Apanya yang berhenti?Semua ini hanyalah kata-kata kekesalan saja.Beberapa waktu ini, Rachel benar-benar tertekan dan tidak meluapkannya pada Shiera. Jelas saja Rachel merasa sangat terpuruk.Setelah mereka berdua mengakhiri panggilan, mereka pergi ke asrama yang mereka tinggali sebelumnya untuk mengambil barang-barang mereka dan kembali ke Perumahan Taman Eden.Setelah itu, Shiera menelepon Sovia, yang ternyata sudah keluar dari rumah sakit. Mereka berdua pun bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari perusahaan.Saat Shiera datang, Sovia sudah datang dan duduk sendirian. Wajah Sovia terlihat masih pucat dan berat badannya pun terlihat menyusut.Sovia mengenakan setelan jas yang tidak pernah dia pakai setelah menikah. Walaupun mukanya terlihat pucat, penampilan Sovia terlihat lebih energik dibandingkan sebelumnya."Kak Sovia."Shiera lalu duduk di seberang Sovia.Saat Sovia melihat Shiera, dia tersenyum dan berkata, "Kamu sudah datang?"Shiera menganggukkan kepalanya dan meneliti pe
Sovia lalu berkata, "Tenang saja. Kali ini aku tidak akan kasihan padanya lagi!""...""Toh, kalau dia keluar, kita tidak akan bisa hidup dengan tenang," ucap Sovia sambil menghela napas dengan dalam.Mereka sudah tahu bagaimana watak dan perilaku Karina selama ini.Sekarang, saat Karina ditahan, baik Sovia maupun Shiera menjadi lebih sedikit tenang.Walaupun Vincent juga sering mengganggu mereka, Vincent tidak ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan Karina.Shiera lalu bertanya, "Hubungan Kakak dan Kakak Ipar bagaimana?""Sudah cerai!" jawab Sovia dengan nada dingin.Shiera tahu arti pernikahan itu untuk Sovia.Itu adalah belenggu yang diberikan Karina untuk mengendalikan Sovia.Shiera bisa merasakan kelegaan Sovia dari nada suaranya ketika dia mengatakan 'sudah cerai'.Seakan-akan kendali yang Karina berikan sudah terlepas seutuhnya dari Sovia."Jerlyn gimana?" tanya Shiera lagi.Sovia menjawab, "Saat aku sudah mendapatkan pekerjaan baru, mencari rumah, pokoknya saat aku sudah men
Saat dalam perjalanan pulang, Shiera mendapatkan telepon dari Sutisno, salah satu penjaga di penjara. Dia mengatakan kalau Karina ingin bertemu dengan Shiera."Aku tidak akan menemuinya," jawab Shiera."Nona Shiera, dia adalah Ibu kandungmu sendiri. Saya rasa kalau Anda harus datang untuk menemuinya. Bagaimana menurut Anda?"Nada suara Sutisno terdengar begitu serius.Shiera yang malas berurusan dengan segala sesuatu menyangkut Karina, segera menutup teleponnya.Shiera tidak tahu sejak kapan dia mulai membenci saat orang lain mengatakan kalau Karina adalah ibunya.Kata 'harus' yang tadi dikatakan Sutisno makin menambah rasa bencinya.Tidak peduli siapa pun yang meneleponnya, asal itu berhubungan dengan Karina, Shiera tidak akan segan untuk langsung menutup teleponnya.Vincent sekarang tidak bisa membujuk Sovia, jadi dia terus menerus mengganggu Shiera.Vincent akan menghubunginya dengan nomor yang berbeda setelah nomor yang dia pakai sebelumnya diblokir oleh Shiera!Shiera yang takut k
Kenapa Karina bisa melahirkan dua orang putri yang tidak tahu diri seperti ini?Shiera yang mendengarkan komentar tuduhan Vincent padanya mencibir, lalu berkata, "Aku perbaiki. Mereka adalah ibu dan ayahmu!""...""Sebagai seorang laki-laki, kamu bukannya hanya tidak bisa mencari uang, tapi kamu malah memarahiku dan Kak Sovia? Apa kamu tidak tahu malu?"Sudah saatnya Vincent berpikiran dewasa!Perkataan Shiera pada Vincent penuh dengan rasa kejijikan.Karina bukanlah sosok ibu bagi Sovia dan Shiera.Akan tetapi, Karina dan Surya sudah memenuhi tugasnya sebagai orang tua dari Vincent."Ke depannya, kamu urus saja hidupmu sendiri!" ucap Shiera sambil menekankan kata demi kata.Wajah Vincent berubah pucat saat dia mendengar perkataan Shiera dengan begitu jelas.Saat Shiera akan menutup teleponnya, Vincent segera berkata, "Tidak. Kalau seperti itu kalian harus memberikan aku waktu bukan? Aku belum lulus kuliah!""Saat aku kuliah, aku tidak meminta uang sedikit pun pada mereka. Siapa yang m
Napas hangat Alex menyentuh pipi Shiera yang dingin, membuatnya merasakan gelayar aneh muncul dari dalam tubuhnya.Shiera gugup berada di pelukan Alex. Saat dia melihat tatapan tajam Alex, Shiera tidak sadar menelan ludahnya."Tuan ... Tuan Alex.""Apa kamu pernah tinggal di Gunung Batur saat kamu kecil?""Iya. Aku adalah orang Gunung Batur. Kenapa?""Kamu tidak mirip dengan penduduk di sana," ucap Alex dengan wajahnya yang serius. Dia tahu seperti apa Gunung Batur, begitu tandus dan terpencil.Gunungnya tinggi dan jalanannya jauh. Tidak ada rumput yang tumbuh di sekitar gunung itu.Dulu, saat Alex mengunjungi ibunya yang kebetulan ada di sana, Alex melihat penduduk di sana mempunyai warna kulit yang hitam.Dia sama sekali tidak melihat ada penduduk yang berkulit mulus dan putih seperti Shiera."..." Shiera terdiam.Shiera tidak tahu mengapa Alex tiba-tiba menanyakan hal itu.Shiera bahkan tidak tahu kalau Alex sudah pernah ke Gunung Batur sebelumnya. Shiera menelan ludahnya, lalu berk
Shiera menatap Alex dengan sedih. "Alex selalu mengira aku makan terlalu banyak. Apa biaya hidupnya tinggi?"Alex, "..."Mbak Nancy, "..."Omong kosong apa yang Shiera bicarakan?Mbak Nancy menatap Shiera tanpa daya. Dia sangat ingin melihat apakah gadis ini benar-benar tidak bisa memikirkan hal lain selain makan.Ketampanan tuan muda yang luar biasa di hadapannya tidak sebaik makanan?Merasa ada yang tidak beres, Shiera langsung mengambil sepotong sayuran hijau dengan sumpit dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil bergumam, "Aku juga bisa makan sayur."Alex menatapnya dengan dingin dan tidak berkata apa-apa.Shiera sangat ketakutan dengan tatapan Alex sehingga dia tidak berani makan lebih banyak.Alex tidak makan banyak dan sudah kenyang dalam beberapa suap. Saat ponsel berdering, dia langsung menjawabnya dan naik ke atas.Mbak Nancy menatap Shiera dengan marah. "Aduh, Nyonya Muda, apa yang baru saja kamu katakan? Apakah Tuan Muda terlihat seperti orang yang peduli dengan biaya hid
Alex menatap Shiera. "Kemarilah!"Setelah mendengar kata-kata dingin tersebut, Shiera tidak berani membantah dan segera berjalan ke arah Alex.Alex menarik Shiera ke dalam pelukannya dan membuatnya duduk.Shiera sangat ketakutan hingga hendak berteriak, tetapi untungnya dia menahannya.Entah sejak kapan ini terjadi, tetapi Alex mulai makin suka memperlakukannya seperti ini."Tuan Alex!"Alex berkata, "Ini berat!"Shiera, "..."Bukankah sekarang mudah untuk melupakan kenyataan kalau dia makan terlalu banyak?Kata-kata Alex tidak diragukan lagi selalu mengingatkan Shiera kalau dia memiliki seorang anak di dalam perutnya.Itu adalah anak yang tidak diinginkan Alex. Kalau Shiera tidak menangani masalah ini sesegera mungkin.Dia pasti akan mati tanpa tempat pemakaman.Shiera menelan ludah dan langsung mengalihkan topik pembicaraan dari berat badannya sendiri."Apakah Nona Celine baru saja meneleponmu?"Saat menanyakan pertanyaan ini, wajah Shiera juga membeku.Sial, pertanyaan apa ini?Bena
Tindakan Alex membuat Shiera makin bingung. Dia sama sekali tidak mengerti maksud Alex!Sorot mata Alex menjadi dingin. "Kamu harus menjadi Nyonya Shiera yang baik di depan semua orang. Celine baru saja meneleponku. Apa yang harus kamu lakukan?"Apa yang harus dia lakukan?Ini ....Shiera berpikir sejenak, apakah dia dan Alex adalah pasangan biasa?Apa yang harus dia lakukan kalau ada wanita lain yang menelepon suaminya?Itu pasti "mengancamnya"?Apakah Alex benar-benar membiarkan dirinya melakukan hal seperti itu? Gadis itu adalah wanita kesayangannya!Shiera menatap Alex dengan gelisah dan tidak berani mempercayai pemahamannya sendiri.Akan tetapi, Alex terus saja menyerahkan ponselnya padanya.Wajah Shiera terlihat bingung. "Apakah aku benar-benar harus mengancam Nona Celine?""Menurutmu?"Nada suara Alex menjadi lebih serius yang membuat Shiera takut.Celine jelas merupakan wanita kesayangan Alex, meskipun dia tidak bisa menandingi gaya Celine.Alex ini ....Mungkinkah dia sengaja
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw