Apa ... seperti itu diperbolehkan?Memang, ada kebijakan dari atas, tetapi selalu ada cara menghindar dari bawah.Karena Rachel merasa terancam, dia sama sekali tidak ingin bekerja lagi, bukan?Shiera menarik napas dalam, lalu berkata, "Bagaimana dengan Kevin? Bukannya dia memberimu waktu tiga hari?"Walaupun Shiera tahu kalau Rachel tidak akan mengkhianatinya, dia selalu mengingat masalah ini.Rachel lalu berkata, "Aku sudah keluar dari pekerjaanku. Untuk apa aku masih memedulikannya?"Pernyataan Rachel ini kedengarannya masuk akal, tetapi nyatanya Rachel merasa sangat bersalah.Bagaimanapun, Alex dan Kevin tidak akan berhenti memeriksa masalah ini hanya karena Rachel mengundurkan diri.Saat mereka menemukan Rachel sebagai dalang di balik kerusakan rekaman di Tangerang, Keluarga Grey juga pasti akan terlibat.Akan tetapi, sekarang Rachel tidak mempunyai pilihan lain.Kalau dia tetap bekerja di Grup Blackthorne, dia bisa gila. Jadi lebih baik menghindar agar hatinya tenang.Akan tetapi
Apanya yang berhenti?Semua ini hanyalah kata-kata kekesalan saja.Beberapa waktu ini, Rachel benar-benar tertekan dan tidak meluapkannya pada Shiera. Jelas saja Rachel merasa sangat terpuruk.Setelah mereka berdua mengakhiri panggilan, mereka pergi ke asrama yang mereka tinggali sebelumnya untuk mengambil barang-barang mereka dan kembali ke Perumahan Taman Eden.Setelah itu, Shiera menelepon Sovia, yang ternyata sudah keluar dari rumah sakit. Mereka berdua pun bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari perusahaan.Saat Shiera datang, Sovia sudah datang dan duduk sendirian. Wajah Sovia terlihat masih pucat dan berat badannya pun terlihat menyusut.Sovia mengenakan setelan jas yang tidak pernah dia pakai setelah menikah. Walaupun mukanya terlihat pucat, penampilan Sovia terlihat lebih energik dibandingkan sebelumnya."Kak Sovia."Shiera lalu duduk di seberang Sovia.Saat Sovia melihat Shiera, dia tersenyum dan berkata, "Kamu sudah datang?"Shiera menganggukkan kepalanya dan meneliti pe
Sovia lalu berkata, "Tenang saja. Kali ini aku tidak akan kasihan padanya lagi!""...""Toh, kalau dia keluar, kita tidak akan bisa hidup dengan tenang," ucap Sovia sambil menghela napas dengan dalam.Mereka sudah tahu bagaimana watak dan perilaku Karina selama ini.Sekarang, saat Karina ditahan, baik Sovia maupun Shiera menjadi lebih sedikit tenang.Walaupun Vincent juga sering mengganggu mereka, Vincent tidak ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan Karina.Shiera lalu bertanya, "Hubungan Kakak dan Kakak Ipar bagaimana?""Sudah cerai!" jawab Sovia dengan nada dingin.Shiera tahu arti pernikahan itu untuk Sovia.Itu adalah belenggu yang diberikan Karina untuk mengendalikan Sovia.Shiera bisa merasakan kelegaan Sovia dari nada suaranya ketika dia mengatakan 'sudah cerai'.Seakan-akan kendali yang Karina berikan sudah terlepas seutuhnya dari Sovia."Jerlyn gimana?" tanya Shiera lagi.Sovia menjawab, "Saat aku sudah mendapatkan pekerjaan baru, mencari rumah, pokoknya saat aku sudah men
Saat dalam perjalanan pulang, Shiera mendapatkan telepon dari Sutisno, salah satu penjaga di penjara. Dia mengatakan kalau Karina ingin bertemu dengan Shiera."Aku tidak akan menemuinya," jawab Shiera."Nona Shiera, dia adalah Ibu kandungmu sendiri. Saya rasa kalau Anda harus datang untuk menemuinya. Bagaimana menurut Anda?"Nada suara Sutisno terdengar begitu serius.Shiera yang malas berurusan dengan segala sesuatu menyangkut Karina, segera menutup teleponnya.Shiera tidak tahu sejak kapan dia mulai membenci saat orang lain mengatakan kalau Karina adalah ibunya.Kata 'harus' yang tadi dikatakan Sutisno makin menambah rasa bencinya.Tidak peduli siapa pun yang meneleponnya, asal itu berhubungan dengan Karina, Shiera tidak akan segan untuk langsung menutup teleponnya.Vincent sekarang tidak bisa membujuk Sovia, jadi dia terus menerus mengganggu Shiera.Vincent akan menghubunginya dengan nomor yang berbeda setelah nomor yang dia pakai sebelumnya diblokir oleh Shiera!Shiera yang takut k
Kenapa Karina bisa melahirkan dua orang putri yang tidak tahu diri seperti ini?Shiera yang mendengarkan komentar tuduhan Vincent padanya mencibir, lalu berkata, "Aku perbaiki. Mereka adalah ibu dan ayahmu!""...""Sebagai seorang laki-laki, kamu bukannya hanya tidak bisa mencari uang, tapi kamu malah memarahiku dan Kak Sovia? Apa kamu tidak tahu malu?"Sudah saatnya Vincent berpikiran dewasa!Perkataan Shiera pada Vincent penuh dengan rasa kejijikan.Karina bukanlah sosok ibu bagi Sovia dan Shiera.Akan tetapi, Karina dan Surya sudah memenuhi tugasnya sebagai orang tua dari Vincent."Ke depannya, kamu urus saja hidupmu sendiri!" ucap Shiera sambil menekankan kata demi kata.Wajah Vincent berubah pucat saat dia mendengar perkataan Shiera dengan begitu jelas.Saat Shiera akan menutup teleponnya, Vincent segera berkata, "Tidak. Kalau seperti itu kalian harus memberikan aku waktu bukan? Aku belum lulus kuliah!""Saat aku kuliah, aku tidak meminta uang sedikit pun pada mereka. Siapa yang m
Napas hangat Alex menyentuh pipi Shiera yang dingin, membuatnya merasakan gelayar aneh muncul dari dalam tubuhnya.Shiera gugup berada di pelukan Alex. Saat dia melihat tatapan tajam Alex, Shiera tidak sadar menelan ludahnya."Tuan ... Tuan Alex.""Apa kamu pernah tinggal di Gunung Batur saat kamu kecil?""Iya. Aku adalah orang Gunung Batur. Kenapa?""Kamu tidak mirip dengan penduduk di sana," ucap Alex dengan wajahnya yang serius. Dia tahu seperti apa Gunung Batur, begitu tandus dan terpencil.Gunungnya tinggi dan jalanannya jauh. Tidak ada rumput yang tumbuh di sekitar gunung itu.Dulu, saat Alex mengunjungi ibunya yang kebetulan ada di sana, Alex melihat penduduk di sana mempunyai warna kulit yang hitam.Dia sama sekali tidak melihat ada penduduk yang berkulit mulus dan putih seperti Shiera."..." Shiera terdiam.Shiera tidak tahu mengapa Alex tiba-tiba menanyakan hal itu.Shiera bahkan tidak tahu kalau Alex sudah pernah ke Gunung Batur sebelumnya. Shiera menelan ludahnya, lalu berk
Shiera menatap Alex dengan sedih. "Alex selalu mengira aku makan terlalu banyak. Apa biaya hidupnya tinggi?"Alex, "..."Mbak Nancy, "..."Omong kosong apa yang Shiera bicarakan?Mbak Nancy menatap Shiera tanpa daya. Dia sangat ingin melihat apakah gadis ini benar-benar tidak bisa memikirkan hal lain selain makan.Ketampanan tuan muda yang luar biasa di hadapannya tidak sebaik makanan?Merasa ada yang tidak beres, Shiera langsung mengambil sepotong sayuran hijau dengan sumpit dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil bergumam, "Aku juga bisa makan sayur."Alex menatapnya dengan dingin dan tidak berkata apa-apa.Shiera sangat ketakutan dengan tatapan Alex sehingga dia tidak berani makan lebih banyak.Alex tidak makan banyak dan sudah kenyang dalam beberapa suap. Saat ponsel berdering, dia langsung menjawabnya dan naik ke atas.Mbak Nancy menatap Shiera dengan marah. "Aduh, Nyonya Muda, apa yang baru saja kamu katakan? Apakah Tuan Muda terlihat seperti orang yang peduli dengan biaya hid
Alex menatap Shiera. "Kemarilah!"Setelah mendengar kata-kata dingin tersebut, Shiera tidak berani membantah dan segera berjalan ke arah Alex.Alex menarik Shiera ke dalam pelukannya dan membuatnya duduk.Shiera sangat ketakutan hingga hendak berteriak, tetapi untungnya dia menahannya.Entah sejak kapan ini terjadi, tetapi Alex mulai makin suka memperlakukannya seperti ini."Tuan Alex!"Alex berkata, "Ini berat!"Shiera, "..."Bukankah sekarang mudah untuk melupakan kenyataan kalau dia makan terlalu banyak?Kata-kata Alex tidak diragukan lagi selalu mengingatkan Shiera kalau dia memiliki seorang anak di dalam perutnya.Itu adalah anak yang tidak diinginkan Alex. Kalau Shiera tidak menangani masalah ini sesegera mungkin.Dia pasti akan mati tanpa tempat pemakaman.Shiera menelan ludah dan langsung mengalihkan topik pembicaraan dari berat badannya sendiri."Apakah Nona Celine baru saja meneleponmu?"Saat menanyakan pertanyaan ini, wajah Shiera juga membeku.Sial, pertanyaan apa ini?Bena