Home / Romansa / Wanita Kesayangan Tuan Duda / Mengurung Nyonya Baru

Share

Mengurung Nyonya Baru

Author: Andrew Wang
last update Last Updated: 2022-01-16 18:59:48

Nicole Saputra melangkah ringan menuruni tangga menuju lantai dasar, senyumnya masih mengembang lebar, tak menampik bahwa ia sangat puas dengan hasil debat yang baru berakhir beberapa menit lalu. Jika bukan karena panggilan penting dari kantor yang memintanya segera kembali ke tempat kerja, mungkin ia akan siap meladeni serangan pertanyaan dari Selena Tan. Sayangnya keseruan itu harus terjeda, tetapi Nicole Saputra akan memastikan wanita itu tidak akan bisa lari dari jangkauannya.

“Mbok Mina, tolong awasi nyonya dan berikan apa yang sudah aku siapkan.” Ujar Nicole Saputra ketika seorang kepala pelayan menyambutnya dengan anggukan hormat.

“Siap, tuan muda. Saya pastikan semuanya beres, tuan muda tenang saja.” Jawab kepala pelayan itu begitu percaya diri dengan tugas barunya.

Nicole Saputra manggut-manggut kemudian meneruskan langkahnya menuju pintu utama, namun langkahnya terhenti dan ia membalikkan badan menghadap kepala pelayan itu. “Ah, satu lagi Mbok, dia

Andrew Wang

Apa yang Alice rencanakan? Akankah dia berhasil menyingkirkan Selena Tan dengan rencana liciknya? Jika kamu menyukai cerita ini, mohon berikan dukungan berupa komentar dan bintang lima, dan terimakasih pula bagi pembaca yang sudah dermawan memberikan apresiasi berupa tip. Semoga rejeki melimpah untuk kalian semua.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Jangan Remehkan Wanita

    “Anda serius mau mengundurkan jadwal meeting dengan klien penting kita, tuan?” Sekalipun perintah dari Nicole Saputra sudah cukup jelas, tetap saja pak Fei merasa perlu kroscek ulang kepada tuan mudanya. Terdengar agak aneh begitu ia tahu bahwa kembalinya Nicole Saputra ke kantor ternyata bukan untuk membereskan pekerjaan yang tertunda karena urusan pribadi, tetapi malah hendak menambah daftar tunggakan pekerjaan. Ini sungguh di luar dugaannya bahkan pak Fei merasa nyaris tidak mengenali bosnya lagi karena perubahan sifat yang mencolok itu.Si bos yang sedang menjadi sorotan itu malah mengangguk dengan semangat, meyakinkan asistennya bahwa ia mantap dengan keputusan itu. “Ng, ditunda sehari atau beberapa hari tidak akan mempengaruhi hasil kerjasama kita dengan pihak mereka bukan? Kamu bisa beralibi kesibukan atau urusan internal kita yang perlu dibereskan sebelum negosiasi dengan pihak mereka. Aku percayakan semua padamu, pak Fei. Anda sudah piawai dalam men

    Last Updated : 2022-01-20
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Aku Bukan Nyonya

    “Kenapa anda masih diam saja? Apa pertanyaanku itu terlalu sulit untuk dijawab tuan Saputra?” Keberanian Selena Tan menantang bos muda di hadapannya dengan pertanyaan yang sulit dijawab itu justru mengundang tatapan tajam dari si pria yang nama belakangnya diserukan dengan lantang. Selena Tan tidak takut, justru semakin berani menatap tajam pada Nicole Saputra yang masih saja mengunci rapat bibirnya.“Lumrahnya kan dalam keretakan hubungan pasti ada alasan pemicunya. Dan kalau aku lihat tadi, sepertinya sumber masalah itu dari kamu. Dia tampaknya sangat menyukaimu dan tidak mau berpisah. Yang benar saja aku harus menjadi perusak rumah tangga orang secara terang-terangan?” Timpal Selena Tan yang masih terus menyangkal dari persyaratan gila yang diajukan Nicole Saputra. Sikap beraninya itu justru mengundang perhatian bos muda itu untuk mempertipis jarak tubuh di antara mereka. Selena Tan gelagapan, merasa serba salah harus bagaimana merespon sikap pria i

    Last Updated : 2022-01-21
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Mengadu Pada Mertua

    Nyaris saya Mbok Mina tersulut emosi begitu mendengar tuan muda yang ia hormati dihina persis di depan matanya. Jika bukan karena kemampuannya mengatur emosi, mungkin ia sudah keceplosan berkata kasar kepada wanita yang dipanggil nyonya baru itu.“Aku mau pergi, sampaikan pada dia untuk tidak mengusik hidupku lagi.” Selena Tan enggan menyia-nyiakan kesempatan, ia berjalan cepat hendak menghampiri pintu namun langkahnya kalah cepat dengan dua orang pelayan yang sudah menghadang di depan pintu. Mereka dengan kompak menutupi satu-satunya jalan keluar dari ruangan kamar. Selena Tan menghela nafas kasar, meskipun ia enggan meladeni mereka namun jika terus dibiarkan maka ia akan terkungkung di sini serta melewatkan kesempatan untuk kabur.“Maaf nyonya, namun memang seperti inilah aturan di rumah ini. Anda tidak bisa bertindak sesuka hati tanpa seijin tuan muda, termasuk meninggalkan rumah ini. Tuan muda berpesan bahwa anda harus tetap berada di sini sampai

    Last Updated : 2022-01-26
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Jiwa Materialistis Yang Meronta

    “Nyonya, pelan-pelan saja makannya, masih banyak kok lauknya. Semua ini untuk anda, tenang saja.” Mbok Mina menelan salivanya saat melihat betapa rakusnya Selena Tan makan. Padahal nyonya muda itu yang makan dengan lahap namun malah ia yang merasa nyaris tersedak. Pelayan tua itu menggaruk tenggorokannya yang terasa kering dan takut tersedak padahal yang makan bukanlah dirinya.Mendengar sindiran halus itu barulah membuat Selena Tan memperbaiki cara makannya menjadi lebih feminim. Untung saja ia masih punya urat malu sehingga cukup tahu diri ketika disindir, Selena Tan tersenyum canggung seraya mengangguk pelan. Image-nya yang barbar dan sulit ditakhlukkan pun perlahan menjadi wanita yang lebih jinak. Setidaknya Selena Tan tidak perlu beradu urat dengan para pelayan yang tidak ada urusan dengannya. “Hehe, maaf ... Ini terlalu enak, atau mungkin aku yang terlalu lapar.” Ujar Selena Tan tanpa canggung mengakui apa yang ia rasakan sekarang. Kehadiran dua

    Last Updated : 2022-01-27
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Naik Ke Ranjangmu

    Lucia menghela nafas kasar, kapasitas hatinya sudah nyaris penuh sesak mendengar keluh kesah menantunya. “Huft, Apa kamu tidak punya kerjaan lain? Kenapa sejak tadi ceritamu hanya berkutat tentang putraku? Kamu tak sadar sedang menjelekkan putraku, huh? Dia itu keturunan keluarga terhormat, mana mungkin sembarangan bertindak yang berpotensi mencoreng nama baik keluarga.”“Ibu kalau tidak percaya, ikut denganku sekarang. kita buktikan sama-sama kalau wanita yang aku maksud itu ada di sana.” Alice malah merasa senang dengan sikap Lucia sekarang, semakin wanita tua itu marah dan tidak terima, semakin besar potensi Alice memenangkan hati ibu mertuanya.“Tidak untuk hari ini, kamu tidak sadar sudah mengganggu kebahagiaanku? Kamu ngotot minta ketemu di waktu bunga-bungaku bermekaran. Aku pikir ada hal mendesak, ternyata hanya mengajakku menggosip tentang putraku sendiri.” Usai memberi jawaban telak, Lucia melangkah pergi meninggalkan Alice

    Last Updated : 2022-02-02
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Mencuri Ciuman

    “Kamu ... Apa yang kamu lakukan di kamarku?” Selena Tan refleks mendorong tubuh Nicole hingga pria itu terjungkal dan jatuh ke lantai lantaran tidak siap dengan serangan mendadak itu. Selena Tan memeriksa dirinya dan merasa bersyukur karena masih berpakaian utuh. Ia mengusap bibirnya dengan kasar, berupaya menghilangkan jejak ciuman sepihak dari pria mesum itu.Nicole berusaha bangkit walaupun harus menanggung rasa nyeri karena insiden tak terduga itu. Ia menggosok pinggangnya yang lebih dulu membentur lantai seraya berdiri dan menatap kesal ke arah wanita tak berperasaan itu. “Ya tentu saja mau berbagi kehangatan denganmu. Kamu tidak begitu pulas, membuatku merasa terpanggil untuk mendekapmu. Tapi lihat apa yang kamu lakukan! Aku rasa pinggangku perlu di ronsen sekarang, Kamu mungkin sudah membuatku patah tulang.”Selena Tan mengendus kesal, bukannya merasa prihatin namun ia malah semakin jengkel kepada pria yang see

    Last Updated : 2022-02-05
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Pria Mesum Itu Mencuri Ciumanku

    Sekuat tenaga yang ia miliki, Selena Tan mendorong tubuh Nicole Saputra menjauh darinya. Lagi-lagi ia kecolongan sehingga memberi peluang besar bagi pria mesum itu untuk mengambil kesempatan darinya. Bibir Selena Tan terasa basah, pria itu tidak sekedar mengecupnya namun memagut bibirnya. Selena Tan mengusap kasar bibirnya, merasa sangat risih karena seluruh tubuhnya sudah ditandai oleh pria itu. “Kamu nggak pernah diajarin sopan santun menghargai wanita, huh? Kamu pikir aku ini mainan yang bisa kamu permainkan seenaknya?”Nicole Saputra ikut mengelap bibirnya, namun yang ia lakukan begitu lembut, berbeda dengan cara Selena Tan yang berpotensi membuat bibir sariawan. Ia tersenyum lebar kepada wanita cantik itu kemudian berseru, “Kamu sendiri yang punya pikiran seburuk itu tentang aku. Padahal yang aku lakukan ini masih dalam taraf wajar. Apa salahnya meminta jatah kepada istri sendiri?” Goda Nicole Saputra yang begitu girang, meski ia tah

    Last Updated : 2022-02-06
  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Sejak Kapan Kamu Jadi Suamiku?

    “Lho? Bukankah itu nona Selena? Kenapa dia berlari keluar selarut ini?” Pak Fei merasa ada yang tidak beres dengan wanita yang sudah ditandai tuannya itu sehingga ia memutuskan membuntuti wanita itu hingga sampai di gerbang rumah. “Jangan bukakan gerbang, nona itu tidak boleh sampai kabur.”Teriakan pak Fei sontak mengejutkan Selena Tan yang sudah bersemangat meraih kebebasannya. Di luar perhitungan pengawal tua itu muncul memperlambat proses kaburnya. Mau tidak mau ia harus menghadapi tangan kanan bos Saputra itu. “Aku tidak kabur, tapi sudah diijinkan pergi oleh tuanmu. Kalau tidak percaya, tanya saja padanya.”Satu alis pak Fei terangkat, merasa aneh saja jika benar yang dikatakan oleh wanita itu. Ia bahkan secara tidak langsung menuruti permintaan Selena Tan dengan meraih ponselnya dan menghubungi tuan mudanya.“Tuan, maaf mengganggu anda. Saya menemukan nona Selena di depan gerbang, apa benar anda....” Belum s

    Last Updated : 2022-02-10

Latest chapter

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   The Real Nyonya

    “Nyonya besar, apa yang membawa anda tiba-tiba mengunjungi rumah ini? Maafkan saya yang tidak mengetahuinya lebih dulu sehingga tidak menyambut anda. Silahkan masuk nyonya besar.” Mbok Mina sedikit gelagapan menghadapi kunjungan tamu agung yang tak terduga. Bahkan tuan mudanya pun mungkin tak menyadari akan ada inspeksi dadakan dari wanita tua yang penuh kuasa itu. Meskipun rumah ini sepenuhnya milik Nicole Saputra, namun siapa yang berani mengabaikan status Lucia? Ibu dari tuan muda yang patut dihormati itu tak boleh sampai salah berucap yang berpotensi menyinggung dia.“Ya tentu saja datang untuk menyingkirkan parasit di rumah ini. Mana dia? Kalian sembunyikan wanita jalang itu?” Ujar Alice yang menyerobot pembicaraan, padahal bukan dirinya yang sedang diajak bicara. Tapi tingkahnya seakan dia adalah juru bicara sah nyonya Lucia.Mbok Mina mengerutkan dahinya, sebenarnya ia tahu siapa yang dimaksud oleh Alice namun hanya memasang tampang polos

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Upik Abu Jadi Ratu

    Pak Fei mendatangi sebuah rumah kontrakan sesuai dengan alamat yang diberikan kepadanya. Urusan di luar pekerjaan kantor yang harus ia selesaikan hari ini juga, resiko menjadi tangan kanan bos muda yang tampaknya kini sedang dimabuk asmara sehingga begitu royal menggelontorkan uang dalam jumlah yang cukup besar hanya untuk kepentingan mendapatkan seorang wanita. Setelah mengetuk pintu kayu itu berulang kali, akhirnya ada respon suara dari dalam yang mempertanyakan siapa dirinya.“Saya utusan dari tuan muda Saputra, nona.”“Oh, tunggu sebentar.”Barulah si pemilik rumah itu merespon dengan membukakan pintu. Ini kali pertama bagi pak Fei bertemu dengan sosok wanita yang masih muda dan agak sederhana penampilannya. Ia disambut dengan senyum sumringah, terlihat jelas dari sepasang matanya berbinar bahwa saat ini si wanita muda itu begitu antusias.“Ma-masuklah, tapi rumahku agak berantakan. Aku belum sempat merapika

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Deal Menjadi Wanita Simpanan

    Keringat dingin mulai membasahi telapak tangan Selena Tan, ia tidak menampik bahwa ancaman dari bos muda itu membuat nyalinya menciut. ‘Aku sudah banyak mengalami kesulitan hidup dan tahu betul bahwa di dunia ini akan sangat mudah bagi orang yang punya uang apalagi kekuasaan. Jika aku terus bersikeras melawan dia, melihat sifat kerasnya begitu, rasanya percuma saja aku memberontak. Dia akan tetap dengan mudah menyingkirkanku. Sudahlah, aku tak perlu berkeras lagi membantah. Akan kucoba ikuti permainannya.’ Selena Tan menimbang dalam hatinya, ia bahkan sudah didera rasa lelah karena sudah berulang kali membuktikan bahwa gertakkan Nicole Saputra memang bukan isapan jempol semata.“Hah, sudahlah, aku capek berdebat. Langsung katakan saja apa maumu?” Ujar Selena Tan seraya mengibaskan satu tangannya, ingin terlihat acuh namun jatuhnya malah seperti sedang menunjukkan kelelahan batinnya.Nicole Saputra menunjukkan senyum penuh kemenanga

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Siapa Yang Menyakiti Siapa?

    “Selamat datang kembali nyonya muda.” Mbok Mina yang memimpin penyambutan datangnya Selena Tan bersama rombongan pelayan lainnya, termasuk Helen. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di malam sebelumnya, sampai ketika waktu sarapan tiba dan tidak mendapatkan nyonya muda itu ikut menyantap bersama tuan rumah. Barulah Nicole Saputra mengatakan yang sebenarnya sekaligus mengomando para pelayan itu agar tetap mengikuti instruksinya.Selena Tan hanya bisa menarik seulas senyuman tipis dan terpaksa, niat hatinya yang tidak ingin menginjakkan kaki di rumah mewah ini pun hanya tinggal angan. Belum juga dua puluh empat jam terbebas dari tampang menyebalkan bos muda yang sedari tadi cengar cengir itu, ia sudah harus menahan kesal sekaligus mual setiap kali melihat senyum kemenangan Nicole Saputra yang yang tampang sengaja seperti mengejeknya.“Te-terima kasih.” Jawab Selena Tan kikuk, susah untuk memposisikan dirinya sekarang ketika berhadapan dengan orang-

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Tuan Licik Versus Nyonya Bawel

    “Sah? Istri sah dari mana? Jelas-jelas kamu saja masih terikat pernikahan dengan wanita lain. Seenaknya saja menggertak orang tanpa dasar.” Gerutu Selena Tan yang tidak mau kalah debat, terlebih ia tahu bahwa Nicole Saputra hanya ingin menggertaknya saja.Bos muda itu mendengus, meski terlihat agak kesal tetapi beberapa detik kemudian senyum liciknya mengembang. “Kamu perlu bukti? Baiklah kalau hanya itu yang bisa membungkammu. Pak Fei, berikan surat itu kepadanya!”Pengawal yang sedari tadi hanya jadi penonton itu kebagian perannya juga. Pak Fei mendekat dengan membawakan secarik kertas yang disebut surat itu kepada Selena Tan. Tanpa menunggu lama, kertas itu sudah berpindah tangan kepada wanita yang terlihat sangat penasaran itu. Pak Fei menyadari reaksi Selena Tan dari mimiknya yang tampak bingung. “Itu adalah surat pernikahan anda dengan tuan Saputra yang sudah disahkan. Secara hukum ini sudah termasuk legalitas, nona. Selamat kepada a

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Kamu Istri Sahku!

    Sepanjang perjalanan yang terasa sangat sunyi itu tidak membuat Selena Tan merasa curiga. Sebaliknya ia malah agak lega lantaran akan mengungsi di tempat yang aman. Ia tidak fokus pada perjalanannya, malah sibuk melamun dengan pikiran yang tidak menentu. Ketika ia melewati sebuah bangunan yang agak familiar, air muka Selena Tan mengerut seketika, menyusul feelingnya yang tidak enak lantaran merasa dejavu dengan lingkungan sekitar.“Pak, kita ke mana sebenarnya? Temanku itu meminta anda mengantarku ke mana?” Selidik Selena Tan yang kini malah meragu, padahal sebelumnya ia sudah sangat tenang dan yakin bahwa Weni telah menjadi penolongnya.“Sebentar lagi anda akan tahu, nona.” Hanya itu yang dikatakan oleh supir, sungguh tidak melegakan batin si penanya. Ia memang sudah diperintah untuk sedikit bicara, bahkan tidak diperkenankan untuk berinteraksi lebih kepada penumpang agar tidak menimbulkan kecurigaan. Sayangnya misi yang semula mulus itu tidak

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Tertipu Sahabat

    Weni lebih dulu mendapatkan kesadarannya setelah merasakan tidur yang sangat berkualitas padahal hanya beberapa jam saja ia mengistirahatkan dirinya. Semua itu berkat impiannya menjadi orang kaya secara instan yang sebentar lagi akan terwujud lewat sahabatnya, Selena Tan. Membayangkan hidup dengan jumlah uang yang fantastis itu saja sudah membuat senyum lebarnya terpajang, ia sudah tak bersabar hendak memulai hari. Diliriknya Selena Tan yang masih tertidur pulas kemudian meraih ponselnya perlahan demi menghubungi seseorang.“Pesan terkirim. Huft... Tinggal menunggu instruksi selanjutnya.” Ujar Weni bicara sendiri, tidak peduli ada Selena Tan yang tertidur di sebelahnya. Ia yakin wanita itu tidak akan menyadari apapun selagi tidurnya senyenyak itu. Sebuah pesan singkat yang ditunggu akhirnya masuk, sungguh sangat singkat dan jelas membuat semangat Weni berkobar. Ia manggut-manggut memahami perintah menggiurkan itu. “Baiklah, mari beraksi!”

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Haruskah Aku Bangga Menjadi Wanitamu?

    “Pe-peras dia?” Selena Tan menelan salivanya saking gugup, ia bahkan terbata-bata lantaran merasa ide yang dilontarkan Weni terlalu ekstrim. Berbanding terbalik dengan dirinya, Weni justru mengangguk bahkan tersenyum lebar saking yakin dengan ide terbaik itu.“Yup! Tidakkah kamu merasa sedang dihampiri dewi keberuntungan? Tiba-tiba bisa mengenal seorang pengusaha tersukses di negara ini, oh dia bahkan mengklaim kamu sebagai istrinya. Tahukah kamu bahwa itu adalah mimpi dari sekian banyak wanita di muka bumi ini? Terutama kaum jelata seperti kita, yang waktu tidurnya selalu kurang dan bekerja mati-matian demi sesuap nasi. Kamu mendadak dicintai sebuta itu oleh pria kaya raya, malah sok jual malah menolaknya. Harusnya kamu tuh lebih cerdas, gunakan kesempatan langka ini untuk memperkaya diri.” Jelas Weni yang tampak begitu menggebu, ambisinya membuat wajahnya berbinar girang. Ia tak pernah seantusias seperti saat ini dan berharap Selena Tan dapat satu fr

  • Wanita Kesayangan Tuan Duda   Peras Dia Habis-Habisan

    “Hei, malah melamun sih? Itu suamimu telpon tuh. Kenapa nggak direspon? Apa aku saja yang wakilin terima panggilannya?” Belum juga mendapatkan persetujuan dari Selena Tan, Weni sudah lebih agresif menyerobot ponsel yang berdering itu dari tangan pemiliknya. Ketika satu-satunya benda berharga yang Selena Tan miliki itu berpindah, barulah ia terkesiap dan refleks berusaha merebut kembali sebelum Weni bertindak nekat.“Hoi, jangan sembarangan! Balikin ponselku! Selena Tan berusaha menggapai ponselnya namun Weni lebih gesit menghindar bahkan rela berdiri demi kenyamanannya menguasai alat komunikasi itu. Ia tidak menghiraukan kepanikan Selena Tan, apalagi menuruti permintaan sahabatnya itu untuk mengembalikan ponsel itu. Yang ada ia sudah menekan tombol hijau dan menerima panggilan itu dengan antusias.“Halo, ini siapa?” Tanya Weni yang bersemangat ingin mendengar suara dari seberang.“Seharusnya aku yang bertanya, ini siapa? Menga

DMCA.com Protection Status