Ketika Sunny berjalan menuju ruang tunggu, dia dihampiri oleh resepsionis yang telah mencarinya sedari tadi. Resepsionis itu memberitahu Sunny bahwa dia telah ditunggu manajer di ruangannya. Setelah semua urusan kontrak telah selesai, manajer muda itu mengajak Sunny ke dapur untuk memperkenalkan pada orang yang akan bekerja bersamanya.
Seperti yang sudah diduga, koki senior yang sempat mengusir Sunny memprotes bahwa orang yang kurang ajar seperti Sunny tak pantas berada di dapur itu dan meminta kepada manajer untuk memikirkan kembali menerima Sunny sebagai koki di sana.
“Maaf Nona Sunny, apa yang Anda lakukan pada koki kami sehingga dia terlihat marah?” tanya manajer muda pada Sunny. Sunny pun memberi tahu pada manajer hotel kalau dia hanya sebatas mengomentari saus yang dibuat oleh koki senior itu tapi dia mendapatkan perlakuan tak mengenakan darinya.
“Saya tidak peduli dengan komentarnya. Saya sebagai koki senior di sini tak terima jika dia ada di dapur ini,” protes sang koki senior.
“Maaf Tuan Bill, Nona Sunny akan menjadi head chef di dapur ini,” jelas manajer hotel.
Perkataan dari manajer hotel membuat koki senior itu terkejut karena orang semuda Sunny bisa menjadi head chef di dapur hotel. Tak sedikit juga orang yang senang dengan kedatangan Sunny sebagai di sana, karena koki di dapur itu sebagian besar adalah pria dan menganggap kedatangan Sunny yang cantik sebagai penyemangat mereka.
--------------xxxx----------------
Gin telah melewati kelasnya dan berencana menuju kantin untuk menikmati bekal dari Sunny bersama kekasihnya. Gin menunggu kekasihnya yang bernama Ashley di depan kelas karena kelas Ashley belum selesai. Ketika sedang menunggu, Gin tiba-tiba dihampiri oleh dua orang wanita yang mengajaknya berkenalan. Seperti biasa, karena Gin mempunyai wajah rupawan, banyak wanita yang ingin mendekatinya.
“Maaf nona-nona, saya sudah ada janji dengan kekasihku.” Kebetulan, Ashley keluar dari kelasnya yang baru saja usai.
“Kenapa sayang? Seperti dikejar hantu,” ucap Ashley.
“Kamu lihat dua orang di belakangku? Merekalah hantunya,” bisik Gin kepada Ashley. Ashley langsung paham dengan apa yang dimaksud oleh Gin lalu menggandeng tangannya untuk menghentikan kejaran para hantu itu.
Mereka sudah lepas dari kejaran hantu yang meresahkan dan memutuskan untuk menuju kantin. Di kantin, mereka saling bertukar bekal dan Ashley mengatakan bekal yang dibawa oleh Gin jauh enak ketimbang bekal yang ia masak sendiri. Gin mengaku kalau bekalnya adalah buatan dari ibunya.
“Ashley, sepertinya kita harus pergi dari sini,” cakap Gin ketika mereka berdua sedang asyik menikmati bekal mereka.
“Ada apa sayang?” Ashley terheran karena bekal mereka belum habis tapi sudah dikemasi oleh Gin.
“Ada hantu yang lebih menyeramkan dari pada yang tadi,” jelas Gin lalu menggandeng tangan Ashley pergi dari kantin. Dengan isi kepala penuh pertanyaan melihat sikap Gin tiba-tiba berubah Ashley tetap mengikuti Gin ke mana pun ia menuntunnya.
“Gin, sebaiknya kamu temui saja dulu mereka agar tak terus mengikuti kita,” anjur Ashley.
“Abaikan, mereka hanya maniak yang meresahkan,” ujar Gin terus menggandeng tangan Ashley.
Teriakan dari salah satu orang yang mengikutinya seketika membuat langkah Ashley terhenti lalu berbalik arah untuk menghampiri mereka.
“Saya bisa panggil satpam atau polisi jika kalian terus mengikuti kami,” ucapnya kesal. Gin menenangkan Ashley dengan mengatakan kalau mereka adalah keluarga Gin tapi Ashley tak percaya begitu saja setelah salah satu dari mereka memeluk Gin tiba-tiba.
“Jangan bilang dia selingkuhmu, sayang?” tanya Ashley membuat senyum kecut.
Gin meminta mencari tempat yang sepi untuk menjelaskan semuanya karena teriakan Rin tadi membuat mereka menjadi pusat perhatian. Gin memilih di taman kampus untuk menceritakan semuanya agar tak ada salah paham di antara mereka.
“Fetismu memang orang yang lebih tua ya, Tuan Morgan,” sindir Ashley yang terbakar api cemburu. Dia bisa mengatakan hal itu karena Ashley sendiri lebih tua dua tahun dari Gin.
“Tunggu dulu sayang, mereka itu keluargaku,” sangkal Gin.
“Bagaimana bisa orang sepertimu punya keluarga orang Timur, sayangku?!” seru Ashley tak percaya.
“Tanyakan saja pada leluhurku yang sudah di alam sebelah,” balas Gin mencari alasan.
Gin menjelaskan kepada Ashley bahwa Alicia adalah adiknya, Rin adalah kakaknya dan Fox adalah tantenya. Dalam benak Ashley sebenarnya sangat banyak pertanyaan mengenai pohon keluarga milik Gin tapi dia mengabaikanya karena dari pertama kali bertemu dengan Gin memang banyak sekali Hal yang sulit untuk dijelaska.
“Tante? Apa-apaan itu?!” protes Fox.
Gin sedikit mengomeli mereka karena sudah dilarang untuk menemuinya di kampus. Namun, Gin paham betul dengan sifat keluarganya. Rin pun meminta maaf kepada Ashley karena tak tahu kalau dia adalah kekasih dari Gin dan membuatnya cemburu dengan memeluk tangan Gin tadi. Rin juga mengatakan kalau dia adalah saudara jauh dari Gin yang merupakan orang keturunan Jepang.
Beberapa hari ini, terjadi keributan besar di kampus karena tersebar video tidak senonoh yang diperankan oleh salah satu mahasiswi dan secara tidak langsung mencoreng nama baik kampus Washington University tempat Gin kuliah saat ini. Atas kejadian tersebut, berujung dengan pembullyan terhadap mahasiswi tersebut yang diketahui bernama Rena.Tring!Suara dering telepon rumah berbunyi.“Halo, kediaman Morgan. Ada yang bisa saya bantu?” sapa Alicia yang mengangkat telepon itu.“Alicia, tolong beritahu Gin untuk pergi ke tempat Rena sekarang juga!” kata Ashley yang terdengar panik dari telepon.Alicia langsung memberitahukan Gin kalau Ashley baru saja menelepon dan terdengar panik dari nada bicaranya. Alicia meminta untuk ikut karena dia sudah menganggap Ashley adalah kakaknya sendiri. Mereka berdua pun langsung bersiap dan bergegas menuju apartemen milik Rena.Sesampainya di sana, Gin melihat Rena yang terduduk pucat dan memiliki pandangan yang kosong. Terlihat jelas kejiwaan Rena sangat t
Ada beberapa barang yang rusak dan hampir seisi bar berantakan karena perkelahian itu. Tak ada yang berani menghentikan Gin setelah melihat keganasan Gin menghajar Pablo dan teman-temannya. Sebelum meninggalkan bar, Gin memberikan kartu nama kepada pemilik bar tersebut. “Taruh semua tagihannya di sana,” ucapnya kepada pemilik bar lalu berjalan meninggalkan tempat itu. Saat Gin kembali ke apartemen, dia melihat Alicia sedang dikeroyok oleh Rena dan Ashley yang gemas dengannya. “Gin, tolooong!!!” Alicia merengek. Gin hanya tertawa melihat Rena dan Ashley yang tak membiarkan Alicia lepas dari genggaman mereka. Gin merasa lega karena melihat Rena tersenyum dengan kehadiran Alicia yang mengalihkan pikirannya. Mereka berempat lanjut dengan minum bersama tak terkecuali Alicia. Awalnya Rena ragu melihat Alicia seperti anak di bawah umur tapi Gin memberi tahu Rena kalau Alicia sebenarnya lebih tua dari Gin dan seperti biasa Alicia memukul Gin dengan loyang tepat di kepalanya. Walaupun Alici
Allan berjanji kepada ketua perompak akan mengganti anggotanya yang terbunuh dengan sepuluh anggota baru yang akan dikirim secepatnya. Allan kemudian mengulurkan tangannya kepada Alicia dan mengajaknya pergi dari gudang yang penuh dengan tawanan.Saat ditanya nama, Alicia selalu menggelengkan kepala dan terlihat kebingungan.“Sekarang namamu Nataline,” ucap Allan menggandeng tangan Alicia.“Aku punya teman bernama Alicia. Nanti aku kenalkan kamu sama dia,” celetuk kepribadian Alicia yang lain, Nataline.Nataline dan Allan berjalan keluar dari gudang sembari berbincang tentang teman Nataline yang bernama Alicia. Mereka berdua seketika menjadi seperti teman dekat. Bahkan, Nataline melempar senyum kepada Allan.Sesampainya di rumah, Allan memerintahkan pelayannya untuk memandikan Nataline dan membelikannya baju yang bagus. Saat makan malam, Allan sedikit tak menyangka bahwa Nataline adalah sosok yang cantik seperti putri di ker
Yuri yang memeluk Allan menanyakan siapa anak kecil yang ia bawa dan bersembunyi ketakutan di belakangnya. Allan memberi tahu bahwa Alicia akan menjadi anggota keluarga baru mereka. Rin yang gemas melihat muka imut Alicia langsung memeluknya dengan erat dan mencubiti pipi Alicia sampai pipinya berwarna merah.Alicia yang tadinya ketakutan dengan kata keluarga sekarang mulai terbuka karena ia mendapat sambutan hangat dari seluruh anggota keluarga Allan yaitu Fox, Rin dan Sunny. Semenjak itulah hubungan antara Alicia dengan anggota keluarga yang lain mulai semakin erat dan Alicia mengais haru karena kehidupan saat ini tak pernah ia bayangkan sebelumnya.--------------xxxx----------------Kembali ke masa sekarang.Pihak kampus terus menyelidiki kasus ini demi membersihkan nama Rena yang sudah tercoreng di mata masyarakat luas. Sudah tiga hari penyelidikan tapi masih mengalami kebuntuan karena tidak ada jejak sama sekali mengenai penyebaran video itu dan Rena
Sesampainya Gin di depan pintu rumah terdengar rintihan tangis penuh emosi yang berasal dari Ashley. Tangisan seseorang sahabat yang telah kehilangan orang terdekatnya dan suara tangisn itu terdengar trenyuh menyayat hati membuat siapa saja yang mendengarnya akan ikut tenggelam dalam kesedihan yang dirasakan oleh Ashley.“Maaf aku terlambat,” sesal Gin menundukan kepala tak berani menatap kearah Ashley.Ashley yang melihat Gin pulang langsung memeluknya dan menangis dalam pelukannya, semakin lama pelukan Ashley semakin kuat membuat Gin terdiam tak mampu berbuat apa pun sampai tubuh Ashley lemas pingsan karena tak mampu menahan ini semua.“Orang yang menyakiti seenaknya akan diadili seenaknya,” murka Gin dan esksprsinya berubah seketika.Gin berganti pakaian dengan setelan jas hitam lalu pergi ke suatu tempat. Gin masuk ke dalam gudang yang terlihat usang dari luar tapi saat melewati beberapa pintu terlihat isi ruangan yang ra
Mr. Bill yang percaya diri akan mengalahkan Sunny dan mengusir dia dari dapur untuk selamanya membuat ekspresi wajah Mr. Bill semakin cerah.“Wow!” teriak girang Thomas yang baru saja mencicipi masakan Sunny.“Unbeliveble.”Mr. Bill yang merasa sudah terbang di atas awan tiba-tiba jatuh terhempas.“Saya menyayangkan tindakan Anda Mr. Bill, sebagai Sous Chef itu merupakan tindakan yang tidak profesional,” ujar Thomas yang kecewa dengan tindakan Mr. Bill.“Seperti kesepakatan awal saya akan keluar dari dapur ini,” sesal Mr. Bill melepaskan topi kokinya dan meletaknya di atas meja lalu berjalan pergi meninggalkan dapur.“Mau ke mana Anda Mr. Bill, dapur ini masih membutuhkan Sous Chef berbakat seperti Anda,” celetuk Sunny yang masih berharap Mr. Bill memasak di dapur hotel.Mr. Bill berdiri mematung mendengar ucapan Sunny barusan, dia meminta maaf dan berterima kasih kepad
Vigilante adalah julukan kepada seseorang yang menegakkan keadilan dengan caranya sendiri, hal itu dilakukan karena berdasarkan rasa ke tidak percayaan kepada penegak hukum untuk menegakkan keadilan. Gin tak jarang selalu berurusan dengan kepolisian mengingat moto yang ia anut adalah seseorang yang menyakiti seenaknya, menurut kepolisian apa yang dilakukan Gin terlalu brutal dan melanggar hukum yang ada.Gin merupakan orang yang sangat teliti untuk tidak meninggalkan sedikit pun petunjuk yang mengarah kepada dirinya dan dia adalah sosok yang manipulatif sehingga takkan’ ada yang percaya kalau Gin melakukan banyak sekali kejahatan demi menegakkan keadilan. Kebenciannya yang mendalam terhadap dunia yang menurutnya tak berpihak padanya.Setelah Gin memalsukan kematiannya dia harus memulai semuanya dari bawah untuk melancarkan semua rencananya, segala sesuatu yang ia lakukan sekarang akan selalu berhubungan dengan rencananya di masa depan. Gin harus berhati-hati karena selain berurusan de
Tirai penutup indahnya mentari pagi yang seperti pertunjukan eksklusif di gedung opera telah terbuka, menyinari hiruk-pikuk kehidupan kota megapolitan penuh dengan gedung pencakar langit tersusun rapi menambah keestetikaan kota di tengah kemajemukan dunia yang dipanggil dengan nama kota Seattle, Washington DC, Amerika Serikat. Deretan gedung yang memiliki gaya arsitek tak biasa dan rumah-rumah mewah menandakan kota Seattle diperuntukkan bagi para kaum kelas Borjuis.Gin merupakan salah satu pemilik rumah mewah bergaya American Classic di usianya yang tergolong masih muda. Dia memiliki empat orang dalam keluarga, akan tetapi tak ada satu pun yang memiliki hubungan darah dengan Gin.Seorang laki-laki dan empat orang perempuan yang hidup rukun di rumah mewah dua lantai ini tengah disibukkan oleh kegiatan masing-masing untuk memulai aktivitas keseharian mereka sebelum kemudian dipecahkan oleh suara bel pintu yang berbunyi.Ting tong!“Yuri, bisakah kamu
Vigilante adalah julukan kepada seseorang yang menegakkan keadilan dengan caranya sendiri, hal itu dilakukan karena berdasarkan rasa ke tidak percayaan kepada penegak hukum untuk menegakkan keadilan. Gin tak jarang selalu berurusan dengan kepolisian mengingat moto yang ia anut adalah seseorang yang menyakiti seenaknya, menurut kepolisian apa yang dilakukan Gin terlalu brutal dan melanggar hukum yang ada.Gin merupakan orang yang sangat teliti untuk tidak meninggalkan sedikit pun petunjuk yang mengarah kepada dirinya dan dia adalah sosok yang manipulatif sehingga takkan’ ada yang percaya kalau Gin melakukan banyak sekali kejahatan demi menegakkan keadilan. Kebenciannya yang mendalam terhadap dunia yang menurutnya tak berpihak padanya.Setelah Gin memalsukan kematiannya dia harus memulai semuanya dari bawah untuk melancarkan semua rencananya, segala sesuatu yang ia lakukan sekarang akan selalu berhubungan dengan rencananya di masa depan. Gin harus berhati-hati karena selain berurusan de
Mr. Bill yang percaya diri akan mengalahkan Sunny dan mengusir dia dari dapur untuk selamanya membuat ekspresi wajah Mr. Bill semakin cerah.“Wow!” teriak girang Thomas yang baru saja mencicipi masakan Sunny.“Unbeliveble.”Mr. Bill yang merasa sudah terbang di atas awan tiba-tiba jatuh terhempas.“Saya menyayangkan tindakan Anda Mr. Bill, sebagai Sous Chef itu merupakan tindakan yang tidak profesional,” ujar Thomas yang kecewa dengan tindakan Mr. Bill.“Seperti kesepakatan awal saya akan keluar dari dapur ini,” sesal Mr. Bill melepaskan topi kokinya dan meletaknya di atas meja lalu berjalan pergi meninggalkan dapur.“Mau ke mana Anda Mr. Bill, dapur ini masih membutuhkan Sous Chef berbakat seperti Anda,” celetuk Sunny yang masih berharap Mr. Bill memasak di dapur hotel.Mr. Bill berdiri mematung mendengar ucapan Sunny barusan, dia meminta maaf dan berterima kasih kepad
Sesampainya Gin di depan pintu rumah terdengar rintihan tangis penuh emosi yang berasal dari Ashley. Tangisan seseorang sahabat yang telah kehilangan orang terdekatnya dan suara tangisn itu terdengar trenyuh menyayat hati membuat siapa saja yang mendengarnya akan ikut tenggelam dalam kesedihan yang dirasakan oleh Ashley.“Maaf aku terlambat,” sesal Gin menundukan kepala tak berani menatap kearah Ashley.Ashley yang melihat Gin pulang langsung memeluknya dan menangis dalam pelukannya, semakin lama pelukan Ashley semakin kuat membuat Gin terdiam tak mampu berbuat apa pun sampai tubuh Ashley lemas pingsan karena tak mampu menahan ini semua.“Orang yang menyakiti seenaknya akan diadili seenaknya,” murka Gin dan esksprsinya berubah seketika.Gin berganti pakaian dengan setelan jas hitam lalu pergi ke suatu tempat. Gin masuk ke dalam gudang yang terlihat usang dari luar tapi saat melewati beberapa pintu terlihat isi ruangan yang ra
Yuri yang memeluk Allan menanyakan siapa anak kecil yang ia bawa dan bersembunyi ketakutan di belakangnya. Allan memberi tahu bahwa Alicia akan menjadi anggota keluarga baru mereka. Rin yang gemas melihat muka imut Alicia langsung memeluknya dengan erat dan mencubiti pipi Alicia sampai pipinya berwarna merah.Alicia yang tadinya ketakutan dengan kata keluarga sekarang mulai terbuka karena ia mendapat sambutan hangat dari seluruh anggota keluarga Allan yaitu Fox, Rin dan Sunny. Semenjak itulah hubungan antara Alicia dengan anggota keluarga yang lain mulai semakin erat dan Alicia mengais haru karena kehidupan saat ini tak pernah ia bayangkan sebelumnya.--------------xxxx----------------Kembali ke masa sekarang.Pihak kampus terus menyelidiki kasus ini demi membersihkan nama Rena yang sudah tercoreng di mata masyarakat luas. Sudah tiga hari penyelidikan tapi masih mengalami kebuntuan karena tidak ada jejak sama sekali mengenai penyebaran video itu dan Rena
Allan berjanji kepada ketua perompak akan mengganti anggotanya yang terbunuh dengan sepuluh anggota baru yang akan dikirim secepatnya. Allan kemudian mengulurkan tangannya kepada Alicia dan mengajaknya pergi dari gudang yang penuh dengan tawanan.Saat ditanya nama, Alicia selalu menggelengkan kepala dan terlihat kebingungan.“Sekarang namamu Nataline,” ucap Allan menggandeng tangan Alicia.“Aku punya teman bernama Alicia. Nanti aku kenalkan kamu sama dia,” celetuk kepribadian Alicia yang lain, Nataline.Nataline dan Allan berjalan keluar dari gudang sembari berbincang tentang teman Nataline yang bernama Alicia. Mereka berdua seketika menjadi seperti teman dekat. Bahkan, Nataline melempar senyum kepada Allan.Sesampainya di rumah, Allan memerintahkan pelayannya untuk memandikan Nataline dan membelikannya baju yang bagus. Saat makan malam, Allan sedikit tak menyangka bahwa Nataline adalah sosok yang cantik seperti putri di ker
Ada beberapa barang yang rusak dan hampir seisi bar berantakan karena perkelahian itu. Tak ada yang berani menghentikan Gin setelah melihat keganasan Gin menghajar Pablo dan teman-temannya. Sebelum meninggalkan bar, Gin memberikan kartu nama kepada pemilik bar tersebut. “Taruh semua tagihannya di sana,” ucapnya kepada pemilik bar lalu berjalan meninggalkan tempat itu. Saat Gin kembali ke apartemen, dia melihat Alicia sedang dikeroyok oleh Rena dan Ashley yang gemas dengannya. “Gin, tolooong!!!” Alicia merengek. Gin hanya tertawa melihat Rena dan Ashley yang tak membiarkan Alicia lepas dari genggaman mereka. Gin merasa lega karena melihat Rena tersenyum dengan kehadiran Alicia yang mengalihkan pikirannya. Mereka berempat lanjut dengan minum bersama tak terkecuali Alicia. Awalnya Rena ragu melihat Alicia seperti anak di bawah umur tapi Gin memberi tahu Rena kalau Alicia sebenarnya lebih tua dari Gin dan seperti biasa Alicia memukul Gin dengan loyang tepat di kepalanya. Walaupun Alici
Beberapa hari ini, terjadi keributan besar di kampus karena tersebar video tidak senonoh yang diperankan oleh salah satu mahasiswi dan secara tidak langsung mencoreng nama baik kampus Washington University tempat Gin kuliah saat ini. Atas kejadian tersebut, berujung dengan pembullyan terhadap mahasiswi tersebut yang diketahui bernama Rena.Tring!Suara dering telepon rumah berbunyi.“Halo, kediaman Morgan. Ada yang bisa saya bantu?” sapa Alicia yang mengangkat telepon itu.“Alicia, tolong beritahu Gin untuk pergi ke tempat Rena sekarang juga!” kata Ashley yang terdengar panik dari telepon.Alicia langsung memberitahukan Gin kalau Ashley baru saja menelepon dan terdengar panik dari nada bicaranya. Alicia meminta untuk ikut karena dia sudah menganggap Ashley adalah kakaknya sendiri. Mereka berdua pun langsung bersiap dan bergegas menuju apartemen milik Rena.Sesampainya di sana, Gin melihat Rena yang terduduk pucat dan memiliki pandangan yang kosong. Terlihat jelas kejiwaan Rena sangat t
Ketika Sunny berjalan menuju ruang tunggu, dia dihampiri oleh resepsionis yang telah mencarinya sedari tadi. Resepsionis itu memberitahu Sunny bahwa dia telah ditunggu manajer di ruangannya. Setelah semua urusan kontrak telah selesai, manajer muda itu mengajak Sunny ke dapur untuk memperkenalkan pada orang yang akan bekerja bersamanya.Seperti yang sudah diduga, koki senior yang sempat mengusir Sunny memprotes bahwa orang yang kurang ajar seperti Sunny tak pantas berada di dapur itu dan meminta kepada manajer untuk memikirkan kembali menerima Sunny sebagai koki di sana.“Maaf Nona Sunny, apa yang Anda lakukan pada koki kami sehingga dia terlihat marah?” tanya manajer muda pada Sunny. Sunny pun memberi tahu pada manajer hotel kalau dia hanya sebatas mengomentari saus yang dibuat oleh koki senior itu tapi dia mendapatkan perlakuan tak mengenakan darinya.“Saya tidak peduli dengan komentarnya. Saya sebagai koki senior di sini tak terima jika dia ada di dapur ini,” protes sang koki senior.
“Pelurunya kosong,” ucap Fox lalu mengambil pistol dari tangan Alicia. Alicia mulai membuka mata dan ternyata perkelahian sudah usai. Di mata Alicia, perkelahian itu seperti rubah dan kucing hutan yang sedang berebut mangsa. “Adik kecil kita sudah berani memegang senjata!” ucap Rin sembari memeluk Alicia karena senang. “Berhenti memperlakukanku seperti anak kecil! Tapi, ini rasanya empuk dan lembut. Bagaimana kamu menumbuhkannya, Rin?” Alicia merasakan kenyamanan pada dada Rin. “Kamu bertanya pada orang yang tepat, ayo ikut ke atas.” Alicia dan Rin pergi menuju lantai dua. Sunny mendekat dan melihat penampilan Fox berantakan, apalagi bajunya robek sampai memperlihatkan bentuk tubuh bagian atas. Sunny menyarankan untuk sesegera mungkin berganti pakaian karena dia harus berangkat bekerja. Dia juga memuji tubuh Fox yang ramping. Tapi sayang, pemikat laki-laki mata keranjangnya tak sebesar milik Rin. “Aku masih punya tenaga untuk menghadap