Share

Bab 72

[Nongkrong, gak?]

[Gak. Gue lagi ada masalah sama bini.]

[Justru karena ada masalah, makanya nongkrong sini. Ada si Juleha, janda baru tapi semoknya minta ampun.]

[Nggak ah, Don.]

[Cobain dulu sini nongkrong. Lu kan udah lama nggak ketemu teman yang lain. Jangan sombong.]

Tak kubalas pesan si Dono tadi. Jika pergi, bukannya selesai masalah, malah tambah lagi masalahnya.

--

Sore hari esokannya.

Ambar masih mendiamkanku, sementara yang lain sedang pergi ke luar. Saat duduk di teras, datang Mbok Wati mengantarkan makanan dalam mangkok.

"Mbok sudah lama pengen masakin ini buat kamu, Hel, akhirnya kesampaian juga."

"Makasih, Mbok," ucapku sambil menyeruput kuah sayur asem buatan Mbok Wati.

Daripada ibu, dulu Mbok Wati lah yang selalu bersedia kumintai tolong memasak. Rasa masakannya enak, selain itu orangnya juga baik. Di saat Ibu sedang terg*la-g*la bersama pria lain, Mbok Wati dengan sigap membantu di rumah. Mulai dari mencuci, hingga memasak. Sementara nyapu dan ngepel adalah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status