Share

Pakaian Macam Apa Ini?

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-05 16:07:36

Bab 5

Riri terus memejamkan mata sampai aroma tubuh maskulin itu  benar-benar lenyap dari indera penciumnya, baru setelah itu ia menutup pintu apartemen, kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa.

Riri memegang keningnya. Bekas bibir Leo masih begitu terasa, begitu lembut dan hangat. Harus diakui, terkadang sikap Leo begitu manis kepadanya, meski itu tak bisa menyembunyikan sifat aslinya yang dingin dan sedikit arogan 

"Ah, apa yang aku pikirkan? Kenapa aku malah memikirkan ciuman Mas Leo barusan? Tidak menutup kemungkinan jika itu hanya akting, kan? Bukankah kami hanya teman dan partner sebuah perjanjian? Tidak seharusnya aku terbawa perasaan padanya." Sebuah sisi di hatinya menegur.

Namun tak urung, dadanya serasa dipukul. Pukulan bertalu-talu yang membuat gadis itu memegang dadanya.

"Ada apa denganku? Kenapa dadaku seperti ini?" Gadis itu kembali memejamkan mata seraya mengingat-ingat apa yang sudah mereka lewati hingga berada di titik ini.

Berawal dari diberhentikannya dirinya dari pekerjaannya sebagai baby sister anak perempuan Nyonya Zakia, lalu Leo menawari untuk membantu mencarikan pekerjaan baru, hingga akhirnya dia terjebak di dalam sebuah perjanjian. 

Andai ibunya tidak sakit keras, tak sudi rasanya Riri menandatangani perjanjian ini. Namun tak sampai tiga minggu kemudian, tiba-tiba saja pandangannya terhadap Leo berubah.

Apakah Leo yang terlalu pandai berakting, atau pada dasarnya dialah yang baper dengan perlakuan lelaki itu?

Kenyataannya, Leo memperlakukan Riri dengan begitu manis, karena dia memang ada maunya.

Waktu tiga hari benar-benar tak terasa. Pagi-pagi sudah ada orang yang menjemput Riri untuk menuju sebuah hotel. Meskipun pernikahan ini dilaksanakan secara sederhana dan tertutup serta tidak mengundang banyak orang, tetapi tetap saja Leo mengeluarkan uang untuk menyewa ruangan di sebuah hotel berbintang tiga.

"Benar-benar pemborosan. Kalau mau nikah, ya nikah saja." Gadis itu hanya pasrah dan membiarkan para perias menjalankan tugasnya. Hari ini ia tampil sangat cantik dengan kebaya berwarna putih dan sarung yang dimodifikasi menjadi rok. Dia sangat cantik. Kecantikannya terpancar secara alami. Auranya seketika keluar, bahkan Leo sempat pangling. Dia tidak menyangka, gadis lugu yang dipilihnya sebagai istri pura-pura ini bisa tampil begitu mempesona.

Mulut Leo dengan lantang mengucapkan akad dan resmilah Riri menjadi istri Leo, ah lebih tepatnya istri pura-pura. Riri mencium tangan Leo yang dibalas oleh lelaki itu dengan mencium kening istrinya. 

Meskipun bagi Riri ini bukan ciuman pertama, tetapi semuanya terasa begitu syahdu dan ia sangat menikmati momen itu.

"Kamu capek, Ri?" tanya Leo. Saat ini mereka sudah berada di kamar hotel, ruangan yang dirias sebagai kamar pengantin mereka.

Kamar pengantin?! 

Boro-boro menjalankan aktivitas sebagai pengantin baru, Riri dan Leo kemungkinan akan pisah tempat tidur. Bukankah itu merupakan janji Leo kepada Riri?

"Lumayanlah, tetapi itu memang tugasku, bukan?" ujarnya penuh kesadaran. Ada sedikit rasa tidak rela, karena ternyata ia hanya istri pura-pura. Andai saja momen bahagia ini benar-benar nyata adanya, betapa ia merasa beruntung bisa mendapatkan suami yang mencintainya. Apalah daya, nasib seolah tak berpihak.

"Kerja bagus, Ri. Terima kasih ya. Tapi seharusnya kamu bilang kepadaku kalau capek, sehingga kita bisa ke kamar lebih cepat." Pria itu menghembuskan nafas.

"Tidak apa-apa, Mas." Riri beranjak dan berjalan menuju meja rias. Pakaian pengantin ini membuatnya merasa gerah. Dia bermaksud untuk menghapus riasan yang membuatnya merasa tak nyaman. 

Riri memang tidak terbiasa menggunakan make up, padahal penata rias hanya mengaplikasikan make up natural di wajahnya.

"Biar aku membantumu," tawar Leo yang melihat Riri nampak repot melepas semua aksesoris yang ada di kepalanya. Tangan kokoh itu dengan cekatan melepaskan semua aksesoris yang ada di kepala Riri, lalu membantunya untuk menyisir rambut. 

Leo menahan nafas saat mencium aroma memabukkan yang keluar dari helaian hitam nan panjang ini. Satu alasan yang membuat Leo seketika menjauh setelah memberikan sisir kepada Riri.

***

Lelaki itu berjalan cepat menuju balkon hotel. Tempat itu satu-satunya tujuannya saat ini. Dia tidak mungkin terus-menerus berada di kamar pengantin itu. Aroma tubuh Riri yang harum bisa membuatnya lupa diri. Dia baru mencium aroma rambutnya dan itu entah kenapa membangkitkan hasratnya.

Bukankah dia sudah berjanji untuk tidak menyentuh gadis itu? Dia sudah menganggap gadis itu adalah temannya, lebih tepatnya teman saat mereka sama-sama bekerja pada nyonya Zakia.

"Apa karena suasana di kamar yang sangat mendukung, sehingga tiba-tiba saja hasratku bangkit saat mencium aroma rambut gadis itu?" Leo bertanya dalam hati. Kini dia sudah sampai di balkon dan tengah menikmati pemandangan di bawahnya. 

"Tampaknya aku tidak boleh tidur sekamar dengan Riri malam ini. Jika tidak, bisa-bisa aku hilang kendali. Aku sudah berjanji kepada Riri untuk tidak menyentuhnya." Pria itu memejamkan matanya sejenak. Perasaannya bimbang. 

"Tetapi mau tidur di mana? Jika aku menyewa satu kamar lagi, pasti orang-orang akan curiga dengan pernikahan ini," batin Leo.

Hari menjelang malam. Setelah merasa cukup menenangkan diri, akhirnya Leo memutuskan untuk kembali ke kamar. Kali ini dia harus benar-benar meneguhkan hati. Jangan sampai ia tergoda. Leo harus menebalkan keyakinan, Riri adalah temannya dan mereka hanya sekedar berpura-pura. Jadi bukan hanya Riri yang dituntut untuk tidak melibatkan perasaan, dirinya pun juga. 

"Riri bukanlah tipeku. Tipe wanita yang aku idamkan adalah wanita yang seperti Zakia. Cantik, pintar, sederhana, meskipun berasal dari keluarga kaya raya," gumam Leo terus mengayunkan langkah.

"Sayangnya semua wanita yang disodorkan oleh Papa dan Mama jauh dari kriteria yang kuinginkan. Mereka memang cantik dan berkelas, tetapi sombong, angkuh dan terlalu mendewakan harta dan keluarganya, apalagi kepentingan orang tua mereka juga bermain di balik perjodohan itu." Leo kembali teringat Nilam wanita terakhir yang disodorkan oleh orang tuanya.

"Ogah! Masa iya jejaka dapat janda? Pantang bagi seorang Leo mendapatkan sisa!"

***

Sementara itu di kamar, Riri meneruskan menyisir rambutnya. Rambutnya lumayan kusut, karena tadi ia menggunakan sanggul. Dia harus ekstra hati-hati, jangan sampai rambutnya jadi rontok akibat ia menyisir sembarangan. Setelah berhasil menghapus sisa make up dan melepaskan pakaian pengantinnya, Riri segera menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi.

Gadis itu memejamkan mata saat tetes-tetes air menyentuh tubuhnya yang telanjang. Terasa begitu nyaman. Riri meresapi tetes demi tetes air yang jatuh mengenai tubuhnya.

Setelah selesai mandi, Riri pun keluar. Kaki-kaki jenjangnya bergerak menuju koper yang teronggok di sudut kamar.

"Ya ampun! Pakaian macam apa ini?!" Matanya membelalak saat melihat onggokan pakaian kurang bahan yang memenuhi koper miliknya. 

Riri memijat pelipisnya. Seingatnya dia tidak memasukkan pakaian-pakaian itu. Dia memasukkan pakaian yang biasa ia kenakan. Lalu siapa yang memasukkan pakaian itu dan mengeluarkan pakaian yang dimilikinya? Apakah ini salah koper? 

Riri meneliti koper itu, dan benar saja. Koper itu memang miliknya. Tidak mungkin tertukar, karena password untuk membuka koper itu memang password yang diketahuinya.

"Kenapa pakaian ini ada di sini?" Riri mengambil sebuah gaun dan langsung bergidik dengan pakaian yang ia pegang.

"Kalau harus mengenakan pakaian seperti ini, sama aja aku tidak berpakaian," keluh Riri. Dia melirik pakaian pengantinnya.

"Tidak mungkin aku memakai pakaian pengantin. Benar-benar nggak enak. Tapi aku harus memakai pakaian apa?" Kepala Riri semakin cenat-cenut. Tak punya pilihan, akhirnya ia melepas handuk yang dipakainya, kemudian segera mengenakan pakaian itu.

Riri berkaca di depan cermin menatap malu pada dirinya sendiri. Pakaian ini benar-benar terbuka dan menampakkan seluruh tubuhnya.

"Aku tidak punya pilihan. Harus bagaimana lagi?" keluh Riri sembari kembali duduk di bangku depan meja rias. Dia mulai menyisir rambutnya, lalu mengoleskan pelembab di wajah, kemudian mulai mengoleskan bedak tipis-tipis. Hanya itu yang ia gunakan untuk merias wajahnya. No make up.

"Riri...." Suara pintu yang terbuka disertai pekik tertahan Leo membuat gadis itu spontan memutar tubuhnya.

"Riri! Kamu...." Ekspresi terkejut Leo tampak begitu jelas. Lelaki itu spontan menunjuk kepada Riri yang juga sangat kaget dengan kehadiran Leo di ruangan ini.

***

Lalu apa yang akan terjadi setelah Leo melihat Riri dengan penampilan menggoda seperti ini? Baca episode selanjutnya ya...🤭

Bab terkait

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Suguhan Dari Seorang Perawan

    Bab 6"Jangan bilang kamu ingin menggodaku, Ri, desis Leo seraya melangkah mundur. Matanya menatap sekilas gadis di hadapannya, sesudah itu ia membuang muka.Leo lelaki normal. Munafik rasanya jika ia tidak tergoda dengan penampilan gadis itu. Seluruh tubuh Riri terekspos dan ia tahu betul, Riri masih perawan. Kenyataan itu memacu adrenalinnya. Sekali lagi Leo mundur selangkah, sembari mati-matian berusaha menahan diri. Jika menurutkan hati, ingin rasanya ia menerkam Riri saat itu juga. Tapi ia ingat, bukan cuma Riri yang tidak boleh terbawa perasaan, tetapi juga dirinya"Kenapa kamu menggunakan pakaian laknat ini?! Jangan melanggar perjanjian, Ri." Sepasang mata itu berkilat-kilat. Leo benar-benar kecewa. Rahangnya bahkan mengeras lantaran emosi."Mas, aku bisa jelaskan...." l.idah Riri serasa kelu saat melihat tangan Leo yang terangkat."Stop! Aku nggak butuh penjelasan apapun darimu. Kamu udah bikin aku kecewa. Buat apa kamu mengenakan pakaian seperti ini? Ini bukan pernikahan yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Malam Pertama Yang Tak Terlupakan

    Bab 7Sepasang mata gadis itu mengerjap dan tersentak kaget saat melihat wajah tampan yang berjarak sangat dekat dengan dirinya. Dada Riri seketika berdesir. Tubuhnya langsung terasa panas dingin. Tangan kokoh itu masih saja membelai-belai rambutnya.Ah.... Desahan itu lolos begitu saja dari mulut Riri seolah memberi sinyal kepada Leo untuk melakukan hal yang lebih.Pandangan Leo seketika mengabut. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja raut wajah Riri berubah menjadi wajah seorang wanita yang namanya selama ini ia tulis rapi di dalam hatinya. Zakia!Ya, dialah Zakia. Sayang, dia sudah jadi istri orang. Seandainya suaminya bukan Arkan, barangkali Leo akan bertindak nekat merebut wanita itu dari dekapan suaminya. Entah ini dinamakan pengecut atau bukan, tapi Leo tak mau berurusan dengan Arkan. Dia tahu betul level Arkan berada dimana. Jangan sampai ia mati konyol karena bermasalah dengan bos besar Jaguar Mobil itu.Ya, Leo hanya bisa mencintai Zakia dalam diam.Leo semakin mendekatkan wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Memarahi Riri

    Bab 8"Memanfaatkan keadaan? Apa maksud Mas?" Riri mengerutkan keningnya sembari beringsut menjauh. Meskipun penampilan Leo berantakan, tetapi itu tak mengurangi kadar ketampanannya, bahkan ketampanannya malah bertambah berkali-kali lipat. Aroma tubuh lelaki itu pun sangat memabukkan. Riri tak bisa berdekatan dengan lelaki itu terlalu lama dan memutuskan melangkah menuju sofa. Namun lelaki itu segera mengejar. Pria itu berjalan tanpa peduli dirinya sendiri yang dalam keadaan polos, tak mengenakan sehelai benang pun.Riri segera menutup mata. Tak sampai hati ia melihat pemandangan itu, meski rasa ingin tahunya terhadap lekuk tubuh lelaki itu begitu besar. Dia tak ingin mata perawannya terus ternodai dengan memandang pahatan indah ciptaan Tuhan, walaupun sebenarnya ia boleh melihatnya kapanpun ia inginkan."Jangan berpura-pura, Ri! Aku tahu kamu melakukan sesuatu tadi malam. Jika tidak, bagaimana mungkin diriku sampai tidak berbusana seperti ini. Pasti kamu kan, yang sudah...." Lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Berdosakah Aku Jika Mencintai Suamiku?

    Bab 9"Tapi gadis ini jelas tidak seimbang denganmu. Dia hanya tahu memasak dan mencuci pakaian. Hanya itu, kan, yang bisa ia kerjakan?!" tukas Sinta seolah tak peduli dengan air mata yang terus berhamburan dari sudut mata Riri."Menurut Mama, apakah pekerjaan seperti itu adalah pekerjaan yang hina?!" sahut Leo. Dadanya turun naik. Menghadapi sang ibunda memang selalu menguras emosinya."Apa salahnya seorang istri memasak dan mencuci pakaian suaminya? Aku tidak pernah meminta Riri untuk melakukan hal itu, tapi dia sendiri yang ingin mengerjakannya. Bahkan aku pernah menawarkan untuk mencarikan asisten rumah tangga, tetapi Riri hanya mengizinkan asisten rumah tangga yang dibayar per jam untuk membantu pekerjaannya. Apakah itu salah?" Leo mendongak, memandang Sinta dengan tajam. Pandangannya begitu mengintimidasi. Lalu bibirnya mulai mengukir senyuman, lebih tepatnya menyeringai."Aku lebih baik memiliki istri yang hanya bisa memasak dan mencuci pakaian, daripada punya istri yang kerjan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kenapa Cinta Ini Menyiksaku?

    Bab 10"Kamu tanya apa tadi?!" ulang Leo dengan sorot mata yang begitu tajam."Apakah kamu mencintai Nyonya Zakia, Mas?" tanya Riri dengan berani. Dia harus memastikan dugaannya. Boleh jadi jawaban Leo pahit, tetapi dia harus mendengar pengakuan itu langsung dari mulut Leo."Kamu terlalu banyak ingin tahu, Ri." Seketika wajah lelaki itu merah padam. Suaranya mendesis."Bagaimana mungkin aku tidak memiliki rasa ingin tahu, jika suamiku menyebut nama wanita lain saat akan menyatukan...." Omongan Riri seketika terhenti saat sebuah tangan membekap mulutnya."Itu bukan urusanmu, Ri. Dan itu adalah privasiku. Kamu nggak berhak untuk mengetahuinya. Kamu itu cuma istri pura-pura! Sadar dong dengan posisimu?" Leo melepaskan tangannya dari mulut Riri."Tetapi pernikahan kita sah dan bagiku nggak ada pernikahan pura-pura. Mungkin bagi kamu ini adalah pernikahan pura-pura dan menganggapku hanya sekedar istri pura-pura. Tapi bagiku nggak, Mas. Aku melakukan ini karena aku sayang sama Ibu. Aku ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Sesakit Inikah Mencintai Tanpa Balasan?

    Bab 11"Mas Leo...."Tak ada lagi jarak di antara mereka. Riri bisa menghirup aroma maskulin dari tubuh Leo yang ternyata belakangan ini menjadi candunya. Pelukan Leo terasa nyaman dan hangat.Cup.Kecupan itu mendarat di keningnya, membuat gadis itu memejamkan mata sejenak."Maaf," bisik Leo.Sepasang mata gadis itu kembali basah."Berhenti menangis, Ri. Tadi aku sedang emosi. Jujur aku tidak bermaksud berlaku kasar sama kamu, tapi tolong kamu ikuti aturanku ya....""Aku nggak suka kamu selalu ingin tahu masalah pribadiku." Leo menelan ludahnya. Dia seolah kehabisan kata-kata untuk meredakan tangis gadis itu."Tapi aku nggak bisa, Mas. Aku menganggap ini adalah pernikahan beneran dan aku ingin berbakti sama kamu...." Riri menyela sembari terisak."Aku nggak bisa menjanjikan apapun, Ri. Kamu sudah tahu kan, perjanjian kita gimana? Aku nggak mencintaimu," sahut Leo.Aku tidak mencintaimu!Kata-kata Leo barusan kembali merobek hatinya. Oh, sesakit inikah mencintai tanpa balasan?"Mas ng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Persetan Itu Cinta!

    Bab 12Sebulan kemudian."Selamat ulang tahun, Mas." Kaki Riri berjinjit, lalu mendaratkan kecupan ke pipi suaminya saat lelaki itu baru saja memasuki apartemen sore ini sepulangnya dari kantor.Spontan Leo mendorong tubuh Riri, mengibaskan tangannya dengan sedikit kasar, sehingga pegangan Riri pun terlepas. Matanya nyalang menatap sekeliling ruangan yang telah dihias sederhana. Ada kue ulang tahun berukuran sedang yang bertengger manis di atas meja makan. Pada sebuah bidang dinding, ada tulisan, "Selamat ulang tahun, suamiku." Perlahan rasa hangat menjalari tubuh Leo. Namun beberapa detik kemudian, dia segera sadar bahwa ini sudah tidak benar.Riri memejamkan mata saat merasakan pipinya memanas. Alih-alih mendapat balasan kecupan, dia malah mendapatkan kado berupa sebuah tamparan yang cukup keras."Aku sudah bilang, Ri, jangan pernah melakukan apapun untukku. Kenapa kamu masih tidak mau menurut?! Kamu pikir aku suka dengan semua perhatianmu? Nggak!" pekik Leo menghardik. Dia berjala

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Lagi-lagi Urusan Cinta

    Bab 13Riri menatap kepergian sang kurir dengan hati tak menentu. Dia baru menutup pintu setelah bayangan lelaki muda itu lenyap dari pandangannya. Masih dengan memeluk buket bunga yang dikirim entah oleh siapa, Riri berjalan menuju sofa."Siapa yang mengirimkan bunga untukku?" Batinnya terus bertanya-tanya. Dia tidak menemukan nama pengirim di kartu yang ada di buket bunga itu, kecuali hanya tulisan, "Selamat sore, Cantik.""Jangan-jangan ini bunga salah kirim," duga Riri. Dia meletakkan benda itu di atas meja depan sofa yang didudukinya."Tetapi kalau salah kirim, gimana urusannya? Pasti kurir itu akan terkena masalah. Tapi...." Otaknya segera mengingat-ingat. "Bukankah tadi dia menyebut namaku? Berarti nggak salah kirim dong!""Tapi siapa pengirim bunga ini? Apakah dari Mas Leo? Apakah Mas Leo sudah sadar dan mengirim bunga ini sebagai permintaan maaf?" Riri hapal betul siapa suaminya. Lelaki itu seperti roller coaster, kadang berperilaku buruk, tetapi kadang sikapnya berubah menja

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16

Bab terbaru

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kamulah Pemenangnya

    Bab 60Beberapa minggu sudah berlalu dan Riri masih saja bimbang. Lila sudah berkali-kali memberi pendapat. Namun entah kenapa Riri masih saja merasa berat. Padahal Satria tampaknya sudah berhasil mengambil hati Devano, bahkan di hari pertama mereka bertemu."Aku harus bagaimana?" Wanita itu berdiri di balkon rukonya seorang diri. Desir angin malam membelai tubuhnya. Wanita itu mengangkat tangan kiri dan pandangannya tertuju pada cincin yang tersemat di jari manisnya."Aku belum kasih jawaban, tapi sudah mengenakan cincin ini. Bagaimana mungkin aku bisa menolak?""Tapi.... Kenapa terasa begitu berat?" Wajahnya kembali mendongak, memandang langit malam. Kerlip bintang bertaburan memenuhi angkasa."Apa yang membuatmu merasa berat, Sayang?" Sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Riri.Perempuan itu menoleh sekilas. Satria tepat berada di sampingnya, begitu dekat, bahkan dia mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh lelaki itu. Penampilan Satria malam ini begitu sederhana, mengenakan ka

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Semua Sudah Barubah

    Bab 59Peristiwa itu memang sudah berlalu begitu lama, tapi tentu saja sangat membekas di dalam jiwa Riri. Mentalnya terguncang hebat. Beruntung, Riri ditangani orang-orang yang tepat dan peduli padanya. Hal itu yang menjadi alasan kenapa Satria selalu saja memiliki stok kesabaran untuk menunggu Riri. Dia sangat mencintai wanita itu dan ingin membahagiakannya, mengganti semua derita yang selama ini wanita itu terima akibat perlakuan keluarganya sendiri.Kepopuleran keluarga Arnando Richard kini hanya sekedar cerita. Amanah Group sudah dinyatakan failed dan Arnando sendiri sekarang rutin menjalani terapi kejiwaan, sementara Sinta meninggal dunia lantaran bunuh diri karena tak tahan dengan tekanan emosional. Meninggalnya Leo menjadi titik awal kehancuran keluarganya. Ya, mungkin ini karma, karena mereka sudah menindas seseorang secara berlebihan, bahkan ingin menghilangkan nyawa orang lain secara keji."Om mau mengajak kami ke mana?" tanya Riri saat Satria mulai melajukan mobilnya. R

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Mendapatkan Karma

    Bab 58"Mbak nggak berpikir untuk memberikan Devano papa baru?" usik Lila saat mereka sudah berada di ruang tamu. Lila menutup pintu rapat-rapat, sementara itu pintu depan ruko pun juga sudah tertutup. Mereka memang sengaja tutup lebih awal karena Devano lagi-lagi tantrum merindukan papanya.Riri langsung terkekeh. "Papa yang mana lagi? Aku nggak berpikir untuk menjalin hubungan baru. Sudah cukup semuanya. Aku hanya ingin membesarkan Devano. Aku sanggup kok menjadi Papa dan Mama sekaligus....""Tapi bagaimanapun Mbak butuh sandaran," bantah Lila."Kan ada kamu, La. Bukannya selama ini kamu yang paling bisa kuandalkan, bahkan di saat aku harus menghadapi situasi sulit?" Riri merotasi bola matanya. Dia paham benar arah pembicaraan Lila.Lila mendesah. Sebenarnya ia sudah lelah berdebat dengan Satria di belakang Riri. Satria yang begitu ingin masuk kembali ke dalam kehidupan Riri dan Devano. Namun Lila selalu mencegahnya. Lila tak mau membuat Riri kembali depresi. Sudah cukup perlakuan

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Jangan Tinggalkan Aku!

    Bab 57Hawa panas yang menyergap seketika membuat Riri menggeliat. Semula ia mengira hawa panas itu berasal dari tubuh Leo yang masih dalam posisi memeluknya. Tapi ternyata tidak. Riri membuka mata dan sangat terkejut saat menyaksikan si jago merah mulai melahap dinding kamar yang mereka tempati saat ini."Mas, kebakaran!"Usai memekik, kepalanya seketika berdenyut. Dan perlahan kesadarannya mulai menghilang.Leo yang panik segera menyelimuti tubuh istrinya. Sembari menggendong tubuh berselimut tebal itu, Leo nekat menerobos api yang berkobar dan akhirnya mereka bisa keluar dari tempat itu menuju ke halaman belakang.Sungguh, Leo mempertaruhkan nyawanya demi Riri dan calon buah hatinya selamat. Dia membiarkan tubuhnya di jilat api demi melindungi tubuh berbalut selimut itu.Dengan sisa tenaganya dan menahan hawa panas yang membakar tubuhnya, Leo membuka selimut yang membungkus tubuh Riri. Aroma kain dan daging terbakar menusuk hidung. Rasa sakit di tubuhnya pun semakin tak tertahanka

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Pindah Ke Desa

    Bab 56"Kalian nggak apa-apa, kan?" Hendrik bertanya setelah mobil taksi yang mereka tumpangi meluncur jauh meninggalkan tempat itu."Seperti yang kamu lihat," jawab Leo seraya melirik Riri yang hanya bisa menunduk. Begitu banyak pertanyaan di otaknya sejak ia memutuskan untuk kembali mengikuti Leo. Berbagai kejutan ia dapatkan, dari Nilam dan Vira yang menyambangi apartemennya, kemudian sikap Leo yang keras kepala di saat berhadapan dengan kedua orang tuanya, lalu Leo yang memilih menanggalkan semua atribut yang ia miliki.Apakah benar Leo memang sedang bersungguh-sungguh untuk membangun rumah tangga mereka yang hampir saja karam?!"Syukurlah, tapi yang jelas mulai saat ini kehidupan kalian tidak akan mudah. Kamu paham resikonya, Leo?" Hendrik mengingatkan."Bukannya dari dulu aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang susah? Bukankah kita ini satu profesi?"Hendrik tertawa sumbang. "Teman satu profesi untuk sementara, sebelum kamu memutuskan untuk menikahi Riri dan kembali ke Amanah G

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Harga Diri Suami

    Bab 55"Sayang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan...." Leo mengerang.Melihat perubahan di wajah istrinya, Leo merasa sangat cemas. Riri belum percaya betul dengan ketulusannya untuk berubah. Tapi tiba-tiba saja Vira dan Nilam datang mengusik. Wajar jika Riri kembali menunjukkan sikap antipati terhadapnya."Sebaiknya kamu tahu diri. Leo dan Nilam akan segera menikah dan seharusnya kalian mempercepat proses perceraian, bukannya malah mau rujuk kayak gini," tukas Vira. Bibir wanita itu menyeringai. Dia merasa cukup percaya diri akan berhasil menyingkirkan anak perempuan dari rivalnya di masa lalu.Sama seperti dulu ia menyingkirkan Diana, seperti itu pula dia akan menyingkirkan Riri dari kehidupan Leo yang sangat ia inginkan untuk menjadi suami Nilam. Padahal Vira tahu persis, Leo memang tidak pernah menggauli Nilam, tetapi mereka memang sengaja untuk menjebaknya, karena mereka tidak mau menanggung aib ini. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya lelaki yang sudah menghamili, saking ban

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Masih Takut

    Bab 54Menyaksikan Riri yang tak merespon perlakuannya, lelaki itu hanya mendesah. Memang butuh usaha lebih keras untuk meyakinkan Riri dan membuat gadis itu percaya, jika kali ini dia memang benar-benar tulus. Banyak hal yang telah terjadi dan luput dari perhatian gadis itu, karena komunikasi di antara mereka selama ini terputus. Bagi Riri, semua ini akan terasa tiba-tiba, meskipun bagi Leo, ini tidaklah tiba-tiba. Perubahan dirinya ia dapatkan dengan melewati banyak hal dan itu tidaklah mudah.Tahukah Riri jika ia jungkir balik dalam rangka meyakinkan kedua orang tuanya yang selama ini menentang hubungan mereka? Itu belum termasuk tekanan dari pihak keluarga Gunadi yang sangat menginginkan dia untuk menjadi menantu di keluarga itu. Leo berusaha sangat keras untuk mempertahankan rumah tangganya dan kedatangannya ke rumah sakit tempat Diana di rawat merupakan akhir dari keputusannya, keputusan untuk memboyong istrinya kembali untuk tinggal bersama di apartemen.Sejak Leo meninggalka

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kalah

    Bab 53Lelaki itu segera berbalik melangkah cepat menuju arah keluar dari rumah sakit. Dadanya bergemuruh. Sesak sekali. Perasaannya kacau balau. Begitu tiba di pelataran rumah sakit, Satria berhenti melangkah, lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya.Pemandangan yang barusan dilihatnya di ruang perawatan Diana seperti melemparnya pada sebuah kenyataan. Bagaimanapun tidak sehatnya rumah tangga mereka, Leo tetaplah suami sah Riri. Riri masih milik Leo, walaupun proses perceraian mereka masih akan berjalan.Hanya saja kemungkinan Riri untuk kembali kepada Leo cukup besar, mengingat bujukan Diana yang tadi sempat ia curi dengar. Kelemahan Riri adalah ibunya. Dan Riri akan melakukan apapun agar sang ibu bahagia, lagi pula di antara Riri dan Leo sudah ada anak, calon buah hati mereka. Riri hamil anak Leo. Itu fakta yang lain.Betapapun ia mencintai Riri dan rela menerima apapun kondisi gadis itu, tak serta merta menepis kenyataan bahwa dia hanya orang ketiga. Cintanya yang tulus belum cuk

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kelemahan Riri

    Bab 52Leo menarik tubuh istrinya, setengah memaksa untuk berdiri tanpa melepas pelukannya. Kini posisi mereka berhadapan dan saling menatap, menyelami kedalaman hati masing-masing. Namun hanya sesaat. Tak peduli berada di dekat ibu mertuanya, Leo tetap mendekatkan wajahnya pada Riri, berusaha mengikis jarak, lalu mendaratkan kecupan ringan di bibir sang istri. Riri tidak bisa menolak. Lagi-lagi ia sadar, ini rumah sakit. Tidak mungkin ia berteriak, apalagi ibunya sudah membuka mata. Wanita tua itu agaknya baru menyadari kehadiran sepasang insan di dekatnya. Namun kelihatannya ia memilih diam dan malah menonton adegan mesra anak dan menantunya."Buat apa aku memberitahumu? Dia bukan milikmu. Mungkin kamu pernah melakukannya denganku, tapi janin ini bukan milikmu. Aku bisa pastikan..." Suara Riri lirih sekali, hampir tak terdengar.'Kamu pikir aku percaya dengan bualanmu? Siapa yang mengajarimu berbohong, Sayang?" Lagi-lagi Leo mengecop bibir semanis ceri itu. Ingin rasanya ia membun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status