Share

Bab 67

"Hasna?"

"Mas Helmi?"

Aku bisa merasakan keterkejutan dari Hasna. Mungkin ia tak menyangka akan bertemu denganku hari ini dan di tempat ini.

"Ini, istrimu, Dod?" tanyaku pada Dodi.

"Iya, Hel. Gimana?"

"Gi-gimana apanya?"

"Kamu pasti terkejut, kan? Apalagi-"

"Cepat bikinkan surat perjanjiannya, kami sekeluarga harus pulang karena belum istirahat.

Fira yang membuat surat itu dan di bawahnya disertai tandatanganku dan Dodi serta materai 10000. Setelah selesai, kami pun berpamitan. Ada rasa bersalah saat tangan ini menjabat tangan Hasna.

"Aku butuh penjelasanmu di rumah nanti, Mas!"

Susah payah kutelan saliva, kenapa aku lupa jika Ambar ikut? Ia pasti sedari tadi mengawasiku, terlebih saat Hasna keluar dari dalam rumah. Apa yang harus kujelaskan.

"Mas, terakhir, ya! Besok, kita minta Pak Wasim untuk mengukur tanah itu. Setelahnya, jangan licik untuk batas tanah kita," ucap Fira.

"Pikirmu, Mas ini masih Helmi yang dulu?" tanyaku setengah kesal.

Aku tahu jika semua ini kesalaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status