Beranda / Rumah Tangga / Wanita Lugu Pilihan CEO / Suguhan Dari Seorang Perawan

Share

Suguhan Dari Seorang Perawan

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-06 21:22:06

Bab 6

"Jangan bilang kamu ingin menggodaku, Ri, desis Leo seraya melangkah mundur. Matanya menatap sekilas gadis di hadapannya, sesudah itu ia membuang muka.

Leo lelaki normal. Munafik rasanya jika ia tidak tergoda dengan penampilan gadis itu. Seluruh tubuh Riri terekspos dan ia tahu betul, Riri masih perawan. Kenyataan itu memacu adrenalinnya. 

Sekali lagi Leo mundur selangkah, sembari mati-matian berusaha menahan diri. Jika menurutkan hati, ingin rasanya ia menerkam Riri saat itu juga. Tapi ia ingat, bukan cuma Riri yang tidak boleh terbawa perasaan, tetapi juga dirinya

"Kenapa kamu menggunakan pakaian laknat ini?! Jangan melanggar perjanjian, Ri." Sepasang mata itu berkilat-kilat. Leo benar-benar kecewa. Rahangnya bahkan mengeras lantaran emosi.

"Mas, aku bisa jelaskan...." l.idah Riri serasa kelu saat melihat tangan Leo yang terangkat.

"Stop! Aku nggak butuh penjelasan apapun darimu. Kamu udah bikin aku kecewa. Buat apa kamu mengenakan pakaian seperti ini? Ini bukan pernikahan yang sebenarnya, jadi kamu nggak perlu memakai pakaian ini untuk menyambut malam pertama kita. Cepat, ganti bajumu!" bentak Leo.

Riri menggeleng lemah seraya menunjuk ragu ke arah kopernya. Leo melangkah menuju koper itu dan matanya terbelalak melihat onggokan pakaian yang kurang lebih sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Riri.

"Kamu benar-benar keterlaluan! Buat apa kamu membawa pakaian-pakaian seperti ini?!" Leo menarik kasar sebuah gaun yang tak kalah seksi dengan yang tengah dikenakan Riri saat ini. 

"Jangan bilang jika kamu ingin pernikahan ini nyata. Kamu pikir aku akan tergoda dengan penampilanmu yang seperti ini, lalu kita melanggar perjanjian, dan kita akan menikah selamanya? Kamu ingin aku selamanya menjadi suamimu, begitu?" bentak Leo. Dia melemparkan pakaian di tangannya ke sembarang arah.

"Bukan seperti itu maksudku, Mas. Aku tidak pernah berpikiran begitu," sahut Riri lirih. Dia tahu percuma saja membela diri, karena di mata Leo, Riri lah yang salah.

"Tapi kamu memakai pakaian seperti ini!" Jari telunjuknya kembali menuju gadis itu. Riri yang hanya bisa menunduk.

"Itu karena aku tidak punya pilihan lain, Mas. Masa iya aku tidak berpakaian sama sekali? Pakaian yang ada di koperku hanya itu. Aku tidak tahu siapa yang menukar baju-bajuku dengan pakaian seperti ini," sahut Riri memelas.

"Stop! Jadi kamu mau menimpakan kesalahanmu kepada orang lain?! Riri, itu adalah kopermu dan password-nya hanya kamu yang tahu. Mustahil ada orang yang bisa membuka koper itu dan menaruh pakaian-pakaian ini ke dalam kopermu, selain kamu sendiri. Jangan bercanda, Ri!" Leo mendengus.

"Aku bersumpah, Mas. Aku tidak pernah membawa pakaian ini!"

"Aku tidak percaya! Alasanmu sama sekali nggak logis, nggak bisa diterima!" Pria itu segera berbalik. Namun sebelum ia melangkah melewati pintu, Leo masih sempat menatap Riri yang terlihat sedang menyusut air matanya.

"Kamu salah besar jika berpikiran bahwa aku akan tergoda dengan penampilanmu yang seperti ini. Kamu itu bukan tipeku, Ri. Aku tidak mencintaimu. Kita hanya teman dan partner, meski di atas kertas kamu adalah istriku dan aku boleh menyentuhmu sesukaku.!" Leo menelan ludahnya kasar. Sesungguhnya ia tidak tega mengucapkan kata-kata kasar kepada Riri. Namun dia harus tegas untuk membuat gadis itu sadar akan posisinya.

"Aku benar-benar kecewa sama kamu. Kamu sudah melupakan tujuan pernikahan ini. Ingat, kamu itu bekerja untukku. Pekerjaanmu hanya menjadi istri pura-pura, bukan menjadi teman ranjangku. Jangan pernah merubah dirimu menjadi seorang jalang!"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, akhirnya Leo pun berlalu, meninggalkan Riri yang terduduk lemas di kursi depan meja rias.

Riri menangis sesenggukan. Kata-kata terakhir Leo benar-benar merobek hatinya.

Jalang!

Sudah sedemikian hinakah dirinya di mata Leo? Dia istri Leo, meskipun hanya di atas kertas, tapi halal baginya untuk menampakkan seluruh tubuhnya di hadapan laki-laki itu.

Pakaian ini pun di luar kendalinya. Dia juga tidak mau mengenakan pakaian ini, tetapi jika tidak mengenakan pakaian ini, maka dia akan benar-benar telanjang, karena tidak ada pakaian lain di kamar ini. Semua isi kopernya hanya lingerie aneka warna dan model.

Entah siapa yang memasukkan pakaian-pakaian ini ke dalam kopernya dan mengeluarkan pakaian-pakaian yang sudah ia siapkan. Dan yang lebih aneh lagi, dari mana orang itu tahu password kopernya? Seingatnya, dia tidak pernah memberitahu password kopernya kepada siapapun, termasuk kepada Leo sekalipun.

Kepala Riri berdenyut-denyut. Dan dengan langkah sempoyongan, dia melangkah menuju tempat tidur. Masih ada selimut yang bisa ia gunakan untuk menutupi tubuhnya. Di balik selimut, air mata Riri tumpah ruah. 

"Kenapa jadi seperti ini? Siapa yang memasukkan pakaian itu ke dalam koper dan ke mana pakaian-pakaianku yang lain?" Riri mencoba mengingat-ingat. 

Sehari sebelum acara pernikahan, dia sudah menyiapkan koper itu. Tidak ada yang salah. Dia membawa pakaian yang normal, pakaian yang biasa ia kenakan sehari-hari dan tidak ada pakaian seksi yang ia bawa.

"Apa maksudnya orang itu menukar pakaianku dengan pakaian-pakaian seperti ini? Apakah aku mengenalnya? Lalu, apa yang ia inginkan? Keuntungan apa yang ingin ia dapatkan?" Berbagai pertanyaan memenuhi isi kepalanya, membuat kepalanya terasa begitu berdenyut-denyut. 

Tangisnya kini sudah reda. Riri berusaha memejamkan mata, tapi tak bisa. Hatinya benar-benar sakit. Kata-kata Leo benar-benar menyakiti hatinya. Dia nyaris tak percaya seorang Leo bisa mengucapkan kata-kata itu.

Meskipun dingin dan sedikit arogan, tetapi dia tidak pernah berkata-kata kasar, bahkan belakangan ini sikapnya pun berubah lebih manis dan sering membuat dirinya baper sendirian.

"Jika pun aku terbawa perasaan di dalam pernikahan ini, salahkah aku jika menyerahkan diriku kepada suamiku?" Riri mengusap dadanya. 

"Kenapa dia justru marah-marah? Bukankah seharusnya dia merasa beruntung mendapat suguhan dari seorang perawan?" 

"Jika pun kami melakukannya tanpa cinta, bukankah itu pun juga tidak salah? Mas Leo sudah berjasa dalam pengobatan ibu, jadi salahkah aku jika menyerahkan diriku sebagai ucapan terima kasih? Kenapa dia justru menganggapku sebagai wanita jalang?! Sedemikian hinakah diriku sehingga dia tidak memiliki ketertarikan sedikitpun kepadaku?" Riri kembali menangis.

***

Merasa tak mampu mengontrol dirinya, Leo memutuskan untuk keluar dari hotel dan mengendarai mobilnya. Dia menuju sebuah tempat hiburan malam dan memesan minuman. Sembari menunggu pelayan datang, Leo menatap sekeliling. Kelap-kelip lampu justru membuat adrenalinnya terpacu. Namun dia tidak punya mood untuk turun dan bergabung dengan orang-orang yang tengah berjoget mengikuti irama musik hasil racikan seorang DJ.

"Aku sudah berbuat baik dengan berkomitmen tidak akan menyentuhmu, tapi kenapa kamu seolah mengundangku? Aku ini pria normal, Ri. Dan bisa saja aku menerkammu tadi jika tidak buru-buru keluar dari kamar pengantin kita." ucap Leo dalam hati. Sekilas ia terbayang wajah gadis itu sebelum ia keluar dari kamar. Terlihat jelas Riri yang tengah menangis.

"Maaf jika aku sudah menolakmu. Tapi aku tidak akan pernah menyentuhmu tanpa cinta. Lagi pula, perjanjian kita tidak membolehkan ada sentuhan fisik seperti itu. Kamu jangan merusak dirimu sendiri, Ri."

Leo terus menyebut nama Riri sembari menegak minumannya. Matanya mulai berkabut dan memerah. Dia mulai mabuk. Leo mengerjapkan matanya berulang kali. Entah kenapa tubuhnya terasa ringan meskipun sebenarnya langkahnya sempoyongan. Dia berjalan menuju kasir dan menyelesaikan pembayaran, lalu keluar dari tempat itu dan masuk ke mobilnya. Susah payah ia menjaga kesadarannya. Tentunya dia tidak ingin mati konyol, bukan?

Waktu sudah menjelang dini hari saat Leo akhirnya masuk ke dalam kamar hotel tempat mereka menginap. Dia menatap tempat tidur. Tampak gadis itu berbaring di sana dengan kain lebar yang menyelimuti tubuhnya. Bibir lelaki itu seketika tersenyum. Dia melangkah mendekat, lalu tangannya terulur membelai pipi gadis itu.

"Tetaplah menjadi wanita lugu pilihanku, Ri. Kamu jangan berubah. Kamu nggak perlu melakukan apapun, cukup duduk manis di sisiku sebagai istri pura-pura. Kenyataan itu nggak akan berubah. Saat ini kita hanya partner, hanya teman dan semua yang kita lakukan berdasarkan kesepakatan. Kamu harus paham itu, Ri." Tangan Leo segera naik ke atas, dia menyingkirkan anak-anak rambut yang menutupi dahi gadis itu. 

Namun sentuhannya kali ini membuat gadis itu menggeliat. Tampaknya Riri merasakan sesuatu, hingga akhirnya mata yang bengkak itu pun terbuka.

"Mas Leo...."

***

Setelah itu, apa yang akan terjadi lagi sama mereka ya? Apakah Leo akan unboxing Riri di dalam keadaan mabuk? Tunggu episode berikutnya ya...🤭

Bab terkait

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Malam Pertama Yang Tak Terlupakan

    Bab 7Sepasang mata gadis itu mengerjap dan tersentak kaget saat melihat wajah tampan yang berjarak sangat dekat dengan dirinya. Dada Riri seketika berdesir. Tubuhnya langsung terasa panas dingin. Tangan kokoh itu masih saja membelai-belai rambutnya.Ah.... Desahan itu lolos begitu saja dari mulut Riri seolah memberi sinyal kepada Leo untuk melakukan hal yang lebih.Pandangan Leo seketika mengabut. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja raut wajah Riri berubah menjadi wajah seorang wanita yang namanya selama ini ia tulis rapi di dalam hatinya. Zakia!Ya, dialah Zakia. Sayang, dia sudah jadi istri orang. Seandainya suaminya bukan Arkan, barangkali Leo akan bertindak nekat merebut wanita itu dari dekapan suaminya. Entah ini dinamakan pengecut atau bukan, tapi Leo tak mau berurusan dengan Arkan. Dia tahu betul level Arkan berada dimana. Jangan sampai ia mati konyol karena bermasalah dengan bos besar Jaguar Mobil itu.Ya, Leo hanya bisa mencintai Zakia dalam diam.Leo semakin mendekatkan wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Memarahi Riri

    Bab 8"Memanfaatkan keadaan? Apa maksud Mas?" Riri mengerutkan keningnya sembari beringsut menjauh. Meskipun penampilan Leo berantakan, tetapi itu tak mengurangi kadar ketampanannya, bahkan ketampanannya malah bertambah berkali-kali lipat. Aroma tubuh lelaki itu pun sangat memabukkan. Riri tak bisa berdekatan dengan lelaki itu terlalu lama dan memutuskan melangkah menuju sofa. Namun lelaki itu segera mengejar. Pria itu berjalan tanpa peduli dirinya sendiri yang dalam keadaan polos, tak mengenakan sehelai benang pun.Riri segera menutup mata. Tak sampai hati ia melihat pemandangan itu, meski rasa ingin tahunya terhadap lekuk tubuh lelaki itu begitu besar. Dia tak ingin mata perawannya terus ternodai dengan memandang pahatan indah ciptaan Tuhan, walaupun sebenarnya ia boleh melihatnya kapanpun ia inginkan."Jangan berpura-pura, Ri! Aku tahu kamu melakukan sesuatu tadi malam. Jika tidak, bagaimana mungkin diriku sampai tidak berbusana seperti ini. Pasti kamu kan, yang sudah...." Lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Berdosakah Aku Jika Mencintai Suamiku?

    Bab 9"Tapi gadis ini jelas tidak seimbang denganmu. Dia hanya tahu memasak dan mencuci pakaian. Hanya itu, kan, yang bisa ia kerjakan?!" tukas Sinta seolah tak peduli dengan air mata yang terus berhamburan dari sudut mata Riri."Menurut Mama, apakah pekerjaan seperti itu adalah pekerjaan yang hina?!" sahut Leo. Dadanya turun naik. Menghadapi sang ibunda memang selalu menguras emosinya."Apa salahnya seorang istri memasak dan mencuci pakaian suaminya? Aku tidak pernah meminta Riri untuk melakukan hal itu, tapi dia sendiri yang ingin mengerjakannya. Bahkan aku pernah menawarkan untuk mencarikan asisten rumah tangga, tetapi Riri hanya mengizinkan asisten rumah tangga yang dibayar per jam untuk membantu pekerjaannya. Apakah itu salah?" Leo mendongak, memandang Sinta dengan tajam. Pandangannya begitu mengintimidasi. Lalu bibirnya mulai mengukir senyuman, lebih tepatnya menyeringai."Aku lebih baik memiliki istri yang hanya bisa memasak dan mencuci pakaian, daripada punya istri yang kerjan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kenapa Cinta Ini Menyiksaku?

    Bab 10"Kamu tanya apa tadi?!" ulang Leo dengan sorot mata yang begitu tajam."Apakah kamu mencintai Nyonya Zakia, Mas?" tanya Riri dengan berani. Dia harus memastikan dugaannya. Boleh jadi jawaban Leo pahit, tetapi dia harus mendengar pengakuan itu langsung dari mulut Leo."Kamu terlalu banyak ingin tahu, Ri." Seketika wajah lelaki itu merah padam. Suaranya mendesis."Bagaimana mungkin aku tidak memiliki rasa ingin tahu, jika suamiku menyebut nama wanita lain saat akan menyatukan...." Omongan Riri seketika terhenti saat sebuah tangan membekap mulutnya."Itu bukan urusanmu, Ri. Dan itu adalah privasiku. Kamu nggak berhak untuk mengetahuinya. Kamu itu cuma istri pura-pura! Sadar dong dengan posisimu?" Leo melepaskan tangannya dari mulut Riri."Tetapi pernikahan kita sah dan bagiku nggak ada pernikahan pura-pura. Mungkin bagi kamu ini adalah pernikahan pura-pura dan menganggapku hanya sekedar istri pura-pura. Tapi bagiku nggak, Mas. Aku melakukan ini karena aku sayang sama Ibu. Aku ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Sesakit Inikah Mencintai Tanpa Balasan?

    Bab 11"Mas Leo...."Tak ada lagi jarak di antara mereka. Riri bisa menghirup aroma maskulin dari tubuh Leo yang ternyata belakangan ini menjadi candunya. Pelukan Leo terasa nyaman dan hangat.Cup.Kecupan itu mendarat di keningnya, membuat gadis itu memejamkan mata sejenak."Maaf," bisik Leo.Sepasang mata gadis itu kembali basah."Berhenti menangis, Ri. Tadi aku sedang emosi. Jujur aku tidak bermaksud berlaku kasar sama kamu, tapi tolong kamu ikuti aturanku ya....""Aku nggak suka kamu selalu ingin tahu masalah pribadiku." Leo menelan ludahnya. Dia seolah kehabisan kata-kata untuk meredakan tangis gadis itu."Tapi aku nggak bisa, Mas. Aku menganggap ini adalah pernikahan beneran dan aku ingin berbakti sama kamu...." Riri menyela sembari terisak."Aku nggak bisa menjanjikan apapun, Ri. Kamu sudah tahu kan, perjanjian kita gimana? Aku nggak mencintaimu," sahut Leo.Aku tidak mencintaimu!Kata-kata Leo barusan kembali merobek hatinya. Oh, sesakit inikah mencintai tanpa balasan?"Mas ng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Persetan Itu Cinta!

    Bab 12Sebulan kemudian."Selamat ulang tahun, Mas." Kaki Riri berjinjit, lalu mendaratkan kecupan ke pipi suaminya saat lelaki itu baru saja memasuki apartemen sore ini sepulangnya dari kantor.Spontan Leo mendorong tubuh Riri, mengibaskan tangannya dengan sedikit kasar, sehingga pegangan Riri pun terlepas. Matanya nyalang menatap sekeliling ruangan yang telah dihias sederhana. Ada kue ulang tahun berukuran sedang yang bertengger manis di atas meja makan. Pada sebuah bidang dinding, ada tulisan, "Selamat ulang tahun, suamiku." Perlahan rasa hangat menjalari tubuh Leo. Namun beberapa detik kemudian, dia segera sadar bahwa ini sudah tidak benar.Riri memejamkan mata saat merasakan pipinya memanas. Alih-alih mendapat balasan kecupan, dia malah mendapatkan kado berupa sebuah tamparan yang cukup keras."Aku sudah bilang, Ri, jangan pernah melakukan apapun untukku. Kenapa kamu masih tidak mau menurut?! Kamu pikir aku suka dengan semua perhatianmu? Nggak!" pekik Leo menghardik. Dia berjala

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Lagi-lagi Urusan Cinta

    Bab 13Riri menatap kepergian sang kurir dengan hati tak menentu. Dia baru menutup pintu setelah bayangan lelaki muda itu lenyap dari pandangannya. Masih dengan memeluk buket bunga yang dikirim entah oleh siapa, Riri berjalan menuju sofa."Siapa yang mengirimkan bunga untukku?" Batinnya terus bertanya-tanya. Dia tidak menemukan nama pengirim di kartu yang ada di buket bunga itu, kecuali hanya tulisan, "Selamat sore, Cantik.""Jangan-jangan ini bunga salah kirim," duga Riri. Dia meletakkan benda itu di atas meja depan sofa yang didudukinya."Tetapi kalau salah kirim, gimana urusannya? Pasti kurir itu akan terkena masalah. Tapi...." Otaknya segera mengingat-ingat. "Bukankah tadi dia menyebut namaku? Berarti nggak salah kirim dong!""Tapi siapa pengirim bunga ini? Apakah dari Mas Leo? Apakah Mas Leo sudah sadar dan mengirim bunga ini sebagai permintaan maaf?" Riri hapal betul siapa suaminya. Lelaki itu seperti roller coaster, kadang berperilaku buruk, tetapi kadang sikapnya berubah menja

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Pelajaran Untuk Leo

    Bab 14Riri lelah. Dan ia memilih untuk tidak peduli. Sore ini Leo kembali ke apartemen. Seperti biasa dia menyambut kedatangan suaminya, mengambil tas kerja dan menaruhnya di meja kerja suaminya. Setelah itu ia pun keluar dari ruang kerja itu."Sekali-sekali kamu memang harus diberi pelajaran, Mas, untuk belajar menghargai pemberian orang lain, karena kesabaran manusia itu ada batasnya." Gadis itu nampak asyik memainkan ponsel sembari berkaca di depan meja rias.Rasa penasaran membuatnya membalas pesan itu, karena tidak mungkin orang itu adalah orang asing. Bagaimanapun, hanya orang-orang tertentu yang mengetahui nomor ponselnya.[Selamat sore, Cantik. Apakah kamu sudah menerima kiriman makan siang dariku?]Gadis itu tersenyum dan segera memijat tombol reply.[Tentu. Menunya enak sekali. Terima kasih ya. Boleh aku tahu nggak, kamu itu siapa?][Kamu akan mengetahuinya nanti][Jangan membuatku menebak-nebak. Katakan saja siapa dirimu. Sebab nomor ini hanya orang-orang tertentu yang tah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17

Bab terbaru

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kamulah Pemenangnya

    Bab 60Beberapa minggu sudah berlalu dan Riri masih saja bimbang. Lila sudah berkali-kali memberi pendapat. Namun entah kenapa Riri masih saja merasa berat. Padahal Satria tampaknya sudah berhasil mengambil hati Devano, bahkan di hari pertama mereka bertemu."Aku harus bagaimana?" Wanita itu berdiri di balkon rukonya seorang diri. Desir angin malam membelai tubuhnya. Wanita itu mengangkat tangan kiri dan pandangannya tertuju pada cincin yang tersemat di jari manisnya."Aku belum kasih jawaban, tapi sudah mengenakan cincin ini. Bagaimana mungkin aku bisa menolak?""Tapi.... Kenapa terasa begitu berat?" Wajahnya kembali mendongak, memandang langit malam. Kerlip bintang bertaburan memenuhi angkasa."Apa yang membuatmu merasa berat, Sayang?" Sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Riri.Perempuan itu menoleh sekilas. Satria tepat berada di sampingnya, begitu dekat, bahkan dia mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh lelaki itu. Penampilan Satria malam ini begitu sederhana, mengenakan ka

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Semua Sudah Barubah

    Bab 59Peristiwa itu memang sudah berlalu begitu lama, tapi tentu saja sangat membekas di dalam jiwa Riri. Mentalnya terguncang hebat. Beruntung, Riri ditangani orang-orang yang tepat dan peduli padanya. Hal itu yang menjadi alasan kenapa Satria selalu saja memiliki stok kesabaran untuk menunggu Riri. Dia sangat mencintai wanita itu dan ingin membahagiakannya, mengganti semua derita yang selama ini wanita itu terima akibat perlakuan keluarganya sendiri.Kepopuleran keluarga Arnando Richard kini hanya sekedar cerita. Amanah Group sudah dinyatakan failed dan Arnando sendiri sekarang rutin menjalani terapi kejiwaan, sementara Sinta meninggal dunia lantaran bunuh diri karena tak tahan dengan tekanan emosional. Meninggalnya Leo menjadi titik awal kehancuran keluarganya. Ya, mungkin ini karma, karena mereka sudah menindas seseorang secara berlebihan, bahkan ingin menghilangkan nyawa orang lain secara keji."Om mau mengajak kami ke mana?" tanya Riri saat Satria mulai melajukan mobilnya. R

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Mendapatkan Karma

    Bab 58"Mbak nggak berpikir untuk memberikan Devano papa baru?" usik Lila saat mereka sudah berada di ruang tamu. Lila menutup pintu rapat-rapat, sementara itu pintu depan ruko pun juga sudah tertutup. Mereka memang sengaja tutup lebih awal karena Devano lagi-lagi tantrum merindukan papanya.Riri langsung terkekeh. "Papa yang mana lagi? Aku nggak berpikir untuk menjalin hubungan baru. Sudah cukup semuanya. Aku hanya ingin membesarkan Devano. Aku sanggup kok menjadi Papa dan Mama sekaligus....""Tapi bagaimanapun Mbak butuh sandaran," bantah Lila."Kan ada kamu, La. Bukannya selama ini kamu yang paling bisa kuandalkan, bahkan di saat aku harus menghadapi situasi sulit?" Riri merotasi bola matanya. Dia paham benar arah pembicaraan Lila.Lila mendesah. Sebenarnya ia sudah lelah berdebat dengan Satria di belakang Riri. Satria yang begitu ingin masuk kembali ke dalam kehidupan Riri dan Devano. Namun Lila selalu mencegahnya. Lila tak mau membuat Riri kembali depresi. Sudah cukup perlakuan

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Jangan Tinggalkan Aku!

    Bab 57Hawa panas yang menyergap seketika membuat Riri menggeliat. Semula ia mengira hawa panas itu berasal dari tubuh Leo yang masih dalam posisi memeluknya. Tapi ternyata tidak. Riri membuka mata dan sangat terkejut saat menyaksikan si jago merah mulai melahap dinding kamar yang mereka tempati saat ini."Mas, kebakaran!"Usai memekik, kepalanya seketika berdenyut. Dan perlahan kesadarannya mulai menghilang.Leo yang panik segera menyelimuti tubuh istrinya. Sembari menggendong tubuh berselimut tebal itu, Leo nekat menerobos api yang berkobar dan akhirnya mereka bisa keluar dari tempat itu menuju ke halaman belakang.Sungguh, Leo mempertaruhkan nyawanya demi Riri dan calon buah hatinya selamat. Dia membiarkan tubuhnya di jilat api demi melindungi tubuh berbalut selimut itu.Dengan sisa tenaganya dan menahan hawa panas yang membakar tubuhnya, Leo membuka selimut yang membungkus tubuh Riri. Aroma kain dan daging terbakar menusuk hidung. Rasa sakit di tubuhnya pun semakin tak tertahanka

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Pindah Ke Desa

    Bab 56"Kalian nggak apa-apa, kan?" Hendrik bertanya setelah mobil taksi yang mereka tumpangi meluncur jauh meninggalkan tempat itu."Seperti yang kamu lihat," jawab Leo seraya melirik Riri yang hanya bisa menunduk. Begitu banyak pertanyaan di otaknya sejak ia memutuskan untuk kembali mengikuti Leo. Berbagai kejutan ia dapatkan, dari Nilam dan Vira yang menyambangi apartemennya, kemudian sikap Leo yang keras kepala di saat berhadapan dengan kedua orang tuanya, lalu Leo yang memilih menanggalkan semua atribut yang ia miliki.Apakah benar Leo memang sedang bersungguh-sungguh untuk membangun rumah tangga mereka yang hampir saja karam?!"Syukurlah, tapi yang jelas mulai saat ini kehidupan kalian tidak akan mudah. Kamu paham resikonya, Leo?" Hendrik mengingatkan."Bukannya dari dulu aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang susah? Bukankah kita ini satu profesi?"Hendrik tertawa sumbang. "Teman satu profesi untuk sementara, sebelum kamu memutuskan untuk menikahi Riri dan kembali ke Amanah G

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Harga Diri Suami

    Bab 55"Sayang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan...." Leo mengerang.Melihat perubahan di wajah istrinya, Leo merasa sangat cemas. Riri belum percaya betul dengan ketulusannya untuk berubah. Tapi tiba-tiba saja Vira dan Nilam datang mengusik. Wajar jika Riri kembali menunjukkan sikap antipati terhadapnya."Sebaiknya kamu tahu diri. Leo dan Nilam akan segera menikah dan seharusnya kalian mempercepat proses perceraian, bukannya malah mau rujuk kayak gini," tukas Vira. Bibir wanita itu menyeringai. Dia merasa cukup percaya diri akan berhasil menyingkirkan anak perempuan dari rivalnya di masa lalu.Sama seperti dulu ia menyingkirkan Diana, seperti itu pula dia akan menyingkirkan Riri dari kehidupan Leo yang sangat ia inginkan untuk menjadi suami Nilam. Padahal Vira tahu persis, Leo memang tidak pernah menggauli Nilam, tetapi mereka memang sengaja untuk menjebaknya, karena mereka tidak mau menanggung aib ini. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya lelaki yang sudah menghamili, saking ban

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Masih Takut

    Bab 54Menyaksikan Riri yang tak merespon perlakuannya, lelaki itu hanya mendesah. Memang butuh usaha lebih keras untuk meyakinkan Riri dan membuat gadis itu percaya, jika kali ini dia memang benar-benar tulus. Banyak hal yang telah terjadi dan luput dari perhatian gadis itu, karena komunikasi di antara mereka selama ini terputus. Bagi Riri, semua ini akan terasa tiba-tiba, meskipun bagi Leo, ini tidaklah tiba-tiba. Perubahan dirinya ia dapatkan dengan melewati banyak hal dan itu tidaklah mudah.Tahukah Riri jika ia jungkir balik dalam rangka meyakinkan kedua orang tuanya yang selama ini menentang hubungan mereka? Itu belum termasuk tekanan dari pihak keluarga Gunadi yang sangat menginginkan dia untuk menjadi menantu di keluarga itu. Leo berusaha sangat keras untuk mempertahankan rumah tangganya dan kedatangannya ke rumah sakit tempat Diana di rawat merupakan akhir dari keputusannya, keputusan untuk memboyong istrinya kembali untuk tinggal bersama di apartemen.Sejak Leo meninggalka

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kalah

    Bab 53Lelaki itu segera berbalik melangkah cepat menuju arah keluar dari rumah sakit. Dadanya bergemuruh. Sesak sekali. Perasaannya kacau balau. Begitu tiba di pelataran rumah sakit, Satria berhenti melangkah, lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya.Pemandangan yang barusan dilihatnya di ruang perawatan Diana seperti melemparnya pada sebuah kenyataan. Bagaimanapun tidak sehatnya rumah tangga mereka, Leo tetaplah suami sah Riri. Riri masih milik Leo, walaupun proses perceraian mereka masih akan berjalan.Hanya saja kemungkinan Riri untuk kembali kepada Leo cukup besar, mengingat bujukan Diana yang tadi sempat ia curi dengar. Kelemahan Riri adalah ibunya. Dan Riri akan melakukan apapun agar sang ibu bahagia, lagi pula di antara Riri dan Leo sudah ada anak, calon buah hati mereka. Riri hamil anak Leo. Itu fakta yang lain.Betapapun ia mencintai Riri dan rela menerima apapun kondisi gadis itu, tak serta merta menepis kenyataan bahwa dia hanya orang ketiga. Cintanya yang tulus belum cuk

  • Wanita Lugu Pilihan CEO    Kelemahan Riri

    Bab 52Leo menarik tubuh istrinya, setengah memaksa untuk berdiri tanpa melepas pelukannya. Kini posisi mereka berhadapan dan saling menatap, menyelami kedalaman hati masing-masing. Namun hanya sesaat. Tak peduli berada di dekat ibu mertuanya, Leo tetap mendekatkan wajahnya pada Riri, berusaha mengikis jarak, lalu mendaratkan kecupan ringan di bibir sang istri. Riri tidak bisa menolak. Lagi-lagi ia sadar, ini rumah sakit. Tidak mungkin ia berteriak, apalagi ibunya sudah membuka mata. Wanita tua itu agaknya baru menyadari kehadiran sepasang insan di dekatnya. Namun kelihatannya ia memilih diam dan malah menonton adegan mesra anak dan menantunya."Buat apa aku memberitahumu? Dia bukan milikmu. Mungkin kamu pernah melakukannya denganku, tapi janin ini bukan milikmu. Aku bisa pastikan..." Suara Riri lirih sekali, hampir tak terdengar.'Kamu pikir aku percaya dengan bualanmu? Siapa yang mengajarimu berbohong, Sayang?" Lagi-lagi Leo mengecop bibir semanis ceri itu. Ingin rasanya ia membun

DMCA.com Protection Status