Share

TERGANTI

ADNAN

Aku yakin pria yang bertanya pada Azka adalah Afgan. Meski tak sedang menggunakan pakaian formil, raut wajah dan ketegapan tubuh menjadi bukti paling otentik. Tatapan yang ada di balik kacamata tipis itu tak tajam, tapi menyiratkan kewibawaan.

Otak ini sekonyong-konyong dipenuhi banyak pertanyaan. Keadaan itu membuat makin beratlah beban organ otak menampung berbagai pemikiran. Tentang Azka dan Azkia yang seolah tak kenal padaku. Juga betapa mata Rida terang didominasi tatapan kebencian.

Pertanyaan yang baru saja terbersit menjadi hilang sebab kedatangan bang Rano. Tentu hal rasional ketika pria yang memakai kaos hitam itu marah. Pastilah di dadanya tersulut api kebencian.

Yang siap melumat pria menyebalkan seperti diriku.

Bang Rano melesat seperti busur yang dilepaskan dari panahnya. Sekilat tercekal kerah kemejaku yang kancingnya terbuka. Dua kakiku sampai harus berjinjit sebab kerasnya cekalan.

Tangannya yang terkepal di udara sudah hampir mendarat di pipi ini.

Jika sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status