Alex menghela napas, lalu dia mengambil ponsel untuk menelepon sebuah nomor.Orang yang ditelepon adalah karyawan yang tinggal di sini!Alex meminta orang itu melihat kondisi di dalam.Melihat Alex mengatur semuanya dengan baik, saat ini … hati Shiera merasa sangat hangat.Selama ini, tidak peduli apa yang terjadi, hal pertama yang dipikirkan Shiera adalah bagaimana mengatasi hal ini.Karena saat itu hanya ada dirinya sendiri, tidak ada bantuan dari siapa pun!Namun, sekarang Alex memberinya rasa ketergantungan!Selesai Alex menelepon, dia berkata, "Tunggu sepuluh menit."Shiera menganggukkan kepalanya. "Baik."Melihat Alex tidak ribut mau pergi, Shiera merasa agak tenang.Shiera benar-benar khawatir dengan Sovia, terpikir dengan tubuh Sovia yang gemetar, Shiera tahu kalau malam ini dia sangat putus asa.Kalau tidak, bagaimana dia bisa melakukan tindakan begitu pasrah.Saat ini, di kediaman!Yanto yang baru pulang ditarik oleh Karina untuk mengatakan kesalahan Ratna. Ratna pun keluar d
Ambulans segera datang!Pada saat yang sama, ponsel Alex berdering, Alex mengangkat telepon itu, tapi Shiera tidak tahu apa yang dikatakan orang itu.Shiera hanya bisa melihat ekspresi Alex berubah!Melihat ekspresi Alex berubah, Shiera pun cemas."Iya, aku sudah tahu, kamu pulang dulu." Selesai Alex berbicara, dia pun menutup ponsel.Kemudian, dia melihat ke arah Shiera, Shiera pun bertanya dengan panik, "Apa yang terjadi?!"Alex berkata, "Ada sesuatu yang terjadi di rumah kakakmu."Begitu mendengar Sovia ada masalah, Shiera pun ketakutan, ditambah Shiera memang penakut.Jadi, sekarang dia makin takut, "Apa yang terjadi?""Polisi dan ambulans sudah tiba, mengenai apa yang terjadi, masuk baru tahu."Kejadian itu tidak bisa dikatakan dengan jelas melalui telepon, hanya tahu sekarang kediaman Keluarga Tambunan sangat kacau.Bahkan tetangga pun pergi ke sana untuk melihat kejadian di dalam. Jadi, mengenai apa yang terjadi di dalam, orangnya Alex tidak bisa mengatakannya dengan jelas.Keti
Dokter sedang melakukan penyelamatan terhadap Sovia, sedangkan Yanto dan Karina hanya mengkhawatirkan Sovia.Jadi, tidak ada yang menjawab pertanyaan Shiera.Shiera yang menangis menatap wajah pucat Sovia dengan fokus, bahkan tidak berani mengalihkan tatapannya."Aku benar-benar tidak menusuknya … benar-benar tidak menusuknya!" kata pasrah Karina dari samping.Tak lama kemudian, detak jantung Sovia kembali normal, lalu dia diangkat ke dalam ambulans.Yanto dan Ratna ikut naik ke ambulans, tapi diadang oleh Yanto. "Jerlyn masih ada di rumah, kamu tetap di sini saja.""Baik, apa kamu sudah membawa uang yang cukup? Aku ambil uang untukmu lagi."Ratna terlihat cemas, saat ini wajahnya tidak ada rasa perhitungan seperti biasanya.Tadi ekspresi panik dia ingin naik ambulans untuk pergi ke rumah sakit sangatlah nyata.Yanto menggelengkan kepalanya. "Seharusnya cukup!"Shiera juga ingin ikut naik ke ambulans, tapi ditarik oleh Ratna. "Di sini masih ada masalah yang perlu kamu atasi!"Shiera kh
Melihat Shiera buru-buru kabur, Alex pun tersenyum penuh makna.Apa gadis ini kira semua orang mata duitan sepertinya?Ketika Shiera tiba di ruang penyelamatan.Shiera melihat Yanto berjalan bolak-balik di luar dengan ekspresi cemas.Shiera maju ke depan sambil memanggil, "Kakak Ipar."Yanto menganggukkan kepalanya. "Sudah datang, ya."Shiera ingin mengatakan sesuatu, tapi saat ini dia tidak tahu harus mengatakan apa.Bagaimana kejadian malam ini bisa terjadi, saat itu juga tidak ada orang di sana.Namun, sebelum Shiera pergi, pisau itu di tangan Sovia. Kalau hal itu dibilang lagi.Mungkin Sovia demi melindungi dirinya terjadi hal yang tidak bisa dikendalikan.Waktu perlahan-lahan berlalu!Tak lama kemudian, dokter keluar dari dalam. Ketika dia melepaskan masker, Yanto sudah berjalan ke depannya. "Dok, bagaimana dengan kondisi istriku?"Keburu-buruannya terlihat sangat jelas.Biasanya, mau itu Yanto atau Ratna, Shiera merasa mereka adalah orang yang dingin.Namun, malam ini ketika kaka
Shiera terus menemani Sovia. Setelah Yanto pulang, Yanto bilang dirinya akan terus menjaga Sovia di sini, baru Shiera pergi dengan cemas.Ditambah Sovia terus menyuruhnya pulang!Dari rumah sakit sampai Perumahan Taman Eden.Sudah empat pagi!Shiera pun merasa sangat lelah.Jadi, dia langsung berbaring di sofa dan ingin tidur.Namun, Alex malah menariknya. "Mandi dulu."Shiera berkata, "Aku tidak mau."Shiera benaran lelah, ditambah dia khawatir pada Sovia, jadi sekarang tidak ada niat melakukan apa pun.Alex mengerutkan alisnya. "Bagaimana kalau aku membantumu mandi?"Alex adalah orang misofobia, meskipun malam ini Shiera tidak tidur di tempat tidur.Tampak dia yang tidak mandi akan membuat Alex merasa Shiera bisa membuat sofanya kotor.Setelah Shiera mendengar kata Alex, dia langsung berdiri dari sofa. "Aku mandi dulu."Selesai berbicara, Shiera lari ke kamar mandi!Setelah Shiera mandi cukup lama, dia baru menyadari masalah yang mengerikan, yaitu dia masuk ke kamar mandi tanpa menga
Meskipun begitu, Shiera masih tidak bersedia masuk ke kamar Alex."Em … aku bisa menjaga diriku sendiri," kata Shiera dengan berlepotan karena terkejut.Tatapan Alex menjadi dingin. "Kalau kamu sudah demam, kamu apa pun tidak tahu lagi. Bagaimana kamu bisa merawat diri sendiri?"Ini memang perkataan jujur!Sebelumnya, kalau Shiera demam, pasti tertidur pulas dan sangat susah dibangunkan!Kalau berharap Shiera menjaga diri sendiri, mungkin bisa menjaga dirinya hingga mati.Shiera berkata, "Aku tidak mungkin begitu lemas, lagian aku sudah demam dua kali."Teringat dua kali demam sebelumnya, ditambah cara Alex menjaga dirinya, wajah Shiera langsung merah.Bahkan Shiera merasa sekujur tulangnya seperti membara!Ketika Alex melihat sikapnya yang takut, serta keras kepala, Alex pun malas berbicara banyak dengannya.Alex hanya mendengus dingin sambil berkata, "Apa beberapa saat ini kamu sedang melihat gambar renovasi? Kamu berencana merenovasi rumah yang mana?"Setelah mendengar ini, Shiera p
Sepasang matanya penuh dengan rasa ketakutan. "Tu … Tuan Alex, aku tidak, aku tidak …."Tatapan Alex menjadi tajam!Shiera ketakutan sampai tidak berani berbicara lagi.Saat ini, Shiera benaran ingin menampar dirinya dua kali, hal apa yang dirinya lakukan, sih?Benar-benar … gawat!Alex bertanya, "Kamu mau melepaskanku atau tidak?"Shiera berkata, "Le … lepas, aku tentu saja lepaskan!"Shiera segera menarik kaki rampingnya ….Namun, dalam hati Shiera sangat cemas, karena dia tidak tahu apa yang terjadi setelah dirinya tidur.Shiera langsung melompat turun, juga berjaga jarak 8 meter jauh dari Alex, karena takut dirinya bertindak tidak sopan lagi.Shiera sudah bilang selama dia tidak boleh tidur sekamar dengan Alex!Demam tidak terjadi, penyakit somnambulisme malah kambuh!Shiera yang saat ini … mungkin di dalam hati Shiera, Alex terlihat sangat dingin dan susah didekati.Jadi, Shiera tidak pernah berpikir kalau Alex yang menggendongnya ke tempat tidur."Ma … maaf Tuan Alex, aku benar-b
Alex mengerutkan alisnya, lalu menatap Shiera dengan dingin, seperti tidak mengerti dengan perubahan sikap Shiera.Shiera berkata, "Cepat makan, nanti buburnya dingin lagi!"Alex mendengus dingin, lalu memakan bubur di depannya.Ketika Shiera mendengar dengusan dingin Alex, Shiera tahu dirinya tidak berhasil menghiburnya, jadi Shiera makin gugup."Bisakah jangan marah lagi?" hibur Shiera lagi.Alex bertanya, "Kenapa aku harus marah?""Bukankah karena aku naik ke tempat tidurmu? Aku bersumpah, aku bukan sengaja, aku ….""Diam!"Shiera belum selesai berbicara sudah dimarahi oleh Alex.Nada bicara dingin itu membuat mulut Shiera berkedut.Kenapa makin dihibur, dia makin marah?Namun, ketika menatap tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani terus berkata, "Baiklah, aku tidak bilang lagi, tapi kamu jangan marah lagi."Tampaknya Shiera tidak tahu harus bagaimana menghibur lagi, bisa dibilang dia sudah menghibur Alex hingga lelah, tapi Alex masih marah.Alex menatap Shiera dengan dingin. "Kaki