Share

BAB 7

Author: RAZILEE
last update Last Updated: 2021-09-07 09:56:13

Tok Tok Tok!

"Nak! Bangun, ini sudah jam berapa? Ayo cepatan!" Jawab seorang Perempuan, yang dari tadi berteriak dibalik pintu, ia tidak sabar untuk melihat Calon Menantunya yang cantik, yang akan berdampingan dengan Anak tunggalnya nanti.

"Bagaimana Mi? Adit sudah keluar?" Jawab Rangga, sambil melipat lengan baju ke pergelangan tangan dan mengancingnya.

"Papi bagaimana sih? Papi budek ya? Orang dari tadi mami teriak-teriak kenceng, ya berarti itu anak belum keluar" Ucapnya, dengan nada kesal.

"Adit! Ayo cepatan! Nanti terlambat loh!" Jawab Rangga, sambil menggedor-gedor pintu kamar Adit.

Sedangkan di  dalam kamar, Adit terganggu dengan tidurnya. Lantas, Adit bangun sambil berjalan mendekati pintu, saat sudah di depan pintu lantas Adit membukanya.

"Apaan sih Pi, Mi pagi-pagi sudah ribut saja, telinga Adit sampai sakit tahu!" Ucapnya, dengan nada kesal sembari menguap, ditambah matanya yang masih mengantuk.

Lantas tak lama, Gina menjewer telinga anaknya, ia sudah kehabisan kesabaran terhadap anaknya. Bisa-bisanya Gina melahirkan anak yang tidak peka seperti itu? Apakah dia mengikuti sifat Papinya? Hah, tidak mungkin apakah jangan-jangan dia bukan anak kandungnya? Hahaha! Tentu saja bukan seperti itu juga. Orang dia yang melahirkan, mengurusinya sampai besar. Serta banyak kemiripan wajah dengannya.

"Aw!" Teriak Adit, yang dari tadi kesakitan. Karena dijewer oleh sang maminya.

"Mami apa-apaan sih, sakit tahu!" Lanjutnya, sambil mengelus-ngelus telinganya yang merah itu.

"Makanya! Jangan pura-pura lupa! Ini kan hari tunanganmu" Jawab Gina, dengan nada kesal sambil menonyor jidat anaknya.

"Memang ini hari apa sih?" Jawabnya, yang kebingungan.

"Ini kan hari tunanganmu! Kamu budek? Tadi kan Mami sudah ngomong, hari ini hari tunanganmu! Sejak kapan anak papi budek?" Jawab Rangga, yang dari tadi menahan emosinya. Kenapa anaknya tiba-tiba jadi oon begini? Apakah karena pura-pura? Apakah gara-gara mau tunangan jadi oon begini?.

"Hm, kenapa sih Pih? Bukan besok saja" Ucapnya, dengan nada memelas.

"Oh tidak, tidak bisa!" Jawab Gina.

"Pokoknya, sekarang ganti bajumu, dan berangkat!" Cetus Rangga.

"Oke-oke, Adit mandi dulu" Ucapnya.

"Tidak usah mandi, langsung ganti baju saja, soalnya sudah mau terlambat" Kata Rangga.

Lantas Adit pun, langsung masuk ke kamar untuk mengganti baju, yang semula memakai kaos polos serta celana pendek, sekarang ganti memakai jas dan celana panjang, sambil memakai dasi hitam. Sesudah memakai baju serta merapikannya, Adit pun langsung bergegas keluar menuju mobilnya. Tiba-tiba, Adit tersentak kaget, ia kaget karena ada roti buaya di atas mobilnya.

"Mengapa ada roti buaya di atas mobil segala? Dan itu pun besar sekali" Gumamnya dalam hati.

"Uluh-uluh, ganteng banget Anak Mami" Kata Gina, sambil tersenyum senang. Serta matanya tertuju pada Anaknya yang tampan itu.

"Mih? Kenapa ada roti buaya segala sih? Terus besar banget lagi" Ucapnya, dengan nada kesal. Karena, Adit malu kalau membawa roti buaya terlalu besar. Memang itu tradisi orang betawi sebab Dia orang sana.

"Ini kan tradisi kita sayang" Jawab Gina, sambil mengelus-ngelus rambut Anaknya.

"Boleh sih bawa roti buaya, tapi? Ya jangan kek begitu juga kali Mi, jangan terlalu besar kan ada yang ukuran kecil?" Kata Adit.

"Ini ide Kawanmu! bukan idenya Mami sama Papi" Sahut Rangga, yang dari tadi mendengarkan percakapan Anak dan Ibunya.

"Dasar itu Anak ikut-ikutan terus sih!" Gumam Adit, sembari matanya mencari-cari kedua Teman bangsatnya tersebut. Namun, disisi lain Gara dan Aji sudah menyadarinya, pasti Adit akan marah besar. Karena, sudah mencampuri urusannya. Lantas, kedua Orang tersebut langsung bersembunyi di belakang jok mobil sambil melihat jendela mobilnya.

"Loh si, mangkanya Gue kan sudah bilang? Jangan ikut-ikutan urusan Dia" Jawab Aji, sambil menonyor bahu Gara, yang dari tadi masih mengintip kaca mobil.

"Ya Gue kan sebagai Sahabatnya, Gue mau bantu dialah bagaimana sih?" Ucapnya, dengan nada santai.

"Ia sih memang tapi, jangan kek begitu juga kali" Balas Aji, sambil pasrah.

Saat Adit masuk mobil, Adit langsung memencingkan mata ke arah kedua Sahabatnya, Dan langsung duduk berdampingan dengan Gina.

"Wih asyik nih! Bentar lagi ada yang temani tidur bareng ya, enak dong" Sindir Gara, kepada Adit sambil  matanya menuju ke arahnya.

"Heh! Baru tunangan bukan kawin" Lanjut Aji.

"Eh, bukanya kawin kalau buat tanam bibit ya?" Sindir Gara lagi.

"Eh ia maksudnya nikah, maaf ya sengaja keceplosan" Jawab Aji, sambil kedua tangan menutupi mulutnya.

Disisi lain, Rangga dan Gina cuman bisa tertawa. Saat, mendengarkan kedua ocehan teman Adit yang suka asal bicara. Tetapi, beda dengan Adit di mana, muka Adit yang sudah memerah sembari menahan amarahnya. Karena, Sahabatnya yang selalu menyindirnya.

Disisi lain, di tempat rumah tunangan Wanitanya.

"Eh Caca, Dewi bagus tidak" Ucap Eca, sambil membalikkan tubuhnya menghadap ke arah kedua Sahabatnya .

"Ya elah, malah marah banget kalian berdua!" Ucapnya lagi.

"Ya Elo, mau tunangan tidak bilang-bilang" Kata Dewi sembari muka ditekuk.

"Iya, Loh mah tidak kompak sama kawan sendiri, harusnya bilang kalau Loh mau tunangan kan pasti Gue buatkan kado buat Loh Nyet!" Lanjut omongan Caca.

"Iya-iya Gue minta maaf, Gue salah, soalnya ini juga dadakan. Pas saat pulang malam Bunda Gue suruh Gue pakai baju ini. Katanya buat acara tunangan Gue, pas Gue pertama menolak karena mau di tunangkan. Tapi, saat bunda Gue ngomong karena wasiat almarhum. Ayah, Gue harus tunangan sama anak temannya Ayah Gue, ya sudah Gue mau secara terpaksa.

"Ya sudah Gue maafkan, tapi? Lain kali cerita sama Kita!" Kata kedua Sahabatnya.

"Iya janji Bos!" Sahut Eca, sembari mengangkat jari kelingking keduanya dan melingkarkan jari kelingking dengan Sahabatnya sambil tersenyum ceria.

"Eh, ngomong-ngomong Lo cantik, pakai gaun itu" Ucap salah satu sahabat Eca, Sambil memegang gaun yang Eca pakai.

"Thanks Sayang, memang sih Gue tahu kalau Gue cantik" Jawabnya, dengan mengibaskan rambutnya yang panjang berwarna hitam pekat.

"Ye, baru dibilang cantik sudah geer banget" Jawab Caca dengan nada meledek.

Sontak Caca, Eca dan Dewi tertawa bersama dengan gembiranya. Namun, dibalik pintu ada Wanda, yang sedang menguping percakapan Mereka, sambil tersenyum getir. Sebab, Wanda tak tega kalau Anak tunggalnya, yang masih berumur 19 tahun. Sudah harus dijodohkan. Padahal, umur yang masih tergolong Remaja, biasanya sedang mencari jati dirinya. Tapi dia berbeda, karena harus berurusan tentang perjodohan. Karena wasiat almarhum. Ayahnya sebelum meninggal.

Related chapters

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 8

    Di tengah perjalanan, keluarga Prajana menuju ke rumah calon perempuan. Tetapi, di saat perjalanan Gara dan Aji masih saja membicarakan sahabatnya, yaitu Adit. Di situlah, Aji dan Gara sedang menyanyikan lagu untuk menyindir sahabatnya. Aji yang memainkan gitar, sedangkan Gara yang menjadi vokalisnya mereka berdua. "Pertemuan yang kuimpikanKini jadi kenyataanPertemuan yang kudambakanTernyata bukan khayalan Sakit karena perpisahanKini telah terobatiKebahagiaan yang hilangKini kembali lagi Pertemuan yang kuimpikanKini jadi kenyataanPertemuan yang kudambakanTernyata bukan khayalan Rindu yang selama ini menggunungMencair diterpa cinta dalamSendandung Cinta yang selama ini masihTerpendamTercurah sudah penuh denganKemesraan Tak ingin lagi terpisahCukup sekali terpisahTak ingin lagi meranaCukup sekali merana Na a a a a a...." Ucap Gara yang sedang me

    Last Updated : 2021-09-15
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 9

    "Entah lah, hati ini terasa sangat sakit, saat kau bersama wanita lain" Saat di jalan pulang, Eca tak sengaja bertemu dengan Jons, saat di tengah perjalanan. "Eca!" Ucap Jons. "Eh Jons" Jawab Eca, disambut dengan senyuman terpaksa. Sesampainya di rumah Eca, Dewi, Caca langsung masuk ke rumah Eca, dan di dalam sudah disambut oleh Bunda Wanda dengan senyuman khasnya. "Bunda!" Sahut Eca dengan ekspresi kaget. "Kalian sudah pulang? Kenapa malam banget" Jawab Wanda dengan pertanyaan khawatir. "Eh iya Tante, soalnya pas Kita mau pulang, kendaraannya tidak jumpa-jumpa" Ucap Dewi alasan. "Oh ya sudah, pasti kalian lapar yuk makan, Tante sudah siapkan makanan buat kalian loh" Kata Wanda, sambil dorong mereka bertiga, menuju meja makan. Di sana di meja makan, terdapat makanan-makanan yang sangat penuh, serta enak-enak. Uh Author kalau membayangkan pasti ngiler dong hehe. Kalian bagaimana, sama tidak kek Author? "Wow, kok

    Last Updated : 2021-09-15
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 10

    Sesampainya di rumah Eca, Dewi, Caca langsung masuk ke rumah Eca, dan di dalam sudah disambut oleh Bunda Wanda dengan senyuman khasnya. "Bunda!" Sahut Eca dengan ekspresi kaget. "Kalian sudah pulang? Kenapa malam banget" Jawab Wanda dengan pertanyaan khawatir. "Eh iya Tante, soalnya pas Kita mau pulang, kendaraannya tidak jumpa-jumpa" Ucap Dewi alasan. "Oh ya sudah, pasti kalian lapar yuk makan, Tante sudah siapkan makanan buat kalian loh" Kata Wanda, sambil dorong mereka bertiga, menuju meja makan. Di sana di meja makan, terdapat makanan-makanan yang sangat penuh, serta enak-enak. Uh Author kalau membayangkan pasti ngiler dong hehe. Kalian bagaimana, sama tidak kek Author? "Wow, kok banyak banget makanannya Tan?" Kata Caca, dengan ekspresi takjub, serta menutup mulutnya karena tidak menyangka makanannya akan sebanyak itu. "Ia Tante sengaja, masak ini buat kalian semua, buat merayakan Eca yang sudah tunangan" Jawabnya sambil melirik ke

    Last Updated : 2021-09-15
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 11

    Setelah selesai makan Gara dan Aji, langsung menuju ke kamar Adit, untuk membujuk Adit supaya keluar kamar. "Adit sayang, cintanya Abang ganteng" Ucap Gara, yang suaranya dibuat-buat seperti seorang perempuan. "Najis Lo" Jawab Adit dari dalam kamar. Pagi itu di apartemen Jons, Olivia segera bangun dan segera membersihkan diri, akibat ulah Jons semalam. "Jons bangun" Ucapnya sambil menggoyang-goyangkan, tubuh Jons yang masih tertidur. "Apa sih, jangan ganggu Gue tidur" Katanya, sambil masih memejamkan matanya. "Gue mau ngomong sama Lo" Ucap Olivia, sambil masih menarik-narik tubuh Jons, dengan ekspresi cemberut. "Apa sih Sayang" Akhirnya Jons pun mengalah dan bangkit, lalu duduk di belakang Olivia, sambil memeluk tubuh Olivia dari belakang. "Gue ingin pindah apartemen" Rengeknya. "Pindah ke mana?" Sahut Jons, sambil menghujani ciuman di seluruh muka Olivia. "Pindah ke kampung, tepat di area sekitar rumah

    Last Updated : 2021-09-15
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 12

    Di ruang kerja pribadi atau juga tempat khusus Tuan direktur Adit beristirahat, Adit dan Pak Rangga sedang mengobrol soal masalah perusahaan miliknya, Mereka sedang melakukan strategi. Siapa dalang dibalik semua ini? Perusahaan siapa yang sudah berani memata-matai perusahaan Prajana? Sungguh Orang itu hebat sekali, dan tidak takut dengan akibatnya berurusan dengan perusahaan Prajana. Saat keduanya sedang berbincang-bincang serius, sekretaris Xiao jin datang dengan membawa berkas-berkas tersebut. Diberkas itu ada semua bukti kebenaran. Tok tok tok!! "Masuk!" Sahut Adit. "Permisi Pak Direktur dan Tuan Direktur, ini berkas yang Tuan minta sudah lengkap" Sambil menunduk, Xiao Jin menyerahkan berkas itu kepada Adit. Adit langsung menerimanya dan juga membacanya, dengan teliti Adit membacanya cukup seksama. Betapa terkejutnya, Adit menemukan siapa dalang dibalik kekacauan itu dan ternyata adalah perusahaan Orlando. Di benak pikiran Adit, masih b

    Last Updated : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 13

    Saat menuju lift, Aji langsung teringat apa tujuannya Dia datang kesini, Dia pun langsung tidak jadi memencet tombol lift dan berbalik ke arah ruangan Adit. "Eh Ji, Lo mau ke mana!" Teriak Gara. Aji menoleh sebentar ke arah Gara, tetapi Aji tidak menyahutnya dan dia tetap langsung melajukan langka kakinya menuju tempat Adit, dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan Gara. "Dasar budek" Jawab Gara, lagi sambil mengejar Aji. Tetapi Aji, tidak menghiraukan ocehan Gara yang mirip kereta api tanpa berhenti. Sebab kalau dia menjawab urusannya akan panjang. Di situ, keduanya berpapasan dengan Olivia, tatapan sengit ketiganya beradu pandang. Tapi, Olivia mengabaikan itu, ia langsung berjalan dengan santainya menuju lift. Sebenarnya, Aji dan Gara dari dulu memang tidak suka kalau Adit pacaran dengan Olivia. Karena, Orangnya yang sok kecantikan, judes dan sombong itu. Makanya, ketiganya pun kalau tidak sengaja bertemu selalu ribut bagaikan musuh

    Last Updated : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 14

    Tin! Tin! Tin!!!. Suara klakson mobil berbunyi di depan rumah Prajana, lalu gerbang di buka oleh satpam. Adit, langsung masuk ke rumah di sambut oleh Mami dan Papi, yang sedang makan. "Eh Dit, sini Papi mau bicara sama kamu" Panggil Rangga. Seketika Adit yang ingin menaiki tangga, berbelok ke arah ruang makan lalu duduk. "Kenapa Pi?" Tanya Adit. "Tadi, saat Papi ke rumah Om Orlando, Dia tidak ada. Katanya, seluruh Keluarganya sudah pindah ke belanda" Ucap Rangga. "Terus Papi tidak menemukan bukti apa-apa?" Tanya Adit. "Iya" Mengangguk. "Hmm, baik serahkan semuanya pada Adit Pi" Kata Adit tegas. Lantas Adit langsung berbalik ke arah kamar, karena ia lelah, ingin rasanya istirahat, pikirannya kacau karena Olivia. ****** Keesokan hari, semua Keluarga Prajana sudah pada rapih dan siap untuk ke rumah calon mempelai. Seserahan dan barang-barang lain sudah di masukkan ke dalam mobil semu

    Last Updated : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 15

    Saat di kamar, Eca gugup dengan dirinya sebab dia akan tidur tidak sendiri lagi. Ia sekarang di temani Seorang Laki-laki siapa lagi kalau bukan suami sahnya, padahal Eca sudah bersumpah, tidak akan bertemu dengannya lagi. Saat Adit membentak Eca tahun yang lalu, sungguh keajaiban yang tak terduga, dari pertemuan benci, jadi jodoh dan sekarang dia malah menjadi suami sahnya. Memang dunia ini sangat misteri, tidak bisa di prediksi oleh diri sendiri. "Lo mau ke mana?" Tanya Adit, yang melihat Eca berdiri, dari kegugupannya. "Mandilah, habis itu makan, Gue lapar!" Jawab Eca ngegas. "Ikut!" Adit langsung mengekori Eca, yang mau ke kamar mandi. Eca yang seketika mengetahui Adit mengikutinya, seketika Dia langsung berhenti dan berbalik badan. "Kenapa? Lo ikut Gue mandi!" Tanya Eca melotot. "Mandilah, masa berkebun?" Adit pun langsung masuk dulu an, tanpa seizin Eca. Eca yang tidak menyangka kalau Adit akan secepat itu.

    Last Updated : 2021-09-16

Latest chapter

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 14

    Empat bulan berlalu. Abi, bulan ini akan masuk sekolah dasar kelas satu. Ia sudah sangat bersemangat untuk hari pertama masuk sekolah dasar. "Wahh, cucu nenek ganteng sekali" Kata bunda Wanda. Ya! Kali ini, keluarga Prajana dan keluarga Eca sedang berkumpul. Untuk, sekedar melihat calon bayi dan cucuk kesayanganya masuk sekolah dasar. "Iya dong nenek wanda, kan sekarang Abi sudah gede jadi tambah ganteng" Ucapnya, membuat semua orang yang ada di sana, tertawa lepas dengan jawaban Abi. Sekarang Abi, sudah fasih berbicara huruf R dan sudah lancar dengan ucapannya. Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu, membuat suasana ketawa menjadi terdiam, saat ada orang yang mengetuk pintu di depan. "Sebentar ya...." Kata Eca. Eca pun, yang tadi sedang duduk di sofa. Langsung, bangun dan berjalan ke arah pintu tersebut. Untuk membukannya. Cklekk! (Suara pintu di buka) Saat Eca membuka pintu depan, ia langsung terke

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 13

    "Kalau adiknya perempuan gimana?" Tanya Ilma lagi.Abi, mulai berpikir sejenak ia. Sangat bingung untuk menjawab pertanyaan ini."Ehmm.....coba Abi pikil dulu" Jawab Abi.Lantas, Abi mulai terdiam memikirkan apakah dirinya mau punya adik perempuan? Apakah sebaliknya ia tidak menyukainya? Setelah itu. Abi mulai menjawabnya lagi."Tidak mau!" Jawab Abi cepat.Ilma, langsung mengerutkan keningnya bingung."Kenapa tidak mau?" Tanyanya."Kalena, Abi jadi tidak punya teman untuk, main bola mba ilma" Jawab Abi.Ilma cuma bisa mengangguk-angguk mengerti. Dengan jawaban Abi itu."Hmm, begitu yah."Abi menjawab dengan anggukan "Iya."Di sisi lain,Eca sedang menyiram tanaman miliknya, yang ada di belakang rumah. Saat itu, Abi berlari ke arah Eca sambil memanggilnya."Mommy!" Panggil Abi sambil berlarian.Eca lantas, menengok ke arah Abi saat Abi memanggilnya tadi."Eh sayang, ada apa?" Tan

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 12

    "Mommy sama daddy kok belantem?" Tanya Abi, yang sedang membawa obat untuk mommy Eca.Lantas, baik Eca maupun Adit. Langsung, menengok sama-sama ke arah Abi anaknya itu. Dengan muka terkejut."Abi?" Tanya Adit."Daddy, kenapa malahin mommy sih!" Kata Abi kesal.Adit pun, di buat bingung oleh kata-kata Abi barusan "Loh? Siapa yang marahi mommy?" Tanya Abit bingung."Itu" Tunjuk Abi ke arah Eca dengan, muka yang cemberut.Adit mengikuti, tangan Abi yang menunjuk ke arah Eca dengan seksama "Itu kenapa?" Tanya Adit, masih tidak paham yang Abi tunjukkan."Itu, raut mommy malah! Belalti? Daddy sudah malah-malahin mommy" Jawab Abi.Adit langsung menghela nafas sabar, ia sangat gemas dengan tingkah Abi anaknya itu. Sampai-sampai dirinya di buat greget."Abi? Mommy tidak marah sama daddy" Kata Eca lembut."Benelan mommy?" Tanya Abi."Iya sayang."Setelah dirinya sudah selesai makan. Abi, Eca dan Adit berjalan

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 11

    Pagi ini, semua orang berkumpul di meja makan. Untuk sarapan pagi, tidak lupa Eca selalu rutin, menyuapi anaknya Abi makan. Membuat Adit yang melihatnya, di buat iri pada anaknya sendiri."Udah gede di suapin mulu. Katanya, jagoan daddy kok di suapin," Sindir Adit ke Abi.Abi yang mendengar kata-kata sindiran dari daddynya, langsung protes tidak terima."Bialin, orang mommy Abi nggak nolak ye...." Jawab Abi. Sambil, menujurkan lidahnya.Setelah itu, tidak lama perut Eca terasa mual mau munta. Ia pun, segera berlari menuju ke toilet. Yang ada di dekat dapur.Baik Abi maupun Adit, di buat bengong dan bingung. Karena Eca, tiba-tiba langsung berlari cepat begitu saja."Kan, gara-gara daddy. Mommy jadi pelgi" Rajuk Abi kesal.Adit yang melihat muka Abi, yang ngambek begitu saja, terlihat sangat lucu dan menggemaskan."Loh? Kenapa daddy yang di salahin, bukankah Abi yang buat repot mommy? Jadi, mommy pergi deh" Jawab Adit. Tidak mau

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 10

    Setelah pesta atau kejutan subuh tadi, akhirnya telah selesai. Baik Eca, maupun Adit. langsung segera tidur untuk beristirahat.karena, badan mereka berdua sudah mulai merasakan kelelahan dan pegal-pegal. Karena, pesta tadi yang di adakannya larut malam.Akan tetapi, saat Eca hendak mau tidur memejamkan matanya, Adit mulai memeluk Eca dengan sangat erat. Membuat Eca tersentak kaget."Mas! Kalau Abi, kesini gimana?" Tanya Eca kaget. kepada Adit."Suruh pengurus baby sister, suruh Abi jangan ke sini dulu" Jawab Adit enteng.Eca yang mendengar jawaban dari Adit, cuma bisa menghela napas pasrah."Tapi, tetap saja Abi akan ke sini loh?" Kata Eca lagi.Seketika, Adit yang sudah gercep memeluk Eca, langsung mengurungkan niatnya. Ia pun, bangun dari tempat tidur."Sayang? Kita sudah lama enggak kaya gitu. Saat kamu, menyusui Abi kita jadi jarang loh" Jawab Adit merajuk. Sepeeti anak kecil saja."Ya tapi kan, kalau Abi liha

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 9

    Eca pun, menghela nafas kasar. Saat mendengar penjelasan dari Olivia sambil memohon-mohon seperti itu. Untung saja, hati Eca selalu luluh pemaaf.Ia pun, mau memaafkan Olivia walau, hatinya masih sakit saat mengingat kejadian pada waktu itu."Baiklah, aku akan memaafkanmu. Tapi, lain kali jangan di ulangi lagi yah" Ucap Eca.Olivia yang mendengar jawaban dari Eca, ia langsung tersenyum senang. Ia sangat puas bahwa Eca mau memaafkan dirinya."Terima kasih Eca, aku janji tidak akan mengulanginya lagi" Jawab Olivia. Sambil menggoyangkan jari kelingkingnya. Untuk berjanji bahwa ia, tidak akan mengulanginya lagi."Sama-sama."Akhirnya, Eca dan Olivia saling berpelukan satu sama lain. Membuat suasana makin terenyuh karena, suasana malam yang sepi dan penuh ke hangatan.Adit yang melihatnya, cuma bisa tersenyum ikut merasakan kebahagiannya. Begitu juga, dengan sekretaris Xiao jin. Yang dengan senyuman khasnya membuat wanita meleleh dengan se

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 8

    Semua sudah siap, sekretaris Xiao Jin segera langsung menghidupkan stop kontrak listrik lampu agar segera menyala ke seluruh ruangan. Akhirnya, lampu di seluruh ruangan menyala terang. Membuat mata yang melihatnya, menjadi silau seperti melihat cahaya terang benerang atau matahari yang sangat terik."Xiao Jin, kamu segera panggil Eca untuk kesini. Dengan segera" Pinta Adit."Baik tuan," Jawab sekretaris Xiao Jin, segera mengangguk mengerti.Sekretaris Xiao Jin pun, segera menuju ke ruangan atas. Untuk mengajak nyonya Eca ke ruangan bawah.Untuk memberikannya, kejutan dan permintaan maaf. Karena siang tadi, yang membuat suasananya tidak enak."Bagaimana, kalau Eca tidak memaafkan aku?" Tanya Olivia khawatir."Kamu tenang saja. Pasti, istri saya akan memaafkannya" Jawab Adit. Sambil dirinya, menenangkan ke gugupan Olivia mantan pacarnya itu."Kamu yakin?" Tanya Olivia. Untuk memastikannya lagi."Hmm" Jawab Adit. Di iringi angguka

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 7

    “Sayang, dengar in penjelasan aku dulu sebentar. Aku mohon, kamu jangan kaya gini terus” Kata Adit, memohon kepada Eca. Ia benar-benar sudah frustrasi berat karena perbuatannya.Tidak lama kemudian, tiba-tiba lampu rumah mereka mati. Membuat Eca kaget kelimpungan pasalnya, Eca benar-benar sangat benci dengan suasana gelap dari sejak kecil.Lantas, Eca langsung segera mencari keberadaan sosok Adit sang suaminya “Adit! Kamu di mana? Aku takut gelap loh” Panggil Eca dengan nada ketakutan. Ia, hampir menangis karena takut suasana gelap.“Adit!” Panggil Eca lagi, kali ini ia berteriak sangat keras. Memanggil nama Adit.Tetapi, sosok Adit tidak menyahuti panggilan dari Eca sama sekali. Membuat Eca, tambah ketakutan sambil sesekali mengumpat di balik selimut tebal dengan badan gemetar.“Adit, kamu di mana?” Gumam Eca lirih di dalam hatinya.Di sisi lain,Adit sudah pergi dari kamarnya semenjak

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 6

    “Sekarang bagaimana? Istri saya sudah marah besar sama saya? Kalau kamu ingin di maafkan bantu saya untuk membujuk istri saya lagi bagaimana, mau tidak!” Tawar Adit.Sekretaris Xiao jin pun, langsung mengangguk cepat setuju. Karena, ini kesempatan besar bagi dirinya untuk selamat dari cengkeraman maut tuannya itu.“Bagus” Kata Adit sambil menepuk-nepuk pundak sekretaris Xiao jin “Sekarang bagaimana? Sudah ada ide buat membujuk istri saya Eca?” Kata Adit lagi.“sebentar tuan” Xiao jin pun, langsung memikirkan caranya agar bisa membujuk hati nyonya Eca luluh lagi ke tuan Adit “Saya sudah ada tuan.”“Apa idenya?” Tanya Adit penasaran. Lalu, sekretaris Xiao jin pun membisikan idenya di telinga direktur Adit. Direktur Adit pun, setuju dengan ide sekretaris Xiao jin itu “Ide yang bagus” Katanya.“Jadi, kapan kita buat rencananya pak?&rd

DMCA.com Protection Status