Bisakah dia mengatakan itu?Jelas tidak!Apa yang dia katakan adalah seorang anak perempuan yang sudah menikah tanpa hubungan apa pun dengan keluarga ....Kalau sekarang dia menarik kembali apa yang baru saja dia katakan, itu sama saja dengan menyangkal semua yang dia katakan sebelumnya di depan Kevin.Dalam hal ini, hal itu juga akan menimbulkan lebih banyak masalah yang tidak perlu.Setelah berpikir sejenak, akhirnya Rachel mengangguk. "Sumpah, apa yang baru saja kukatakan adalah kebenaran.""Jadi maksudmu Shiera berbohong, benar 'kan?"Apanya yang benar?Sekarang Rachel merasa dia hampir menjadi gila.Menghadapi tatapan tajam Kevin, baik menggelengkan kepalanya atau mengangguk juga tidak benar.Akhirnya dia menggertakkan gigi dan berkata, "Aku tidak tahu apa yang dia katakan, tapi apa yang kukatakan adalah kebenaran."Saat ini Rachel merasa dia tidak sama sekali tidak tahu apa yang Shiera katakan.Mungkin Kevin hanya mencoba menipunya?Jadi saat ini satu-satunya hal yang bisa Rachel
Akan tetapi, setelah memikirkannya, hati Rachel lebih kuat dari hati orang lain.Shiera pun tidak terlalu khawatir lagi setelah memikirkan hal ini.Baru pada pukul tiga sore Rachel menjawab pesan, "Aku sudah mati sekali!"Shiera berkata, "Tuan Kevin benar-benar mencarimu?""Kamu tahu dan malah tidak memberitahuku sebelumnya?" Rachel merasa dia sudah tidak ada harapan saat membahas hal ini.Dia merasa masalah Shiera sulit disembunyikan.Meskipun tidak ada hal besar yang terjadi hari ini.Sepertinya Kevin dan Alex terus mengawasi mereka dan masalah ini akan selesai cepat atau lambat.Shiera berkata, "Kupikir dia tidak memiliki syarat seperti itu dan langsung menelepon Tuan Alex."Pada saat itu Shiera tidak berani bergerak di bawah tatapan tajam Alex.Mana mungkin dia berani memberi tahu Rachel?Rachel berkata, "Kita hampir tamat!"Shiera bisa merasakan wajah Rachel pucat pasi setelah mendengarnya tanpa melihat wajahnya.Hari ini dia sangat ketakutan.Semuanya terjadi begitu tiba-tiba.Sh
"Tenangkan diri dan jangan mengatakan apa pun selama ini, mengerti?"Nada suara Rachel menegang.Dia takut sekarang apa yang Shiera lakukan akan membuat Alex curiga.Shiera berkata, "Apa yang harus kulakukan dengan anak di dalam perutku?"Rachel, "..."Lebih baik jangan membahas anak. Dia merasa ingin mati begitu membahasnya.Benar, masih ada anak itu!"Kamu belum mengetes tahu Tuan Alex?""Aku tidak berani!""..." Kalau tidak berani, terus sekarang bagaimana?Mengapa sekarang mereka berada dalam banyak masalah hanya dalam waktu singkat?Rachel sangat ingin menangis.Mereka juga tidak berani langsung menyingkirkan anak itu.Kalau mengetes Alex, dia pasti akan curiga dengan karakternya yang tajam.Setelah menyelidikinya, dia pasti akan mengetahuinya tanpa berpikir dan semuanya akan tamat.Melihat Rachel tidak bisa berkata-kata, Shiera pun berteriak, "Bagaimana ini? Kita tidak bisa menundanya!"Sebelumnya dokter bilang kalau tidak mau bayi ini, dia harus mengambil keputusan secepatnya.K
Hati Shiera terasa seperti terkoyak setelah melihat ekspresi Alex yang muram.Benar-benar kehilangan kemampuan berpikir.Mata Alex berkilat dingin, kemudian dia berjalan ke arah Shiera dengan kakinya yang jenjang dan mencubit dagu mungilnya sebelum berkata dengan nada dingin, "Anak? Apa maksudmu?"I ... ini ....Apa yang sudah Alex dengar?Shiera menengadahkan kepala dengan hati-hati dan menatap mata tajam Alex.Cukup lihat sekali sebelum memejamkan mata.Saat ini kekuatan cubitan di dagu menjadi lebih kuat. "Buka matamu!"Shiera tidak berani.Akan tetapi, tangan Alex begitu kuat sehingga Shiera membuka matanya kesakitan dan berteriak dengan sedih, "Tuan Alex!"Alex bertanya, "Anak apa yang sedang kamu bicarakan?"Nada suaranya menjadi lebih tajam, membuat pikiran Shiera yang sudah tenang menjadi kacau kembali.Pada saat ini Shiera benar-benar kehilangan kemampuan berpikir.Dia pun menatap Alex dengan tatapan naif.Alex berkata, "Bicaralah!""Si ... si Rachel!" Shiera makin tergagap.T
Dulu meski semua orang berada di gedung kantor yang sama, mereka tidak pernah bertemu satu sama lain dalam satu bulan.Meskipun bertemu, mereka hanya menganggukkan kepala saja.Rachel pun merasa khawatir dengan berapa kali dia pergi ke kantor hari ini ....Kalau ini terus berlanjut, mungkin saja dia akan terekspos di hadapan Shiera si bodoh itu!Rachel menatap Kevin dengan lemah. "Tuan Kevin, ada apa?"Bisa tidak langsung mengatakan semuanya saja?Sekarang Rachel merasa tersiksa di dalam hatinya. Akhirnya dia mengerti mengapa Shiera begitu takut pada Alex.Karena ini terlalu mengerikan.Setiap hari ada keadaan darurat.Rachel tiba-tiba merasa Shiera tidak bodoh karena dia adalah asisten terlama Alex.Asisten sebelumnya baru bekerja lebih dari sebulan, tetapi dia bisa melakukannya lebih dari 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak bodoh.Kalau tidak bodoh, bukankah itu artinya ini menakutkan dan gila?Kevin menatap Rachel dari atas ke bawah. "Apakah kamu hamil?"Rachel, "..
Rachel tidak tahu bagaimana dia bisa keluar dari ruangan Kevin, meski pada akhirnya Kevin tidak melanjutkan pertanyaannya lagi.Namun kata 'tiga hari' ini seperti suara ajaib yang terus terngiang-ngiang di dalam otaknya.Berarti dalam waktu tiga hari ....Apakah Rachel harus menyebutkan nama Shiera?Ataukah Rachel mengaku kalau yang di Tangerang waktu itu adalah dia sendiri?Rachel tentu saja tidak bisa melakukan ini. Seandainya Rachel mengakui kalau malam itu adalah dia, Alex pasti akan menghancurkan Keluarga Grey.Rachel dan ayahnya pasti akan bernasib malang dan berakhir tidur di jalanan.Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan? Rachel yang biasanya sangat cerdik, seketika menjadi sangat bingung.Rachel segera mengambil ponselnya dan menelepon Shiera. Panggilan telepon hanya berdering sekali, setelah itu, panggilan langsung diputuskan.Rachel menggenggam ponselnya erat-erat. Seketika itu juga, dia berpikir bahwa Alex mungkin saja sedang menyiksa Shiera sekarang."Huh! Rachel mengamb
Tidak akan ada anak di antara Shiera dan Alex.Setelah Alex mendapatkan perusahaannya yang ada di luar negeri dari tangan Widya, saat itulah hubungan mereka akan berakhir begitu saja.Sampai pada saat itu Alex akan kembali pada Celine, tetapi dia ... akan tetap menjadi Shiera.Saat ini Alex sangat sibuk.Sebelum naik ke lantai atas, Alex berkata pada Nancy, "Kemasi barang-barangku! Besok, aku akan pergi dinas.""Baik, Tuan Alex!" kata Nancy dengan hormat.Lalu Alex menatap Shiera dan berkata, "Kemasi barangmu juga."Setelah Shiera mendengarnya, lalu dia menunjuk dirinya sendiri dan berkata, "Aku juga harus pergi?""Siapa yang akan pergi kalau bukan kamu?"Shiera "..."Bukankah sebelumnya Alex mengatakan tidak akan membawanya?Setelah Shiera memikirkannya kembali, semenjak menjadi asisten Alex, setiap Alex dinas, Shiera selalu berada di sampingnya.Jadi kali ini, Shiera tetap harus pergi.Di bawah tatapan mata Alex, Shiera segera menganggukkan kepalanya dan berkata, "Aku akan segera ber
Shiera mendengar nada Sovia yang penuh dengan ketegasan. Akan tetapi, Shiera malah sedih mendengarnya.Shiera menarik napas dengan berat dan berkata, "Dia, benar-benar menggunakan pisau ...."Shiera merasakan hatinya sesak. Dia tidak bisa melanjutkan perkataannya.Bagaimanapun, Sovia adalah orang yang selama ini peduli dengan mereka. Bagaimana bisa Karina begitu kejam?Namun, saat Shiera memikirkan bagaimana dirinya dibuang ke rumah neneknya sewaktu dia kecil ....Tidak mengherankan kalau dengan watak Karina yang seperti itu, dia bisa memperlakukan Sovia dengan begitu buruk.Sovia lalu berkata, "Iya, dia menggunakan itu."Jawaban Sovia penuh dengan ketegasan dan kebencian.Shiera merasa hatinya makin sedih dan kesal ketika mendengar jawaban Sovia. Kebencian Shiera kepada Karina kian membesar.Sovia berpikir sejenak sebelum dia kembali berkata, "Kamu tidak usah datang ke rumah sakit lagi.""Kak!""Vincent akan segera datang ke Cilegon," kata Sovia.Karina mengajari semuanya kepada Vince