Home / CEO / Wanita Misterius di Kamar CEO / Bab 20 Mobil Hitam yang Mewah.

Share

Bab 20 Mobil Hitam yang Mewah.

Author: Bunga Cantik
last update Last Updated: 2023-09-26 18:03:06
Dengan melihat ponselnya, dia menyadari waktu sudah menunjukkan malam.

Kemudian Shiera mencari Sovia untuk mengambil kartu keluarga, sambil berpamitan dengannya. Sementara itu, Sovia sedang menyiapkan tempat tidur untuk Shiera.

Begitu mendengar Shiera pamit hendak pergi, dengan kecewa Sovia berkata, “Kenapa kamu pergi lagi? Malam ini, menginaplah di sini.”

Shiera menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak bisa, besok aku harus bekerja.”

“Kalau begitu, untuk apa kamu mengambil kartu keluarga ini?” Tadinya, Sovia tidak menyadari kalau Shiera datang kemari hanya untuk mengambil kartu keluarga.

Apalagi, kartu keluarga biasanya memang jarang dipergunakan.

Shiera berkata, “Ini karena perusahaan kami mengadakan reuni akhir tahun di luar negeri, aku memerlukannya untuk mengurus paspor.”

Dia berbohong karena tidak ingin kakaknya khawatir.

Bagaimanapun juga, ini adalah kawin kontrak yang tidak memiliki masa depan dan pada akhirnya akan berakhir dengan perceraian.

Sovia mengangguk dan memberikan kartu keluarga untuk Shiera. Shiera menerima sambil berkata, “Nanti aku akan mengembalikan kartu keluarga ini, saat aku datang kembali.”

Sovia berkata, “Tenang, tidak usah terburu-buru.”

Shiera melihat nama-nama yang tercantum di atas kartu keluarga hanya ada dirinya dan kakaknya. Sementara itu, di bagian nama neneknya sudah ditandai dengan status “meninggal.”

Dia menatap Sovia yang berbadan bongsor, lalu berkata, “Kartu keluargamu belum dipindahkan domisilinya?”

Kata-kata Shiera membuat Sovia terpaku.

Shiera seketika menyadari, pada saat itu, pernikahan antara Sovia dan Yanto diperjuangkan oleh ibunya, Karina.

Pernikahan tersebut dijodohkan oleh kerabat jauh, Karina berusaha agar Sovia dapat memiliki kartu keluarga di Kota Cilegon.

Namun, anak mereka sekarang sudah berusia 5 tahun dan mereka masih belum mengubah domisilinya.

Melihat mata Sovia yang menyiratkan kesedihan, Shiera melirik keponakannya, Jerlyn yang sedang tertidur di dalam ruangan.

“Sekarang, Jerlyn sudah sekolah, sebaiknya kamu mencari pekerjaan.”

Sebenarnya, Sovia dulu pernah mendapatkan beasiswa dari seseorang dermawan yang baik hati. Jadi Sovia pernah mengenyam pendidikan di lembaga universitas yang terkenal. Setelah tamat kuliah, dia seharusnya bisa menjalani kehidupan yang lebih santai dari pada kehidupan yang dijalaninya saat ini.

Sejujurnya, Shiera merasa kakaknya yang satu ini, seharusnya tidak perlu mendengarkan nasihat ibu mereka.

Karena itu, sebenarnya sekarang Sovia juga merasa menyesal.

Apa yang dikatakan oleh generasi sebelumnya belum tentu benar dan akurat.

Saat ini, apa yang diucapkan Shiera merupakan hal yang telah dipertimbangkan Sovia sejak dulu, “Aku juga ingin, tapi tidak ada yang bersedia mengantarkan anak ini.”

Meskipun saat ini Jerlyn sudah bersekolah, Sovia tetap harus menjemput dan mengantarkan Jerlyn, tiga kali sehari. Hal ini, Sovia telah diskusikan dengan Ratna, ibu mertua Sovia. Namun, Ratna tetap tidak mengizinkanya.

Kini mereka masih menginginkan anak kedua dari Sovia, seperti yang Shiera dengarkan di meja makan tadi.

Saat ini Shiera dengan nada berat mengatakan, “Biarkan Jerlyn makan siang di sekolah, masih banyak pekerjaan dengan jam kerja di pagi dan malam hari.”

Sovia menatap Shiera, seperti hendak mengatakan sesuatu.

Shiera kemudian berkata, “Ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki anak yang kedua!”

Seketika, wajah Sovia memucat setelah mendengar ucapan Shiera.

Tidak disangka, ternyata adiknya ini bisa memahami kalau selama ini, Sovia masih belum siap untuk memiliki anak kedua.

Ditambah lagi, setelah melahirkan, tidak ada yang dapat membantunya. Kalau terjadi sesuatu pada anak-anak, mereka akan memarahinya.

Sovia benar-benar jenuh dengan kehidupannya yang selalu harus meminta-minta uang pada suaminya.

Tidak lama kemudian, Alex menelpon dan mengatakan kalau dia sedang menunggu Shiera di luar gang.

Shiera tidak menyangka Alex datang menjemputnya. Kemudian, Shiera menutup teleponnya dan menatap Sovia dengan pandangan penuh ketidakrelaan.

Shiera memberikan uang sejumlah 10 juta kepada Sovia, tetapi Sovia menolaknya dan berkata, “Sekarang Vincent selalu meminta uang, lebih baik kamu menyimpannya.”

Vincent adalah adik tiri mereka, yakni saudara sekandung dengan ayah yang berbeda.

Karina selalu beranggapan kalau Sovia menikah dengan pria yang berasal dari Kota Cilegon, seharusnya Sovia memiliki kehidupan yang cukup mapan.

Oleh karena itu, Karina terkadang meminta uang dari Sovia, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk Vincent, anak yang lahir dari hubungan antara dia dengan pria lain.

Namun, Sovia tidak mampu memberikan jumlah uang sebanyak itu, sehingga dia hanya bisa merendahkan diri dan meminta bantuan pada Shiera.

Seiring berjalannya waktu, Vincent juga dengan tanpa malu meminta bantuan langsung pada Shiera.

Ketika berbicara tentang adik tirinya yang tidak becus ini, Shiera dengan tidak sabar berkata, “Dia sudah mulai magang, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.”

Sebelumnya, Vincent pernah menghubungi Shiera, tetapi Shiera langsung menutup panggilan itu karena sedang marah.

Kemudian, Alex menghubungi Shiera lagi, ternyata setelah dihitung-hitung, Shiera sudah tidak mengirimkan uang ke Vincent selama 3 bulan.

Wajah Sovia tampak kesusahan dan berkata, “Kamu tentu paham sifat ibu, kalau tidak memberikan uang maka dia akan datang ke Kota Cilegon dan membuat masalah.”

Hal ini bukannya tidak pernah terjadi sebelumnya, Sovia merasa ketakutan dengan membayangkan reaksi ibunya yang menakutkan itu, terutama saat ibunya datang ke Kota Cilegon hanya untuk meminta uang padanya.

Wajah Shiera semakin marah lalu berkata, “Semakin begitu, semakin tidak boleh memanjakannya!”

Sovia lanjut berkata, “Kalau kamu tidak ingin menangani hal ini, jangan diurusi lagi!”

“Baiklah, aku pergi duluan,” ucap Shiera. Alex sedang menunggunya di gang dan Shiera tidak punya waktu lebih untuk melanjutkan pembicaraan.

Setiap kali mereka berbicara tentang Vincent, itu selalu menjadi topik yang kurang menyenangkan.

Sovia mengangguk dan memberikan bungkusan makanan yang telah disiapkan untuk Shiera.

Shiera tidak menginginkannya, tetapi Sovia tahu kalau tadi Shiera menahan emosinya, sehingga Sovia membungkuskan makanan enak untuk Shiera, supaya dia bisa makan makanan yang hangat.

Sovia ingin mengantarkan Shiera, tapi Shiera menolak karena khawatir Sovia akan bertemu dengan Alex. Lalu, Shiera menolak dengan alasan kalau keponakannya yang masih kecil sedang sakit.

Saat ini, hari sudah larut malam.

Shiera berjalan di bawah lampu penerangan jalan sambil membawa kotak bekalnya. Ketika Shiera keluar dari gang, dia melihat sebuah mobil Mercedes berwarna hitam yang berhenti menunggunya tidak jauh dari sana.

Alex bersandar di depan pintu mobil sambil merokok.

Shiera merasa sedikit gugup saat melihat Alex menoleh ke arahnya, dengan sopan Shiera berkata, “Tuan Alex.”

“Sudahkah kamu mendapatkan kartu keluarga?” ucap Alex.

“Sudah,” ucap Shiera sambil mengangguk.

Alex berbalik dan membuka pintu mobil, sambil berkata, “Silakan masuk.”

Hati Shiera kembali merasakan deg-degan saat melihat perilaku Alex yang begitu sopan.

Shiera bahkan tidak pernah berpikir kalau Tuan Alex akan membukakan pintu mobil untuknya. Sebelumnya, Shiera sama sekali tidak berani memikirkannya, apalagi sekarang dia merasa takut untuk naik ke dalam mobil Alex.

Alex melihat Shiera berdiri di sana tanpa bergerak, dengan lekukan di mulutnya yang tampak mencibir, lalu berkata, “Kenapa?”

“Emm, Tuan Alex, Anda pasti sangat sibuk, aku bisa pulang sendiri saja.”

Shiera merasa kalau Alex datang ke sini karena ada urusan pekerjaan.

Namun, Alex merasa putus asa karena mendengar kata-kata Shiera. Kemudian, Shiera mendengar suara yang kecewa berkata, “Aku datang ke sini untuk menjemputmu.”

Shiera, “...”

Jantung kecil Shiera yang sudah tegang semakin terasa ‘meledak’.

Menjemput? Alex menjemputku?

Ketika Shiera mengangkat matanya dan melihat kelembutan yang terpancar dari mata Alex, kewarasannya pun tergoyahkan.

Alex mengangkat alisnya, pandangannya memerintahkan pada Shiera untuk naik ke mobil.

Saat ini, Shiera merasa ragu dan terdorong seolah-olah dipaksa untuk melakukan sesuatu yang mendesak.

Akhirnya, di bawah tatapan tajam Alex, dia tetap masuk ke dalam mobil.

Pintu mobil ditutup dan Alex mengitari bagian depan mobil untuk menuju kursi pengemudi.

Meskipun Shiera adalah asisten Alex, tetapi kali ini merupakan pertama kalinya Shiera duduk di mobil pribadi Alex.

Udara yang ada di dalam mobil terasa wangi dan segar, tidak seperti mobil lain yang selalu tercium bau aneh.

Alex melihat ke arah kotak bekal yang dipegang Shiera, “Kakakmu yang membuat semua ini?”

Shiera mengangguk dan berkata, “Iya.”

Setiap kali Shiera datang, kakaknya selalu membawa banyak makanan enak untuk Shiera, terutama daging yang telah dimasak.

Sepanjang perjalanan menuju perumahan Taman Eden, keduanya tidak pernah berbicara lagi.

Shiera tidak mengerti mengapa Alex membawanya ke perumahan Taman Eden, lalu dengan gugup bertanya, “Tuan Alex, apakah ada masalah pekerjaan?”

Shiera berpikir bahwa dia harus bekerja lembur lagi.

Bagaimanapun juga, mengurus kehidupan seorang bos juga merupakan tanggung jawabnya sebagai asisten.

Pertanyaan mendadak ini membuat Alex tergoyah, tanpa disadari, Alex telah membawanya ke sini.

“Tidak ada, mulai hari ini dan seterusnya, kamu tinggal di sini.”

Seketika, Shiera merasa gelisah di dalam hatinya.

Mulai hari ini akan tinggal di sini? Oh, tidak bisa, dia sama sekali belum siap untuk hal itu.

Shiera yang ketakutan sampai gugup berkata, “Bukan, bukankah kita hanya sepakat untuk kawin kontrak saja?”

Alex sudah membuka pintu mobilnya dan sebelum turun, dia berkata, “Meskipun ini hanya kawin kontrak, kamu juga harus tinggal di sini.”

Alex tidak memberikan penjelasan apapun, setiap kata yang dia ucapkan seolah-olah merupakan perintah yang membuat Shiera sulit untuk menolaknya.

Shiera memegang kotak bekalnya dengan erat, dia merasa sangat panik.

Biasanya, menghadapi Tuan Alex di kantor sudah cukup untuk membuat Shiera merasa takut.

Namun, sekarang Shiera juga harus bersamanya di malam hari.

Memikirkan hal ini, Shiera merasa cemas kalau saat tengah malam nanti, dia bakal ketakutan setengah mati. Shiera benar-benar tidak ingin sampai terjadi hal seperti ini.

Terdengar suara tegas Alex dari luar mobil yang menyerukan, “Turun sekarang!”

Shiera, “...”

Related chapters

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 21 Perjanjian Baru.

    Akhirnya, Shiera dengan hati-hati mengikuti langkah Alex keluar dari mobil.Di tengah perjalanan, Shiera mengirim pesan singkat kepada Rachel untuk meminta bantuan. Ketika Rachel menerima pesan singkat tersebut, dia merasa sangat terkejut.Sungguh tak terduga, raja neraka yang selama ini mereka takuti justru membawa seorang wanita pergi ke perumahan Taman Eden, tempat yang sering dikunjungi oleh Alex.Yang lebih mengagetkan lagi, ternyata wanita yang dibawanya adalah Shiera.Apabila para wanita di Kota Cilegon yang tertarik pada Alex mengetahui hal ini, mereka mungkin akan mengancam nyawa Shiera.Rachel membalas pesan Shiera dengan sebuah emoji “Selamat berjuang.”Lagi pula, hari ini Alex sudah melamarnya, jadi masuk akal juga kalau sekarang mereka tinggal serumah dan hidup bersama.Yang tidak wajar adalah permintaan ini diajukan oleh Alex.Biasanya, wanita yang mengejar Alex, tetapi kali ini justru Alex yang membawa Shiera pulang ke rumahnya.Ketika Shiera melihat balasan pesan dari R

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 22 Kelinci Kecil Bisa Dijebak Rubah Licik Kapan Saja

    Saat ini, suasananya terasa membeku!Alex menyilangkan kaki, menutup buku yang ada di tangannya dan menatap Shiera dengan penuh arti, kilatan cahaya di mata Alex semakin dalam.Shiera menunduk, tidak berani mengeluarkan uneg-unegnya lagi.Mampus! Apakah kali ini, dia benar-benar telah membuat Alex kesal? Saat Alex marah, seluruh kota bagaikan terguncang.Untuk beberapa saat, Shiera merasa syok. Alex akhirnya berkata dengan dingin, "Jadi kamu mengancamku?""Aku tidak berani!" kata Shiera dengan cemas.Tidak mungkin Shiera berani mengancam Boss Alex, dia hanya tidak ingin mengulang kejadian malam itu lagi.Melihat tampang Shiera yang penakut itu bagaikan tikus yang ketakutan, sudut bibir Alex melengkung, dengan maksud tersembunyi. "Oh, kamu tidak berani!"Ini sungguh menarik!? Mau mencoba jual mahal? Tidak mungkin, dengan nyali Shiera yang kecil, dia tidak tahu cara memainkan trik seperti itu.Mengenai kondom ini, melihat betapa takutnya Shiera, bisa ditebak kondom ini pasti bukan dia y

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 23 Saling bertukar makanan

    Malam itu, Shiera dan Rachel berkomunikasi via pesan singkat cukup lama.Shiera dan Alex tinggal di bawah satu atap. Rachel adalah orang yang paling mengkhawatirkan Shiera.Sampai saat Shiera benar-benar tidak bisa bersabar mendengar ocehannya lagi, Rachel baru berhenti menasehatinya.Sepanjang malam itu, Shiera tidur dengan gelisah. Berada dalam lingkungan yang asing, membuat saraf Shiera ikut menjadi tegang, sehingga Shiera terbangun beberapa kali.Jam enam pagi, Shiera benar-benar tidak bisa tidur lagi. Ditambah lagi, perutnya terasa sangat lapar, jadi dia tidak punya pilihan lain selain bangun dari ranjang.Shiera diam-diam pergi ke dapur, memanaskan lauk yang telah dibekali oleh kakaknya kemarin. Awalnya dia ingin merebus air matang, tetapi sayangnya di Perumahan Taman Eden tidak ada apa pun yang tersedia selain roti, telur dan susu.Ketika Alex bangun, dia melihat Shiera sedang makan di ruang makan dan tanpa disadari dia mengerutkan alisnya.Ketika Shiera melihat Alex, dia menja

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 24 Pengambilan Akta Nikah

    Shiera tidak terlalu ingin bertemu dengan orang tua Alex.Shiera teringat wajah ibu mertua Sovia, Ratna. Shiera merasa orang tua dari pihak pria umumnya tidak nyaman dalam berinteraksi.Namun, Shiera mengerti kawin kontrak antara Alex dan dirinya, tujuannya untuk diperlihatkan pada kedua orang tua AlexBiasanya keturunan dari keluarga besar suka menganggap remeh pernikahan, mereka menikah karena adanya desakan pihak orang tua.Tidak disangka, Alex yang biasanya begitu berwibawa dan mengintimidasi di kantor pun memiliki orang tua yang seperti ini.Alex berkata, "Kamu boleh beranggapan seperti itu."Apa sih yang beranggapan seperti ini. Bukankah kenyataannya memang seperti ini, ‘kan?Shiera berhenti membalas ucapan Alex, dia hanya memakan sarapannya dengan patuh. Padahal Shiera ada sedikit mysophobia.Saat Shiera masih kecil, ibunya terkadang suka membagikan sisa makanan Vincent, adiknya ini pada Shiera. Hal ini membuat Shiera merasa jijik dan mual.Namun, Shiera malah tidak merasa mual

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 25 Aku Ingin Makan Mie

    Dengan nada bicara yang aneh, napas Shiera menjadi terengah-engah, dia sama sekali tidak tahu apa yang telah dia lakukan yang membuat Alex begitu marah. Alex tidak berkata apa-apa lagi. Setelah melewati lampu lalu lintas, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Shiera keluar dari mobil seperti orang yang melarikan diri, dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang Alex katakan. Alex melihat punggung Shiera yang lincah seperti kelinci dan wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Apakah dia begitu menakutkan? Sampai-sampai Shiera ingin segera menjauh darinya? Setelah Shiera kembali ke kantor, dia langsung menuju kantor Kevin, mengatakan kalau Alex menyuruh dirinya untuk menemui Kevin dan menandatangani perjanjian. Kevin melihatnya dengan serius dan berkata, "Perjanjian ini mungkin tidak bisa dilakukan secara tertulis." "Ah? Apa maksudmu?" Shiera tidak mengerti. Bukankah perjanjian harus dilakukan secara tertulis agar sah? Jika tidak ada tanda tangan tertulis, maka t

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 26 Kamu Yakin Bisa Menghadapinya?

    Bibir Shiera berkedut lagi. Meskipun telah bekerja di sini begitu lama, Shiera bahkan tidak tahu ada dapur di kantor ini. Namun, demi dua triliun yang akan dia terima sebagai biaya cerai, dia telah bertekad untuk melayani Alex dengan baik. Shiera mengambil napas dalam-dalam, lalu menatap Alex dengan cemas.Alex menyadari keraguan Shiera dan bertanya dengan suara dingin, “Apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan?”Shiera menjawab, “Iya, tadi Tuan Kevin tidak menandatangani perjanjian tertulis denganku!" "Apakah dia menjelaskan alasannya?" "Ya, aku hanya ingin tahu, apakah benar aku akan dibayar dua triliun sebagai biaya cerai." Semakin dia berbicara, suara Shiera semakin pelan.Shiera tahu kalau membicarakan tentang uang akan terasa tidak pantas, terutama di depan orang seperti Alex yang jelas-jelas tidak memiliki masalah finansial. Akan tetapi, dirinya hanyalah orang biasa.Meskipun Kevin telah menjelaskannya dengan teliti, dirinya hanyalah seorang asisten direktur dalam Grup Black

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 27 Aku Sekarang Punya Uang!

    Padahal semalam Rachel sudah memberikan memperingatkan Shiera untuk tetap berpegang pada ceritanya! Sebenarnya Rachel juga tidak tidur semalaman. Melihat sikap Alex semalam, jelas kalau pernikahan palsu Alex dan Shiera juga akan melibatkan tinggal serumah.Shiera terlalu jujur dan tidak ada yang tahu kapan dia akan mengungkapkan semua rahasia itu."Aku tidak tahu, ya. Kalau Alex tidak bertanya tentang malam itu, seharusnya tidak ada masalah," jawab Shiera."Bagaimana kalau dia bertanya?" tanya Rachel dengan napas terengah-engahKalau dia bertanya ….Shiera dan Rachel saling memandang, lalu Rachel berkata, "Apakah kamu lupa dengan semua yang kukatakan padamu?""Apa yang kamu katakan?" kata Shiera bingung."Kalau dia bertanya, kamu harus segera mengalihkan pembicaraan dari topik itu, jangan berhenti lebih dari satu detik!"Setiap detik ekstra akan meningkatkan risiko ketahuan.Shiera mengangguk dengan bersemangat, "Baiklah, aku akan ingat itu.""Lalu, apakah kamu bisa mengalihkan pembic

    Last Updated : 2023-09-26
  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 28 Di Mana Shiera?

    Shiera melirik waktu yang terpampang di bawah layar komputernya dan menjawab dengan tenang, "Sepertinya kamu harus pergi sendiri."Mereka biasanya memiliki pekerjaan mereka sendiri dan menyelesaikannya masing-masing. Pekerjaan Shiera dan Yolanda benar-benar berada dalam bidang yang berbeda.Yolanda menjawab, "Tuan Alex memintaku untuk menghadiri pertemuan sebentar lagi, dokumen-dokumen untuk VisionX tidak bisa ditunda lagi."Rayna Cooper, yang duduk di meja sebelah Shiera, mendengus ketidaksetujuannya dan berkata sambil mendongak, "Yolanda, aku akan membantumu mengantarnya.”Selain itu, Shiera-lah yang selalu menemani Tuan Alex menghadiri pertemuan. Kapan Yolanda menjadi terlibat dalam hal ini?Shiera juga tanpa sadar melirik kantor Alex, tetapi tirai jendelanya tertutup rapat sehingga dia tidak bisa melihat apa pun.Yolanda mengangkat alis, "Kenapa? Tidak percaya padaku? Mau bertanya langsung pada Tuan Alex?”Shiera menarik kembali pandangannya, mengambil dokumen-dokumen tersebut dan

    Last Updated : 2023-09-26

Latest chapter

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 334 Ibu yang Melahirkan Shiera

    Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 333 Bagi Setengah dengan Shiera

    Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 332 Sepuluh Miliar

    Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw

DMCA.com Protection Status