Share

7. Jebakan Jelita

Penulis: Rafli123
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-08 12:47:03

Waktu menunjukkan tepat pukul delapan malam, para pelayan dan berapa tamu yang mulai berdatangan. 

Di kamar utama Jelita bersama Azril tengah bersiap dengan penampilan yang luar biasa. Jelita yang memakai gaun malam tanpa lengan dan panjang gaunnya hingga menjuntai kelantai, bagian atas kerah yang berbentuk huruf V membuat bagian tulang selangka terlihat jelas. 

Azril yang malam ini memakai setelan Tuxedo dengan warna senada dengan Jelita. Penampilan mereka bagaikan ratu dan raja. 

Mereka menuruni tangga, tangan jelita bergelayut di lengan Azril. Para tamu menyambut kedatangan pasangan yang malam ini terlihat serasi. 

"Wahh!! Kalian kapan menikah? Sudah lama kalian menjalin hubungan, apa kalian tidak takut bosan?" Romi sahabat Azril menyambut pemilik pesta dengan terus menggodanya. 

"Kami akan menikah sebentar lagi, siapkan kado terindah untuk kami Romi!"

Jelita menjawab perkataan Romi dengan tawa yang penuh arti. 

"Jangan khawatir, aku pastikan hadiahnya sangat istimewa."

Romi menepuk pundak sahabatnya. 

"Selamat ulang tahun Jelita, malam ini kamu bagaikan bidadari, sangat cantik," Romi memeluk tubuh Jelita saat mengucapkan selamat pada kekasih sahabatnya.

"Terima kasih pujiannya Romi, kamu tahu bukan jika aku tidak akan bisa begini."

Jelita berlenggok didepan Romi, Azril melihat sikap Jelita hanya diam berniat menimpali obrolan Jelita dan Romi sang sahabat, tanpa disadari tatapannya menatap sosok wanita yang berstatus istrinya tengah menyiapkan jamuan makan malam. 

Penampilan Zafirah malam ini memikat semua orang yang melihatnya. Zafirah yang malam ini memakai gamis berwarna pink dengan Khimar yang berwarna senada. Cadar yang tidak lepas dari wajahnya membuat orang merasa penasaran. Pandangan Azril tidak lepas dari wanita yang saat ini tengah sibuk merapikan gelas untuk para tamu, Romi yang memperhatikan sahabatnya mengerutkan keningnya rasa penasaran kini telah menguasai hatinya walau ia tahu wanita dengan pakaian yang besar adalah istri dari Azril. 

"Apa kamu memperhatikan istrimu?" tanya Romi pada Azril. 

"Tidak. Aku hanya memperhatikan para pelayan," jawaban Azril membuat Romi tertawa. 

"Sampai kapan kamu menutupi hatimu Azril? Lihat di balik bajunya yang kebesaran ada tubuhnya yang harus dia sembunyikan dari mata-mata liar, dan lihat kerudung panjangnya ada mahkota indah yang harus dia tutupi hanya untuk suaminya. Dan hatinya, wanita mana yang hanya diam di perlakukan kasar oleh kekasih suaminya. Di balik itu semua ada berlian yang tidak kamu lihat Azril." Ucap Romi pada Azril. 

Romi adalah saksi pernikahan antara Zafirah dan Azril. Dirinya menyetujui pernikahan Azril dengan Zafirah yang memakai cadar, karena ia tahu jika Zafirah adalah wanita yang baik dan memiliki ilmu agama yang bagus. 

"Aku tidak bisa bersamanya Romi," sahut Azril tanpa menatap sahabatnya.

"Kenapa tidak bisa! Karena Jelita? Sekarang kamu lihat perbedaan antara Zafirah dengan kekasihmu. Lihat perbedaan yang nyata Azril,"

Azril mengikuti pandangan Romi yang melihat Zafirah yang tengah menyusun berbagai minuman, dan Jelita yang berdiri di tengah-tengah kumpulan pria yang tidak lain adalah teman-temannya. Zafirah yang menundukkan wajahnya berbanding terbalik dengan Jelita yang tengah memperlihatkan tubuhnya bahkan tidak jarang mereka menyentuhnya dan Jelita membiarkan mereka yang menatapnya dengan tatapan liar.

"Apa yang kamu lihat Azril?" suara Romi kembali terdengar saat melihat Azril yang hanya diam saja. 

"Aku tidak melihat apapun Romi, aku..," ucapan Azril terputus saat Jelita bergelayut manja di lengannya.

"Ayo kita mulai acaranya sayang."

Jelita menarik tangan Azril menuju panggung yang tidak jauh dari kolam. 

Azril mengikuti Jelita yang tidak melepaskan tangannya. Saat menuju panggung tanpa sengaja menangkap tatapan Zafirah padanya. Sedetik tatapan mereka terkunci, namun tarikan tangan seseorang memutus pandangan mereka. 

Di atas panggung Azril memulai acara ulang tahun kekasihnya, usai memberikan sambutan acara potong kue di mulai dan Jelita memberikan potongan kue pertama pada Azril. Menyuapkan kue pada Azril, berlahan Jelita mengecup bibir Azril dan dengan agresif Jelita melumat bibir kekasihnya di depan para undangan. Azril melepas lumatan bibirnya dan memberikan ucapan pada Jelita. 

"Happy birthday sayang." Azril mengecup kening Jelita dan tiba-tiba Azril berlutut di depan jelita. 

"Marry me." Dua kata yang terucap dari bibir Azril mampu membuat Jelita terharu, dirinya tidak menyangka jika Azril melamarnya malam ini.  

Bersamaan dengan Azril melamar Jelita tiba-tiba tanpa sengaja Zafirah menjatuhkan nampan yang berisi berbagai minuman yang akan dia siapkan di atas meja. Suara barang terjatuh membuat para undangan memandang kearah Zafirah. 

Jelita yang merasa Zafirah merusak momen bahagianya dengan langkah lebar meninggalkan Azril yang masih berlutut. Jelita yang kini berada di hadapan Zafirah melayangkan tangannya ke wajah Zafirah. Pemandangan yang membuat para undangan hanya berbisik, tanpa membantu Zafirah. 

"Jelita apa yang kamu lakukan? Dia hanya menjatuhkan nampan ini?"

Romi mendekati Jelita yang akan menampar Zafirah lagi namun dengan sigap Romi menahan pergelangan tangan Jelita.

 

"Jangan ikut campur Romi!! Wanita ninja ini sudah merusak acaraku?" tatapan Jelita tidak lepas dari wajah Zafirah. 

"Apa aku tidak salah dengar Jelita? Kamu pikir aku tidak tau siapa wanita bercadar ini disini?"

Romi yang mulai geram dengan kelakuan Jelita pada Zafirah yang notabennya adalah istri sah dari Azril.

"Apa maksudmu mengetahui siapa dia?" Jelita kembali bertanya pada Romi 

"Sayang ayo kita mulai lagi acaranya." Azril memeluk pinggang Jelita. 

"Ayo sayang," jelita mengikuti ajakan Azril, dirinya tidak ingin berdebat dengan Romi namun ia akan bertanya nanti jika acara usai. 

"Tuan Azril siapa wanita bercadar itu?" tiba-tiba rekan bisnis Azril menghentikan langkahnya. Mendengar pertanyaan rekan bisnisnya Azril menatap sekilas Zafirah dan menjawab pertanyaan rekan bisnisnya. 

"Dia hanya pelayan disini." Usai mengatakan Azril melanjutkan langkahnya menuju panggung. 

Pengakuan Azril membuat Zafirah hanya diam. Dirinya benar-benar yakin sampai kapanpun Azril tidak akan pernah mengakui pernikahannya. 

Malam semakin larut acara yang kini berganti dengan suasana redup lampu-lampu sebagian telah di padamkan, para tamu mulai berdansa bahkan berapa tamu sudah mulai mabuk. 

Jelita meminta izin ke toilet pada Azril dan disinilah Jelita yang mendekati Zafirah. 

"Zafirah kamu di panggil Azril di kamarnya," mendengar Azril memanggilnya Zafirah menghentikan pekerjaannya. 

"Untuk apa dia memanggilku, bukankah kamu bersamanya?" sahut Zafirah. 

"Aku tidak tau, pergilah Azril menunggumu Zafirah." Sahut Jelita pada Zafirah. 

"Dimana kak Azril?" tanya Zafirah dengan sikap tenangnya.

"Dia menunggu di depan gudang pergilah sekarang."

Setelah mengatakan Jelita meninggalkan Zafirah yang yang menatap punggungnya. Zafirah melangkah menuju gudang yang berada di belakang, tempatnya terpisah dari rumah utama. Perasaannya yang tidak enak, namun mengingat Azril yang menyuruhnya membuat Zafirah melangkah mengabaikan rasa yang semakin tidak nyaman.

Sampai di depan gudang yang sepi Zafirah mencari Azril namun hingga dirinya masuk kedalam gudang tidak ada Azril melainkan seorang pria dengan penampilan yang berantakan bahkan tubuhnya berbau alkohol. 

Merasa dirinya di jebak oleh Jelita, Zafirah keluar dari gudang namun tangan kekar menariknya membuat tubuhnya jatuh kelantai. 

"S– siapa kamu?!" Ucap Zafirah dengan tubuh bergetar. 

"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, tapi yang perlu kamu tahu aku akan menghangatkan tubuhmu sayang. Bukankah tuan Azril tidak pernah menyentuhmu, hum?"

Zafirah mendorong tubuh kekar pria itu. Namun dirinya kalah telak. Zafirah kembali terjatuh.

"Tolonggggg!!!! Siapapun kalian tolong aku!!!"

Zafirah berteriak meminta pertolongan namun suasana di pesta yang ramai tidak akan ada bisa mendengar teriakannya. 

'Ya Allah hamba pasrahkan hidup hamba, jika ini akhir dari hidupku hamba ikhlas."

Zafirah yang memiliki sisa tenaga mendorong tubuh pria itu. Namun sayang sang pria berhasil menarik cadarnya. Bahkan kerudungnya telah sobek menjadi dua.  

"Sayang kenapa kamu berteriak hum? Disini tidak ada yang bisa menolongmu dan satu lagi aku melakukan ini karena suruhan suamimu, tuan Azril hahaha!!" Tubuh Zafirah lunglai mendengar perkataan pria dengan penampilan menyeramkan jika Azrl yang menyuruhnya. 

Zafirah berusaha memberontak, entah kekuatan dari mana dirinya berhasil menendang Junior pria itu hingga si pemilik meringis kesakitan.

Pria yang berpakaian preman tersulut emosi karena barang berharganya telah di tendang Zafirah, tanpa ampun menarik kerudung Zafirah dan memukul wajah Zafirah hingga wajahnya penuh dengan memar. 

"Kurang ajar wanita jalang, berani kamu menendang milikku!" 

 

Bab terkait

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   8. Kemarahan Romi.

    Romi membawa tubuh Zafirah yang terkapar tidak berdaya ke rumah sakit terdekat. Dirinya tidak ingin sesuatu terjadi pada Zafirah, wanita yang tidak lain adalah istri dari sahabatnya. Romi bersumpah akan membuat perhitungan pada Azril, ia merutuki kesalahannya yang terlambat datang. Flashback.Romi yang ingin ke toilet tidak sengaja mendengar apa yang di katakan Jelita pada Zafirah. Namun rasa sakit di perutnya membuatnya berlari kearah kamar mandi. Saat ia kembali, baik Jelita maupun Zafirah tidak ada disana, mengingat kata-kata gudang. Romi berinsiatif kesana, namun langkahnya terhenti setelah seseorang yang tiba-tiba berada di hadapannya. "Romi tunggu! Ada yang ingin aku tanyakan padamu?" tanya Jelita. "Apa yang ingin kamu tanyakan, padaku?" "Wanita ninja itu? Apa yang kamu ketahui tentangnya?" Romi menatap Jelita yang menatapnya penuh harap. "Wanita ninja yang mana kamu maksud, siapa Jelita?" tanya balik Romi pada Jelita. "Zafirah, apa yang kamu ketahui tentang Zafirah. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   9. Kedatangan Jelita

    Dua hari sudah Zafirah berada di rumah sakit, selama itu juga Azril menemaninya. Kondisi Zafirah yang kini lebih baik dari sebelumya, hari ini adalah hari kepulangannya."Zafirah, ada yang ingin aku tanyakan padamu?" Azril mendekati tempat tidur Zafirah. "Apa yang ingin kak Azril tanyakan?"Zafirah yang membenarkan posisi duduknya meski kepalanya masih terasa nyeri. "Apa benar Jelita yang menjebakmu?" Azril duduk di kursi samping tempat tidur Zafirah. "Apa kak Azril akan percaya, apa yang aku katakan nanti?"Zafirah memastikan apakah Azril akan percaya jika dalang di balik kejadian kemarin adalah kekasihnya. "Aku tidak tahu, harus percaya dengan siapa. Tapi aku ingin mendengarnya langsung darimu." Ucap Azril. "Jika kak Azril masih ragu, lebih baik tidak usah bertanya. Aku sudah tahu siapa yang akan kak Azril dengarkan," jawaban Zafirah membuat Azril semakin merasa serba salah, disisi lain Jelita kekasihnya dan Zafirah istrinya. "Bukan begitu Zafirah. Aku hanya," kebimbangan Azril

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   10 Kebimbangan Azril

    Zafirah mengemasi semua barang-barangnya, sesuai janjinya siang ini Azril datang untuk menjemputnya. Azril membantu Zafirah yang kesulitan saat membawa tas yang berisi pakaiannya. "Zafirah berikan tasnya padaku,"Azril meraih tas yang berada dalam genggaman Zafirah. "Terima kasih kak Azril," ucapnya saat Azril telah mengambil tas yang dia bawa, Zafirah mengikuti langkah Azril menuju parkiran. "Sama-sama Zafirah, kenapa kamu berjalan di belakangku? Kemarilah, berjalanlah di sampingku,"Azril meraih tangan Zafirah yang berada di belakangnya. Mereka melewati lorong rumah sakit, tangan mereka saling bergandengan. Sesampainya di parkiran Azril membukakan pintu untuk Zafirah. Kini mereka berada di dalam mobil tanpa ada canda ataupun tanpa ada obrolan, mereka sibuk dengan pikiran masing- masing tanpa mereka sadari kini mobil yang mereka naiki telah memasuki halaman rumah Azril. Azril membukakan pintu untuk Zafirah, mereka beriringan memasuki rumah mewah Azril, dan Azril mengantar Zafirah

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-11
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   11. Debaran Yang Aneh

    Sepertiga malam seperti biasa Zafirah terbangun untuk melaksanakan dua rakaat dengan khusyuk. Setelah selesai di lanjutkan dengan zikir dan mengaji hingga terdengar suara adzan subuh berkumandang, Zafirah menutup Al Qur'an setelah menciumnya di letakan kembali di atas nakas. Zafirah kembali melaksanakan salat subuh entah kenapa air matanya luruh, sesuatu yang sakit di dalam hatinya, membuat seorang Zafirah menangis dalam sujudnya. Usai melaksakan shalat subuh zafira mengadahkan ke dua tangannya, berharap sang Haliq memberikan kesabaran lebih pada hati dan jiwanya. "Ya Allah hamba pasrahkan semua padamu, engkaulah pemilik kehidupan ini. Jika ini takdir yang harus hamba jalani, hamba dengan ikhlas menerimanya."Usai melaksanakan shalat dan berdoa pada pemilik kehidupan, Zafirah berjalan ke arah balkon dan bershalawat nabi tanpa melepas mukenanya. Hingga terdengar suara kicauan burung seolah mengikuti Zafirah yang tengah bershalawat pada kekasih Allah semakin banyak burung yang berkicau

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   12. Maaf

    Hari-hari berlalu kehidupan Zafirah semakin bahagia, sikap Azril tidak lagi kasar padanya meskipun sikap dinginnya tidak pernah berubah. Seperti hari ini, tidak biasanya Azril mengajaknya berbicara berdua di ruang kerja Azril. "Zafirah, ada yang ingin aku tanyakan padamu?" "Apa yang ingin kak Azril tanyakan padaku?" "Apakah, kamu berniat melaporkan Jelita ke kantor polisi?" "Kenapa kak Azril menanyakan hal itu? Apa kak Azril ingin aku melaporkannya?" "Tidak, aku tidak mau kamu melaporkan Jelita. Kamu tahu bagaimana perasaanku padanya,""Jika aku ingin melaporka Jelita, sudah aku lakukan sejak awal kak. Aku bukanlah wanita pendendam, aku sudah memaafkan kesalahan Jelita.""Terima kasih Zafirah," "Iya kak. Kak Azril boleh aku tanya sesuatu pada kakak?" "Apa yang ingin kamu tanyakan, Zafirah?" "Apa kak Azril benar-benar mencintai Jelita?""Ya, aku sangat mencintai Jelita, Zafirah maafkan aku. Sampai saat ini masih tidak bisa mencintaimu," "Tidak apa-apa kak, cinta memang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   13. Kemarahan Azril

    Sampai di kediaman, Azril keluar dari mobil dan menarik kasar tangan Zafirah. Hingga tubuh Zafirah yang kecil terjatuh berapa kali ke lantai bahkan Azril tanpa segan menyeret tubuh Zafirah hingga sampai di kamar yang berada di lantai dua. Bahkan Azril mendorongnya ke dalam kamar mandi dan menyiram tubuh Zafirah dengan air dingin. Tubuhnya berdiri di bawah shower mengigil kedinginan, namun Azril tidak berniat untuk mematikannya. "Kak dingin, aku tidak kuat." Tubuh Zafirah yang mulai mengigil bahkan bibirnya yang merah kini berubah menjadi biru. "Apa sekarang kamu sudah mengakui kesalahanmu? Zafirah!" Teriak Azril tepat di depan wajah Zafirah. "A- apa salahku kak,"Setelah mengatakannya terdengar benda jatuh tepat di belakang Azril. BRUK !!! tubuh Zafirah yang semakin lemah, tiba-tiba ambruk ke lantai kamar mandi yang dingin. Membuat Azril yang berada tidak jauh dari Zafirah tidak bisa menangkap tubuh Zafirah yang lebih dulu ambruk. "Zafirah!" Azril mengangkat tubuh Zafirah yang ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   14. Pengakuan Azril

    Dua hari sudah kondisi Zafirah yang terbaring lemah di dalam kamar. Selama itu juga Azril tidak sedetikpun meninggalkan Zafirah.Suara ketukan pintu kamar Zafirah membuat perhatian Azril teralihkan. "Tuan, ada Pak Adam di ruang tamu. Sepertinya ada hal penting yang ingin di sampaikan pada tuan," Kata Bi Melati. "Baik. Aku akan keluar, Bibi tolong jaga Zafirah!" Azril meninggalkan kamar Zafirah, menuju ruang tamu dimana Adam telah menunggunya. "Ada apa Dam?" Tanya Azril setelah duduk di sofa ruang tamu. "Tuan, di halaman kantor banyak wartawan. Mereka menginginkan anda untuk klarifikasi tentang video malam itu," Kata Adam pada Azril. "Katakan pada mereka, besok aku akan menemui mereka." Jawab Azril. "Baiklah, tuan. Saya permisi." Adam berdiri dari kursinya setelah menganggukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Setelah kepergian Adam, Azril kembali kekamar Zafirah. rasa bersalah karena membuat wanita berstatus istrinya kini lemah berbaring di tempat tidur. Dering ponselnya lagi-la

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15
  • Wanita Bercadar Itu Istriku   15. Harga Diri Yang Terkoyak.

    Azril meninggalkan kediamannya, sudah satu minggu dirinya tidak Kemabli kerumah. Sudah cukup rasa simpati yang dia berikan pada Zafirah, namun pada kenyataannya kekasihnya yang semakin terluka karena ulahnya. Azril menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya. Tubuhnya terasa lelah membuatnya memejamkan mata hanya untuk mengistirahatkan sesaat. Sentuhan lembut menyentuh pipinya dan sebuah ciuman memabukkan mendarat di bibirnya. Sesaat matanya menatap sosok yang sangat di kenalinya, membuat senyum di bibirnya mereka. "Apakah kamu sedang menggodaku, sayang?" Azril menyusupkan tangannya ke dalam dress yang melekat di tubuh kekasihnya. "Kau selalu mengerti aku, sayang,"Jelita kembali melancarkan aksinya di atas tubuh Azril membuat pria berkulit putih mendesah. "Aku menginginkan dirimu sayang,"Azril membalikan tubuh Jelita hingga bagian dadanya menempel di atas meja. Tanpa menunggu lama, Azril menancapkan miliknya ke dalam intim milik Jelita. Satu jam mereka melakukan pergulatan pan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16

Bab terbaru

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   85. Extra part (Nama Yang Menepati Hati)

    Romi terdiam setelah mengetahui apa yang baru saja ia lihat dan dengarkan. Hatinya bahagia namun ia merasakan kesedihan dalam waktu bersamaan. Perjuangannya berakhir sebelum ia memulainya lagi, ada kebagian yang harus ia pikirkan. Jika ingin ia egois maka ia akan merebut kebahagiaannya, tetapi hati kecilnya menolak untuk melakukan hal itu. Ada senyum anak yang tidak berdosa jika ia memaksakan diri untuk melangkah, maka kebahagiaan seorang anak kecil akan hilang.Romi menghela napasnya dalam. Pertemuan pertama dengan Zafirah hingga ia jatuh cinta pada istri dari sahabatnya. Ketidak adilan yang di terima oleh Zafirah semakin membuat Romi membencinya bahkan cinta yang tumbuh semakin dalam seiring waktu yang berjalan. Namun semua harus hilang seiring dengan kebahagiaan seorang anak yang ia anggap putrinya sendiri."Assalamualaikum,""Wa'alaikumsalam, Verra? Kamu kesini, ada apa?" Romi menatap sosok wanita yang kini berjalan ke arahnya. Wanita yang akan ia nikahi berapa hari ke depan."A

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   84. Extra part (Kelahiran Alfarizqi Daza Elfathan)

    Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna sama halnya seperti dirinya. Zafirah mencoba mengikhlaskan takdir yang telah dituliskan oleh sang Khaliq untuknya. Zafirah sama seperti wanita lain yang memiliki hati dan air mata, rasa penyesalan dan amarah yang ia pendam seorang diri tanpa bisa ia luapkan kemarahannya kepada orang lain. Kekecewaan hidupnya yang sudah ia jalani selama ini tidak membuatnya merubah diri. Ujian hidup yang datang silih berganti membuat Zafirah putus asa. Kehilangan calon imam dan harus menikah dengan orang yang tidak ia kenal sebelumnya dan harus menerima kekerasan yang ia dapatkan dari pria yang menjadi imamnya. Masih teringat jelas bagaimana Azril mengusirnya di saat ia tengah mengandung dan melahirkan putri mereka dengan bantuan seseorang yang ia tahu jika Romi sahabat dari suaminya menaruh hatinya."Maafkan aku mas Romi, bunga di dalam hatiku benar-benar sudah mekar. Namun aku tidak bisa menutup mataku jika kebahagiaan putriku berada bersama dengan ayah

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   83. Bahagia Selamanya.

    Terima kasih sudah mengikuti kisah, Zafirah dan Azril. jangan lupa untuk mengikuti kisah Cia dan Aaron. dalam cerita Kekasihku Seorang Mafia.Follow, rafli123bilqis (I*)F******k, Bilqis. *****"Aaaaggghhhhh!!" "Zafirah!!!"Brukkk !!Tubuh Jelita terpental ke aspal, beruntung Azril menarik tubuh Zafirah sehingga tubuhnya tidak mengenai aspal."Astaghfirullah hal adzim, mas tolong Jelita!" Kata Zafirah panik melihat tubuh Jelita terkapar di aspal."Untuk apa kamu memikirkan, Jelita? Wanita itu hampir membunuh kamu dan anak kita, dan sekarang kamu memikirkan keselamatannya?" Kata Azril kesal dengan sang istri yang masih memikirkan kondisi Jelita, jika dirinya tidak sigap mungkin Zafirah yang berada di posisi Jelita."Bos, anda tidak apa-apa?" Adam mendekati Zafirah yang masih dalam pelukan Azril, tubuhnya bergetar ketakutan namun hati nuraninya memikirkan kondisi Jelita.Dokter dan perawat mengangkat tubuh Jelita dan membawanya ke UGD. Untuk memberikan pertolongan pertama padanya.Se

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   82. Penyesalan Sesaat.

    "Jelita?""Ibuuu!" Bian mendekati wanita yang duduk di kursi roda depan wajah yang sebenarnya sangat mengerikan."B— Bian, kalian?" Jelita menundukkan wajahnya dirinya tidak ingin terlihat menyedihkan di depan Mario dan putranya. Kondisinya saat ini sangat tidak mungkin untuk terlihat pada Bian dan Mario."Jelita? Apa yang terjadi denganmu? Maaf apakah karena, kamu melakukan—" ucapan Mario terhenti, memilih membantu Jelita walau bagaimanapun Jelita adalah ibu dari putranya. Wanita yang telah melahirkan putra setampan Bian walau ia tahu jika sikap baik Bian karena didikan Azril, mantan ayah tiri putranya selaku memberikan yang terbaik dan mengajarkan hal-hal kebaikan untuknya."Setelah melihat keadaanku sekarang, kamu akan menghinaku? Setelah karma yang aku terima kamu bisa menertawakan aku sepuas mu, jadi lakukan secepatnya dan pergilah dari hadapanku. Aku menerima dengan lapang dada atas hinaan kamu, Mario. Silahkan tinggalkan aku sendirian di sini." Kata Jelita menyiapkan hati untuk

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   81. Kebahagiaan Yang Nyata.

    Dua hari setelah pengusiran Jelita, selama dua hari itu pula keluarga Halik berada di kediaman Azril. Seperti pagi ini setelah kejadian dua hari yang lalu, Azril yang meminta untuk memperbaiki kamar utama. Walau Jelita tidak tidur diatas kamar utama yang berada di lantai dua, namun Azril tidak ingin membuat trauma pada sang istri."Assalamualaikum, sayang." Ucap Azril saat melihat sang istri telah selesai berzikir."Wa'alaikumsalam, mas Azril. Kamu sudah siap? Maaf apakah terlalu lama berzikir?" tanya Zafirah lirih."Tidak, sayang. Aku hanya bersiap, lagi pula aku hanya berkerja dari rumah." Azril menarik pinggang Zafirah menatap wajah cantik alami istrinya. Wanita yang mampu membawanya lebih baik lagi, wanita yang begitu ia cintai walau terlambat menyadarinya."Apakah, kamu ingin kita ke dokter? Aku tidak ingin luka ini menganggu mu." ujar Azril membuat wajah Zafirah merona. Luka goresan di berapa tubuhnya dan wajah cantik Zafirah walau ia tidak melihatnya namun ia yakin ada luka lai

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   80. Pengusiran Jelita 3.

    "Baiklah," Arman melanjutkan kendaraannya mengikuti arahan Zafirah, kurang dari tiga puluh menit mobil kembali berhenti tiba-tiba membuat semua yang berada di dalam mobil terkejut."Arman ada apa lagi?" tanya Hanum."Bibi, itu mobil ugal-ugalan," kata Arman menunjuk kearah depan."Ya, sudah kamu tetap hati-hati Arman." kata Hanum."Ya bi maaf. Membuat kalian terkejut." Arman menghidupkan kembali mobilnya namun lagi-lagi mesinnya tidak bisa di hidupkan lagi. Menyadari mesinnya tiba-tiba mati membuat Arman mengucapkan istighfar, sejak kepergian mereka untuk mengantar Zafirah kembali ke kota ada banyak hal yang tidak terduga sehingga perjalanan mereka terhambat."Astaghfirullah hal adzim, Arman ada denganmu? Kenapa mobilnya bisa mati seperti ini?" Hanum keluar dari mobil di ikuti oleh Zafirah dan yang lainnya. Hatinya kembali dirundung gelisah, bukan hanya Arman tetapi mereka begitu bertanya-tanya apa yang Allah tunjukkan sehingga perjalanan mereka terhambat."Apa karena kita belum Sa

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   79. Pengusiran Jelita 2.

    Verra tiba di kediaman Azril sesuai permintaan Azril untuk mendekati wanita yang ada di rumahnya. Sosok yang di ketahui banyak orang adalah Zafirah. Mereka berbincang-bincang seperti biasanya dengan Zafirah, tidak ada yang yang mencurigakan namun semua yang dikatakan oleh Verra mampu membuat Jelita terkejut. Namun demikian Jelita dengan pandainya berkilah, dan membalikan keadaan. Sehingga Verra memilih untuk diam dan mengikuti apa yang di katakan oleh Jelita. Seperti pagi ini mereka kerumah sakit untuk memeriksa wajah Jelita. "Mas, apa kamu benar-benar tidak bisa untuk menemaniku? Aku ingin kamu berada di sampingku, saat pemeriksaan." Jelita yang tidak ingin Azril pergi kekantor dan mengabaikan dirinya. Berusaha untuk mengiba walau kenyataannya Azril memilih ke kantor dari pada menemaninya ke dokter. "Maaf, tapi hari ini tidak bisa. Bagaimana jika kamu pergi bersama dengan Verra? Bukankah kamu begitu dekat dengannya?" usul Azril. Menyadari perbedaan raut wajah Zafirah palsu."Tapi

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   78. Pengusiran Jelita.

    Hei, semoga kalian masih mengikuti kisah Zafirah dan Azril. jangan lupa untuk mengikuti terus kisah mereka. Berapa hari kedepan "Kekasihku Seorang Mafia" Akan update, jangan lupa ikuti kisah cinta Aaron dan Cia.***"Siapa kamu yang sebenarnya?!" Suara dingin Azril membuat Jelita melonjak kaget."Azril, apa maksudmu? Aku Zafirah, apakah kamu tidak percaya padaku?" Jelita berusaha untuk meredakan emosi, dan hatinya yang ketakutan jika Azril mengetahui kebenarannya."Istriku tidak pernah memanggilku dengan kata Azril dan dia tidak pernah berpakaian seperti ini. Satu lagi, Zafirah tidak pernah merayu ataupun meminta terlebih dulu. Hal kecil yang di lakukan Zafirah tidak bisa kamu lakukan, Jelita." Kata Azril menekan kata Jelita, membuat pemilik nama ketakutan."Percaya ataupun tidak, itu terserah kamu. Jika kamu ingin mengusir ku, tidak apa-apa aku akan pergi. Dan membawa putriku dari sini." Jelita mengambil pakaiannya, namun kali ini sebuah gamis syar'i dan memakainya di depan Azril."

  • Wanita Bercadar Itu Istriku   77. Penolakan Azril.

    Mario yang ingin memperbaiki hidupnya dengan mencari keberadaan putra kandungnya. Dirinya tidak ingin jika jejaknya mengikuti sang ibu, walau dirinya memiliki kehidupan yang sama dengan Jelita. Namun tentang putranya Mario ingin memberikan yang terbaik untuknya."Permisi, apakah anda melihat wanita ini, dengan seorang anak laki-laki?" tanya Mario pada seseorang dengan memperlihatkan foto Jelita dengan Bian."Anda siapa ya?" tanya wanita yang sedang menyapu di depan rumah."Saya adalah ayahnya. Tapi —" ucapan Mario terhenti saat wanita yang tengah menyapu mengarahkan sapunya kearah dirinya. Dengan capat Mario menghindar agar tidak mengenai wajahnya."Apa kamu tahu anak itu hidup sebatang kara di sini? Wanita itu, yang mengaku sebagai ibu kandungnya pergi meninggalkannya. Setelah saya melihat dan mendengar sendiri rencana untuk membunuh seseorang dan menculiknya. Sepertinya wanita yang kamu cari itu bukan orang baik-baik, bahkan saya sendiri melihatnya bersama dengan para preman meningga

DMCA.com Protection Status