Share

198-API

last update Last Updated: 2022-02-17 15:39:06

Kabut tebal yang menutupi Kampung Sepuh pada sore itu menutupi pandanganku, sehingga aku tidak bisa melihat siapa yang berbicara kepadaku pada sore itu. Hawa dingin yang menusuk kulit kini mulai terasa, meskipun aku terbiasa dengan hawa dingin yang seperti ini. Tapi tetap saja, aku harus memakai jaket untuk membuatku hangat.

Tapi aku sepertinya malas untuk mengambil jaket di dalam rumah, aku malas melakukan apa-apa hari ini. Pikiranku masih saja kacau, aku baru merasa benar-benar kehilangan ketika warung ini seharusnya di jaga oleh ibuku pada siang hari. Dan kali ini, hanya ada aku sendiri yang menjaga warung ini sendirian.

Terkadang di saat hari beranjak sore seperti ini, ibu menyiapkan teh hangat dan juga beberapa gorengan untuk ku santap, ibu tahu betul kalau aku di jam segini sudah kelaparan sedangkan waktu makan malam masih lama.

Dengan senyumnya yang khas membuatku merasakan kehangatan dari seorang Ibu. Tapi kini sudah tidak ada, kini aku hanya hidup se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sri Misgiaty
aa ujang sinih peluk......
goodnovel comment avatar
syefrianwar
perbuatan bodoh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • WARUNG TENGAH MALAM   199-TERNAK

    Malam Itu, Mang Rusdi Seperti biasanya diam dirumah sambil menonton sinetron kesayanganya di TV. Sinetron tentang romansa rumah tangga yang menjadi populer di Kampung Sepuh saat ini, tak jarang ibu-ibu setiap pagi pasti membicarakan sinetron yang mereka tonton kemarin malam, dengan menebak-nebak adegan selanjutnya yang akan ditontonnya pada episode malam berikutnya. Begitupun juga para suami yang awalnya terpaksa harus menonton sinetron itu karena berebut remote TV dengan istrinya, dan perlahan-lahan para suami seperti Mang Rusdi akhirnya ketagihan menonton sinetron setiap malam. “Mah makanan nya sudah siap?” Teriak Mang Rusdi dari ruang tengah ke arah dapur. “Iya Pak sebentar lagi, ini sedang masak telur kesukaan Bapak,” Teriak Bu Ani istrinya Mang Rusdi dari dapur Trang trang trang Terdengar suara masakan yang sedang dimasak di wajan, tercium juga bau harum dari masakan yang sudah ditiriskan dari arah dapur, masakan yang sederhana namun meng

    Last Updated : 2022-02-18
  • WARUNG TENGAH MALAM   200-TURUN

    Mang Rusdi mendadak emosi, sepertinya ayam-ayam tersebut bukan di ambil secara paksa oleh seseorang, tapi mungkin dimangsa oleh anjing hutan yang sengaja turun ke kampung untuk mencari makan. Gunung Sepuh memang masih banyak terdapat hewan-hewan liar yang hidup di sana, dan biasanya, para hewan itu tidak akan berani untuk turun ke kampung. Karena makanan mereka sudah cukup di dalam hutan. Namun, pada malam ini, ketika Mang Rusdi melihat ayamnya mati dengan penuh luka, darah bercucuran dan gigitan di sekujur tubuhnya itu. Dia yakin bahwa ini adalah ulah hewan liar yang tinggal di Gunung Sepuh, dan mereka datang ketika malam hari untuk mencari makan. Mang Rusdi kemudian mencabut parang dari sarungnya, tangannya mengepal dengan keras, parang itu di acungkan dengan emosi yang muncul ketika dia melihat kondisi ayam-ayamnya. Mang Rusdi sangat yakin apabila ini ulah dari anjing liar yang tinggal di hutan, dan bukan ulah dari para makhluk yang seringkali muncul di Ka

    Last Updated : 2022-02-19
  • WARUNG TENGAH MALAM   201-MELARIKAN DIRI

    Salah satu makhluk yang dipercaya tinggal di Gunung Sepuh kini berada tepat beberapa puluh meter di depan Mang Rusdi, makhluk yang berbadan manusia dan berkepala anjing yang kepalanya menghadap ke belakang ini menjadi makhluk mitos yang dipercaya oleh beberapa masyarakat di tatar sunda. Aul adalah makhluk yang jarang sekali terlihat oleh manusia, biasanya makhluk ini hanya berkeliling di dalam gunung dan hanya beberapa orang saja yang pernah melihatnya. Namun jangan harap ketika kalian sudah dilihat oleh makhluk tersebut kalian akan selamat, karena makhluk tersebut akan mengejar kalian seperti hewan buas yang ingin memangsa hewan buruannya. Sehingga untuk beberapa orang yang mengetahui mitos ini, ketika mereka sedang memasuki Gunung Sepuh. Hanya mendengar suaranya saja, meskipun itu di siang hari, mereka akan tahu bahwa itu adalah aul yang sedang berjalan mendekati mereka. Dan mereka pun langsung menjauhi tempat tersebut agar tidak bertemu Aul di dalam hutan.

    Last Updated : 2022-02-20
  • WARUNG TENGAH MALAM   202-MALAM YANG GADUH

    “KIII, KII, BUKA PINTUNYA!” Mang Rusdi menggedor-gedor pintu Aki Karma, dia semakin panik. Beberapa kali dia melihat ke gang seberang rumah Aki Karma yang gelap gulita itu, berharap bahwa aul tersebut masih terjebak dan belum mengejarnya lagi. “KIIII, KIIIII!” “KIIII, KIIII, BANGUN KI, TOLONG BUKA PINTUNYA KI!” “CEPETAN KIII!” DUG DUG DUG Badan Mang Rusdi tak henti-hentinya gemetar, tubuhnya merinding dan keringat dingin pun bercucuran di wajahnya. Bagaimana tidak, sesosok makhluk yang menurut mitos adalah manusia yang mempunyai keilmuan yang berlebih, namun dengan kesombongannya atas keilmuan yang dia pelajari, sehingga rela menebas kepalanya sendiri di depan lawan bertarungnya, dan dia berkata bahwa ketika kepalanya ditebas tidak akan membuatnya mati. Namun naas, kepala yang dia tebas sendiri dibawa pergi oleh lawan bertarungnya. Sehingga apabila dia terlalu lama hidup tanpa kepala, hidupnya tidak akan bertahan lama.

    Last Updated : 2022-02-21
  • WARUNG TENGAH MALAM   203-TEROR

    AUUUUUUUUUUUUUU..... Untuk pertama kalinya malam di Kampung Sepuh dalam keadaan gaduh, Malam yang tenang di pegunungan dengan taburan bintang-bintang yang menghiasi malam hening itu, kini terdengar sangat gaduh. Kampung Sepuh mendadak penuh dengan pengunjung yang datang dari arah luar Kampung Sepuh, entah siapa yang datang dan membuat gaduh pada malam itu. Namun yang pasti, semua yang datang pada malam tersebut bukan berasal dari kalangan manusia. Hihihi Hihihi Banyak suara-suara anak kecil yang berlari di antara gang-gang kampung seperti sedang mencari sesuatu, terdengar pula orang-orang yang duduk di pinggir jalan dengan tertawa-tertawa yang menyeramkan. Bahkan beberapa di antaranya banyak menggerak-gerakan pohon-pohon di sekitar rumah sehingga suara daun dan dahan yang saling beradu pun terdengar. Hiiiiii hiiiii hiiiii Banyak keluarga yang akhirnya terbangun, hampir semuanya kecuali Pak Ardi yang saat ini masih mengurusi urusan yang

    Last Updated : 2022-02-22
  • WARUNG TENGAH MALAM   204-PAGI

    Kongkorongooooook.... Waktu sudah mendekati pagi di Kampung Sepuh yang dingin hingga menusuk kulit. Para warga yang baru saja tertidur akibat teror yang terjadi di malam hari, akhirnya harus terbangun kembali karena teriakan warga yang berkeliling kampung untuk memberitahukan sesuatu. “PAKKK, BUUU, KEBAKARAN!!” “WARUNG SI UJANG KEBAKARAN! ” Para warga tidak mengetahui apabila warungku kini terbakar, Hanya Mang Rusdi dan Aki Karma yang sudah mengetahuinya lebih dahulu tentang kondisi warung. Itu pun, mereka hanya bisa berdiam diri di dalam rumah dan tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun akhirnya bisa tertidur ketika aul yang mendatangi rumah Aki Karma menghilang. Para warga yang mendengar teriakan tersebut langsung berpikir bahwa mungkin penyebab dari banyaknya makhluk yang datang ke kampung mereka ini, karena warung ku yang terbakar habis. Mang Darman yang ketiduran dalam keadaan jongkok dengan selimut yang menutupi badannya kini terban

    Last Updated : 2022-02-23
  • WARUNG TENGAH MALAM   205-KOPI

    Aki Karma yang berdiri sambil memegang selendang berwarna merah itu langsung kaget karena tiba-tiba muncul sesososk nenek tua yang berdiri dan tersenyum kepadanya. Dan tampaknya, hanya dia sendiri yang melihat nenek-nenek tersebut. Karena, Aki Karma melihat para warga masih sibuk membersihkan puing-puing warung yang kini terbakar habis. “Nenek siapa ya?” Katanya sambil mencoba bertanya untuk mengetahui siapa sosok yang tiba-tiba muncul di depannya. Nenek-nenek itu hanya bisa tersenyum kepada Aki Karma yang masih kebingungan dengan sosok yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Namun tak lama, ketika dia ingin melihat selendang itu kembali di tangannya, dia semakin kaget karena selendang itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Padahal dia tidak menjatuhkannya atau pun menyimpannya kembali, tapi dia pegang dengan kedua tangannya. “Cu, selendangnya nenek ambil dulu ya, suatu saat nanti akan nenek kembalikan lagi ke tempat ini. ” Selendang tersebu

    Last Updated : 2022-02-24
  • WARUNG TENGAH MALAM   206-HASIL

    “Hmmmmm, dari logatnya sih Akang mah masih orang sekitaran sini, emang ada masalah apa Kang ampe Akang bawa gegembolan gitu.,” Katanya sambil menunjuk ke arah tas carrier yang aku bawa dan aku simpan di atas motor. “Ya rumit sih Kang, susah untuk dihadapi, jadi ya cara terbaik mungkin menjauhi masalah itu dan menghilang dan dilupakan, ” Kataku sambil menyeruput kopi lagi. Wusss Angin dari samudra luas rupanya sampai ke warung tempat ku beristirahat sementara di pinggir jalan ini, karena tak jauh dari tempatku duduk hanya 200 meter ke arah selatan. Itu sudah terhubung ke samudra selatan yang sangat luas dan membentang seperti tak berujung. “Yah sabenerna mah sih Kang, kalau menurut ku yang tukang warung kecil ini, kalau ada masalah itu harus dihadapi, seberat apapun itu, karena kalau tidak, mau sampai kapan pun Akang pergi, tetap saja tidak akan menyelesaikan masalah. ” “Malah nanti masalah yang ada malah makin numpuk dan numpuk,” Kata tukang w

    Last Updated : 2022-02-25

Latest chapter

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 4 - AKHIR CERITA

    Waktu semakin malam, aku dan Iman kini berjalan melewati rumah-rumah di Kampung Sepuh menuju warung. Sekarang para warga bisa berjalan dengan santainya pada malam hari, bahkan tanpa bantuan senter sekalipun, karena baru beberapa bulan yang lalu jalanan Kampung Sepuh dipasangin lampu jalan bertenaga surya untuk penerangan. Ya siapa lagi kalau ada andil Pak Ardi di dalamnya, Pak Ardi benar-benar ingin merubah Kampung Sepuh agar bisa disamakan dengan kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Sehingga apapun yang dia lakukan agar Kampung Sepuh bisa terlihat lebih modern dan bisa diterima oleh masyarakat yang masih menganggap Kampung Sepuh itu adalah Kampung Keramat. Ketika aku sampai, rupanya Ujang sudah duduk di depan warung. dengan aura yang kini tampak berbeda dari yang aku temui di siang hari. Aku yang baru sampai dipersilakan untuk duduk dan bersila, dan akupun secara tidak sadar mengikuti apa yang dia perintahkan. “Aku akan menunjukan A Sidik sesuatu.

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 3 - SUASANA MALAM

    Obrolan yang sangat panjang di depan warung tersebut membuatku terkesima, oleh cerita-cerita Ujang yang dia dapatkan dari pengalamannya sendiri ataupun dari para warga yang mengalami kejadian-kejadian diluar nalar yang terjadi di Kampung Sepuh ini.Setelah perjanjian yang mengikat mereka terputus, para warga mulai beradaptasi kembali dengan suasana malam. Dan sekarang mereka sudah terbiasa dengan malam hari di Kampung Sepuh yang kini sedang aku kunjungi.Disana pula aku mendapatkan beberapa cerita yang tidak aku tulis dalam cerita, cerita-cerita yang menyeramkan terutama ketika menyangkut Ujang pada masa kecil dengan mitos-mitos dan pantangan-pantangan yang ada di sekitar mereka.Pulau Jawa bagian selatan masih penuh misteri, dengan landscape pegunungan yang membentang hingga ke Pantai Selatan. Membuatnya banyak mitos dan kejadian-kejadian yang diluar nalar, yang sering kali bersinggungan dengan manusia yang hidup di dalamnya.Dan bagiku, itu adalah penga

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 2 - TAWARAN

    Sebuah warung kecil, yang awalnya aku tuangkan dalam Kata-kata yang menjadi cerita hingga saat ini. Kini aku lihat sendiri bentuknya, sebuah warung yang dulunya hanya berada dalam imajinasiku sendiri. Kini, aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri.Bekas-bekas runtuhnya warung yang aku ceritakan masih tersisa, dengan banyaknya genteng-genteng yang rusak karena hangus terbakar disusun dan disimpan di rumah Ujang. Warung itu tampak baru, karena setelah kejadian yang menimpa Ujang. Pak Ardi dan para warga sepakat membangun kembali warung tersebut.Warung yang kini aku lihat ini, adalah salah satu point utama dalam ceritaku. Dimana, banyak kejadian yang silih berganti muncul dan harus di hadapi oleh Ujang dan warga Kampung Sepuh.“Kang!” Kataku sambil berdiri dan menyapa Ujang yang mendekatiku.Ujang hanya tersenyum, sifatnya yang agak pendiam terlihat jelas olehku. Ujang tidak setampan atau setinggi orang-orang yang menjadi karakter utama di da

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 1 - AKU (PENULIS)

    “Dik, rumah orang tua kamu dimana sih, aku dah nungguin di Alf*mart deket rumah kamu. ” Sebuah text W* tiba-tiba muncul di HP ku pada pagi itu. Dan ketika aku baca, ternyata Iman sudah sampai di Ciwidey tempat dimana orang tua ku tinggal. Hari ini adalah hari minggu di akhir Februari. Dan pada hari ini, aku sengaja mengosongkan jadwalku untuk berkunjung ke Kampung Sepuh bersama dengan Iman, anak dari Mang Rusdi yang kini bekerja di tempat yang sama denganku. Aku berkunjung ke Kampung Sepuh, semata-mata untuk bersilaturahmi kepada semua warga yang ada disana. Karena sudah memberiku izin untuk membuat cerita tentang mereka, termasuk dengan segala yang terjadi di dalamnya. Iman dan Mang Rusdi adalah dua orang yang namanya sama dengan cerita yang aku buat. Sedangkan sisanya, aku sengaja memberi nama baru. Dan itu sudah sesuai dengan kesepakatan mereka ketika aku membuat cerita ini. “Ok, tunggu nanti aku kesana, beli aja makanan ama minuman buat ol

  • WARUNG TENGAH MALAM   267-TUTUP

    Kini,Semuanya kembali normal, Tidak semua orang tahu akan cerita ini. Bahkan hanya beberapa orang yang aku percaya yang mengetahui tentang apa yang terjadi tentang pertarunganku dan Kala pada saat itu.Karena apabila aku bercerita kepada semua orang, pasti banyak orang yang tidak percaya. Karena menganggap itu hanyalah fantasi dan ilusi semata dari seseorang yang kehilangan kakinya di Gunung Sepuh.Namun, berbeda dengan Mang Rusdi dan Mang Darman. Yang kini sering kali menghabiskan waktunya untuk menemaniku di dalam warung, bahkan istri Mang Rusdi sering kali membantuku di rumah untuk sekedar membersihkan rumah dan memastikan aku bisa makan dengan lahap di hari itu.Karena mereka sadar, aku kini hanya sendirian di Kampung Sepuh. Sudah tidak ada lagi orang tua yang menjadi panutanku saat ini. Sehingga mereka secara sukarela membantuku dan menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka yang tidak boleh mereka abaikan.“Mang, nongkrong wae di

  • WARUNG TENGAH MALAM   266-HANCUR

    Dua minggu kemudian.Warung yang sudah hancur akibat aku bakar, kini kembali berdiri. Lengkap dengan etalase yang sudah diperbaiki dan barang-barang yang dagangan yang mengisi penuh etalase dan rak-rak dagangan di warungku ini.Dan suasana sore hari yang penuh dengan hilir mudik warga kampung yang pulang dari sawah dan ladang terlihat olehku yang kini menjaga lagi warung yang sudah aku buat kembali bersama para warga dengan bantuan modal dari Pak Ardi.Aku seperti biasa kini sedang duduk dan bercengkrama dengan Mang Rusdi dan Mang Darman yang baru pulang dari berkeliling kampung untuk berdagang. Canda dan tawa menghiasi obrolan-obrolan tersebut karena sesekali Mang Darman berceloteh dan bercanda atas apa yang dia lakukan.Mereka berdua sudah mengetahui kejadian yang menimpaku di tempat itu, bahkan pertarungan ku dengan Kala di Gunung Sepuh. Dan itu membuat mereka tercengang karena mereka tidak mengetahui bahwa ada makhluk yang seperti itu di Gunung Sepuh.

  • WARUNG TENGAH MALAM   265-SELAMAT

    Aku kembali berdiri, di tengah-tengah hamparan rerumputan yang luas. Dengan salah satu pohon besar yang ada di puncak yang terlihat olehku dari kejauhan. Rerumputan itu kini tampak lebih hijau dari sebelumnya, dan tidak terlihat lagi ilalang-ilalang yang tinggi menjulang hingga menutupi badanku saat itu. Panas yang terik, dengan angin segar yang berhembus dari pegunungan membuatku merasakan suatu perasaan yang sangat lega. Entah mengapa. Hatiku kini terasa sangat tenang ketika berada di tempat ini. Aku pun berjalan, melewati rerumputan tersebut dengan kakiku yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Mencoba untuk berjalan dan duduk kembali di pohon besar yang berdiri di tengah-tengah rerumputan di atas sana. Jalanan yang kulalui sangat begitu mulus, tidak ada serangga-serangga yang menggigit kakiku, tidak ada jalanan yang becek bercampur lumpur. Juga tidak ada lagi lubang yang membuatku terperosok. Semuanya sangatlah berbeda, aku seper

  • WARUNG TENGAH MALAM   264-DETAK JANTUNG

    Pandangan ku tiba-tiba gelap, aku sudah tidak bisa merasakan apapun lagi. Aku yang sudah pasrah kini hanya bisa membiarkan tubuhku yang tertutup oleh tanah yang menimpaku seketika dari atas sana. Dan para warga yang menyaksikan hal itu secara langsung tiba-tiba panik dan langsung berteriak memanggilku. “UJANGGGGGGGG!!!” Mang Rusdi yang pertama berlari ke arah tanah longsoran tersebut dan memindahkan batu, ranting-ranting dan tanah untuk mencariku dengan kedua tangannya. Begitu juga dengan Aki Karma, Mang Dadang, dan Mang Uha serta warga-warga yang lainnya yang membantu memindahkan semua material longsor yang menutupi tubuhku, dan berharap aku masih bisa bertahan dengan tubuh yang tertutup oleh longsoran tanah tersebut. Sedangkan Pak Ardi, dia langsung menelpon anaknya dan Pak Caca untuk segera meminta bantuan. Karena kini situasinya sangat berbeda, Pak Ardi membutuhkan lebih banyak orang agar bisa lebih cepat menyelamatkan aku yang berada di d

  • WARUNG TENGAH MALAM   263-MUNCUL

    Mereka semua berlari masuk ke dalam hutan Gunung Sepuh yang masih terlihat gelap dan menyeramkan, dengan aura mistis yang kental dan terasa oleh semua warga Kampung Sepuh pada pagi itu.Meskipun waktu itu adalah waktu di mana pagi akan menjelang, namun tetap saja. aura-aura mistis yang terasa oleh para warga yang sedang berlari ke dalam sangatlah terasa.Apalagi dari mereka semua, hampir sebagian besar belum pernah keluar pada dalam gelap semasa hidupnya, mereka sudah terbuai oleh bantal dan selimut tebal dari mereka lahir hingga saat ini, dan mereka mematuhi larangan untuk keluar rumah hingga pagi tiba. Sehingga mereka tidak mengetahui rasanya masuk ke dalam hutan pada saat-saat seperti ini.“JANGGGG, UJANGGGG!!!!!”Mang Rusdi berteriak-teriak sambil berlari. Senternya di arahkan ke segala arah, mencoba mencariku di dalam gelapnya hutan Gunung Sepuh yang luas tersebut. Para warga lainnya juga melakukan hal yang sama, mereka berlari sambil men

DMCA.com Protection Status