Share

Ayunda Badas

Author: AgilRizkiani
last update Last Updated: 2025-04-01 13:30:32

Ardan menatap dalam-dalam ke mata Ayunda, seolah mencari keyakinan di balik kata-katanya. Hatinya masih dipenuhi kegelisahan, tapi ia tak ingin menunjukkan ketakutannya di depan wanita yang begitu ia cintai.

"Tentu saja, aku akan selalu melindungimu," jawab Ardan dengan suara yang mantap. "Tapi aku tetap tak bisa mengabaikan bahaya yang mengintai. Mahesa bukan orang sembarangan, dan Danu ... dia lebih licik dari yang kita duga."

Ayunda tersenyum lembut, mencoba menenangkan kegundahan suaminya. Ia mengusap pipi Ardan dengan penuh kasih sayang. "Kita sudah melalui banyak hal bersama, Ar. Ini bukan pertama kalinya kita dihadapkan pada situasi sulit. Aku percaya padamu."

Ardan menghela napas panjang. Ia tahu Ayunda selalu kuat, tapi kali ini situasinya berbeda. Mahesa dan Danu bukan lawan yang bisa diremehkan. Jika mereka benar-benar merencanakan sesuatu, maka ia harus lebih waspada dari sebelumnya.

"Baiklah," kata Ardan akhirnya. "Aku akan mencari ta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Usai Bangun dari Koma   Tentang Ardan

    Mahesa awalnya berniat menghampiri ibunya dan ikut mencaci-maki, tetapi ia mengurungkan niatnya saat melihat Ayunda yang kini benar-benar berbeda. Ia tak menyangka bahwa wanita itu telah berubah begitu drastis—menjadi lebih berani daripada yang pernah ia bayangkan."Apa Ardan yang mengajarimu menjadi seperti ini? Dulu kau adalah wanita manis, lembut, dan mudah diinjak-injak tanpa perlawanan. Tapi sekarang ...."Mahesa merasa kesal. Dengan kondisinya yang lumpuh, ia kesulitan merencanakan cara untuk menyingkirkan Keyla dan membalas dendam kepada Ardan. Dulu, ia bahkan berhasil menyingkirkan anak mereka. Lalu, kenapa sekarang mereka kembali lagi?Tatapannya terus tertuju pada Ayunda. Kini, wanita itu bukan hanya berubah sikap, tetapi juga semakin cantik—terlebih dengan kariernya sebagai model ternama."Ah, kenapa dulu aku bisa menyia-nyiakannya?"Ayunda sudah melangkah meninggalkan dapur. Karena Bu Tari sudah dalam kebekuan tidak bisa menja

    Last Updated : 2025-04-01
  • Usai Bangun dari Koma   Oma Kembali Lagi

    Ardan yang sejak tadi menunggu istrinya untuk membuatkan susu akhirnya memilih untuk menyusulnya ke dapur. Namun, yang ia temukan bukan istrinya, melainkan pertengkaran antara Keyla dan Mahesa. Pemandangan itu begitu membosankan baginya. Dahulu, Mahesa bisa merasa aman karena Ardan selalu membereskan masalah-masalahnya. Ia menutup rapat kasus-kasus Mahesa, memberikan kompensasi kepada korban-korbannya, bahkan berusaha membungkam mereka dengan kekayaan. Namun, semua perjuangannya terasa sia-sia karena Mahesa tidak pernah mengingat apa yang telah ia lakukan untuknya.Manusia memiliki batas kesabaran, dan mungkin sekarang Ardan telah sampai di titik itu. Apalagi sejak mengetahui bahwa Mahesa merencanakan pembunuhan terhadap anak yang dikandung Ayunda. Rasa marah dan kecewa membakar dadanya. Mahesa harus merasakan kehancuran yang selama ini ia timbulkan kepada orang lain.Saat melihat Ardan tersenyum ke arahnya, Mahesa justru merasa geram. Tatapan pria itu mengandung s

    Last Updated : 2025-04-02
  • Usai Bangun dari Koma   Rahasia

    Ayunda dan Ardan terganggu dengan suara bising di luar. Mereka yang tengah beristirahat pun segera keluar dari kamar.Mereka terkejut melihat beberapa pria berbadan besar. Di antara mereka, tampak petugas dari pihak bank yang dengan kasar mengusir semua orang keluar dari rumah."Rumah ini sudah tergadai, perusahaan Tuan Surya pun telah bangkrut. Satu-satunya harta yang tersisa untuk menutupi separuh hutang adalah rumah ini. Oleh karena itu, kami akan menyitanya beserta seluruh isinya. Silakan kalian segera meninggalkan tempat ini," kata salah satu petugas dengan nada tegas.Bu Tari terperangah, matanya menatap penuh kepanikan pada suaminya, Tuan Surya, yang terlihat begitu frustrasi. Wajahnya pucat, tangannya gemetar, dan tatapannya kosong—seolah-olah dunianya telah runtuh seketika.Di sudut ruangan, Oma Ola hanya menggeleng tak percaya. Hatinya perih menyadari bahwa anaknya kembali melakukan kesalahan fatal. Ia tak menyangka bahwa Surya tetap tak

    Last Updated : 2025-04-02
  • Usai Bangun dari Koma   Pembalasan

    Ardan mencium kening sang istri, lalu dengan gagah ia memilih untuk segera pergi. Blue Cooperation adalah perusahaan yang ia bangun dengan susah payah seorang diri. Selain bekerja sebagai direktur di perusahaan milik sang ayah sebelum akhirnya digantikan oleh Mahesa, Ardan juga diam-diam merintis perusahaan ini tanpa diketahui banyak orang.Tak ada yang mengetahui keberadaan Blue Cooperation selain Ayunda. Bahkan Omanya pun tak pernah mengetahuinya. Semua ia rahasiakan, terutama setelah insiden yang membuatnya terus-menerus difitnah dan akhirnya menjauh dari orang-orang yang ia cintai.Beberapa waktu lalu, ayahnya sempat meminta untuk bekerja sama, tetapi Ardan tidak pernah mau menyetujuinya. Baginya, bekerja sama dengan sang ayah sama saja dengan bunuh diri, terlebih lagi perusahaan ayahnya sudah berada di ambang kebangkrutan.Dengan penuh wibawa, Ardan keluar dari mobilnya, disambut oleh beberapa karyawan yang menundukkan kepala dengan hormat. Sang asist

    Last Updated : 2025-04-02
  • Usai Bangun dari Koma   Kebahagiaan?

    Setelah kejadian sore tadi, ternyata Ardan demam tinggi membuat Ayunda merasa begitu sangat khawatir ini untuk pertama kalinya sang suami kembali lagi sakit. Mungkinkah lelaki itu menahan rasa kecewa dan juga amarah yang begitu sangat dalam sampai-sampai tubuhnya pun sekarang begitu sangat lemah. "Sayang, cepat sembuh, ya." Ardan memang sudah diperiksa oleh dokter. Dan dokter mengatakan jika Ardan esok masih demam makan mau tidak mau harus segera dilarikan ke rumah sakit. Oma Ola pun berada di sebelah Ardan mereka berdua sama-sama menjaga lelaki itu dengan begitu sangat baik terlebih Ayunda yang bolak-balik mengganti kompresan sang suami dengan begitu sangat perhatian. Oma Ola merasa begitu sangat senang, akhirnya cucu yang selama ini ia sayangi mendapatkan istri yang benar-benar begitu sangat perhatian. Walaupun Ayunda bekerja sebagai model, tetapi ia tidak pernah lupa tugasnya sebagai seorang istri. "Oma, kalau mengantuk boleh istirahat terlebih dahul

    Last Updated : 2025-04-03
  • Usai Bangun dari Koma   Calon Pelakor?

    Tuan Surya, Bu Tari, serta anak dan menantu mereka benar-benar merasa bingung. Terlebih lagi Keyla, yang statusnya masih belum jelas. Apalagi, ia belum menikah dengan Mahesa, sehingga semakin merasa terkucilkan dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini."Pokoknya Mama nggak mau tinggal di kontrakan kecil dan kumuh seperti ini lagi!" Bu Tari terus saja mengomel, suaranya melengking memenuhi ruangan yang sudah terasa sesak."Sudah, jangan banyak bicara! Memangnya cuma kamu saja yang pusing? Aku juga!" sahut Tuan Surya dengan nada kesal.Ia sudah menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Ternyata, Blue Cooperation adalah perusahaan yang dipimpin oleh Ardan. Tuan Surya benar-benar tidak menyangka bahwa Ardan bisa bersikap seperti itu."Ardan dan ayahnya itu sama saja, sama-sama licik!" celetuk Bu Tari dengan geram.Mahesa, sejak tadi hanya diam. Ia tahu, jika ayahnya bangkrut dan seluruh uang perusahaan serta aset mereka disita oleh bank, maka mereka juga harus membayar ganti rug

    Last Updated : 2025-04-04
  • Usai Bangun dari Koma   Kelicikan Mawar

    Keyla meronta saat Ayunda menyeretnya keluar ruangan, tetapi genggaman Ayunda terlalu kuat. Wajahnya merah padam, baik karena malu maupun amarah yang mulai membakar dirinya. Semua mata karyawan yang menyaksikan adegan itu hanya bisa terdiam, tak berani berkomentar."Kalian semua lihat baik-baik! Ini wanita yang tak tahu malu!" suara Ayunda menggema di ruangan kantor, membuat Keyla semakin terpojok."Ayunda, kau sudah cukup!" Ardan yang baru tersadar dari keterkejutannya akhirnya angkat bicara. Ia menghampiri istrinya dengan wajah penuh penyesalan. "Aku tak tahu kenapa Keyla melakukan ini, tapi aku bersumpah, aku tak terlibat dalam skemanya!"Keyla menatap Ardan dengan mata yang berkaca-kaca. "Ardan, aku mencintaimu! Aku tahu kau juga memiliki perasaan yang sama! Mengapa kau berpura-pura tidak tahu?""Cinta?" Ayunda mencibir. "Jangan mengada-ada, Keyla. Ardan tidak akan pernah mencintai wanita licik sepertimu. Apa kau pikir dia akan mengkhianati pe

    Last Updated : 2025-04-04
  • Usai Bangun dari Koma   Tuan Surya

    Mawar merasa begitu senang karena rencananya berhasil dan dirinya akan melihat kehancuran Ayunda sekarang. Namun, saat dirinya tengah membaca komentar-komentar yang tengah menjatuhkan, menyudutkan bahkan mengatakan jika Ayunda adalah manusia yang tidak berperasaan akhirnya lenyap tiba-tiba. "Apakah ada gangguan jaringan ya?" Berulang kali dirinya membuka sosial media tetapi tidak bisa. Sampai akhirnya ia menyadari jika memang pemberitaan yang dibuat sudah lenyap dan tidak ada yang bisa membagikan bahkan sudah tidak ada orang-orang yang menshare lagi. Mawar yang tengah kebingungan itu pun, akhirnya mendekati sang suami dan menceritakan tentang kejadian yang ia alami. "Bodoh, Ayunda dan juga Ardan sekarang dia memiliki banyak uang sangat mudah membungkam media abal-abal seperti itu apalagi hanya sebuah media sosial. Jangan pernah buka akunmu lagi, jika tidak—"Mahesa yang tengah mengatakan hal tersebut kepada mawar pun tiba-tiba terkejut dengan k

    Last Updated : 2025-04-04

Latest chapter

  • Usai Bangun dari Koma   Bimbang

    Hari-hari Ayunda kini sepenuhnya dipenuhi oleh pekerjaan. Ia tenggelam dalam tumpukan berkas, rapat, dan tanggung jawab sebagai CEO. Beberapa kali ia hampir menekan nomor William di ponselnya—ingin memintanya pulang lebih cepat, ingin sekadar berbagi beban. Namun setiap kali jari-jarinya mendekati tombol panggil, ia menarik napas panjang dan mengurungkan niat itu.Ia tidak boleh egois. William juga punya keluarga. Ia tahu betapa Keyla dan Kenan berharga bagi William, dan ia tidak ingin menjadi orang yang merusak kebahagiaan itu.Kadang-kadang, Ayunda hanya ingin menyerah. Ingin hidup sederhana. Menjadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya hadir untuk Aluna dan Elvano. Tapi ia tahu, dirinya tak bisa. Masa depan anak-anaknya bergantung padanya. Ia harus tetap kuat—demi mereka.Malam itu, Ayunda duduk di ruang kerjanya di rumah. Lampu redup menyelimuti ruangan, sementara matanya terpaku pada sebuah bingkai foto yang berdiri di meja—foto Ardan. Suaminya. Lelaki yang pernah menjadi seluruh hid

  • Usai Bangun dari Koma   Semakin Dekat

    Ayunda merasa heran dengan keputusan mendadak William yang tiba-tiba mengajukan cuti. Padahal sejak meninggalnya Ardan, bahkan di hari libur pun William masih sering terlihat menyibukkan diri dengan pekerjaan.“Kok dadakan, Wil? Memangnya ada apa?” tanya Ayunda, mencoba menahan nada khawatir di suaranya.William tersenyum tipis, sedikit canggung. “Sepertinya aku dan Kayla ingin program adik untuk Kenan. Jadi kami berencana liburan ... mungkin ke luar negeri selama satu minggu.”Ayunda mengangguk pelan, mencoba mencerna. Ia tahu betul bahwa Keyla memang belum hamil lagi, dan beberapa kali sempat curhat padanya soal keinginannya untuk memberikan seorang adik bagi Kenan. Tapi tetap saja, keputusan ini terlalu tiba-tiba.“Tapi Wil, perusahaan kita sedang menjalin kerja sama penting dengan Skylar Group, dan kamu tahu sendiri hanya kamu atau aku yang bisa handle meeting dengan Dipta. Kita nggak bisa asal lempar ke tim lain.”William menatap Ayunda dengan tatapan memohon. “Tolonglah, Ay. Ken

  • Usai Bangun dari Koma   Keluarga Cemara?

    William kembali datang dengan ide spontan yang seperti biasa sulit ditolak."Gimana kalau akhir pekan ini kita ajak anak-anak piknik? Biar mereka nggak bosan terus-terusan di rumah," usulnya santai saat mereka duduk di ruang tamu Ayunda.Ayunda sempat mengernyitkan dahi. "Piknik? Aku nggak yakin, Will. Aluna baru sembuh, dan Elvano belum tentu nyaman di tempat ramai."Namun belum sempat William menjawab, Keyla langsung menyambar pembicaraan, menarik tangan Ayunda dan merengek manja, "Aunty Yunda, ikut yaa, Kenan juga mau ikut, tapi aku nggak mau kalau nggak ada temen cewek."Ayunda menatap wajah polos Keyla yang memelas. Sulit baginya untuk menolak. Apalagi, Elvano dan Aluna memang jarang sekali pergi ke luar rumah.Ia pun akhirnya mengangguk pelan. “Baiklah. Tapi cuma sebentar, dan jangan terlalu ramai ya.”Hari piknik pun tiba. Mereka berangkat bersama—Ayunda, William dan keluarganya, serta Dipta yang sejak pagi sudah terlihat

  • Usai Bangun dari Koma   Hari Sabtu

    Ayunda sudah kembali ke perusahaan. Pagi itu ia datang lebih awal dari biasanya. Tangannya cekatan membolak-balik beberapa berkas yang sempat tertunda selama Aluna dirawat di rumah sakit. Meski pikirannya belum sepenuhnya tenang, tapi ia tahu, tanggung jawabnya tak bisa lama-lama ia tinggalkan.Saat tengah fokus membaca laporan, suara pintu terbuka membuatnya menoleh. Dipta melangkah masuk tanpa ekspresi terburu-buru. Belakangan ini, lelaki itu memang jauh lebih sering muncul di perusahaannya. Karyawan pun mulai terbiasa dengan kehadirannya, bahkan tak sedikit yang mulai melihat sisi lain dari sang CEO—bukan hanya dingin dan tegas, tapi kini lebih ramah dan terbuka.“Oh, aku kira tadi William,” ucap Ayunda sambil tersenyum tipis.“Maaf mengganggu,” sahut Dipta santai.Ayunda mempersilakan Dipta masuk dan duduk. Ia pun memanggil OB untuk membawakan kopi, seperti biasa.“William belum datang, mungkin sebentar lagi dia muncul,” katanya sambi

  • Usai Bangun dari Koma   Membuka Hati?

    Pagi itu, kondisi Aluna sudah jauh lebih baik, meski infus masih terpasang di tangannya. Senyum kecil menghiasi wajah mungilnya. Saat Ayunda baru saja memasuki ruang rawat, langkahnya langsung terhenti. Matanya membelalak saat melihat pemandangan tak terduga—Aluna begitu dekat dengan Dipta, menggenggam tangannya erat seakan tak ingin dilepaskan.Sekilas bayangan Ardan melintas dalam benak Ayunda. Andai saja Ardan masih hidup mungkin Aluna tak akan pernah merasakan kehilangan sosok ayahnya, batinnya pilu. Melihat keakraban antara Dipta dan Aluna membuat hati Ayunda bergetar. Kenangan tentang Ardan mengalir deras, hingga tanpa sadar air mata jatuh membasahi pipinya."Mama!" seru Aluna riang saat melihatnya. Suara itu, meski belum sempurna, membawa kehangatan yang tak tergantikan.Dipta spontan menoleh ke arah Ayunda. Ia sempat ingin bergeser, tapi tangan kecil Aluna menahan kuat. Ia enggan melepaskan. Ayunda mengamati itu dalam diam—biasanya, Aluna hanya dekat dengan Ardan atau William,

  • Usai Bangun dari Koma   Kembali

    Pagi itu, kondisi Aluna sudah jauh lebih baik, meski infus masih terpasang di tangannya. Senyum kecil menghiasi wajah mungilnya. Saat Ayunda baru saja memasuki ruang rawat, langkahnya langsung terhenti. Matanya membelalak saat melihat pemandangan tak terduga—Aluna begitu dekat dengan Dipta, menggenggam tangannya erat seakan tak ingin dilepaskan.Sekilas bayangan Ardan melintas dalam benak Ayunda. Andai saja Ardan masih hidup mungkin Aluna tak akan pernah merasakan kehilangan sosok ayahnya, batinnya pilu. Melihat keakraban antara Dipta dan Aluna membuat hati Ayunda bergetar. Kenangan tentang Ardan mengalir deras, hingga tanpa sadar air mata jatuh membasahi pipinya."Mama!" seru Aluna riang saat melihatnya. Suara itu, meski belum sempurna, membawa kehangatan yang tak tergantikan.Dipta spontan menoleh ke arah Ayunda. Ia sempat ingin bergeser, tapi tangan kecil Aluna menahan kuat. Ia enggan melepaskan. Ayunda mengamati itu dalam diam—biasanya, Aluna hanya dek

  • Usai Bangun dari Koma   Aluna

    Di tengah malam, Ayunda terjebak dalam kesibukan mengurus perusahaan. Blue Cooperation semakin berkembang pesat, namun sayangnya, ia semakin jarang menghabiskan waktu dengan kedua anaknya, Aluna dan Elvano. Ayunda berangkat sebelum mereka bangun dan pulang saat mereka sudah tidur.Suatu malam, Aluna tiba-tiba demam tinggi. Suster yang menjaga anak-anak itu bergegas menghampiri Ayunda yang sedang duduk di ruang kerjanya."Bu, Aluna badannya panas. Dokter keluarga sedang cuti," ujar suster dengan cemas.Ayunda langsung terlonjak dari kursinya. Tanpa berpikir panjang, ia meraih kunci mobil, dan dengan sigap, ia serta suster segera menyiapkan tas Aluna yang berisi kebutuhan medis. Mereka langsung bergegas menuju rumah sakit.Namun, nasib tidak berpihak pada mereka. Kemacetan panjang menghalangi perjalanan mereka. Aluna semakin demam tinggi, dan Ayunda mulai cemas. Waktu semakin berharga.Dengan keputusan cepat, Ayunda memutuskan untuk berlari

  • Usai Bangun dari Koma   Perlawanan

    Setelah insiden sindiran Mahesa di acara industri, Ayunda langsung mengadakan rapat darurat internal Blue Cooperation bersama tim PR dan hukum. Ia tahu, satu rumor saja bisa merusak reputasi bertahun-tahun.Dalam ruang rapat itu, Ayunda tampil sebagai pemimpin sejati.“Kita tidak perlu menanggapi dengan emosi. Kita lawan dengan data. Kita kumpulkan semua bukti integritas kita selama proses tender, dari dokumen transparansi hingga rekaman presentasi. Biar publik yang menilai.”Ia juga menghubungi Valterra secara langsung. Dengan tenang, ia menjelaskan situasi dan menyatakan kesediaan Blue Cooperation untuk diaudit secara terbuka jika diperlukan. Respons Valterra mengejutkan—mereka justru memuji keterbukaan Ayunda dan menyebut rumor itu sebagai “upaya kompetitor yang tidak sportif.”Usai rapat, Ayunda menghubungi William. Suaranya berat, tapi tetap tenang. “Wil, Mahesa mulai main kotor. Dia sebar rumor soal aku. Bahkan sampai nyentuh hubungan keluar

  • Usai Bangun dari Koma   Taring Mahesa

    Beberapa minggu setelah pertemuan itu, tim gabungan antara Blue Cooperation dan Skylar Group resmi terbentuk. Mereka menamainya Project Horizon, sebuah proyek kolaboratif yang menyatukan kekuatan kreatif dan teknologi dalam satu kampanye besar untuk klien korporat multinasional.Ayunda memimpin tim branding dan strategi dari Blue, sementara Dipta membimbing tim IT dan data engineer dari Skylar. Meski keduanya berasal dari dua dunia berbeda, sinergi mereka terbukti kuat. Setiap ide Ayunda, selalu disempurnakan oleh eksekusi teknis dari tim Dipta. Dan setiap batasan teknologi dari Skylar, selalu bisa dicairkan oleh pendekatan kreatif Ayunda.Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama.Saat mereka menghadiri forum pitching terbuka untuk kontrak kerja sama dari perusahaan retail terbesar di Asia Tenggara—Valterra Group—Ayunda mendapati nama yang tak asing muncul sebagai salah satu perwakilan perusahaan saingan: Mahesa Adikara.Mahesa kini menjabat seb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status