Alex mengerutkan alisnya, lalu menatap Shiera dengan dingin, seperti tidak mengerti dengan perubahan sikap Shiera.Shiera berkata, "Cepat makan, nanti buburnya dingin lagi!"Alex mendengus dingin, lalu memakan bubur di depannya.Ketika Shiera mendengar dengusan dingin Alex, Shiera tahu dirinya tidak berhasil menghiburnya, jadi Shiera makin gugup."Bisakah jangan marah lagi?" hibur Shiera lagi.Alex bertanya, "Kenapa aku harus marah?""Bukankah karena aku naik ke tempat tidurmu? Aku bersumpah, aku bukan sengaja, aku ….""Diam!"Shiera belum selesai berbicara sudah dimarahi oleh Alex.Nada bicara dingin itu membuat mulut Shiera berkedut.Kenapa makin dihibur, dia makin marah?Namun, ketika menatap tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani terus berkata, "Baiklah, aku tidak bilang lagi, tapi kamu jangan marah lagi."Tampaknya Shiera tidak tahu harus bagaimana menghibur lagi, bisa dibilang dia sudah menghibur Alex hingga lelah, tapi Alex masih marah.Alex menatap Shiera dengan dingin. "Kaki
"Coba lihat ibumu, dia sudah setahun tidak bertemu dengan Jerlyn, tapi ketika dia datang, tidak membawa apa pun pada Jerlyn.""Terkadang aku mencurigai kamu itu putri kandungnya atau bukan!"Kalau putri kandungnya, kenapa dia bersikap begitu dingin terhadap putri kandung dan cucunya sendiri?Bukan tidak sanggup memakan permen itu, melainkan tidak tahu isi hatinya.Bisa dibilang Karina tidak punya hati!Karina hanya memikirkan keuntungan apa yang bisa dia dapatkan dari Keluarga Tambunan tanpa bersedia mengorbankan ketulusannya.Perilaku seperti ini membuat hati seseorang merasa sulit diterima.Sovia menangis dengan keras. "Maaf."Saat ini, Sovia tidak bisa mengatakan apa pun selain minta maaf!Sovia juga tahu dirinya betapa menyakiti hati Ratna dan Yanto demi membela Karina.Menghadapi gangguan Karina, Sovia benar-benar tak berdaya dan tidak ada cara lain.Ratna berkata, "Tidak peduli dulu seperti apa, kita biarkan semua itu berlalu saja."Selesai berkata, Ratna menghela napas.Dulu mas
Oleh karena itu, dalam hati Shiera makin benci pada Karina!Ketika datang kemari, polisi meneleponnya lagi karena masalah Karina.Namun, Shiera tidak angkat ….Saat ini, mau tanda tangan atau menjaminnya, Shiera tidak ingin membantunya.Bukankah Karina sangat pandai membuat keributan?Kali ini, dia ingin membiarkan Karina melihat apa dia bisa mengatasi semua masalah ini dengan keributannya?"Shiera, kelak kalau kamu benaran mau menikah, kamu harus mempelajarinya dari pengalamanku. Ingat harus ada batas …."Makin Sovia katakan, dia menangis makin keras, bahkan tak terkontrol."Harus ada batasnya!"Sementara Sovia tidak tahan dengan gangguan Karina, jadi sekali demi sekali menghancurkan batasnya.Coba ditanya ….Dirinya sudah tidak bisa tahan dengan gangguan Karina, bahkan juga merasa tidak senang. Bagaimana dengan orang lain?"Jangan menangis lagi!" Shiera menyerahkan tisu pada Sovia.Sovia berkata, "Selama dua tahun ini, aku masih menyuruhmu bersamaku untuk sekali demi sekali melewati
Dari sejak kemarin malam sampai sekarang, kehidupan Sovia mengalami perubahan yang besar.Sovia hanya ingin menyendiri dan memikirkan apa yang harus dia lakukan ke depannya.Shiera ingin mengatakan sesuatu, tetapi saat dia melihat punggung Sovia yang tampak kesepian itu, Shiera menghentikan niatnya.Akhirnya, Shiera berkata, "Kalau Kakak sudah memikirkan rencana ke depannya, Kakak bisa memberi tahu aku. Aku akan membantu Kakak.""Shiera," panggil Sovia saat melihat Shiera bangkit berdiri.Shiera mengerutkan alisnya dan berkata, "Ada apa Kak?""Keluarga kita bukanlah keluarga yang pantas untuk kamu pedulikan. Kamu harus menjalani hidupmu sendiri dengan baik," ucap Sovia.Seseorang akan membantu keluarganya dalam masa sulit, karena di dalam keluarga itu ada orang yang layak untuk dibantu.Berbeda dengan keluarga pada umumnya, Sovia merasa kalau keluarganya, terlebih Karina, tidak layak untuk mendapatkan bantuan Shiera."Mereka tidak layak. Tapi Kakak layak," ucap Shiera.Sovia satu-satun
Mengeluarkan Karina?Apa gunanya Shiera mengeluarkan Karina? Untuk membantu Shiera mengurus mas kawin atau untuk menyiksa Sovia?Waktu menunjukkan pukul 11.30 saat Shiera sampai di tujuannya.Setelah Shiera turun dari taksi, seorang pelayan menyambutnya, "Apa betul Anda Nona Shiera?""Iya. Aku Shiera.""Tuan Alex sudah menunggu kedatangan Anda," ucap pelayan itu sambil menunjukkan arah dengan hormat.Shiera menganggukkan kepala dan berkata, "Terima kasih."Walaupun Shiera pernah mengunjungi lapangan berkuda ini, dia tidak begitu familier dengan tempat ini.Pelayan itu membawanya melewati banyak belokan sebelum sampai di sebuah bangunan kaca.Bagian dalam bangunan itu didesain dengan gaya etnis. Shiera belum pernah masuk ke bangunan ini sebelumnya.Pelayan itu membawanya masuk dan menghampiri sebuah pintu ruangan pribadi. Shiera bisa mendengar suara dari balik ruangan itu. Kalau didengar lebih teliti, sepertinya orang yang berada di dalam itu sedang bermain mahjong.Pelayan itu segera m
Sepertinya Shiera tahu kenapa Lucy menatapnya penuh permusuhan."Ayo duduk bersama kami. Para lelaki sepertinya baru akan selesai setelah bermain dua ronde lagi," ucap Zenna memberikan minuman hangat pada Shiera.Shiera tersenyum, "Terima kasih.""Bagaimana Shiera dan Kak Alex bisa mengenal satu sama lain?" tanya Zenna.Shiera termenung.Lucy dan Shanon juga melihatnya dan menunggu jawaban Shiera.Pertanyaan Zenna yang tiba-tiba ini membuat Shiera terkejut. Alex sepertinya tidak menyembunyikan identitas Shiera sebagai istrinya.Saat Frans memanggilnya dengan sebutan kakak ipar, Alex sepertinya sudah memberi tahu mereka sebelumnya.Jadi, apa benar Alex mengatakan kalau 'Istrinya' akan menyusul Alex?Apa Shiera bisa mengatakan ... kalau dia sebelumnya bekerja sebagai asisten Alex? Apa hal itu tidak akan membuat Alex malu?Melihat Shiera yang tidak menjawab, Zenna tersenyum canggung dan berkata, "Apa kamu tidak nyaman mengatakannya? Maaf."Saat Lucy mendengar perkataan Zenna, kedua sudut
Shiera pada awalnya tidak tahu cara bermain mahyong, tetapi dia sering menemani Alex bermain mahyong.Di bawah ajaran Kevin, Shiera akhirnya bisa mengerti cara bermain mahyong!Namun, Shiera sebelumnya selalu bermain dengan para tamu! Pada dasarnya, dia tidak boleh memenangkan permainan ketika bermain dengan para tamu.Dengan kata lain, Shiera selalu kalah sejak dia bisa bermain mahyong …."Ya, boleh! Kalau kamu menang, semua uangnya akan menjadi milikmu," Alex tertegun sejenak, lalu mengangguk dan menyetujuinya.Alex pun mengusap kepala Shiera.Kemesraan mereka kembali dipamerkan kepada semua orang yang ada di tempat.Shiera mengangguk. "Oke!"Shiera langsung tertarik saat mendengar kalau dia menang, semua uang itu akan menjadi miliknya.Melihat tingkah Shiera yang begitu terobsesi dengan uang, Alex pun tersenyum. Dia mengambil ponselnya, lalu berbalik dan keluar.Shiera melihat batu mahyong yang sudah diambilnya.Frans menatap Shiera. "Kak, apakah kamu belum pernah menang bermain mah
Dia tidak tahu kenapa Alex memperkenalkannya kepada seorang teman hari ini, tetapi itu jelas tidak sesederhana mengakui statusnya.Pada siang hari, itu muncul ayam utuh panggang lagi.Untungnya, Shiera merasa baik-baik saja, tidak ada terasa tidak nyaman. Selama periode ini, Alex telah menjaga dan membantunya memotong daging ayam dengan tangannya sendiri. Di pertengahan saat menikmati makan siang, datang seorang tamu tak diundang!"Celine!"Lucy berdiri dan memberi isyarat kepada Celine untuk duduk.Celine melirik Alex dan pandangannya akhirnya jatuh pada Shiera. Shiera akhirnya mengerti dari mana rasa tidak senang Lucy terhadapnya ini berasal, rupanya dia dan Celine benar-benar saling kenal. Begitu Celine tiba!Semua orang yang hadir langsung menjadi tegang.Jelas, mereka tahu hubungan antara Alex dan Celine yang sebelumnya."Apakah ini sudah cukup?" ujar Alex menatap Shiera.Shiera langsung mengangguk dan menjawabnya, "Ya, sudah cukup. Kamu juga cepat makanlah."Ayam panggang har
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw