Share

Bab 59

"Mau ngapain, Mbak?" tanyaku.

"Mau ikutan acaranya, lah. Sebagai tetangga yang baik, aku bawain ayam, nih. Nggak tanggung-tanggung, aku bawain tiga ekor. Baik, kan?" ucapnya sambil meletakkan baskom berisi ayam.

Ia berjalan mendekati Mas Lian dan duduk di sampingnya. Mas Lian, dia tak menghindar, juga tak menanggapi.

"Bu, saya ini dulu teman akrabnya Lian dari kecil sampai SMA. Bahkan banyak yang mengira kami bakal menikah dulu, saking ke mana-mana selalu berdua," ucapnya sambil menjawil tangan Ibu.

"Oh, iya, Neng."

"Ya gimana orang nggak salah paham ya, Bu? Keluarga kami ini sangat dekat, bahkan kami sering nginep, loh. Saya nginep di rumah Lian, Lian nginep di rumah saya."

Dadaku bergemuruh mendengarnya. Bukan karena terlalu cemburu, tapi untuk apa dia menceritakan pada Ibu? Aku tadi menahan agar tak ketahuan tentang ini oleh beliau setengah mati, kini ia malah seenak jidatnya bercerita?

"Lalu, hubungannya apa sama Ibu saya?" tanyaku sambil mendorongnya hingga dia terjatuh.

"Eh, Mba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status