Share

13. KENANGAN

Author: Ayne Kim
last update Last Updated: 2021-03-03 08:27:53

Ayah! Ibu! Selamatkan mereka! Aku mohon!”

Sean mengelus pucuk kepala Velin lembut saat kekasihnya itu mengigau dalam tidur. Sean tahu, ada satu luka yang tak mampu diobati oleh siapa pun, bahkan dirinya sendiri.

“Ayah!” Bulir air mata jatuh. Sean dengan sigap menghapus tanpa membuat pergerakan lebih yang mengganggu tidur perempuan yang telah mengalihkan dunianya itu.

Kening Sean mengernyit saat jari-jari lentik Velin meremas selimut begitu kuat. Sean bertanya-tanya, apa mimpi yang sedang dialami Velin begitu mengerikan? Apa kehilangan yang dirasakan Velin seperti yang ia rasakan, dulu?

“Vel.” Sean mengelus pipi lembut itu. Berharap sang pemimpi segera terbangun. Sean tidak ingin Velin melanjutkan mimpi buruk itu!

Kehilangan adalah sesuatu yang menguras kinerja otak hingga membuat air mata tumpah.

“Vel.” Sekali lagi, Sean membangunkan Velin. Tangannya kini menepuk pelan pipi mulus itu.

Dan berhasil. Velin terbangun!

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
The Sky
Masa lalu Sean. Astaga. Premannya gay? Sean di sodomi? Tdak mungkin. Tolong katakan ini hanya sebuah sandiwara atau prank
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   14. Ramen dan Kenyataan

    "Jika Tuhan membiarkanku kembali pada masa lalu, aku akan memilih tidak mengenalmu!"— Velin Ashakira——Ketika Tuhan telah menempatkan takdir di titik terendah. Manusia hanya bisa menerima dan belajar untuk memperbaiki diri. Jika tidak sanggup bertahan, pilihan terburuk akan menjadi akhir dari semuanya.Namun, seburuk apa pun takdir, Tuhan tidak akan memorak-porandakan begitu saja hidup hambanya. Karena ada kalanya di balik tangis dan derita, ada sejuta tawa yang menunggu.Dan Velin selalu percaya, setiap langkah yang ia ambil, Tuhan selalu menyertainya. Tidak peduli jika itu bahkan mampu membuat dirinya dirundung pilu sepanjang masa.****Velin mendorong pintu kaca swalayan, berlenggok-lenggok masuk. Tujuannya cuma satu, mencari ramen di deretan rak mi instan.“Wah!” Binar bahagia terlihat jelas di mata Velin saat deretan mi ramen tersusun rapi di rak. Rasa lapar mendadak menderanya, ramen itu seolah melamba

    Last Updated : 2021-03-31
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   15. OBSESI

    "Obsesiku itu kamu! Jika aku tak mampu memilikimu, sebaiknya dunia menelanmu."- Sean Varza Nasution——Sean menendang guci mahal yang ada di ruang tamu, hingga menjadi pecahan-pecahan tidak berbentuk. Emosinya naik seketika lantaran terlalu kesal kepada lelaki yang sedang berdiri berkacak pinggang di depannya, dan merupakan papanya itu.Lelaki berumur 50 tahun itu, memaksa Sean untuk bekerja di perusahaan, membantu mengelola agar lebih maju lagi.Namun, Sean menolak. Ia tidak ingin waktunya bersama Velin terganggu. Jika bekerja, otomatis Velin akan menjadi prioritas kedua.Sean benci itu!Menyebalkan!Baginya, hidup itu ya ... Velin. Velin, Velin, Velin dan Velin, tidak ada yang lain."Papa hanya meminta waktumu sedikit saja, Sean," tukas Hardan dengan nada memelas. Dia menginginkan Sean dalam hal yang menyangkut perusahaan, ia ingin itu.Sean mendengkus. " Sedikit?

    Last Updated : 2021-03-31
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   16. LOVE?

    "Yang aku tahu cinta itu sesuatu yang harus di miliki!" — Sean Varza Nasution"Cinta yang kamu maksud itu lebih tepatnya petaka. Secara tak wajar! Dan, pada akhirnya ... aku mati tanpa air mata."— Velin Ashakira———Sean berjalan mengendap-endap, layaknya seorang mata-mata agen rahasia. Mengikuti target tanpa jejak, lalu mengintai dari jarak paling aman. Pakaian yang ia kenakan menyempurnakan segalanya. Semua serba berwarna hitam, mulai dari jaket kulit, celana jeans, masker hingga kacamata.Satu-satunya yang berbeda warna adalah sepatu. Sean lebih memilih warna putih!"Sial!" Sean mengepalkan tangannya saat dua orang targetnya memasuki toko pakaian wanita dan saling bergandeng tangan.Velin dan Arga!Emosi Sean kembali memuncak.Sean memejam sesaat. Seandainya bukan di tempat umum, ia pasti mendatangi keduanya, dan menghajar Arga tanpa belas kasih sama sekali."Ingin mati ternyata!" Seringai Sean begitu menakutkan. Sudah menj

    Last Updated : 2021-03-31
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   17. KEGILAAN YANG HAKIKI

    "Membencimu, seperti berada di antara dilema!"— Velin Ashakira——Lagu milik Judika ‘cinta karena cinta’ mengalun indah dari ponsel milik Sean yang terletak di sofa. Sedang pemiliknya sedang asyik menata makanan di atas meja sembari mengikuti alunan merdu itu.Sesekali ia menggoyangkan kakinya untuk menyempurnakan kebahagiaannya.Suaranya tidak terlalu buruk. Sean memiliki bakat menyanyi dan juga menari. Ia bisa saja menjadi penyanyi atau aktor berhubung wajahnya sangat mendukung untuk itu. Hanya saja, ia terlalu malas, bagi Sean menjadi pengangguran adalah langkah awal untuk mendapatkan Velin. Ya, Velin dan Velin. Hidupnya hanya untuk perempuan cantik itu.Prinsip hidup yang bodoh!"Selesai." Wajah semringah tercipta begitu saja setelah berhasil menciptakan menu makanan sederhana untuk makan malam.Tidak ada yang istimewa, hanya telur dadar atau orang kaya menyebutnya omelet ditambah nasi putih dan tidak lupa saus ekstra pedas.Tadinya,

    Last Updated : 2021-05-08
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   18. LAKUKAN SESUATU

    Tawamu adalah obat bagiku. Dan air matamu adalah racun yang membuatku mati dalam hitungan detik."—Sean Varza Nasution——Mobil yang dikendarai oleh Hafiz berhenti tepat di depan sebuah rumah sederhana, tempat praktik seorang dokter. Hafiz menoleh ke belakang di mana Sean terus memeluk Velin yang masih pingsan.“Kita sudah sampai?” Seira yang duduk di samping Hafiz bertanya lantaran mobil telah berhenti.Hafiz mengangguk. Namun, tatapannya masih fokus ke Sean.“Brother, sebaiknya kita segera masuk,” saran Hafiz.Kini giliran Sean yang mengangguk. Kemudian pintu belakang terbuka, pelakunya tentu saja Seira. Perempuan itu lebih dulu keluar dari mobil, tepatnya setelah Hafiz menjawab pertanyaannya tadi.Dengan pelan Sean keluar dari mobil sembari menggendong Velin layaknya di drama Korea, dibantu oleh Seira. Sedang Hafiz sudah lebih dulu jalan di depan.Hafiz mendorong pintu kaca, lalu menahan menggunakan punggungnya, membi

    Last Updated : 2021-05-09
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   19. OBSESI LOVE?

    "Kenangan itu secuil rindu yang tak ingin di tuju. Akan terkubur dalam lautan nestapa, menjadikannya buih yang hilang tanpa jejak."—Seira Virza Nasution——"Pelecehan seksual," cicit Seira pelan.Sontak, Natasya dan Hafiz terdiam. Tidak ada pembicaraan dalam beberapa menit. Seira mengunci mulutnya rapat, meskipun netranya mulai berembun. Ada bulir-bulir kristal bening mendesak ingin keluar dari sana.Hafiz yang mengetahui perubahan mimik Seira, menggenggam erat tangan itu. Masih belum berani untuk mengeluarkan sepatah kata. Di otaknya, beberapa pertanyaan seperti menari-nari mendesak ingin segera dilontarkan.Mengingat situasi, Hafiz mengendalikan mulutnya untuk sementara.Lain halnya dengan Natasya. Dokter cantik itu menggigit ujung pulpennya. Ia masih mencari waktu yang tepat untuk kembali bertanya. Sumpah, ia sangat penasaran tentang apa yang dikatakan oleh Seira barusan."Saat kami pulang dari makam Mama, tiga orang pr

    Last Updated : 2021-05-09
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   20. KENYATAAN

    "Kenyataannya adalah kamu yang terluka dan aku yang menderita."—Velin Ashakira—Velin membungkam mulutnya menggunakan kedua tangan. Matanya memanas dan hatinya teriris mendengar segala hal yang dibicarakan oleh 3 orang yang berbeda usia dan jenis kelamin itu. Ia mendengar dengan sangat jelas meskipun tidak semua. Mungkin pertengahan dari cerita utuh yang berlangsung.Sean mengidap OLD!Ya Tuhan.Meskipun Velin bukan seorang yang hebat dalam ilmu psikolog, tapi ia masih tahu apa yang dimaksud dengan penyakit gangguan kejiwaan itu.Pantas saja sifat Sean itu aneh. Kadang baik, kadang menakutkan dan kadang menyakiti dirinya tanpa iba, sehingga Velin ingin sekali mengakhiri nyawa lelaki itu.Namun, yang menjadi pertanyaan yang membebani pikirannya, kenapa harus dia? Kenapa Sean menjatuhkan obsesi cinta kepadanya? Kenapa bukan dengan yang lain? Velin belum mengetahui itu. Ah, seandainya ia lebih awal terbangun dari pingsannya, mungk

    Last Updated : 2021-05-09
  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   21. MENGENANG

    Mata memejam, kepala bersandar di dinding, memeluk kedua lutut, tanpa peduli akan dinginnya lantai yang menusuk kulitnya. Velin tetap pada posisi duduk di lantai tanpa alas.Ia menangis dalam diam. Saat berbicara dengan Natasya beberapa waktu yang lalu, Velin berusaha menahan air matanya agar tak jatuh meskipun setetes. Ia tidak ingin Natasya menyaksikan air matanya. Lebih baik terlihat kuat dan tegar, walau hati rapuh sekalipun. Namun, kini cairan kristal itu mengalir tanpa bisa ia bendung lagi. Alasannya, karena saat ini ia tengah kembali masuk ke dalam bait-bait kenangan masa lalu.“Ya Tuhan,” monolog Velin.Velin semakin terisak. Penderitaan yang ia alami saat masa SMA adalah neraka yang ia ciptakan sendiri.****Velin menatap wajahnya di cermin kecil yang selalu dibawa ke mana pun dan selalu berada dalam tas.. Menyaksikan kesempurnaan setelah mengoles pelembab di wajah putih mulusnya, dan liptink di bibir ranum.Di atas meja terdapat kotak kecil bers

    Last Updated : 2021-05-09

Latest chapter

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   EXTRA PART (SEIRA)

    "Jadi semua akan selesai seperti ini? Bahkan saat kita belum memulai sama sekali." Seira mencoba menahan tangisnya saat lelaki yang belakangan ini memorak-porandakan hatinya menghubunginya untuk pamit dari hidup Seira.Membuat kisah baru tanpa menyelesaikan kisah lama yang telah terbentuk. Seira tidak bisa memahami meskipun telah mencoba untuk mengerti. Ia tahu, Hafiz melakukan semua itu karena janji dan juga untuk melindungi banyak orang dari amukan seorang Sean. Namun, kenapa harus perasaannya yang dikorbankan?"Maaf. Ini mungkin menyakitkan, tetapi gue gak bisa mengingkari janji yang telah gue buat sendiri. Velin butuh bantuan." Suara di ujung telepon itu terdengar serak.Seira yakin, Hafiz juga terluka sama sepertinya. Lalu kenapa memilih jalan yang menyesakkan dada?"Apa lo mencintai gue?" Seira menggigit bibirnya. Demi Tuhan, jika ditanya apa ia rela, tentu jawabannya tidak. Bagaimana ia bisa rela jika perasaan yang berusaha ia sangkal selama ini muncul di pe

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   EXTRA PART (HAFIZ)

    Hafiz menghela napas saat ponselnya yang ada di atas meja kayu berdering. Sekilas melirik dan mengusap wajahnya frustrasi lantaran yang menelepon adalah nomor yang sama sejak sejam yang lalu.Seira Varza Nasution, gadis remaja yang ia tinggalkan di Jakarta dengan luka menganga di hati.Hafiz menatap langit-langit rumahnya yang benar-benar jauh dari kata mewah. Kemudian memejamkan mata dan menggigit bibir bagian dalamnya untuk mereda rasa sesak yang beberapa hari ini terus menghantui.Cintanya!Ia telah melukai dengan sangat kejam. Tidak memberi sedikitpun kesempatan untuk tetap berada di samping. Padahal dalam sebuah jalinan kasih, jarak bukan sebuah penghalang jika saling mengerti satu sama lain. Namun, Hafiz meniadakan semuanya, tanpa kabar, tanpa jejak bahkan tanpa memberi kata yang tepat untuk perpisahan.Kenapa ia sekejam itu?Demi menepati janji. Demi menolong Velin dan Sean, ia mematahkan hati Seira. Ah, bukan

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   EXTRA PART (VELIN)

    Takdir memang selalu bermain di antara insan yang bernapas. Entah itu takdir baik atau pun buruk semua berjalan beriring tanpa peduli apa seseorang sanggup untuk bertahan atau tidak sama sekali. Toh, hidup akan terus berjalan meskipun tersendat dan tertatih hingga mencapai pada tujuannya.Ya, begitu hidup. Begitulah takdir!Meskipun air mata terus mengalir bahkan berubah dari bening menjadi memerah, tidak akan ada yang bisa melepaskan siapa pun dari rencana yang Tuhan tentukan untuk manusia yang ia ciptakan dari kata kesempurnaan.Sejurus, jika dilihat dalam kaca mata awam, semua adalah kesalahan yang memilih jalan untuk terseret dalam kesesatan, tapi percayalah, tidak ada yang ingin hidup dalam ambang kehancuran di mana bayangan keresahan dan ketakutan mendiami sudut hati.Ah, semua sudah tertulis saat dalam kandungan, apa pun pilihan tidak akan berubah jalan tujuan yang sudah ditentukan. Begitu juga Velin yang sudah memilih jalan hidup

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   EPILOG

    "Kepergiannya adalah kematianku!" -Sean Varza Nasution****Air mata itu menjadi satu-satunya cara untuk melepaskan semua beban di dada. Meskipun nyatanya akan tetap ada luka yang menganga bahkan menciptakan luka lama yang entah kapan sembuhnya. Seira tidak dapat memahami bagaimana Tuhan menciptakan jalan hidup seorang Sean yang begitu berantakan. Kadang kala gadis manis itu menyalahkan takdir karena membiarkan Sean merasakan yang namanya penderitaan kasat mata.Berawal dari meninggalnya sang mama adalah pembuka jalan untuk air mata dan segala yang berkaitan dengan kesesakan dada yang seolah tidak mampu terkendalikan. Meskipun Seira masih terlalu muda saat itu, tetapi ia mengerti bagaimana menderitanya seorang Sean, menangis dalam diam adalah bukti dari sesaknya jiwa seorang anak lelaki yang terlalu dekat dengan perempuan yang melahirkan mereka dengan penuh cinta.Penderitaan yang ditanggung semakin menjadi kala Sean mengalami pelecehan seksual. Astaga, hidup yang terlal

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   35. ENDING STORY

    Tidak ada yang tahu bagaimana orang-orang suruhan Hardan bekerja mengurus tindakan kriminal yang Sean ciptakan, termasuk Hardan sendiri. Lelaki berumur itu hanya menerima hasil kerja tanpa diberitahu bagaimana proses yang anak buahnya lakukan. Dia menerima kabar beberapa jam yang lalu jika di vila tidak ada lagi jejak Sean tertinggal, bersih total! Seandainya polisi mengusut apa pun di sana, maka mereka akan kewalahan karena vila itu bersih seperti tidak pernah ada kejadian pembunuhan.Benar-benar luar biasa. Hardan tidak menyesal menyewa orang-orang seperti mereka.Lalu bagaimana dengan Arga? Apa masih hidup atau benar-benar sudah tidak bernyawa?Jika dipikirkan lagi bagaimana Sean menancapkan pisau di perut dan leher berulang kali, maka jawabannya sudah pasti meninggal di tempat. Lantas ke mana mayat lelaki tampan itu perginya? Tubuh penuh darah Arga telah dipindahkan ke mobil dan kemudian dibawa ke tempat jauh yang jaraknya dari vila menempuh waktu sela

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   34. FINAL

    Setelah Sean mematikan sambungan telepon secara sepihak, Hafiz segera berlari menuju kamar mandi sekedar untuk membasuh muka. Langsung mengambil kunci mobil beserta dompet yang ada di atas nakas tanpa mengganti pakaian. Ia masih mengenakan kaos warna putih berkerah V dan juga celana training warna hitam bekas tidur.“Sandal gue mana?” Hafiz seperti orang kebingungan mencari sandal jepitnya padahal ada di dekat kakinya.Setelah menemukan apa yang dicari, Hafiz berlari menuju garasi mobil. Ia harus cepat menyusul Sean sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi. Dari nada suara beserta kalimat Sean tadi di telepon, Hafiz yakin kali ini tidak ada kelonggaran yang akan diberikan oleh Sean. Ini seperti tendangan final dalam permainan bola, sungguh menegangkan.“Sial, kenapa pake mogok segala!” Hafiz memukul setir mobil karena mobil tidak kunjung menyala. “Saat genting gini malah berulah.” Terpaksa Hafiz turun dari mobilnya. Satu-satunya cara adalah menghubungi Seira ag

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   33. MARI AKHIRI SAJA

    "Ini mau ke mana, Arga?" Velin melirik kanan dan kiri, mencoba mencari tahu hendak ke mana mobil Arga menuju.Arga tidak menyahut hanya diam sembari menyeringai.Velin menghela napas kasar. Arga gila! Lelaki itu menyeretnya secara kasar dari flat bahkan saat dirinya masih baru bangun dari tidur nyenyak. Ia masih menggunakan baju tidur, belum sempat cuci muka, mandi dan juga gosok gigi. Velin tidak habis pikir apa yang lelaki di sampingnya itu pikirkan."Kita mau ke mana, Arga?" Nada suara Velin meninggi. Mencoba memberi perlawanan meskipun hanya dengan teriakan. Velin ingin sekali menjambak rambut Arga, mungkin menendang bagian bawah lelaki itu agar berhenti menyetir dan mengantarnya pulang, tetapi ia tidak ingin mengambil risiko, bisa-bisa mereka mengalami kecelakaan nanti."Liburan." Arga menyahut singkat.Netra Velin menatap tajam pada Arga. Liburan? Yang benar saja. Lelucon macam apa yang tengah mainkan oleh Arga. "Ini bukan waktunya liburan, Arga. Aku

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   32. SETUMPUK RASA YANG MEMERIH

    Yang Sean tahu, Velin itu miliknya. Yang ia yakini sepanjang hidup tanpa peduli jika banyak orang di luar sana mencoba mematahkan dalil yang terlontar dari mulutnya. Selagi hatinya bahagia, kenapa harus memedulikan pendapat insan yang tidak ada sangkut-paut dalam takdirnya. Terlalu memusingkan dan bisa-bisa membuatnya menghakimi mereka dengan cara menghilangkan nyawa.Sean sangat membenci jika miliknya disentuh apalagi berniat merebut darinya."Abang mau ke mana? Periksa jiwa, ya?" Seira melemparkan pertanyaan membuat Sean menghentikan langkahnya tepat di samping sofa yang di duduki sang adik."Tahu aja lo, ya." Senyum Sean mengembang sempurna layaknya orang bodoh.Seira memutar bola matanya. "Abang benaran gila ternyata. Mana ada orang yang ketemu psikiater bahagia?""Ada. Gue pastinya." Senyum masih dipertahankan oleh Sean dari wajahnya.Ia terlalu bahagia hari ini. Alasannya sederhana, karena semalaman dia dan Velin menghabiskan waktu ber

  • VELIN-SEAN (INDONESIA)   31. ARGA VS HAFIZ

    "Pink atau putih?" Hafiz menggaruk kepala yang tidak gatal saat kebingungan memilih warna terbaik dari dua warna yang ada di depannya saat ini. Pink yang terlalu genit yang pasti sangat dibenci oleh calon kekasihnya, dan putih yang mudah kotor yang tidak ia sukai. "Pink aja kali, ya?" Kembali membuat pertanyaan untuk dirinya sendiri sembari menatap objek yang menarik perhatiannya sejak beberapa menit yang lalu. Dua benda cantik yang dipajang di etalase.Hafiz menghela napas pelan. Astaga, ia begitu bingung menentukan warna yang pantas untuk Seira kenakan. Tidak mungkin membeli kedua-duanya, sudah pasti calon kekasihnya itu akan menatapnya horor sembari berdiam diri seharian. Seira itu aneh, tapi Hafiz cinta."Aish, ini terlalu sulit," kata Hafiz sembari mengacak rambutnya frustrasi. Seandainya Siera itu cewek manis yang menyukai warna pink, maka dia tidak akan sebingung ini. "Kenapa harus pink sama putih, sih?" Kembali menghela napas dan kali ini terdengar kasar."Maaf, Mas

DMCA.com Protection Status