Beranda / CEO / Wanita Misterius di Kamar CEO / Bab 11 Liontin Malaikat (2)

Share

Bab 11 Liontin Malaikat (2)

Penulis: Bunga Cantik
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-26 18:03:06
Shiera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Belum aku berikan."

Shiera selalu menggunakan liontin itu dan akan banyak orang yang melihatnya, apalagi sekarang musim panas. Dia takut kalau Kevin akan menyelidiki setiap pegawai perusahaan.

Rachel lalu berkata, "Sudah pasti jangan diberikan dong!"

"Tapi Tuan Kevin orang yang gigih," jawab Shiera sambil memikirkan sikap Kevin saat menanyakan benda itu.

Rachel menggila.

Kalimat 'Jangan kamu kasih!', dia juga hanya sembarang mengatakannya.

Siapa yang tidak tahu kemampuan Kevin? Semua orang di perusahaan bisa melihatnya dengan jelas.

Selama Tuan Alex ingin menyelidiki sesuatu, dia akan menyuruh Kevin dan kinerja pria itu tidak akan pernah mengecewakan Tuan Alex.

Sekarang, kalau masalah ini dipercayakan kepada Kevin, sudah pasti dia akan curiga.

Akan tetapi kalau barang ini diserahkan ....

"Sangat menyebalkan!" kata Rachel yang sekarang sangat terganggu.

Kepala Shiera juga terasa sakit. Dia tidak bisa menunggu untuk kembali ke masa lalu dan menghapus kejadian malam itu.

Melihat muka Rachel yang sedang kesal, Shiera bertanya dengan gugup, "Jadi aku berikan atau tidak?"

"Kalau sudah seperti ini, hanya ada satu pilihan."

Kalau tidak diserahkan, Kevin pasti akan curiga. Saat Kevin sudah curiga, masalah besar akan datang.

Apalagi ditambah dengan menyuruh Shiera untuk menyelidiki hal itu bersama.

Rachel khawatir saat Shiera sudah tidak bisa menghindar dan langsung mengakuinya, dia tidak bisa memikirkan bagaimana hasilnya. Pasti sangat menderita.

Shiera menggosok kedua tangannya dan berkata, "Tapi aku banyak lihat rekan kita memakai liontin itu."

Hal itu adalah pertanyaan mudah dalam lingkungan pegawai perusahaan dan mungkin saja Kevin hanya menanyakan dengan sembarang liontin milik Shiera.

Rachel mengambil air yang ada di depannya dan meminumnya dengan satu tegukan besar.

Dia melihat ke arah Shiera dengan tatapan tak bernyawa dan berkata, "Kalau begitu, kamu beri tahu aku. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Akan tetapi, Shiera menatapnya dengan air mata yang mulai menggenangi matanya.

Rachel berkata, "Kamu jangan nangis, aku tidak ingin membujukmu."

"Aku sangat takut sekarang!"

"Iya, aku juga tahu!" jawab Rachel dengan menganggukkan kepalanya.

Sekarang bukan hanya Shiera si penakut yang takut, dia juga takut setengah mati.

Makanan dengan cepat dihidangkan, tetapi keduanya tidak berniat untuk memakannya.

Rachel melihat Shiera yang dalam keadaan akan menangis, meluruskan pikirannya dan berkata, "Menurutmu, apa Tuan Alex sudah tahu kalau orang itu adalah kamu? Lalu dengan sengaja menggodamu?"

Rachel merasa ingin memukul dirinya sendiri setelah mengatakan kalimat ini. Tuan Alex bukanlah bos yang bisa diajak bercanda.

Namun, saat melihat bagaimana penampilan Shiera saat ketakutan seperti tikus, biasanya Rachel hanya menggoda Shiera, tetapi bagaimana kalau Tuan Alex malah tertarik?

Shiera yang pernah mendengar bagaimana Alex menggodanya, segera memberikan tatapan jenaka kepada Rachel dan berkata, "Dia bukan orang yang suka bercanda!"

Shiera sudah bekerja paruh waktu di berbagai tempat di sekitar sekolahnya dan Alex adalah bos paling galak yang pernah dia temui.

Rachel menganggukkan kepala dan berkata, "Iya juga!"

Saat ini, Shiera tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi Alex.

Kalau begitu, apa yang bisa mereka lakukan sekarang? Membiarkan Shiera, orang yang sudah tidur bersama dengan Tuan Alex, menyelidiki masalah malam itu? Neraka macam apa ini.

Makin Rachel memikirkannya, makin dia merasa ingin mati!

Sampai akhir jam makan siang, keduanya tidak menemukan ide bagus apa pun ....

Pada perjalanan menuju kantor, Shiera langsung menuju asrama karyawan. Rachel yang melihatnya, meraih Shiera dan berkata, "Apa yang kamu lakukan?"

"Aku ingin mengundurkan diri!" Shiera tidak punya keberanian untuk kembali ke kantor.

Rachel yang mengharapkan Shiera bertahan, berkata, "Biaya KPRmu belum dibayarkan!"

"..." Shiera terdiam.

Memikirkan biaya KPR, dia menarik keputusannya untuk mengundurkan diri.

Ternyata memang benar, yang namanya orang memang tidak boleh punya banyak hutang! Shiera terlihat begitu menderita, karena dipaksa untuk tidak mengundurkan diri.

Akhirnya, Shiera menerima nasibnya dan kembali ke perusahaan bersama dengan Rachel.

Sesaat setelah memasuki lift, dia menerima telepon dari Alex. Dia mengangkat telepon, suaranya kembali menjadi suara penuh keseriusan, "Tuan Alex."

Rachel melirik ke arah Shiera.

Walaupun anak ini penakut, dia cukup mampu untuk berpura-pura.

Padahal jelas-jelas sangat takut dengan Tuan Alex, tetapi masih bisa berpura-pura serius kapan saja.

Bab terkait

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 12 Melihat Pemandangan

    Suara Alex yang dalam terdengar dari seberang telepon, "Bawakan aku sebuah dokumen dari Perumahan Taman Eden, bawakan juga dasi ungu yang ada di lemari.""Baik," jawab Shiera dengan nada hormat, sambil menekan tombol lantai terdekat di lift.Panggilan berakhir bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Shiera berkata kepada Rachel, "Berikan kunci mobilmu. Aku akan pergi ke Perumahan Taman Eden.""Benar-benar Tuan Alex itu. Dia menyuruhmu pergi ke Perumahan Taman Eden kapan saja tapi tidak memberimu kendaraan!"Sambil mengeluh Rachel mencari kunci mobil yang ada di dalam tasnya dan memberikannya kepada Shiera.Shiera mengambil kunci mobil dan berkata, "Hanya untuk mengambil barang, uang ganti bensin akan aku berikan semua untuk kamu!""Biaya bensin dan angkot itu beda," gumam Rachel.Dia hanya tidak puas dengan sistem penggantian biaya perusahaan milik Alex, dimana saat Rachel yang mengatakannya, akan terdengar seperti perusahaan yang kikir.Shiera tersenyum dan berkata, "Kalau begitu a

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 13 Video

    Pandangan mata Kevin terlihat begitu tajam.Memikirkan hal yang harus mereka kerjakan bersama membuat Shiera tidak bisa menenangkan dirinya.Kevin yang melihatnya berusaha untuk menyembunyikan aura keberadaannya, berkata dengan menopang keningnya, "Kerja.""Baik, Tuan Kevin."Mendengar perkataan Kevin, Shiera seperti mendapatkan amnesti, dia dengan segera kembali ke tempat kerjanya.Kevin melihatnya dengan pandangan serius dan tidak mengatakan apa pun lagi. Lalu, pergi menuju ruangan Alex.Shiera berusaha keras untuk masuk dalam mode kerja tetapi apa yang ada di dalam pikirannya adalah pemandangan yang ada di ruang istirahat.Sepertinya dia benar-benar tidak bisa berlaku semaunya ke depannya, kalau tidak cepat atau lambat dia akan terkena masalah!Tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Kevin dan Alex di dalam ruangan, Kevin keluar setelah 1 jam penuh berada di dalamnya.Segera setelah dia pergi, panggilan telepon dari bagian dalam ruang direktur terhubung pada telepon di meja Shiera. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 14 Berakhir

    Namun, di bawah kejelian mata Kevin, Shiera menggigil. Ide yang baru saja dia hasilkan ketakutan dan hilang begitu saja."Apa kamu baik-baik saja?"Melihat Shiera yang tidak bergerak, nada suara Kevin menajam dan Shiera kembali pada kesadarannya lalu berkata, "Tidak! Tidak apa-apa!"Shiera melangkah menuju meja kerja Kevin dengan cepat. Kevin menggeser laptop ke arahnya, dengan segera muncul gambar saat dimana Shiera menopang Alex. Melihat waktunya, itu adalah saat di mana dia mengantar Alex pulang.Otaknya membeku, hampir saja Shiera kehilangan kesabaran.Untungnya, lima detik setelah video dimulai muncul distorsi. Sepertinya sudah dirusak.Shiera yang melihatnya menghembuskan napas lega.Shiera mengangguk pada Kevin dan berkata, "Video ini, aku dan Rachel sudah melihatnya dari pagi dan kita tidak melihat ada orang yang masuk lagi."Shiera tahu dengan jelas apa ada orang lain yang masuk atau tidak karena dia ada di dalam ruangan itu semalaman.Namun karena video sudah dirusak, selama

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 15 Krisis Terselesaikan

    Telepon ditutup.Shiera menangis sebentar sebelum menyeka air matanya. Saat dia keluar dari lorong itu, matanya masih terlihat kemerahan.Rayna yang berasal dari Departemen Sekretariat melihatnya, bertanya dengan nada prihatin, "Shiera, kamu menangis?""Tidak, aku tidak nangis."Shiera menggelengkan kepalanya dan muka mungilnya yang terlihat serius.Rayna mengangguk, menepuk bahu Shiera dan kembali berkata, "Kalau kamu merasa sangat tertekan, kamu bisa ambil cuti untuk beristirahat!"Semua karyawan di Grup Blackthorne tahu, bukanlah hal yang mudah untuk bekerja di bawah pimpinan Alex.Walaupun gaji di sini lebih besar dua kali lipat dari tempat lain, hanya orang yang punya keteguhan hati yang bisa bertahan. Tekanan kerja di sini sangatlah berat.Shiera menatap Rayna dengan penuh rasa terima kasih sambil berkata, "Terima kasih, aku akan pergi untuk meminta cuti sekarang."Kalau Shiera tidak meminta cuti, dia benar-benar akan mati karena ketakutan!Rayna mengangguk dan menghiburnya denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 16 Pasangan Nikah

    Dalam waktu singkat, hati Shiera mengalami pasang surut dan otaknya terus berdengung.Dia merasa benar-benar tidak bisa bertahan lagi.Walaupun Kevin sudah mencarikan Alex orang yang paling hebat, kesuraman di keningnya belum memudar.Kevin dan Shiera hanya mendengarnya berkata dengan suara rendah, "Sudah terlambat!"Kalimat 'sudah terlambat' ini tidak dimengerti oleh Shiera, tetapi Kevin mengerti arti kalimat ini.Mereka sudah sebulan lamanya meninggalkan Tangerang!Di dalam perut wanita itu, takutnya sudah membuahkan hasil dan hasil itulah yang diinginkan oleh orang itu.Lantas saat wanita itu muncul, dengan hasil yang sudah ada, itu adalah waktu yang terburuk untuk Alex.Kevin berkata, "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"Alex tidak akan pernah menikah dengan orang yang sudah dipersiapkan oleh ibu tirinya!Apa yang harus dilakukan? Alex mencibir sambil berkata, "Dia telah merencanakan semuanya, bukankah ini yang sedang dia tunggu? Kalau begitu, hancurkan saja rencananya itu!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 17 Shiera Diminta Menikah

    Memikirkan tentang rekaman kamera CCTV yang telah dihapus, Kevin memandangi Alex dengan ekspresi serius, "Mungkinkah Shiera adalah orang yang diutus Nyonya Widya?"Bagaimana mungkin bisa begitu kebetulan bagian rekaman CCTV yang dihapus itu bertepatan pada malam kejadian itu dan hanya Shiera seorang yang sudah melihat keseluruhan isi rekaman dari CCTV itu.Hal ini yang membuat semua orang menjadi patut dicurigai.Setelah Kevin menyuarakan kecurigaannya tentang Shiera, Alex dengan dingin mendengkus, "Dia tidak punya nyali sebesar itu."Kevin juga mengangguk setuju.Biasanya Shiera ketakutan setengah mati ketika melihat Tuan Alex. Sedangkan, Nyonya Widya, Ibu tiri Alex adalah orang yang sangat lihai dan tanggap, dia tidak mungkin memilih orang yang kurang bisa diandalkan."Kalau begitu, aku akan berbicara dengan Shiera," ucap Kevin."Untuk sementara, masalah ini harus dirahasiakan! Jangan sampai tersebar!" tegas Alex.Kevin segera mengangguk, "Mengerti!"Lagipula, ini hanya salah satu ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 18 Kartu Keluarga

    Shiera mengangkat wajahnya yang kecil dan bertanya, "Jadi bagaimana kalau aku tidak mau?"Soal pernikahan, Nenek telah berulang kali mengingatkan Shiera untuk tidak mengalah begitu saja, apalagi terpaksa melakukannya.Semua keputusan itu harus mengutamakan kebahagiannya sendiri.Meskipun sekarang ini hanya sebuah drama rekaan, Shiera masih belum rela.Ketika kata-kata itu terlontar, tatapan kevin berubah menjadi suram dan berkata dengan dingin, "Apakah kamu mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Tuan Alex?"Kalau dia menolak lagi, hanya ada satu jalan yang bisa dipilihnya yaitu keluar dari Kota Cilegon ini.Shiera masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi saat bertemu dengan tatapan Kevin yang tajam, Shiera mengerti, situasi ini tidak mungkin dielak lagi. Dia harus menerima semuanya.Kevin melihat Shiera tidak mengatakan apa-apa dan langsung bertanya, "Di mana kartu keluargamu?""Di tempat kakakku," kata Shiera dengan wajah menunduk.Kevin melirik waktu di jam tangannya dan melanjutk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 19 Kediaman Keluarga Tambunan

    Akan tetapi, ada alasan lain kenapa Shiera selalu membeli barang kalau sedang berkunjung ke sana, karena Shiera terlalu mengenal ibu mertua Sovia dengan baik.Kalau Shiera pergi dengan tangan kosong, entah apa yang akan terjadi dengan Sovia nanti.Shiera yang melihat mereka hampir sampai ke Mal, segera berujar dengan nada bersikukuh, "Tidak akan membeli banyak! Cepat katakan padaku atau akan sangat sayang kalau uang kubeli nanti ukurannya kekecilan.""Shiera!" tukas Sovia."Cepatlah!" kata Shiera dengan tegas.Sovia tidak bisa berbuat apa-apa dengan keras kepala Shiera, jadi dia memberikan nomor model pakaian anaknya.Telepon ditutup.Rachel melirik Shiera, "Kakakmu ada di Kota Cilegon, kalian hanya bertemu sebulan sekali."Shiera menjawab dengan ringan, "Dia sudah menikah, aku tidak ingin terlalu mengganggunya."Dalam kasus Sovia, Shiera sangat menghargai ketika seorang wanita menikah, itu bukan tentang seorang wanita dan seorang pria.Ada terlalu banyak orang dan hal-hal yang terliba

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26

Bab terbaru

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 334 Ibu yang Melahirkan Shiera

    Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 333 Bagi Setengah dengan Shiera

    Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 332 Sepuluh Miliar

    Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw

DMCA.com Protection Status