Share

BAB 9

Penulis: RAZILEE
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-15 22:01:14

"Entah lah, hati ini terasa sangat sakit, saat kau bersama wanita lain"

Saat di jalan pulang, Eca tak sengaja bertemu dengan Jons, saat di tengah perjalanan.

"Eca!" Ucap Jons.

"Eh Jons" Jawab Eca, disambut dengan senyuman terpaksa.

Sesampainya di rumah Eca, Dewi, Caca langsung masuk ke rumah Eca, dan di dalam sudah disambut oleh Bunda Wanda dengan senyuman khasnya.

"Bunda!" Sahut Eca dengan ekspresi kaget.

"Kalian sudah pulang? Kenapa malam banget" Jawab Wanda dengan pertanyaan khawatir.

"Eh iya Tante, soalnya pas Kita mau pulang, kendaraannya tidak jumpa-jumpa" Ucap Dewi alasan.

"Oh ya sudah, pasti kalian lapar yuk makan, Tante sudah siapkan makanan buat kalian loh" Kata Wanda, sambil dorong mereka bertiga, menuju meja makan. Di sana di meja makan, terdapat makanan-makanan yang sangat penuh, serta enak-enak. Uh Author kalau membayangkan pasti ngiler dong hehe. Kalian bagaimana, sama tidak kek Author?

"Wow, kok banyak banget makanannya Tan?" Kata Caca, dengan ekspresi takjub, serta menutup mulutnya karena tidak menyangka makanannya akan sebanyak itu.

"Ia Tante sengaja, masak ini buat kalian semua, buat merayakan Eca yang sudah tunangan" Jawabnya sambil melirik ke arah Eca.

"Oh ya Tan, tadinya si Eca cemburu tahu" Ucap Caca, sambil mengambil ikan yang ada di hadapannya.

Seketika, Eca yang tak sengaja mendengarnya, melotot ke arah Caca, yang sedang mengadu kepada Wanda soal tadi pagi itu.

"Hah? Cemburu? Sama siapa?" Sahut Wanda, yang tak menyangka, bahwa Caca bilang kalau Anaknya sedang cemburu dengan Seseorang.

"Itu sama calon tunangannya, soalnya tadi kita bertiga liat calon Tunangan Eca. Sedang jalan sama emmm___" Ucapan Caca terpotong. Karena, tangan Caca dibekam sama Eca dengan sekuat tenaganya.

"Sama siapa?" Jawab Wanda, yang dari tadi penasaran.

"Eca tidak boleh begitu sama Temanya. Kasihan itu Caca tidak bisa napas, coba Eca ngomong tadi si Adit jalan sama siapa?" Jawabnya lagi.

"Hehehe itu Bun, anu itu" Kata Eca, sambil terbata-bata.

"Anu apa?" Kata bunda.

"Tadi si Adit jalan sama Saudara perempuannya, terus si Eca cemburu sambil menangis-nangis, terus peluk si Adit" Potong Dewi yang dari tadi makan dengan lahap. Eca yang mendengar pengakuan Dewi tak terima, saat Dewi bicara bahwa Wanita lain itu adalah Saudaranya dengan buat alasan. Dan tak terimanya lagi saat Dewi bicara bahwa kalau Eca Menangis-nangis sambil peluk-peluk si Cowok itu. Di pikiran si Eca sih ogah kalau ia Peluk-peluk si Cowok Piskopat pegang saja sudah ogah-ogahan apalagi peluk. Saat itu pun kaki Eca langsung injak kaki Dewi.

"Aw! Sa sakit" sambil mengelus-ngelus kakinya, Dewi pun langsung menengok ke arah Eca, dengan rasa sakit karena diinjak. Saat Dewi menengok Eca sudah dahulu melotot dirinya. Seketika Dewi langsung berpaling, dan melanjutkan makan dengan menahan kakinya yang sakit.

"Kenapa Wi?" Ucap Wanda yang mendengar rintihan Dewi.

"Hehe enggak Tan, tadi Dewi tidak sengaja ke gigit lidahnya saat makan" Alasan Dewi.

"Oh ya sudah, pelan-pelan dong makannya" Sambil memberikan gelas berisi air putih untuk Dewi.

"Iya Tan."

********

"Adit, kamu tadi dari ruang bawah tanah?" Ucap Mami Gina.

"Ia Mi, tadi habis menyiksa Mata-mata yang dari perusahaan" Sambil membereskan jasnya yang penuh darah.

"Kamu habis membunuhnya?" Ucapnya lagi.

"Iya" dengan muka datar.

"Harusnya tadi jangan dibunuh dulu Sayang, harusnya dia disiksa dulu, biar ada bukti kalau dia sudah mati ya bagaimana lagi, buktinya kan ada di dia semua" Kata Gina dengan berbondong-bondong.

"Ya mau bagaimana lagi Mi, Adit emosi. Soalnya, dia lebih berpihak dengan perusahaannya dari pada nyawanya." Rengeknya, dengan sedikit kecewa.

"Ya sudah makan dulu yuk, baju kamu sekalian diganti" Ucap Gina.

"Ya Mi."

*******

Sesampainya di meja makan, di situ sudah ada Rangga, Gina, Gara, dan juga Aji. Yang sedang makan dengan santainya.

"Mi, Pi kenapa ajak mereka berdua" Ucap Adit, dengan nada kesal.

"Eh kamu tidak boleh kek begitu, lagian itu kan Sahabat kecil kamu" Jawab Gina.

Memang Gara dan Aji adalah Sahabat Adit dari kecil, pas Adit kelas 3 SD, di mana saat Gara di bully Adit pun membantu Gara untuk membelanya. 

Saat itu pun, Gara dan Adit pun berjanji akan menjadi Sahabat yang baik. Pas berjalannya waktu 2 minggu, pas Persahabatan Mereka. Aji pun datang dengan status anak baru atau anak pindahan, Aji pun di situ sama di bully oleh geng Jons, di situlah Gara dan Adit pun membantu Aji dari bully an. Di situlah mereka bersahabat sampai saat ini, sampai keluarga mereka pun ikut akrab dan juga menyatukan perusahaannya sebagai tanda Persahabatan.

"Ia nih, Lo kalau kita datang, selalu kek musuh" Jawab Gara, sambil menyantap makanannya.

Seketika Adit pun menghela napas kasar, dan duduk di samping Gara, dengan muka datar.

"Eh bagaimana, loh sudah jemput si Olivia?" Jawab Gara.

"Ya" sahutnya, dengan singkat, jelas dan padat.

"Tan! Tuh si Adit, tadi jemput si Olivia" Jawab Gara sambil berteriak.

"Apa? Benaran kamu Dit?" Sahut Gina, dengan ekspresi kaget.

"Ya" Jawabnya lagi-lagi singkat.

"Kamu itu ya, Mami kan sudah bilang, jangan dekat-dekat sama Cewek itu lagi, mengerti tidak!" Kata-kata Gina meninggi.

"Papi juga sudah bilang, tidak usah sama dia Dit, Kamu tahu kalau Kamu sudah punya tunangan" Rangga pun ikut-ikutan menceramahi Anaknya, dan meninggikan suaranya dengan ekspresi tak suka.

"Tapi Mi, Pi, Adit sayang sama Olivia, Adit sudah menurutin kemauan Mami dan Papi, harusnya Mami dan Papi juga menurutin kemauan Adit dong" Kata Adit, dengan muka merah karena emosi.

"Pokoknya Kamu jauh-jauh sama Cewek itu, karena Cewek itu cuman mau harta Kamu dong bukan kasih sayang!" Suara lantang, Rangga mulai meninggi.

"Olivia orangnya tidak begitu Pi! Pokoknya Adit tidak mau titik!" Lantas Adit pun langsung beranjak meninggalkan meja makan, ia sudah tak nafsu dengan makanannya, dan saat itu pun Adit langsung menuju ke kamarnya.

Seketika semua orang terdiam, Gina dan Rangga pun ikut bangkit juga dari meja makan. Lalu mereka masuk ke kamar untuk mendinginkan kepalanya.

Bugg!!

Tangan Aji, mendarat ke kepala Gara dengan keras.

"Aw! Sakit setan!" Pekik Gara dengan mengusap-usap kepalanya yang sakit akibat pukulan dari Aji yang keras.

"Elo ya bisa tidak sih satu hari tidak bikin masalah terus, itu gara-gara Lo si Adit langsung berantem sama Mami dan Papinya gara-gara Lo" Jawab Aji, sambil menunjuk ke atas arah kamar Adit.

"Ya kan Gue harus jujur sama Tante Gina dong, Lo kan tau juga kalau si Oliv mengincarnya harta Adit doang Tante sama Om Rangga juga sudah tahu kan?" Sambil masih mengusap-usap kepalanya yang masih sakit.

"Bener juga sih menurut Lo, tumben Lo pintar biasanya otak Lo ketinggalan" Aji pun, setuju dengan kata-kata Gara.

Memang benar, pas Aji dan Gara saat ke hotel pernah mempergoki Olivia sama Seseorang sambil bermesraan, dan ia juga sambil membicarakan tentang Adit bahwa ia berencana saat masih bersama Adit, dia tak segan-segan untuk merampas harta dan perusahaan dia.  

Sontak Aji dan Gara pun kaget, dengan omongan Olivia. Sebenarnya mereka berdua ingin memberitahunya, tapi mereka lupa kalau tak sempat merekam pas kejadian itu.

"Dunia terasa sangat sempit ya, Gue tak sengaja ketemu Lo yang kedua kalinya" Kata Jons untuk menyindir Eca.

"Eh iya" Jawab Eca, dengan sedikit gugup.

"Habis dari mana?" Ucapnya.

"Dari Cafe sana" Sambil menunjuk Cafe tersebut.

"Oh" Sambil manggut-manggut tanda mengerti.

Jons pun melirik kedua sahabat Eca dengan kode. Karena, Eca belum sempat memperkenalkan sahabatnya kepada Jons. Lantas, Eca pun tersadar bahwa lupa kalau Dia sedang bersama Temanya.

"Eh iya, perkenalkan ini Caca teman Eca" Kata Eca, sambil menunjuk ke arah Caca.

"Halo" Sapa Caca, sambil bersalaman kepada Jons.

"Kalau ini, Dewi" Sambil lanjut menunjuk ke Dewi.

"Mannaseo banggapseummida (senang bertemu denganmu)" Sambil badan menunduk khas ala-ala orang Korea, yang sedang mengucapkan salam, kepada orang lain. Sebab, Dewi memang sudah terobsesi dengan yang namanya berbau-bau budaya Korea. Apalagi, Drama Koreanya karena ulah Eca yang pada saat itu pernah nobar drama korea. Dan saat itulah Dewi terobsesi dengan budaya Korea.

"Tidak usah bingung dengan Dewi, memang dia orangnya kek begitu. Karena terobsesi dengan budaya Korea jadi ya di maklumin saja" Ucap Eca sedikit malu.

"Oh begitu?"

"Eh perkenalkan, dia Jons teman Gue, teman waktu SMA dulu" Mereka pun bersalaman. Tetapi, beda dengan Dewi yang bersikap kekeh dengan pendiriannya, yang mencondongkan badanya saat bersalaman.

******

Pas Jons mau membuka pintu mobil, seketika terlintas di pikirannya soal Eca memperkenalkan temanya dengan sebutan Teman kepada Dewi dan Caca "Oh, Lo sudah anggap Gue bukan mantan Lo Ca, Lo malah anggap Gue teman bukan mantan Lo" Gumamnya dengan senyum getir.

Setelah itu pun, Jons langsung masuk ke dalam mobil, dan menyalakan mesinnya untuk bergegas menuju kantornya.

Dalam perjalanan, suara Hp Jons berbunyi nyaring "ORANG GANTENG ADA PANGGILAN TELEPON AYO ANGKAT, GAK USAH TERLALU LAMA🎵" Itulah, bunyi nada dering panggilan Hp Jons. Yang di sini dengan suara mbah G****e karena sedang tenar.

Lantas Jons pun segera mengangkat panggilan tersebut.

"BOS GAWAT BOS!" Ucap seseorang dari seberang Hp.

"Kenapa, gawat kenapa?" Balas Jons, dengan sedikit bingung.

"GAWAT BOS! MATA-MATA KITA KETAHUAN!" Ucapnya lagi, dengan suara panik.

"Ketahuan bagaimana maksudnya?."

"Mata-mata kita, sudah ketahuan oleh perusahaan Prajana" Jawabnya, masih dalam keadaan panik, dan gugup karena, takut Bosnya akan marah besar lalu menghukumnya.

"WHAT! KENAPA BISA SAMPAI KETAHUAN!" Balas Jons dengan keadaan panik campur aduk.

"Ada yang membocorkan Bos kayanya"

"SIAPA!" Dengan suara telentang dan penasaran.

"Tak tahu bos, tapi perusahaan Prajana belum tahu, bahwa mata-mata adalah dari perusahaan Orlando" Ucapnya.

"Oke, tolong Kamu hubung in mata-mata yang tersisa di  sana, jangan sampai ketahuan pokoknya oke! Kalau sampai bocor keluarga dia akan saya buat hancur! MENGERTI!" Kata Jons, dengan nada tegas dan mengancam.

"SIAP BOSS!" dengan suara lantang.

****

Di tempat ruang bawah tanah, tepat di rumah Adit, seluruh pengawal Adit sedang menyiksa Orang yang sudah memata-matai perusahaannya. Dengan alat cambuk serta pistol semua Orang menyiksanya.

"KATAKAN! SIAPA KAMU SEBENARNYA!" Kata seseorang yang sedang duduk di seberang pintu masuk, sambil memainkan gelas yang berisi anggur merah, dan disisi lain terdapat benda tajam yaitu pisau. Pisau itu khusus untuk membunuh atau menyayat Orang yang sudah berani mengganggu keluarganya atau perusahaannya.

"SAYA TIDAK AKAN MEMBERITAHUNYA!" Ucap Mata-mata itu, sambil mendongakkan kepalanya ke arah Adit.

"CK! KAU BERANI DENGAN SAYA? HAH!" Jawab Adit, dengan mencengkeram pipi Orang itu, yang dahinya sudah bercucuran dengan darah serta keringat dingin, dan badan yang sudah sangat lemas akibat dari cambukkan itu.

"HAH! SAMPAI MATI PUN, SAYA TIDAK AKAN MEMBERITAHU KEPADA ANDA! SEBAB, KALAU SAYA MEMBERITAHUNYA KELUARGA SAYA AKAN TERANCAM!" Teriak Laki-laki itu, sambil air matanya membasahi kedua pipinya dengan ketakutan.

"CK! Baik, Saya akan turuti kemauan Anda" Ucap Adit, semakin mencengkeram kedua pipi Laki-laki itu serta mendorongnya sampai terbentur ketanah.

Adit pun beranjak duduk dengan ekspresi kesal dan marah. Lantas, tidak berhasil mendapatkan bukti-bukti apa pun.

"PENGAWAL! TEMBAK DIA! DAN BAWA DIA KEPENJARA, BUANG DIA KETEMPAT SEMUA MAYAT-MAYAT YANG BERADA DISANA!" Lanjutnya lagi, dengan nada teriak dan seketika...

DOR!DOR!DOR!!

Suara tembakan semakin keras, dan salah satu peluru tepat mengenai ulu hati Laki-laki itu. Beberapa menit kemudian, Laki-laki itu sudah tak bernyawa lagi. Tubuh pemuda itu lalu di masukan ke tempat penjara, atau paling tepat ke pembuangan mayat-mayat yang ada di sana, sampai ia menjadi tulang belulang sama seperti orang-orang sebelumnya yang pernah berurusan dengan Direktur Aditia Prajana.

"Tuan apa ini tidak terlalu kejam?" Ucap salah satu Seorang yang memakai kacamata dan berjas.

"Ah kejam? Gue suka dengan ke-kejam an HAHAHA!" Sahut Adit, sambil tertawa dengan perasaan tak berdosa.

"Hm, baiklah Tuan saya tahu itu" Jawab Xiao Jin asisten serta sekretaris perusahaan Prajana.

"Nah Lo tahu itu Bro" Sambil menepuk-nepuk pundak Asistennya itu.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rey'Al
ini ceritanya ko muter"gini y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 10

    Sesampainya di rumah Eca, Dewi, Caca langsung masuk ke rumah Eca, dan di dalam sudah disambut oleh Bunda Wanda dengan senyuman khasnya. "Bunda!" Sahut Eca dengan ekspresi kaget. "Kalian sudah pulang? Kenapa malam banget" Jawab Wanda dengan pertanyaan khawatir. "Eh iya Tante, soalnya pas Kita mau pulang, kendaraannya tidak jumpa-jumpa" Ucap Dewi alasan. "Oh ya sudah, pasti kalian lapar yuk makan, Tante sudah siapkan makanan buat kalian loh" Kata Wanda, sambil dorong mereka bertiga, menuju meja makan. Di sana di meja makan, terdapat makanan-makanan yang sangat penuh, serta enak-enak. Uh Author kalau membayangkan pasti ngiler dong hehe. Kalian bagaimana, sama tidak kek Author? "Wow, kok banyak banget makanannya Tan?" Kata Caca, dengan ekspresi takjub, serta menutup mulutnya karena tidak menyangka makanannya akan sebanyak itu. "Ia Tante sengaja, masak ini buat kalian semua, buat merayakan Eca yang sudah tunangan" Jawabnya sambil melirik ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 11

    Setelah selesai makan Gara dan Aji, langsung menuju ke kamar Adit, untuk membujuk Adit supaya keluar kamar. "Adit sayang, cintanya Abang ganteng" Ucap Gara, yang suaranya dibuat-buat seperti seorang perempuan. "Najis Lo" Jawab Adit dari dalam kamar. Pagi itu di apartemen Jons, Olivia segera bangun dan segera membersihkan diri, akibat ulah Jons semalam. "Jons bangun" Ucapnya sambil menggoyang-goyangkan, tubuh Jons yang masih tertidur. "Apa sih, jangan ganggu Gue tidur" Katanya, sambil masih memejamkan matanya. "Gue mau ngomong sama Lo" Ucap Olivia, sambil masih menarik-narik tubuh Jons, dengan ekspresi cemberut. "Apa sih Sayang" Akhirnya Jons pun mengalah dan bangkit, lalu duduk di belakang Olivia, sambil memeluk tubuh Olivia dari belakang. "Gue ingin pindah apartemen" Rengeknya. "Pindah ke mana?" Sahut Jons, sambil menghujani ciuman di seluruh muka Olivia. "Pindah ke kampung, tepat di area sekitar rumah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 12

    Di ruang kerja pribadi atau juga tempat khusus Tuan direktur Adit beristirahat, Adit dan Pak Rangga sedang mengobrol soal masalah perusahaan miliknya, Mereka sedang melakukan strategi. Siapa dalang dibalik semua ini? Perusahaan siapa yang sudah berani memata-matai perusahaan Prajana? Sungguh Orang itu hebat sekali, dan tidak takut dengan akibatnya berurusan dengan perusahaan Prajana. Saat keduanya sedang berbincang-bincang serius, sekretaris Xiao jin datang dengan membawa berkas-berkas tersebut. Diberkas itu ada semua bukti kebenaran. Tok tok tok!! "Masuk!" Sahut Adit. "Permisi Pak Direktur dan Tuan Direktur, ini berkas yang Tuan minta sudah lengkap" Sambil menunduk, Xiao Jin menyerahkan berkas itu kepada Adit. Adit langsung menerimanya dan juga membacanya, dengan teliti Adit membacanya cukup seksama. Betapa terkejutnya, Adit menemukan siapa dalang dibalik kekacauan itu dan ternyata adalah perusahaan Orlando. Di benak pikiran Adit, masih b

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 13

    Saat menuju lift, Aji langsung teringat apa tujuannya Dia datang kesini, Dia pun langsung tidak jadi memencet tombol lift dan berbalik ke arah ruangan Adit. "Eh Ji, Lo mau ke mana!" Teriak Gara. Aji menoleh sebentar ke arah Gara, tetapi Aji tidak menyahutnya dan dia tetap langsung melajukan langka kakinya menuju tempat Adit, dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan Gara. "Dasar budek" Jawab Gara, lagi sambil mengejar Aji. Tetapi Aji, tidak menghiraukan ocehan Gara yang mirip kereta api tanpa berhenti. Sebab kalau dia menjawab urusannya akan panjang. Di situ, keduanya berpapasan dengan Olivia, tatapan sengit ketiganya beradu pandang. Tapi, Olivia mengabaikan itu, ia langsung berjalan dengan santainya menuju lift. Sebenarnya, Aji dan Gara dari dulu memang tidak suka kalau Adit pacaran dengan Olivia. Karena, Orangnya yang sok kecantikan, judes dan sombong itu. Makanya, ketiganya pun kalau tidak sengaja bertemu selalu ribut bagaikan musuh

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 14

    Tin! Tin! Tin!!!. Suara klakson mobil berbunyi di depan rumah Prajana, lalu gerbang di buka oleh satpam. Adit, langsung masuk ke rumah di sambut oleh Mami dan Papi, yang sedang makan. "Eh Dit, sini Papi mau bicara sama kamu" Panggil Rangga. Seketika Adit yang ingin menaiki tangga, berbelok ke arah ruang makan lalu duduk. "Kenapa Pi?" Tanya Adit. "Tadi, saat Papi ke rumah Om Orlando, Dia tidak ada. Katanya, seluruh Keluarganya sudah pindah ke belanda" Ucap Rangga. "Terus Papi tidak menemukan bukti apa-apa?" Tanya Adit. "Iya" Mengangguk. "Hmm, baik serahkan semuanya pada Adit Pi" Kata Adit tegas. Lantas Adit langsung berbalik ke arah kamar, karena ia lelah, ingin rasanya istirahat, pikirannya kacau karena Olivia. ****** Keesokan hari, semua Keluarga Prajana sudah pada rapih dan siap untuk ke rumah calon mempelai. Seserahan dan barang-barang lain sudah di masukkan ke dalam mobil semu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 15

    Saat di kamar, Eca gugup dengan dirinya sebab dia akan tidur tidak sendiri lagi. Ia sekarang di temani Seorang Laki-laki siapa lagi kalau bukan suami sahnya, padahal Eca sudah bersumpah, tidak akan bertemu dengannya lagi. Saat Adit membentak Eca tahun yang lalu, sungguh keajaiban yang tak terduga, dari pertemuan benci, jadi jodoh dan sekarang dia malah menjadi suami sahnya. Memang dunia ini sangat misteri, tidak bisa di prediksi oleh diri sendiri. "Lo mau ke mana?" Tanya Adit, yang melihat Eca berdiri, dari kegugupannya. "Mandilah, habis itu makan, Gue lapar!" Jawab Eca ngegas. "Ikut!" Adit langsung mengekori Eca, yang mau ke kamar mandi. Eca yang seketika mengetahui Adit mengikutinya, seketika Dia langsung berhenti dan berbalik badan. "Kenapa? Lo ikut Gue mandi!" Tanya Eca melotot. "Mandilah, masa berkebun?" Adit pun langsung masuk dulu an, tanpa seizin Eca. Eca yang tidak menyangka kalau Adit akan secepat itu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 16

    Pagi pun tiba, Eca langsung bangun untuk mandi, sesudah mandi Dia langsung memakai pakaiannya. Saat Dia sudah rapi, dan mau membangunkan Adit, Hp Adit bergetar, ada notifikasi masuk. OliviaSayang, kenapa sekarang jarang kasih kabar? Tulisan pesan masuk itu, dari Olivia. Dan saat Eca membacanya, hati Eca langsung terasa sakit. "Apakah Adit sudah punya kekasih?" Gumam Eca bertanya. "Kalau sudah, kenapa Dia tidak cerita sama Gue?" Gumamnya lagi. Air mata lolos membasahi pipi Eca, serta Eca mematung. Seluruh pikiran kacau, karena Adit tidak pernah, bercerita soal Wanita lain. Adit yang mendengar suara tangisan, seketika membuka mata, dan benar tangisan itu adalah Eca. Adit langsung bangun dan bertanya-tanya, kenapa Dia menangis? Entahlah, Adit bingung. Dan Adit langsung menghampiri Eca sambil memeluk dari belakang. Saat mengetahui, ada yang memeluknya dari belakang, Eca langsung menghapus air mata. Yang ada di pipi secepatnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   BAB 17

    Sesampainya di Moll Mereka turun dari mobil, tetapi tidak masuk dahulu. karena, masih menunggu Adit datang. Katanya Adit sebentar lagi akan sampai di lokasi. Mereka berempat duduk di depan pintu Moll, beda dengan Gara yang dari tadi mondar-mandir tidak karuan, serta mulutnya yang sedang komat-kamit seperti orang yang sedang menghafal teks ujian.Eca yang tahu Gara tidak duduk, langsung bingung dengan sikap teman Adit yang satu ini. Lantas Eca langsung menghampiri Gara dan menepuk bahunya. Gara lantas kaget, lalu menoleh ke samping, mata Gara mengarah ke Eca yang sedang menatapnya bingung."Ada apa?" Ucap Gara bingung."Lo, kenapa mondar-mandir?" Tanya Eca."Gue lagi bingung.""Kenapa."Saat Gara hendak menjawab, klakson mobil berbunyi, menghentikan aktivitas Gara yang mau menjawab pertanyaan Eca. Mereka yang sedang duduk pun juga langsung berdiri, saat Adit s

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18

Bab terbaru

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 14

    Empat bulan berlalu. Abi, bulan ini akan masuk sekolah dasar kelas satu. Ia sudah sangat bersemangat untuk hari pertama masuk sekolah dasar. "Wahh, cucu nenek ganteng sekali" Kata bunda Wanda. Ya! Kali ini, keluarga Prajana dan keluarga Eca sedang berkumpul. Untuk, sekedar melihat calon bayi dan cucuk kesayanganya masuk sekolah dasar. "Iya dong nenek wanda, kan sekarang Abi sudah gede jadi tambah ganteng" Ucapnya, membuat semua orang yang ada di sana, tertawa lepas dengan jawaban Abi. Sekarang Abi, sudah fasih berbicara huruf R dan sudah lancar dengan ucapannya. Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu, membuat suasana ketawa menjadi terdiam, saat ada orang yang mengetuk pintu di depan. "Sebentar ya...." Kata Eca. Eca pun, yang tadi sedang duduk di sofa. Langsung, bangun dan berjalan ke arah pintu tersebut. Untuk membukannya. Cklekk! (Suara pintu di buka) Saat Eca membuka pintu depan, ia langsung terke

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 13

    "Kalau adiknya perempuan gimana?" Tanya Ilma lagi.Abi, mulai berpikir sejenak ia. Sangat bingung untuk menjawab pertanyaan ini."Ehmm.....coba Abi pikil dulu" Jawab Abi.Lantas, Abi mulai terdiam memikirkan apakah dirinya mau punya adik perempuan? Apakah sebaliknya ia tidak menyukainya? Setelah itu. Abi mulai menjawabnya lagi."Tidak mau!" Jawab Abi cepat.Ilma, langsung mengerutkan keningnya bingung."Kenapa tidak mau?" Tanyanya."Kalena, Abi jadi tidak punya teman untuk, main bola mba ilma" Jawab Abi.Ilma cuma bisa mengangguk-angguk mengerti. Dengan jawaban Abi itu."Hmm, begitu yah."Abi menjawab dengan anggukan "Iya."Di sisi lain,Eca sedang menyiram tanaman miliknya, yang ada di belakang rumah. Saat itu, Abi berlari ke arah Eca sambil memanggilnya."Mommy!" Panggil Abi sambil berlarian.Eca lantas, menengok ke arah Abi saat Abi memanggilnya tadi."Eh sayang, ada apa?" Tan

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 12

    "Mommy sama daddy kok belantem?" Tanya Abi, yang sedang membawa obat untuk mommy Eca.Lantas, baik Eca maupun Adit. Langsung, menengok sama-sama ke arah Abi anaknya itu. Dengan muka terkejut."Abi?" Tanya Adit."Daddy, kenapa malahin mommy sih!" Kata Abi kesal.Adit pun, di buat bingung oleh kata-kata Abi barusan "Loh? Siapa yang marahi mommy?" Tanya Abit bingung."Itu" Tunjuk Abi ke arah Eca dengan, muka yang cemberut.Adit mengikuti, tangan Abi yang menunjuk ke arah Eca dengan seksama "Itu kenapa?" Tanya Adit, masih tidak paham yang Abi tunjukkan."Itu, raut mommy malah! Belalti? Daddy sudah malah-malahin mommy" Jawab Abi.Adit langsung menghela nafas sabar, ia sangat gemas dengan tingkah Abi anaknya itu. Sampai-sampai dirinya di buat greget."Abi? Mommy tidak marah sama daddy" Kata Eca lembut."Benelan mommy?" Tanya Abi."Iya sayang."Setelah dirinya sudah selesai makan. Abi, Eca dan Adit berjalan

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 11

    Pagi ini, semua orang berkumpul di meja makan. Untuk sarapan pagi, tidak lupa Eca selalu rutin, menyuapi anaknya Abi makan. Membuat Adit yang melihatnya, di buat iri pada anaknya sendiri."Udah gede di suapin mulu. Katanya, jagoan daddy kok di suapin," Sindir Adit ke Abi.Abi yang mendengar kata-kata sindiran dari daddynya, langsung protes tidak terima."Bialin, orang mommy Abi nggak nolak ye...." Jawab Abi. Sambil, menujurkan lidahnya.Setelah itu, tidak lama perut Eca terasa mual mau munta. Ia pun, segera berlari menuju ke toilet. Yang ada di dekat dapur.Baik Abi maupun Adit, di buat bengong dan bingung. Karena Eca, tiba-tiba langsung berlari cepat begitu saja."Kan, gara-gara daddy. Mommy jadi pelgi" Rajuk Abi kesal.Adit yang melihat muka Abi, yang ngambek begitu saja, terlihat sangat lucu dan menggemaskan."Loh? Kenapa daddy yang di salahin, bukankah Abi yang buat repot mommy? Jadi, mommy pergi deh" Jawab Adit. Tidak mau

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 10

    Setelah pesta atau kejutan subuh tadi, akhirnya telah selesai. Baik Eca, maupun Adit. langsung segera tidur untuk beristirahat.karena, badan mereka berdua sudah mulai merasakan kelelahan dan pegal-pegal. Karena, pesta tadi yang di adakannya larut malam.Akan tetapi, saat Eca hendak mau tidur memejamkan matanya, Adit mulai memeluk Eca dengan sangat erat. Membuat Eca tersentak kaget."Mas! Kalau Abi, kesini gimana?" Tanya Eca kaget. kepada Adit."Suruh pengurus baby sister, suruh Abi jangan ke sini dulu" Jawab Adit enteng.Eca yang mendengar jawaban dari Adit, cuma bisa menghela napas pasrah."Tapi, tetap saja Abi akan ke sini loh?" Kata Eca lagi.Seketika, Adit yang sudah gercep memeluk Eca, langsung mengurungkan niatnya. Ia pun, bangun dari tempat tidur."Sayang? Kita sudah lama enggak kaya gitu. Saat kamu, menyusui Abi kita jadi jarang loh" Jawab Adit merajuk. Sepeeti anak kecil saja."Ya tapi kan, kalau Abi liha

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 9

    Eca pun, menghela nafas kasar. Saat mendengar penjelasan dari Olivia sambil memohon-mohon seperti itu. Untung saja, hati Eca selalu luluh pemaaf.Ia pun, mau memaafkan Olivia walau, hatinya masih sakit saat mengingat kejadian pada waktu itu."Baiklah, aku akan memaafkanmu. Tapi, lain kali jangan di ulangi lagi yah" Ucap Eca.Olivia yang mendengar jawaban dari Eca, ia langsung tersenyum senang. Ia sangat puas bahwa Eca mau memaafkan dirinya."Terima kasih Eca, aku janji tidak akan mengulanginya lagi" Jawab Olivia. Sambil menggoyangkan jari kelingkingnya. Untuk berjanji bahwa ia, tidak akan mengulanginya lagi."Sama-sama."Akhirnya, Eca dan Olivia saling berpelukan satu sama lain. Membuat suasana makin terenyuh karena, suasana malam yang sepi dan penuh ke hangatan.Adit yang melihatnya, cuma bisa tersenyum ikut merasakan kebahagiannya. Begitu juga, dengan sekretaris Xiao jin. Yang dengan senyuman khasnya membuat wanita meleleh dengan se

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 8

    Semua sudah siap, sekretaris Xiao Jin segera langsung menghidupkan stop kontrak listrik lampu agar segera menyala ke seluruh ruangan. Akhirnya, lampu di seluruh ruangan menyala terang. Membuat mata yang melihatnya, menjadi silau seperti melihat cahaya terang benerang atau matahari yang sangat terik."Xiao Jin, kamu segera panggil Eca untuk kesini. Dengan segera" Pinta Adit."Baik tuan," Jawab sekretaris Xiao Jin, segera mengangguk mengerti.Sekretaris Xiao Jin pun, segera menuju ke ruangan atas. Untuk mengajak nyonya Eca ke ruangan bawah.Untuk memberikannya, kejutan dan permintaan maaf. Karena siang tadi, yang membuat suasananya tidak enak."Bagaimana, kalau Eca tidak memaafkan aku?" Tanya Olivia khawatir."Kamu tenang saja. Pasti, istri saya akan memaafkannya" Jawab Adit. Sambil dirinya, menenangkan ke gugupan Olivia mantan pacarnya itu."Kamu yakin?" Tanya Olivia. Untuk memastikannya lagi."Hmm" Jawab Adit. Di iringi angguka

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 7

    “Sayang, dengar in penjelasan aku dulu sebentar. Aku mohon, kamu jangan kaya gini terus” Kata Adit, memohon kepada Eca. Ia benar-benar sudah frustrasi berat karena perbuatannya.Tidak lama kemudian, tiba-tiba lampu rumah mereka mati. Membuat Eca kaget kelimpungan pasalnya, Eca benar-benar sangat benci dengan suasana gelap dari sejak kecil.Lantas, Eca langsung segera mencari keberadaan sosok Adit sang suaminya “Adit! Kamu di mana? Aku takut gelap loh” Panggil Eca dengan nada ketakutan. Ia, hampir menangis karena takut suasana gelap.“Adit!” Panggil Eca lagi, kali ini ia berteriak sangat keras. Memanggil nama Adit.Tetapi, sosok Adit tidak menyahuti panggilan dari Eca sama sekali. Membuat Eca, tambah ketakutan sambil sesekali mengumpat di balik selimut tebal dengan badan gemetar.“Adit, kamu di mana?” Gumam Eca lirih di dalam hatinya.Di sisi lain,Adit sudah pergi dari kamarnya semenjak

  • WHEN PYSCHOPATH FALL IN LOVE   S2 BAB 6

    “Sekarang bagaimana? Istri saya sudah marah besar sama saya? Kalau kamu ingin di maafkan bantu saya untuk membujuk istri saya lagi bagaimana, mau tidak!” Tawar Adit.Sekretaris Xiao jin pun, langsung mengangguk cepat setuju. Karena, ini kesempatan besar bagi dirinya untuk selamat dari cengkeraman maut tuannya itu.“Bagus” Kata Adit sambil menepuk-nepuk pundak sekretaris Xiao jin “Sekarang bagaimana? Sudah ada ide buat membujuk istri saya Eca?” Kata Adit lagi.“sebentar tuan” Xiao jin pun, langsung memikirkan caranya agar bisa membujuk hati nyonya Eca luluh lagi ke tuan Adit “Saya sudah ada tuan.”“Apa idenya?” Tanya Adit penasaran. Lalu, sekretaris Xiao jin pun membisikan idenya di telinga direktur Adit. Direktur Adit pun, setuju dengan ide sekretaris Xiao jin itu “Ide yang bagus” Katanya.“Jadi, kapan kita buat rencananya pak?&rd

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status