Semangat yang sempat hilang, kini kembali lagi menghampiri Nick. Saat ia di temani oleh Bara dan juga Sasa mengikuti Vian ke luar kota, yang ia yakini. Jika pria itu pasti akan pergi menemui adiknya, yang tak lain dan tak bukan adalah wanita yang sangat Nick cintai dan juga sangat dirindukannya.Bara begitu lega melihat semangat kembali menghampiri Nick.Bukan hanya dia saja, tapi juga Sasa yang selama ini merasa sangat prihatin dengan keadaan Nick setelah kehilangan Mela sang sahabat.Karena ia tahu, cinta yang Nick miliki untuk sang sahabat sangatlah besar.Padahal Sasa tahu siapa Mela sang sahabat di masa lampau, dan ada pria yang mencintainya begitu besar. Sasa rasa Mela sangat beruntung.Tapi bodohnya Mela yang malah pergi tanpa ada jejak meninggalkan Nick.Meskipun Sasa tahu niat kepergian Mela tersebut, tapi alangkah baiknya bicara baik-baik bukan?Dan Sasa berjanji jika bertemu dengan Mela, ia akan menoyor kepala sahabatnya itu, yang benar-benar bodoh. Sudah meninggalkan pria
Nick tergeletak lemah di ranjang rumah sakit, setelah Bara sang sahabat melarikannya ke rumah sakit, setelah Nick tiba-tiba tidak sadarkan diri saat ingin memukul Vian yang sampai detik ini belum juga memberi tahu dimana Mela berada.Bara keluar dari ruang perawatan sang sahabat yang sudah sadarkan diri, tapi harus mendapat perawatan intensif. Karena kondisi Nick benar-benar sangat lemah.Tentu saja Nick sangat lemah, karena selama ini dirinya melupakan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya.Dan terus disisi racun berupa minum minuman beralkhohol, yang bisa membuatnya tenang jika sudah mabuk berat.Karena Nick tidak akan lagi mengingat wanita yang sangat ia cintai dan juga rindukan jika dalam keadaan mabuk berat, dan pingsan.Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Bara, setelah keluar dari dalam ruang perawatan sang sahabat.Dan itu atas perintah Nick yang ingin sendiri.Dimana Nick yang tadi berharap bisa bertemu dengan sang kekasih setelah membuntuti Vian. Harapan itu hancur lebu
Sebulan lebih berlalu, Mela sudah terbiasa dengan kehadiran Noah disisinya.Pria yang saat ini selalu ada untuknya di setiap saat dan juga setiap waktu Mela membutuhkan sesuatu.Namun, tetap saja tidak sama sekali membuat Mela tertarik dengan Noah, dan hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat, seperti apa yang Noah katakan di bibir.Karena di dalam lubuk hati Mela masih tersimpan nama Nick, dan ia tidak tahu kapan nama itu akan mendiami hatinya, meskipun Mela sudah mencoba untuk melupakannya.Noah memang meminta Mela menjadi sahabatnya, tapi tidak di dalam hatinya, dimana Noah benar-benar semakin menyukai Mela setelah mengenal lebih jauh siapa wanita tersebut, tidak peduli di dalam rahimnnya sedang tumbuh janin dari seorang pria yang pernah menjadi kekasih Mela, itu yang Noah tahu.Seperti biasa, setelah selesai dengan tugasnya menjadi salah satu pelatih klub basket.Noah bergegas menuju rumah makan dimana Mela masih bekerja disana."Mel, yakin kamu tidak ada hubungan apa pun denga
Vian yang kini tinggal seorang diri, karena Vera sang adik tinggal bersama dengan Wili suaminya.Hanya duduk diam di atas sofa ruang tamu rumahnya, sambil mendengar semua celotehan dari Sasa.Dimana wanita yang sudah lama berteman dengan Mela itu, sudah setengah jam lalu berada di rumahnya dan terus memaksanya untuk memberi tahu dimana Mela berada, dengan berbagai macam cara. Dan salah satunya memberi tahu Vian, jika Mela sedang hamil anak Nick.Tentu saja Vian sudah tahu tentang kehamilan Mela, tanpa Sasa beri tahu.Karena jauh sebelum itu, Mela menghubunginya dan memberi tahu tentang kehamilannya."Dasar menyebalkan!" seru Sasa, begitu kesal dengan Vian.Sudah berbusa mulutnya mengatakan apa yang harus ia katakan, agar Vian mau memberi tahu di mana Mela berada.Tapi pria tersebut hanya diam tanpa mengatakan apa pun."Setidaknya, jadilah manusia Vi!" ucapan yang lolos begitu saja dari bibi Sasa."Kamu pikir aku bukan manusia?" tanya Vian untuk menimpali ucapan Sasa."Tentu saja buka
Haruskah Nick berterima kasih pada Vian? Setelah pria itu mengatakan dimana Mela berada, pada Bara sang sahabat malam itu. Setelah Vian berubah pikiran, dan benar apa yang Sasa katakan. Bayi yang sedang Mela kandung membutuhkan seorang ayah. Begitupun dengan Mela, yang pasti membutuhkan pendamping untuk menemani disetiap proses kehamilannya. Itu mengapa, Vian yang selama ini keras kepala dan tidak ingin memberi tahu dimana Mela berada. Akhirnya memberi tahu tentang keberadaan Mela. Sementara itu, meskipun Nick masih mengalami kehamilan simpatik. Namun, setelah ia tahu keberadaan wanita yang sangat ia cintai dimana. Membuat Nick kembali semangat menjalani hidup. Dan bersumpah tidak akan pernah berhenti mencari wanita yang sangat dicintainya itu. Dan kini semangatnya semakin membara, setelah mengetahui dimana Mela selama ini tinggal. Tentu saja tanpa berpikir lagi, Nick yang di temani oleh Sasa dan juga Bara sang sahabat, segera menuju kota yang di tunjuk oleh Vian. Namun, saya
Mela menatap pada Noah setelah pria itu memintanya untuk menjadi istrinya.Setelahnya Marsya menjauhkan tangan Noah yang masih menggenggam satu tangannya.Tentu saja Noah paham benar dengan reaksi Mela, setelah apa yang dirinya ucapkan.Karena Mela termasuk salah satu wanita yang cukup kuat dengan pendiriannya.Dan tidak mungkin Mela akan langsung mengiyakan apa yang Noah baru saja katakan.Senyum lebar menghiasi bibir Noah. "Aku hanya bercanda Mel, jangan kamu anggap ini serius." ujar Noah. Mela yang tadi malas untuk menatap pada Noah karena ucapannya, kini menatap pada pria yang belakangan ini selalu ada untuknya. Dan kini Mela menatap pada Noah. "Tidak lucu!""Tentu saja, aku 'kan bukan pelawak." sambung Noah. "Tapi kalau kamu mau jadi istriku, aku akan senang hati menjadi suami siaga untukmu, Mel.""Noah!" seru Mela."Maaf bercanda, lagian kamu cantik sekali malam ini Mel. Ingin rasanya— aww Mel!" seru Noah, tidak jadi meneruskan ucapannya, di gantikan dengan rintihan, setelah
Mendengar Noah mengatakan jika Mela adalah kekasihnya, membuat Nick menautkan keningnya menatap pada Noah. Pria yang menganggap Nick sebagai adik tirinya.Meskipun keduanya memiliki ayah yang sama, hanya ibu dari keduanya yang berbeda.Berbeda dengan Nick, yang menganggap Noah sebagai saudara kandungnya.Tapi Noah enggan mengakuinya, meskipun secara harfiah keduanya memanglah saudara kandung, karena darah yang mengalir di tubuh keduanya sama.Karena sampai kapan pun, Noah tidak akan mengakui kehadiran dari Nick. Yang sudah masuk dan merusak kebahagiaan kedua orang tuanya.Dimana mami Julia selaku mami dari Nick, telah menjadi orang ketiga kehancuran rumah tangga kedua orang tua Noah.Dan yang membuat Noah tidak menyukai Nick, Saat semua harta milik mendiang sang papi di kuasi oleh mami Julia.Dan kedatangan Noah ke kota tersebut, selain melakoni pertandingan dan juga menjadi pelatih basket sementara.Noah juga ingin mengambil perusahaan yang selama ini di pegang oleh Nick, atas perin
Bila biasanya Nick akan di segani oleh semua rekan bisnisnya, tidak untuk saat ini.Karena Nick dengan paksa di usir oleh panitia penyelenggara acara tersebut, dan itu atas perintah Noah yang memang tidak menyukai kehadiran Nick.Bara selaku sang sahabat, terus menahan tubuh Nick yang ingin melayangkan pukulan pada salah satu panitia acara yang mengusirnya."Nick, jangan seperti ini," ujar Bara menenangkan sang sahabat."Bar, lepaskan aku!" "Nick, malu." ucap Bara, karena Nick menjadi pusat perhatian.Bergegas Bara membawa Nick keluar dari lobi hotel tersebut."Sayang, aku ingin menemui Mela." kata Sasa yang sedari tadi terus bersama dengan sang suami.Bara hanya menganggukkan kepalanya, sambil terus membawa sang sahabat.Sedangkan Sasa, kembali masuk ke dalam tempat acara. Untuk menemui Mela sang kekasih.Namun, ia tidak lagi melihat Mela yang tadi masih berada di atas punggung menemani Noah.Begitupun dengan pria itu, Sasa tidak melihatnya.Kemudian Sasa melangkahkan kakinya menyu