertekan, kamu bisa ambil cuti untuk beristirahat!"Semua karyawan di Grup Blackthorne tahu, bukanlah hal yang mudah untuk bekerja di bawah pimpinan Alex.Walaupun gaji di sini lebih besar dua kali lipat dari tempat lain, hanya orang yang punya keteguhan hati yang bisa bertahan. Tekanan kerja di sini sangatlah berat.Shiera menatap Rayna dengan penuh rasa terima kasih sambil berkata, "Terima kasih, aku akan pergi untuk meminta cuti sekarang."Kalau Shiera tidak meminta cuti, dia benar-benar akan mati karena ketakutan!Rayna mengangguk dan menghiburnya denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 16 Pasangan Nikah

    Dalam waktu singkat, hati Shiera mengalami pasang surut dan otaknya terus berdengung.Dia merasa benar-benar tidak bisa bertahan lagi.Walaupun Kevin sudah mencarikan Alex orang yang paling hebat, kesuraman di keningnya belum memudar.Kevin dan Shiera hanya mendengarnya berkata dengan suara rendah, "Sudah terlambat!"Kalimat 'sudah terlambat' ini tidak dimengerti oleh Shiera, tetapi Kevin mengerti arti kalimat ini.Mereka sudah sebulan lamanya meninggalkan Tangerang!Di dalam perut wanita itu, takutnya sudah membuahkan hasil dan hasil itulah yang diinginkan oleh orang itu.Lantas saat wanita itu muncul, dengan hasil yang sudah ada, itu adalah waktu yang terburuk untuk Alex.Kevin berkata, "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"Alex tidak akan pernah menikah dengan orang yang sudah dipersiapkan oleh ibu tirinya!Apa yang harus dilakukan? Alex mencibir sambil berkata, "Dia telah merencanakan semuanya, bukankah ini yang sedang dia tunggu? Kalau begitu, hancurkan saja rencananya itu!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26

Bab terbaru

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 334 Ibu yang Melahirkan Shiera

    Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 333 Bagi Setengah dengan Shiera

    Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 332 Sepuluh Miliar

    Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw

DMCA.com Protection Status