Share

Menyindir

Penulis: Pipit Aisyafa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-03 21:57:24

[Aku sengaja pilih gaun yang mahal, biar bangkrut sekalian, sungguh aku tak ingin menikah dengannya.]

[Wah ... Kamu, Ri. Kenapa di terima kalau sebenarnya tak mau!]

[Entahlah, pokonya aku ingin buat dia menyesal telah memilihku! Akan aku permalukan dia karena telah lancang melamarku tanpa meminta izin terlebih dahulu.]

WA yang sempat kubaca dari gawai Ning Ria membuatku terkejut. Ternyata dia ... Ah! Wanita cantik tapi ternyata busuk hati.

Aku tak akan biarkan ini semua terjadi, kasian Bang Ridho, namun kalau Ning Ria berfikir Bang Ridho akan mundur karena permintaan mahalnya, itu semua tak akan terjadi. Akan aku pastikan kalaupun Ning Ria meminta istana, Bang Ridho akan sanggup memenuhi, hingga Ning Ria sendirilah yang akan malu.

Tak lama Ning Ria kembali datang untuk mengambil HP, mungkin tadi reflek dan gugup ketika seorang pelayan memanggilnya.

"Maaf, Mbak. Aku masuk lagi!" pamitnya kembali yang aku jawab hanya dengan senyuman. Biarlah aku pura-pura tak tahu jika dia berniat untuk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Keputusan

    PoV FahriSudah beberapa kali aku salat istiharah, namun entah kenapa, dalam mimpi yang kutemui bukan Ning Ria. Mungkinkah ini petunjuk jika dia bukan yang terbaik untukku? Lantas siapa wanita yang hadir dalam mimpiku, gadis berkerudung ungu yang selalu kulihat hanya punggungnya saja. Aku sangat yakin dia bukan Ning Ria, atau ... Ah! Mana mungkin?"Maaf, Dek. Sepertinya aku belum bisa untuk melamarmu!" kutelfon Ning Ria, yang langsung menanyakan kapan kedatanganku untuk melamarnya."Kenapa, Ustad? Apa alasannya?" tanyanya, sungguh aku tak tega mengatakannya."Karena saya sudah coba untuk melakukan salat istiharah, namun nyatanya Adek tak pernah hadir ..."Belum selesai aku berkata, sudah kudengar isakan kecil. Sungguh aku makin kalut dibuatnya."Bukankah yang Adek lakukan juga sama? Saya tak datang dalam mimpimu, Dek! Mungkin akan datang jodoh terbaik untukmu, Dek."Terdiam, hening ... Tak ada suara apapun yang terdengar. Sungguh aku dilema, walau memang aku belum terlalu menaruh hati

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-04
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Tidak tahu malu

    Langsung saja aku menghubungi Soni, aku penasaran apa maksud ucapannya. Rumah makan sengaja di bakar? Karena apa?"Hallo, Son. Kamu jangan mengada-ada dengan berita kebakaran itu!" langsung saja aku berondong pertanyaan sebelum ia sempat berkata."Iya, Bu. Buat apa saya mengada-ada, Bu. Itu menurut berita yang Saya dengar dan sumbernya juga dari orang yang terpercaya!" penjelasan Soni membuat aku makin bingung. "Lantas siapa pelakunya?" tanyaku penasaran."Kalau menurut yang aku dengar ... Ayu, Bu.""Apa!" aku membelalakan mata. Ayu? Kenapa dia membakar rumah makan, yang notabennya adalah sumber penghasilannya."Bagaimana bisa Ayu melakukan itu?" tanyaku kembali, seolah masih tak percaya dengan apa yang baru saja kudengar."Katanya Ayu keguguran dan yang menyebabkan itu adalah kakaknya. Lastri. Ayu tak terima dan merasa akan di singkirkan dari rumah makan dan di jauhkan dari Pak Wisnu. Akhirnya Ayu nekad membakar rumah makan. Katanya banyak saksi mata, para pegawai juga ada yang meli

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-04
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Terurai

    Kenapa dia di sini? "Terima kasih, Ning." Fahri berkata lembut. Aku dapat menangkap senyum kecil Ning Ria setelah mendengar ucapan dari Fahri."Eh ... Ada Mbak Ainun, kapan datang?" tanyanya berbasa-basi."Baru saja." aku menjawab dengan singkat."Aku bikinin minum juga, sebentar ya, Mbak!""Ngga Usah, Neng!" aku berusaha menolak, namun sepertinya ia tak mengindahkan kata-kataku. Dia masuk kedalam lagi.Aku menatap Fahri sepintas. Mencari jawaban atas adanya Ning Ria disini."Dia datang kesini untuk meminta pendapat tentang undangannya, sebentar lagi juga Ridhi sampai sini." Fahri berkata seolah tahu apa yang tengah bergelayut dalam pikiranku.Aku mengangguk, tak lama Ning Ria keluar membawakan dua minuman yang langsung diletakan pada meja."Silahkan, Mbak. Itu adiknya?" tanya Ning Ria menunjuk pada Aira yang tengah bersama Fahri."Itu Aira, anakku.""Oh, Mbak sudah menikah, tak kira masih gadis.""Ah! Kamu bercanda!" tak lama mobil Bang Ridho datang."Ngapain dia kesini." lirih Ning

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Panggilan

    Seulas senyum ada padanya, bahkan kulihat dia juga sedikit melirikku.Aku menyadari ketika sebuah langkah mundur kudengar, aku segera memalingkan badan. Ternyata Ning Ria ada dibelakangku, dia tengah berjalan mundur dengan mata yang sendu. Apa dia mendengar apa yang dikatakan Bang Ridho kemudian dia merasa cemburu?Segera dia membalikan badan dan berlari masuk kedalam rumah Fahri. Aku dan Bang Ridho saling tatap, begitu juga Fahri dengan Bang Ridho."Ning Ria kenapa?" tanyaku pura-pura tak menyadari jika sebenarnya ia menaruh hati pada Fahri."Rid ... Kejar dia!" perintah Fahri. Bang Ridho mengangguk. Kemudian berjalan menyusul Ning Ria."Bagaimana sampai terjadi kebakaran itu?" Fahri membuka percakapan denganku yang berjalan sejajar namun masih berjarak."Katanya sih, Ayu menyiramkan bensin pada bagian belakang dapur. Hingga akhirnya membakar semuanya." Fahri mengangguk, "Terus tadi kenapa Wisnu meminta uang?" Aku hanya mengangkat bahu dan mengeleng. Saat akan masuk kedalam kami be

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Galau

    Fahri tak langsung menjawab, membuat aku makin di landa tak sabar. Tolong! Cepatlah katakan, agar hati ini tak terus berharap padamu, Fah! Teriak dalam hati. Melihat wajah santainya membuat hatiku meronta-ronta."Bagaimana, Dho. Apa kamu setuju jika aku melamar adikmu sehari setelah kamu menikah!" Akhirnya Fahri berkata juga tapi ....Masih ada yang belum aku pahami. Apa yang di maksud adik Ridho itu aku! Jangan GR, Nun.Bang Ridho tersenyum bahagia. Ia menatap Fahri lamat."Kamu serius, Fah!" Hanya dijawab Fahri dengan anggukan, sedangkan aku masih seperti orang yang tolol. Menonton dua orang yang wajahnya masih berseri-seri."Aku pasti setuju dan mendukung kalian seratus persen!" Bang Ridho menatapku. Aku masih tak mengerti."Hei, Nun! Kamu kenapa si? Kesambet!" Bang Ridho berkata padaku. Mungkin melihat raut wajahku yang seperti orang linglung."A-apa, Bang!""Kamu di lamar Fahri mau nggak?" tanya Bang Ridho. Apa, dilamar Fahri! Mau banget dong, seperti mimpi saja ini.Aku menata

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Ridho

    PoV Ridho"Apa yang kamu ragukan lagi dari Ainun, Fah. Maaf, dia mungkin bukan perawan tapi aku sangat jamin jika ia mampu menjadi istri yang baik. Terlebih ... Bukankah Ainun lah yang datang saat kamu salat Istiharah?""Iya, Dho. Aku tak mempermasalahkan statusnya cuma ... Aku khawatir tentang keputusanku jika secepat ini!" Fahri berkata. Aku tahu apa yang dia maksud adalah tentang calon istriku."Aku takut jika aku melamar Ainun sebelum kalian menikah akan justru membuat Ning Ria ...." kembali Fahri mengantung ucapannya.Aku tahu, sangat tahu jika Ning Ria sebenarnya menginginkan Fahri. Fahri juga sudah mengatakannya jujur padaku. Saat kulihat wajah Ning Ria setelah prosesi lamaran itu. Fahri bercerita banyak saat di dalam mobil."Aku tak akan menganggu hubungan kalian karena aku tak memiliki perasaan apapun pada Ning. Namun yang aku takutkan, Ning Ria yang ...." Fahri mengantung ucapannya."Percayalah, Fah! Jika Ning Ria sudah jadi istriku, pelan-pelan aku akan berusaha merubahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-09
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Keputusan

    "Ning Ria pingsan!" aku segera lari saat Bang Ridho membawanya masuk kedalam kamar."Cepat panggilkan dokter!" Bang Ridho memerintahku.Segera kumeraih tas dan mengambil benda pipih. Kuhubungi Dokter Andrian yang memang prakterknya tak jauh dari hotel ini."Silahkan, Dok!" aku mempersilahkan Dokter Andrian masuk kekamar di mana Ning Ria direbahkan. Tak lama Umi Ning Ria keluar dengan sedikit isakan."Sabar, Umi. Ning Ria pasti baik-baik saja." aku berusaha menenangkannya."Harusnya aku tak paksakan dia, harusnya kuturuti permintaannya. Dari kemarin dia tak minum dan tak mau makan." Umi berkata dengan masih diiringi isakan."Kenapa, Umi? Dia meminta apa?" tanyaku penasaran. Seketika Umi menatapku, mungki dia tak sadar jika ia bercerita padaku. Pihak lelaki."Se-se-sebenarnya Ria mau pernikahannya dibatalkan." Aku tak terlalu kaget mendengarnya, tapi tetap merasa kecewa dengan tingkah Ning Ria. Kenapa meminta dibatalkan saat semua sudah siap? Kalau tak ingin menikah dengan Bang Ridho

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-09
  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   WA Ancaman

    "Bagaimana, Bu?" aku meminta pendapat dengan menutup speaker bawah Hpku agar Ibu Wiyanti tak mendengar. Ibu mengangguk tanda setuju sedangkan Bulik mengeleng dan Bude mengangguk. Setuju dengan Ibu."Ya sudah, Bu. Ainun sedang ada rejeki nanti Ainun tranfer ya!" ucapku menenangkan Bu Wiyanti--bekas Ibu Mertua."Benar, Nun. Maafkan Ibu Mertuamu ini yang masih merepotkan kamu yang sekarang bukan siapa-siapa." Ibu mendekat dan meminta HPku untuk mengobrol dengan Bu Wiyanti."Hallo, Bu Wiyanti. Gimana kabar Ibu?" tanya Ibuku.Aku tak terlalu mendengar jawaban dari Bu Wiyanti."Ya begitulah putriku, ia terlalu baik hati hingga bekas mertuanya saja ia masih peduli. Sayang anak ibu yang tak tau itu. Beruntung sebentar lagi dia akan ada yang meminang. Seratus kali lebih baik dari Wisnu." dengan tegas Ibu berkata, aku sendiri hanya melongo melihat tingkah ibu yang tak biasa."Ini!" Ibu memberikan HP kembali padaku, tentunya setelah di matikan.Aku yang tadinya akan naik, kini memilih kembali d

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11

Bab terbaru

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Keikhlasan (Tamat)

    "Bertahan ya ... Sebentar lagi kita sampai!" ucapku menenangkan. Sebenarnya aku sendiri panik setengah mati. Bagaimana tidak, melihat kondisi Ning Ria yang sudah tak karuan. Tiba di lobi rumah sakit, aku segera turun, berlari memanggil perawat untuk segera membawa tandu. "Tolong! Gawat darurat!" Aku berlari, seketika dengan sigap beberapa perawat datang menuju mobil. "Kamu harus kuat ya, Neng!" ucapku sambil terus berjalan mengimbangi roda. Bude hanya bisa menangis, melihat kondisi Ning Ria yang sudah setengah sadar. Perawat dengan sigap memanggil dokter untuk segera melakukan pemeriksaan. Aku langsung memeluk Bude, saat Ning Ria sudah memasuki IGD. "Tenang, Bude. Pasti semua baik-baik saja." Kuelus punggung Bude dan membawanya untuk duduk. Fahri terlihat tergesa berjalan menuju tempat kami. "A, sudah hubungi Kyai Salim?" tanyaku begitu ia tiba. "Udah, Dek. Mereka sedang menuju kesini." Aku bernafas lega, setidaknya dalam kondisi seperti ini keluarga tahu. Aku terus berdo'a u

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Pendarahan

    "Ada apa, Dok?" aku bertanya sedikit panik melihat raut wajah dokter yang seperti nya memiliki masalah.Beliau menghela nafas panjang, aku yakin dia berat untuk menyampaikan."Begini, Bu, Pak. Menurut hasil Lap yang saya terima, jika maaf Sperm* Pak Fahri kurang sehat."Deg! Aku langsung berpaling kepada Fahri yang berada di sebelahku, pasti ia terpukul dengan penuturan dokter Rafli. Raut wajah Fahri terlihat sendu."I-itu artinya kalau saya mandul, Dok?" Fahri bersuara dengan bergetar.Kami tidak memvonis Pak Fahri mandul, cuma jika Pak Fahri ingin memiliki momongan. Sebaiknya Pak Fahri sering konsultasi dan menjalani pola hidup sehat. Agar keinginan itu dapat terwujud.***Fahri keluar dengan lemas. Bahkan ketika aku pegang tangannya ia tak merespon sama sekali. Pandangannya kosong dan entah apa yang sedang ia pikirkan."A ...."Dia masih diam saja, berjalan dengan lambat."Aa ngga papa kan?" Kugoyangkan sedikit tubuhnya."Astaghfirullah ... Maaf, Dek. Aa hampir putus asa menerima

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Keterangan

    "Apa, Bude. Alhamdulilah ... Ya Allah, rahasia Allah memang tak terduga ya. Selamat ya, Bude. Semoga debay dan ibunya sehat sampai lahiran." Aku turut bahagia mendengar kabar tentang kehamilan Ning Ria. Pasti kini dia tengah bahagia, setelah merasa terpuruk atas meninggalnya Bang Ridho."Iya, Nun. Bude bersyukur banget, bude dapat penghibur untuk hidup Bude. Cuma kata dokter Ria kandungannya lemah dan harus di jaga sebaik mungkin. Kamu mau kan ikut menjaga?"Aku melonggo, tak maksud dengan apa yang di sampaikan oleh Bude Sri. Aku, ikut menjaga?"Maksud, Bude?""Maksud Bude, ingin agar kamu menemani dia saat cek up dan sebisa mungkin sering main kesini. Hibur dia agar tak terus merasa sedih."Ucapan Bude ada benarnya, memang jika kandungan lemah akan sangat rentan jika stres. Aku harus membantu Bude untuk merawat Ria sampai melahirkan, aku harus pastikan Bang Ridho junior lahir kedua ini dengan selamat. Aku berjanji padamu, Bang! "Baik, Bude. Nanti aku usahakan waktu yang banyak untuk

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Penderita

    PoV Wisnu"Kamu kerja baru setengah bulan udah izin empat hari! Kamu pikir ini usaha milik nenek moyangmu?!" gentak Pak Suid pemilik cucian motor dimana tempatku bekerja. Ya ... Sejak setengah bulan yang lalu, aku bekerja sebagai buruh cuci motor. Terpaksa untuk menyambung hidup."Maaf, Pak. Saya sakit, ngga bisa di paksa kalau lagi kambuh," ucapku pelan berharap dia mengerti."Memangnya kamu sakit apa? Sakit maag!""Bu-bukan, Pak. Sa-saya sakit gonore,"jawabku pelan."Apa kamu kena gonore, kencing nanah, raja singa, aids." Dia menyebutkan macam-macam penyakit, padahal semua itu berbeda. Ah! Dia itu lebay sekali.Aku tertunduk, tak mau berdebat pada orang yang minim ilmu, yang mengira antara gonore dengan raja singa bahkan Aids itu sama."Mulai hari ini saya kamu pecat! Saya tak mau punya karyawan memiliki penyakit kelamin. Bisa-bisa nular lagi." Kata tajam pemilik usaha itu membuat nyeri ulu hati."Tapi, Pak! Penyakitmu tak menular jika hanya bersentuhan." Belaku berharap ia lebih ta

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Takdir Allah

    PoV RiaMenjadi istri seorang bernama Ridho Herlambang. Ternyata begitu bahagia, walau telat karena keegoisanku. Kini aku sadari jika menjadi istri Mas Ridho, itu sebuah keberuntungan. Selain dia baik, pengertian, juga sangat penyayang. Aku merasa bak jadi seorang putri raja saat bersamanya, dia memanjakanku lebih dari Abah.Andai saja, aku sejak pertama tak menolaknya, berlaku menjadi istri sepenuhnya, mungkin aku tak akan merasa sebersalah ini. Bagaimana tidak, saat aku terpuruk dan di vonis menderita kista ovarium, dia yang belum menyentuh ku sama sekali masih saja menerima ku apa adanya. Bahkan jika aku tak dapat memiliki anak."Kan masih ada solusi, Dek. Hidup berumah tangga bukan melulu soal keturunan. Buktinya yang anaknya banyak saja bisa mereka bercerai. Aku tak memusingkan hal itu, kita bisa adopsi anak kan?" ucapnya kala aku masih ragu untuk kembali padanya."Tapi, Mas. Kamu anak satu-satunya. Pasti ibumu menginginkan penerus untuk usahamu dan pasti harus anak kandung. Buka

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Kecelakaan tragis

    "Astaghfirullah, Pak. Kita kesana, ini yang kecelakaan mobilnya Bang Ridho." Aku panik ketika yakin jika mobil itu milik Bang Ridho, semoga saja bukan Bang Ridho yang bawa. Melihat dari kondisi mobilnya yang rusak parah pasti pengemudi nya juga tak kalah parah."Kita putar balik ya, Pak!""Iya, Bu. Sebentar di depan kan over boden jadi kita harus memutar agak jauh.""Iya, Pak. Tapi cepat ya!"Ya Allah, lindungilah orang-orang yang aku sayangi, keluargaku juga teman-temanku. Aku masih panik dan harap-harap cemas. Ya Allah .... Aku terus menyebut nama-nya.Ketika tiba di sana, ambulan sudah datang, masih banyak orang yang berkerumun. Aku langsung turun ketika Pak Sopir sudah memarkirkan mobilnya. Segera berlari menuju TKP. Tak kuhiraukan panggilan Pak Sopir yang mungkin khawatir karena aku lari."Pak! Bagaimana keadaannya?" tanyaku pada salah satu orang lewat yang sepertinya sudah melihat."Yang mobil pribadi, meninggal ditempat, Mbak. Karena tercepit setir dan kepalanya pecah."Astaghf

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Solusi

    "Assalamualaikum, Dek." "Waalaikumsalam," jawabku dengan datar, namun tetap aku meraih tanganya untuk Salim takzim.Fahri menjatuhkan diri di sofa, sebenarnya aku ingin langsung berkata, tapi melihat raut wajahnya yang seolah lelah, aku urung melakukan. Takut membawa setan. Biarkan ia tenang terlebih dahulu.Aku mengambil segelas air putih untuknya."Minum, A."Ia meraih gelas yang kubawa dan meneguknya sampai habis. Tak lama kemudian ia bangkit dan mengatakan jika ia ingin mandi.Setelah isya lewat, baru Fahri kembali dari masjid Pesantren, aku yang siap untuk mengikuti semua dramanya sudah tak sabar menunggu."Uni, biasa ya!" Dari depan pintu kamar ia sedikit mengeraskan suara. "Apa, A? Mau ngopi ya. Biar aku bikinin, Uni sedang beres-beres di dapur Pesantren.""Tak usah, Dek! Nanti nunggu Uni saja!" Dia menghentikan langkahku yang akan menuju dapur."A ... Apa bedanya sih buatanku dengan Uni, apa buatanku kurang manis? Atau kemanisan. Katakan saja biar aku bisa introspeksi diri."

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Terungkap semua

    "Dek!" Aku menghela nafas berlahan, agar embun di mataku segera sirna. Kubalikan badan setelah yakin jika aku kuat tanpa harus menangis."Terserah, Aa saja! Intinya aku tak mentolerir jika terbukti suamiku berkhianat!" Kuputuskan untuk melangkah pergi, tak kupedulikan Fahri yang masih memanggilku. Sungguh, aku merasa tak berdaya kali ini. Aku tak punya bukti perselingkuhan mereka, dengan siapa aku harus meminta tolong."Bang Ridho." Seketika aku terlintas ingat akan dia, dulu aku selalu membagi suka dukaku padanya, namun sekarang? Ah! Aku segan jika harus bercerita padanya. Sementara dia juga punya masalah yang kadarnya hampir sama.Ponselku berdering, nama Bang Ridho terpampang. Dia panjang umur, baru saja kuingat langsung menelfon."Assalamualaikum, Hallo, Bang.""Waalaikumsalam, ngapain, Nun? Kamu sibuk nggak?""Sibuk apaan, Bang. Biasa aja cuma jalan-jalan keliling pesantren tiap hari.""Hahaha ... Iya, ya. Sekarang kan anakmu ratusan, harus sering-sering bertemu agar hafal nama

  • WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri   Terlaksana

    PoV RidhoAku masih sangat berharap jika Ria tetap menjadi istriku. Tak peduli jika Ria tak mudah hamil, bukankah ada solusi lain! Hidup bukan hanya soal keturunan."Kamu itu, Dho! Masih saja mengharapkan perempuan yang kemungkinan susah hamil. Kaya kaga ada perempuan lain saja!" Cetus Mama yang tak pernah lelah mengomel hal yang sama.Aku memaklumi dan tak menjawab apapun. Karena bagiku itu sama saja akan menjadi Boomerang bagiku. Jadi aku memilih diam.Tiap pagi aku selalu chat Ria, sekedar menanyakan keadaannya. Sungguh, sebenarnya aku rindu, rindu senyumnya, rindu manjanya bahkan rindu saat ia selalu menyuruhku melakukan hal-hal yang lebih banyak di kerjakan perempuan, walau itu tugas seorang suami.Aku rindu! Pekikku sendiri."Mas, sudah makan?" Dari sebrang sana terdengar suara lembut istriku. Aku tergugup, ini kali pertama ia menanyakan hal yang sepele."Be-belum, Dek. Nanti saja!" Gagapku, tak menyangka jika Ria menelfon hanya sekedar untuk menanyakan itu."Makanlah, jangan sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status