Wanita Lain Dihati SuamiPenyatuan berakhir sempurna, pergulatan yang penuh dengan kenikmatan, keringat membasahi wajah dan sekujur tubuh keduanya. Lusi tersenyum puas menatap Arya yang tengah terkulai lemah diatas sofa, wanita itu memberikan segelas air mineral untuk diminum oleh Arya."Mas, minumlah dahulu. Wajahmu terlihat kelelahan. Dan lihatlah sayang, keringat membasahi seluruh wajah tampan mu." Lusi menyodorkan segelas air mineral ke arah Arya."Terimakasih." Arya meneguknya dengan cepat, segelas air mineral habis diteguk nya.Lusi mengelapnya setetes air yang membasahi sudut bibir kekasih gelapnya itu."Sayang, sudut bibirmu basah."Arya menarik lengan kekasihnya. "Lusi, hentikan. Jangan sentuh aku lagi.""Kenapa ? Apa kau kembali terpancing untuk melanjutkan kenikmatan ini ?." Lusi menyipitkan sebelah matanya."Berhenti untuk terus menggoda ku, sayang." "Panggil aku dengan kata sayang, karena saat ini dan nanti, kamu akan menjadi milikku, Mas." Tangan lentik itu terus memij
Wanita Lain Dihati SuamiDi depan pintu kamar yang terkunci rapat, Yunita menangis seorang diri, ia mendengar semua percakapan suaminya dan Lusi, suara itu mampu membuat seluruh pertahanan tubuhnya hampir runtuh. Ia menangis dengan menahan sesak, suara tangisnya ia tahan agar tak terdengar oleh siapapun."Astaghfirullah, begitu beratnya cobaan hidupku, Tuhan. Jika perpisahan adalah jalan terbaik untuk ku dan Mas Arya, maka berikan aku kekuatan serta kesabaran seluas-luasnya."Yunita masih dengan posisinya yang mendengarkan semua obrolan kedua manusia yang tengah dimadu kasih."Hahaha, kamu ternyata sangat ganas, Mas. Pantas saja kamu selalu meminta ku untuk menemani tidurmu, apakah istrimu tidak pernah bisa memberikan mu kepuasan ?.""Jangan bahas itu. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana Yuni sekarang, perlakuan nya terhadapku kini semakin acuh.""Sudah ku bilang, dia hanyalah wanita manja yang bersembunyi di ketiak mu. Lihat aku, bisa memberimu kepuasan lahir dan batin.""Aku lelah, ta
Wanita Lain Dihati Suami"Aku mau sarapan masakan kamu, Yun. Kamu masak ya, hari ini. Aku pulang kantor lebih awal.""Tidak bisa, ada Bibi di dapur yang biasa memasak. Aku hari ini ada urusan keluar, oh ya, satu lagi, tolong matikan lampunya ya, Mas. Aku mau tidur dulu sebelum pergi ke luar, semalaman tidak bisa tidur, aku terganggu dengan suara desahan yang entah itu berasal dari kamar mana." Yunita menguap lalu menutup tubuhnya dengan selimut.Arya celingukan dengan perasaan yang merasa kaget. "Tidurlah, selamat beristirahat.""Apa Yunita mendengar apa yang aku lakukan semalam dengan Lusi ? Ya Tuhan, betapa bodohnya aku. Maafkan aku, sayang." Arya bermonolog dengan perasaan yang sedikit cemas.Jarum jam menunjuk ke arah angka delapan, Yunita terbangun dari tidurnya. "Di mana Mas Arya ? Tumben sekali kamar dalam kondisi rapih." Yunita menguncir rambut nya yang terlihat acak-acakan. "Entah bagaimana nanti nasib rumah tanggaku, yang jelas saat ini pikiran ku kacau, hatiku hancur, dit
Wanita Laon Dihati SuamiLusi yang datang secara tiba-tiba dengan mengenakan t-shirt crop dan celana pendeknya, membuat Yunita sedikit tercengang."Kenapa kamu lihatin aku kaya gitu, Yuni ?.""Tidak apa-apa.""Mas Arya mau makan mie instan ? Kenapa enggak minta dibuatkan sama istri kamu ?.""Yuni lagi makan, aku bisa bikin sendiri lagian.""Seharusnya seorang istri menyiapkan segala kebutuhan dan keinginan suami, masa iya istri makan, sedangkan suami dibiarkan mematung." Lusi berbicara dengan berjalan menuju dapur.Yunita menimpali apa yang diucapkan Lusi. "Mas Arya itu suami yang mandiri, dia tidak suka merepotkan istri, betul kan, Mas ?.""Iya betul, sayang." Arya menjawab tanpa ragu.Lusi berbalik badan dan melirik sekilas ke arah Arya, wanita itu nampak menampilkan wajah ketusnya, lalu ia membuang pandangan ke arah lain.Yunita pergi ke kamar dengan membawa semangkuk mie instan, jika terus berada di tempat yang sama dengan Lusi dan Arya, pikiran nya bisa semakin kacau, dan bisa sa
Wanita Lain Dihati Suami"Mas, kamu harus tepati janjimu untuk menikahi ku." Lusi berbicara dengan penekanan."Kalau saja kamu tidak menepati janji mu untuk menikah dengan Lusi, Mamah akan sangat kecewa dan pastinya penyakit akan kambuh karena ulah mu, Arya." "Lusi, kenapa kamu ingin menikah dengan ku ? Jelas-jelas kamu sudah tahu kalau aku ini pria beristri." Ucap Arya dengan emosi yang ia tahan."Kamu sudah berucap mencintai ku sejak lama dan tak akan pernah meninggalkan aku sedetikpun, Mas. Tepati janjimu, atau aku akan merusak semua yang kamu miliki.""Mamah juga akan jatuh sakit pastinya, melihat anak semata wayang tapi tidak bisa diatur. Maunya menang sendiri dan tak bisa membahagiakan orangtua.""Iya-iya, aku setuju dengan permintaan kalian berdua.""Kamu kan tahu sendiri, penyakit Mamah kambuh saat melihat mu tidak menuruti semua permintaan mu, anak satu-satunya harus bisa diandalkan, Mamah butuh cucu."Lagi-lagi permasalahan cucu yang dibahas orang-orang yang gila akan dunia
Wanita Lain Dihati Suami"Sekali lagi kami bilang istriku mandul, kamu tidak akan pernah sekalipun menikahi mu, dengarkan itu, Lusi!."Yunita berjalan menaiki tangga setelah menyimpan mangkuk di dapur, ia hanya terdiam dan tak melirik sedikitpun ke arah Lusi dan Arya."Sayang, kamu belum tidur ?."Arya terbangun dari tempat duduknya."Tidur, yuk, udah malem." Arya merangkul pundak sang istri."Kamu yakin tidur sama aku ?." Kedua matanya tertuju pada Lusi yang tengah menatap Arya."Yakin, kenapa memangnya ?.""Bukan nya selama ini kamu dan Lusi seringkali tidur berdua ?." Yunita mengangkat alisnya."Ttidakk sayang, aku dan Lusi tidak ada hubungan apa-apa, kita hanya berteman."Arya berjalan saling beriringan dengan Yunita. Pintu kamar tertutup rapat, lalu dikunci."Yuni, jangan pernah berpikir aku dan Lusi memiliki hubungan.""Bodoh memang. Aku tahu, Mas. Semua yang kalian lakukan di luar sana aku tahu, aku bukan Yuni yang bodoh, jangan pernah lagi kamu mencampuri semua urusanku. Angga
Wanita Lain Dihati SuamiYunita terbangun lebih telat dari biasanya, setelah melaksanakan sholat subuh ia kembali tidur sejenak, setelah pertengkaran nya semalam membuat ia tak bisa tidur dengan cepat.Terlihat sang suami yang tengah memakai jas untuk pergi ke kantor, jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Yunita bangun dengan matanya yang terlihat sembab. Ia tak menyapa sang suami, kamar mandi yang menjadi tujuannya untuk membersihkan diri."Yuni, kamu sudah bangun, sayang ?.""Kelihatannya." Yunita masih berjalan dengan tubuh yang sedikit melemah, ia tak melirik sedikitpun ke arah sang suami.Tiga puluh menit sudah Yuni berada di kamar mandi, ia keluar dengan memakai handuk mandi berwarna putih, tubuh mulusnya sedikit terekspos.Arya menghampiri sang istri. "Aku akan menikah lagi." Sebuah kata yang selama ini sangat dibenci Yunita, akhirnya keluar dari bibir tipis sang suami."Silahkan!." Jawaban nya terdengar bergetar memenuhi kamar. Ia menahan gemuruh di dada, "Kamu mengiz
Wanita Lain Dihati Suami"Meskipun Mas Arya telah menikahi ku, ia akan tetap bersitegang menikahi Lusi, mereka berdua sudah terbilang kumpulkebo. Ditambah dengan Mamah mertua yang ikut serta mendukung pernikahan keduanya. Aku tak bisa berbuat lebih, lebih baik pergi darinya dengan segudang keberhasilan tanpa dirinya." Yunita menatap layar kaca jendela dengan pemandangan mobil yang melaju meninggalkan halaman rumah.Hari ini ia akan bertolak kembali ke rumah yang berada di Jakarta, tanpa sepengetahuan sang suami dan Mamah mertua. Ia berpikir sudah tak ada artinya lagi ia dalam hidup Arya.Meskipun ia sudah resmi dan menjalani rumah tangga bertahun-tahun dengan Angga, bukan berarti ia bisa menggeser posisi sang Mamah dihati Arya, pria beristri itu akan menuruti segala perintahnya, sekalipun itu salah, ia tetap kokoh dengan pendirian yang diinginkan orangtuanya.Ponsel yang berdering di atas nakas terdengar dengan jelas, Yunita melihat ponsel miliknya yang tergeletak. Sebuah nama yang su