Beranda / Pernikahan / Unwilling Bride / Sebuah kesalahan

Share

Sebuah kesalahan

Penulis: Edelweis Edelweis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seorang lelaki turun dari mobil dan menghampiri Cinta.

Mengapa anda masih disini?" Lelaki itu bertanya dengan tatapan penuh tanya.

"A-aku tidak mendapatkan angkot atau ojek untuk pulang." Cinta menjawab ketakutan.

"Di mana rumah mu?Aku akan mengantarmu pulang!" ucap lelaki itu.

"Ti-tidak perlu. A-aku akan menunggu ojek saja." Cinta menolak ajakan tersebut dengan lembut.

"Hmmm. Apa anda yakin? hujan deras seperti ini, angkot atau pun ojek tidak akan ada yang lewat. Anda seorang perempuan. Dan tempat ini sangat sepi." Lelaki itu masih bersikeras menawarkan bantuan.

"Rumah saya sangat jauh. Saya tidak ingin merepotkan anda.terima kasih atas tawarannya." Cinta pun masih menolak dengan halus.

"Baiklah. Kalau rumah anda sangat jauh. Bagaimana kalau anda saya antar ke hotel terdekat?" ujar lelaki tersebut.

"Apa? Tidak. Saya bukan perempuan murahan!" Cinta marah mendengar tawaran pemuda tersebut.

"Tenanglah nona, Saya bukan orang jahat. Saya hanya tidak tega meninggalkan anda sendirian disini, dengan keadaan hujan deras. Tempat ini sepi. Tidak bagus untuk seorang perempuan. " Pemuda itu masih bersikukuh 

Belum sempat Cinta menjawab.

Pemuda itu kembali berkata. "Aku hanya akan mengantar mu kehotel dan membayar sewa nya. Setelah itu aku akan pulang. Percayalah aku orang baik baik"

Cinta memikirkan perkataan pemuda tersebut.

"Benar juga. Hujan masih deras. Tidak mungkin ada ojek atau angkot yang lewat.sedangkan mau pulang pun sudah tidak ada kendaraan menuju desa." Batin Cinta.

"Tapi bagaimana jika lelaki ini penjahat yang hanya modus," gumam Cinta dalam hati.

Pemuda itu kembali berbicara."Baiklah. Kalau begitu. Aku akan menemani disini."

Cinta terbelalak. Bagaimana mungkin pemuda itu akan menemani nya di sana.

Setelah berfikir panjang, akhirnya Cinta memutuskan untuk menerima tawaran pemuda itu untuk diantar ke hotel terdekat. 

Lelaki itu membuka pintu mobil. Cinta duduk dibelakang kemudi dan lelaki itu duduk di samping kemudi.

"Rumah mu dimana?seberapa jauh sehingga kamu tidak mau aku antar pulang?" lelaki itu bertanya pada Cinta seraya melihat dari kaca spion mobil.

"Ehm. Saya tinggal di sebuah desa terpencil. Perjalanan dari sini ke desa selama 2 jam . Setelah itu harus menyeberangi sungai dan melewati hutan. Jika malam hari, tidak ada perahu yang mau mengantar penumpang, ditambah dengan hujan. Jalan menuju rumah saya juga tidak bisa ditempuh karena masih jalan tanah dan tidak di aspal." terang Cinta dengan gugup.

"Lalu apa yang anda lakukan di kota ini? mengapa anda sendirian?" lelaki itu melanjutkan pertanyaannya.

"Saya sedang berbelanja untuk keperluan sekolah anak, dan keperluan mengajar," sahut Cinta

"Biasanya, saya berbelanja bersama teman teman. Tapi saat ini mereka semua sedang sibuk. Jadi saya pergi sendiri," lanjut Cinta lagi.

Mobil akhirnya menepi pada sebuah hotel.

Cinta mengikuti langkah lelaki tersebut menuju resepsionis.

"Permisi, Saya mau memesan sebuah kamar no smoking." Lelaki itu memberikan identitas dirinya 

Resepsionis pun menyiapkan data untuk kamar tersebut. Dan memberikan kunci kamar kepada lelaki itu.

"Mari, Aku akan tunjukkan kamar mu." Lelaki itu meminta Cinta mengikutinya.

Cinta mengikuti langkah lelaki tersebut.Ketika tiba di depan kamar dan membuka pintu kamar tersebut. Cinta mengucapkan terima kasih.

"Ehm , terima kasih telah menolong saya pak …." ucap Cinta menggantung.

"Daniel wong, kamu panggil saja Aku Daniel." Sahut lelaki itu.

"Baik. Terima kasih pak Daniel." Sahut Cinta seraya membungkukkan badannya.

"Lalu. Siapa namamu? " tanya Daniel.

"Saya Cinta" jawab Cinta tersenyum.

Ketika Cinta akan menutup pintu kamar. Tiba tiba perutnya berbunyi. 

Krucuk..krucuk..

Daniel pun mendengar suara perut Cinta yang kelaparan. Wajah Cinta memerah menahan malu. Daniel pun berbalik.

"Apa kamu belum makan?" Tanya Daniel

"Eh, Err … Itu …  Aku tidak lapar." jawab Cinta asal.

"Bagaimana mungkin kamu bilang tidak lapar, tapi cacing cacing di dalam perut mu mendemo seperti itu. Baiklah aku akan memesan makanan untuk mu!" Daniel berkata sembari membuka gawai nya dan memesan makanan melalui aplikasi .

"Tidak perlu repot pak Daniel!" Cinta menatap Daniel dengan gelengan kepala.

"Masuklah kekamar mu. Aku akan menunggu disini sampai kurir mengantar makanan untukmu!" Daniel masih menatap layar ponselnya.

"Baiklah ..." Cinta lalu masuk kamar hotel dan mengunci pintu nya

**********

Beberapa menit kemudian kurir pun menelpon Daniel. Dan Daniel turun ke lobby untuk menjemput makanan tersebut.

Setelah menerima makanan dan membayarnya, Daniel kembali ke lantai 5, kamar yang di sewa Daniel untuk Cinta.

Tok … tok ... tok ...

"Cinta , ini makanan untukmu." Daniel memanggil Cinta dan mengetuk pintu.

Ceklek, 

Pintu terbuka dan Cinta menyembulkan wajahnya di balik pintu.

Cinta menerima makanan tersebut dan mengucapkan terimakasih.

Tapi diseperdetik kemudian, ketika Daniel pergi meninggalkan pintu kamar, Cinta Memanggil Daniel.

"Pak Daniel, ehm ... maaf, apakah saya boleh meminjam ponsel anda untuk menghubungi keluarga saya? saya ingin mengabarkan keberadaan saya. Karena ponsel saya mati. Dan saya tidak membawa charger atau power bank." Cinta berkata dengan hati hati.

"Ooo … silahkan. Saya tidak keberatan." Daniel pun menyodorkan benda pipih itu kepada Cinta.

"Ehm. Mungkin sebaik nya pak Daniel menunggu di sofa tamu saja."  Cinta menawarkan Daniel masuk.

"Tidak perlu, Saya menunggu disini saja," sahut Daniel.

"Baiklah. Terimakasih. Saya Video Call putri saya dulu.maaf mungkin agak lama meminjam handpone bapak." Cinta tersenyum sembari menutup kembali pintu kamar.

15 menit kemudian, Cinta membuka pintu kamar dan memberikan handpone Daniel. Tapi tiba tiba. 

Krucuk … krucuk ... 

Cinta mendengar suara orang kelaparan.

Cinta menatap Daniel. Dan mendapat tatapan begitu, Daniel menjadi serba salah.

"Baiklah. Aku langsung pulang." Daniel akan berlalu.

"Pak, makan saja dulu. Makanan yang bapak pesan terlalu banyak untuk porsi saya. Sebaiknya kita makan bersama saja.sayang kalau tidak dihabiskan." Cinta mempersilahkan Daniel masuk.

"Anda tidak keberatan?" Daniel bertanya.

"Tidak apa apa. Saya percaya pada Bapak," Jawab Cinta mantap.

"Mari, Pak. Silahkan masuk." Cinta mempersilahkan Daniel masuk dan mereka pun makan bersama.

*********

Cinta dan Daniel menghabiskan makanan tersebut karena memang mereka sama sama belum makan malam.

Selesai makan mereka membereskan sampah bekas makanan bersama sama.

Tiba tiba Cinta merasa tubuh nya memanas, dia juga merasa pusing.

"Kenapa tubuhku terasa panas begini. Dan kenapa aku merasa ada gairah saat memandang Pak Daniel." gumam Cinta.

Begitu pun dengan Daniel. Dia merasa tubuhnya sangat panas dan akan ada rasa hasrat yang ingin meledak. Perasaan sangat tidak nyaman membuat nya penglihatannya buram.

Ketika akan berdiri , tidak sengaja Daniel bertabrakan dengan tubuh Cinta yang juga merasa pusing dan kepanasan.

Akhirnya mereka jatuh bersama dan Daniel menindih tubuh Cinta.

Sesaat kedua nya terpaku dan saling menatap. Daniel merasa tubuhnya semakin panas dan merasa aliran gairah dalam dirinya semakin gila.

Tanpa sadar Daniel mencium bibir  Cinta. Dan Cinta pun tidak menolak. Perlahan Daniel mencumbu leher jenjang Cinta, menggigitnya kecil-kecil dan meninggal tanda kepemilikan. Cinta mendesah, karena aliran gairah dalam tubuhnya juga memuncak. Mereka berciuman cukup lama. Dan akhirnya ciuman itu semakin menuntut dan menuntut.

Daniel terus melancarkan aksinya, melepas satu per satu pakaian yang Cinta kenakan. Akal sehat mereka benar-benar telah hilang. Daniel menelusuri setiap inci tubuh Cinta dengan bibirnya. Bahkan menyentuh bagian-bagian sensitif tubuh Cinta. Sehingga membuat Cinta semakin mendesah.

Penyatuan tubuh keduanya pun tidak dapat dihindari. Cinta dan Daniel telah kehilangan akal sehatnya. Karena gairah lebih menguasai pikiran dan hati keduanya.

Setelah beberapa kali melakukan penyatuan, Daniel dan Cinta tidur saling berpelukan.

Bab terkait

  • Unwilling Bride   kompensasi dari kesalahan

    Sinar matahari menerobos kaca kamar hotel. Cinta mengerjapkan mata nya sesaat dan merasakan sedikit pusing. Cinta hendak beranjak bangun ketika tiba tiba menyadari ada tangan seseorang dibawah kepala nya.dan satu tangan lagi melingkar di pinggang nya. Cinta menoleh kebelakang dan betapa terkejut nya dia mendapati Daniel tertidur nyenyak sambil memeluk nya "Kamu? Siapa kamu? apa yang kamu lakukan disini? mengapa kamuada di kamar saya?" Cinta berteriak sembari menjauh dari Daniel. Daniel pun terbangun dan kaget karena mendapati ada Cinta disamping nya. Kedua nya berteriak bersamaan setelah menyadari keadaan mereka yang tidak mengenakan sehelai benang pun. Beruntung di samping ranjang ada bathrobe. Cinta buru buru mengenakannya. Daniel pun demikian.meraih handuk dan melilitkan di pinggang nya. Cinta berniat berlari keluar, dan berteriak meminta tolong. Tapi dengan cepat Daniel membungkam

  • Unwilling Bride   Pulang ke Rumah

    Andi , ikuti perempuan yang keluar dari kamarku. Dan cari tau tentang dia. Laporkan padaku secepatnya." Daniel menghubungi asistennya. "Baik bos. Akan saya laksanakan." jawab Andi diseberang telepon. Cinta berhasil keluar dari hotel. Didalam lift Cinta memperbaiki penampilannya yang acak acakan. Cinta tertegun . Bagaimana menjelaskan kepada keluarga nya, karena semua belanjaan Cinta tertinggal di hotel. Cinta hanya membawa handpone dan dompetnya saja. Cinta melambaikan tangannya ke arah tukang ojek yang melintas. "Terminal BHI ya pak!" "Baik neng." Sepanjang perjalanan. Cinta masih harus berfikir, bagaimana cara nya menjelaskan pada keluarga nya tentng belanja yang dia tinggalkan di hotel. Terpikir untuk membeli lagi, tapi Cinta menyadari bahwa dia tidak punya cukup uang lagi. Ojek yang Cinta

  • Unwilling Bride   Ancaman Paparazi 1

    Tokkk tokkk tokkk "Bos. Ada tamu yang ingin bertemu dengan bos." Andi menemui Daniel di ruangannya. "Siapa?" Daniel mengangkat wajahnya menatap Andi. "Tidak tahu bos. Kata nya sangat penting." ujar Andi. " oke. Suruh masuk." Daniel meletakkan pulpennya. Seorang laki laki dengan mengenakan pakaian casual , dan kamera di lehernya berdiri di depan meja Daniel. "Silahkan duduk!" Daniel memandang heran lelaki itu. Karena dia tidak mengenal orang tersebut. "Terima kasih." lelaki itu mendudukkan bokongnya di kursi yang disediakan. "Ada perlu apa, ya?" Daniel langsung bertanya karena dia sangat sibuk "Anda sombong sekali, seharusnya anda bertanya dulu siapa saya," ujar lelaki itu menyunggingkan bibirnya. "Oh. Maaf, Saya sedang sibuk. Jadi saya rasa sebaiknya langsu

  • Unwilling Bride   Mendapatkan jawaban

    Siang itu Daniel dan Andi membuka aplikasi dimana Daniel memesan makanan untuk Cinta malam itu.Mereka lalu menelusuri letak restoran tersebut melalui aplikasi Google map.Andi mengemudi kendaraan dengan kecepatan sedang. Daniel terlihat masih termenung dengan kedatangan paparazy di kantornya tadi."Menurutmu, apa ada sesuatu dalam makanan yang aku pesan untuk Cinta?" Daniel menatap Andi dari kaca spion"Saya tidak tau pasti, Bos. Tapi firasat saya mengatakan, ada yang tidak beres dengan makanan tersebut." Andi balas menatap Daniel."Mengapa kamu bersikukuh mengajak ku kesana?" Daniel memberondong Andi dengan pertanyaan"Insting saya mengatakan bahwa makanan yang anda pesan telah dicampur dengan obat perangsang, Bos." Andi menjawab sembari terus melajukan kendaraan."Aku tidak yakin. Restoran itu tidak mungkin melakukan kesalahan yang akan merusa

  • Unwilling Bride   Bertemu lagi

    Pagi ituCinta menerima telepon dari admin jasa pengiriman untuk mengambil paket yang datang kemarin sore.Cinta menemui Ibunya di kantin sekolah."Bu, aku mau ke kota, ambil paket." Cinta menyalami ibunya."Iya, hati-hati dijalan, Nak!" Sahut ibunya.Cinta mengendarai sepeda motornya. Membelah jalan raya dan memasuki parkiran sebuah kantor jasa pengiriman.Setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, Cinta akan mengambil paket pelanggan jualan onlinenya di kantor ini.Setelah mengambil paket dan menyusunnya di motor. Cinta berniat melajukan sepeda motornya. T

  • Unwilling Bride   Carisa

    Daniel dan Andi melanjutkan perjalanan pulang ke apartemen. Sepanjang perjalanan, Daniel terlihat senyum sendiri sambil sesekali mengusap bibirnya.Andi yang melihat bosnya dari spion bertanya-tanya."Hmmmm ... sepertinya bos sedang berbahagia," Andi melirik bosnya dari kaca spion mobil"Tidak. Biasa saja. Mengemudi yang benar!" Daniel menyangkal, tapi masih tersenyum."Setiap melihat wajahnya , aku merasa ingin di dekatnya dan mendekapnya," gumam Daniel di dalam hati."Boss, saya sudah menemukan dimana paparazy itu tinggal!" ucap Andi tiba-tiba."Kalau begitu, langsung kesana saja. Aku akan

  • Unwilling Bride   Ancaman Paparazi 2

    Pagi ituCinta kembali menerima telepon dari admin jasa pengiriman, untuk mengambil paketnya.Cinta berharap, kali ini dia tidak bertemu lagi dengan Daniel, karena Cinta benar-benar malas berdebat dengannya.Cinta memarkirkan sepeda motornya di halaman kantor jasa pengiriman.Seperti biasa. Cinta mengambil paket orderan jualan online yang ditekuninya selama 1 tahun terakhir.Cinta masuk, dan mengambil beberapa paket yang telah dimasukkannya kedalam kardus. Lalu mengikat kardus tersebut di jok belakang sepeda motor.Cinta mengedarkan pandangannya ke sekeliling halaman parkir kantor tersebut. Dan Cinta bernapas lega karena tidak melihat kendaraan Daniel.Cinta melajukan sepeda motornya membelah jalan raya. Tiba-tiba, sebuah mobil mengklakson Cinta dengan berkali-kali. Refleks Cinta melajukan sepeda motornya lebih ke pinggir jalan. Tapi

  • Unwilling Bride   Kekhawatiran Daniel

    PlakkkkkkkCinta melayangkan tamparan ke wajah paparazi."Hahahaha! Anda ternyata galak juga, Nona. Saya fikir, jika dosis obat peransang itu saya tambahkan, anda akan melayani saya dengan maksimal!" Paparazi mengambil sebuah botol air mineral ."Apa maksud anda?" Cinta semakin ketakutan"Yahhhhh ... saya telah mencampur makanan yang dipesan tuan Daniel dengan ini," ujar Paparazi seraya memperlihatkan sebuah botol kaca berukuran kecil. Lalu paparazi memasukkan seluruh isi botol tersebut kedalam air mineral."Apa yang anda lakukan?" Cinta mundur dan mencoba meraih handle pintu mobilTapi paparazi lebih sigap mengunci pintunya.Cinta semakin ketakutan ."Ckckckckck, Nona Cinta, saya tidak meminta anda melayani saya dengan sepenuh hati. Karena setelah meminum ini. Anda akan menjadi liar dan binal dari malam itu." Paparazi kembali menyeringai."Tolong lepaskan saya!" Air mata Cinta luruh."Sayangku &hellip

Bab terbaru

  • Unwilling Bride   Cinta disudutkan

    "Heh, Cinta, awas aja ya, kalau terjadi sesuatu pada Carisa, Adit akan membawa Carisa pulang ke rumah kami!" ujar wanita paruh baya yang juga ikut bersama lelaki dengan mencebikkan bibirnya. Daniel kembali menatap Cinta, Daniel benar-benar tidak mengerti siapa sebenarnya mereka.Seorang perawat menghampiri mereka berempat. "Bapak, Ibu, tolong tenang! Jangan membuat keributan di sini!" ujar perawat tersebut seraya melenggang pergi.Mereka berempat pun duduk di kursi tunggu. Cinta menjauhi Daniel dan berusaha untuk terus meminta maaf kepada kedua sosok yang baru saja datang itu, membuat Daniel semakin heran siapa mereka sebenarnya?Setelah sekian lama menunggu, akhirnya melhat Carisa dari kaca pintu, perasaan Cinta benar-benar tidak tenang. Cinta tidak bisa duduk diam menunggu di luar ruangan, namun, jika masuk ke dalam pun, Cinta takut akan mengacaukan Dokter dan tenaga medis lainnya."Dengar ya

  • Unwilling Bride   Tawaran Pak Karta

    "Tenang, Bu! Semoga Carisa tidak apa-apa." Ujar Bidan sambil memegang infus yang tersambung ke tangan Carisa."Andi, cepat!" Seru Cinta dengan suara parau. Perasaan Cinta teramat sangat tidak karuan, Cinta takut terjadi sesuatu yang sangat buruk pada Carisa, sehingga air mata tak henti-hentinya mengalir dari pelupuk matanya.Cinta terus memeluk Carisa dengan erat dengan sesekali menyeka keringat dingin yang mulai keluar dari tubuh Carisa.Melihat keadaan cinta yang teramat sangat cemas, Andi melajukan mobil dengan kecepatan tinggi sehingga perjalanan yang seharusnya ditempuh selama satu jam mampu ditempuh hanya dalam tiga puluh menit. Andi juga memasang suara sirine ambulance dari mobil, agar kendaraan yang lain segera menyingkir. Andi tidak peduli jika nanti yang dilakukannya itu akan berdampak melanggar aturan, yang terpenting adalah Carisa segera sampai ke rumah sakit.Sampai di ruma

  • Unwilling Bride   Hadiah untuk Carisa

    Cinta melangkah maju dengan perlahan, dan mendekati Daniel. Selangkah, dua langkah, tiga langkah.Daniel merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Seseorang menyandarkan kepalanya di punggung Daniel, memeluk tubuhnya dengan erat. Daniel membalikkan badannya, dan tersenyum menatap Cinta yang memeluk pinggangnya dengan erat."Ada apa, Sayang?" Daniel membelai rambut Cinta dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya mematikan kompor.Cinta hanya menggelengkan kepalanya,Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.Daniel menangkup wajah Cinta dengan kedua tangannya. Lalu mengecup kening dan ujung hidung Cinta dengan lembut sehingga Cinta memejamkan matanya, menikmati debar jantungnya yang mulai tak karuan."A_aku merindukanmu," ucap Cinta menatap manik mata Daniel. Menyelami sorot mata yang tajam namun sangat meneduhkan."Aku juga merindumu, Sayang

  • Unwilling Bride   Gairah Daniel VS Pertahanan Cinta

    Daniel meninggalkan Cinta ke luar kamar, khawatir akan tergoda melihat Cinta yang tertidur pulas.Namun, pikiran kotor kembali merasukinya."Hey, Daniel, sudah saatnya kamu memiliki istrimu, dia halal untukmu, sudah saatnya kamu menaklukkannya" pikiran itu terus berkelana membuat Daniel kembali membuka pintu kamar dan mendekati Cinta yang tergeletak dan tertidur pulas di atas ranjang.Tatapan mata Daniel kembali tertuju pada kancing baju bagian atas yang tadi dia buka. Daniel naik ke atas ranjang, menelusuri wajah Cinta yang memang sangat cantik.Daniel mendekatkan wajahnya, mengecup bibir Cinta dengan lembut. Menyesapnya dengan perlahan, dan satu tangannya mulai membuka kancing bagian kedua kemeja Cinta. Daniel menurunkan kecupannya ke arah leher jenjang Cinta."Mmmhhh ...." Desahan kecil keluar dari bibir Cinta.Daniel kembali mengecup bibir Cinta dengan rakus. Cinta membuka matanya,

  • Unwilling Bride   Bertemu mertua dan Carisa

    "Ada apa?" Cinta memundurkan dirinya dari hadapan Daniel.Namun, terlambat. Daniel terlebih dahulu meraih tengkuknya dan melabuhkan ciuma di bibir Cinta. Menyesap bibir yang menjadi candu baginya. Melumatnya dengan penuh cinta.Cinta tidak mampu menolak, kerinduan yang dirasakannya membuat Cinta membiarkan Daniel mengecup dan menyesap bibirnya dengan pelan."Aku merindukanmu." Bisik Daniel di telinga Cinta.Cinta hanya tersenyum, lalu menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.Jarak dari perusahaan menuju rumah Cinta hanya memakan waktu sepuluh menit."Assalamualaikum." Cinta mengucap salam dan mempersilahkan Daniel masuk ke dalam rumahnya."Waalaikumsalam." Terdengar jawaban dari dalam.Ayah dan Ibu Cinta membuka pintu dan melihat Cinta bersama seorang lelaki.Ayahnya mengerutkan keningnya melihat penampilan Daniel yang tid

  • Unwilling Bride   Perusahaan cabang

    Cinta mengikuti langkah Rina, memasuki sebuah kantor yang sederhana. Cinta tercenung sesaat, Rina meraih tangan Cinta, meminta untuk mengikutinya."Silahkan, Bu …" ujar Rina mempersilahkan Cinta masuk."Assalamualaikum." Cinta mengucap salam."Waalaikumsalam." Jawab beberapa orang dari dalam bersamaan."Bu Cinta, silahkan duduk," sapa seorang laki-laki yang Cinta kenal dengan baik. Laki-laki itu biasa Cinta panggil Bang Iqbal."Makasih, Bang," ucap Cinta tersenyum sambil mendudukkan bokongnya di kursi yang di sodorkan Bang Iqbal."Pak Nai, ini Bu Cinta." Bang Sudir memperkenalkan Cinta pada seorang laki-laki yang tersenyum padanya."Dan … mmmm … Pak Daniel?" Cinta kaget karena saat ini Daniel berada dihadapannya. Cinta tidak bisa mencerna semua ini, bagaimana mungkin Daniel berada di sini."Lho, B

  • Unwilling Bride   Siapa CEO Nai?

    "Ini adalah tabungan Aku selama bekerja di perusahaan Lucky. Corp." Cinta memberikan buku tabungan tersebut kepada Ayahnya."Hahh? Apa Ayah tidak salah lihat, Nak?" Pak Ruslan memandang Cinta dan buku tabungan tersebut secara bergantian."Tidak Ayah, itu adalah kebenarannya. Makanya, aku tidak takut dengan ancaman Pak Karta." Cinta mengulurkan tangannya untuk mengambil buku rekening tersebut, Pak Ruslan pun memberikannya kepada Cinta."Jika jumlahnya sebanyak itu, sedangkan Kamu tiap bulan menanggung biaya hidup kami, dan membayar cicilan Bank juga, berapa gaji kamu setiap bulan, Nak?" Pak Ruslan mengernyitkan dahinya karena tidak menyangka kalau gaji yang diterima Cinta dari perusahaan tempatnya bekerja sangat besar."Aku diberi gaji pokok sebesar dua belas juta rupiah, lalu ada tunjangan makan dan transportasi dari perusahaan. Total keseluruhannya mencapai dua puluh lima

  • Unwilling Bride   Melepas rindu

    Minggu sore, Cinta diantar oleh Carisa dan ayahnya ke perbatasan kota. Andi sudah menunggu dengan senyuman khasnya."Jadi, mama selalu naik mobil itu setiap hari?" tanya Carisa menatap ke arah Cinta."Iya, Sayang, itu mobil perusahaan," jawab Cinta tersenyum."Itu kan, mobil mahal, Ma. Wahhh mama keren. Besok-besok, Carisa mau dong, Ma diajak naik mobil itu," ujar Carisa menunjuk ke arah mobil tersebut."Iya, Sayang. Tentu saja boleh," sahut Cinta membuat Carisa bersorak bahagia.Cinta lalu berpamitan dan mobil bergerak meninggalkan Carisa dan ayahnya. Cinta melambaikan tangannya. Ada perasaan sedih meninggalkan putri semata wayangnya selama 4 hari.Mobil melaju dengan kecepatan sedang dan berhenti disebuah mini market."Ada apa, Andi?" tanya Cinta heran.Belum sempat Andi menjawab, Daniel masuk ke dalam mobil dan duduk disamping Cin

  • Unwilling Bride   Menolak lamaran Davin

    Cinta tiba di rumahnya pukul sembilan pagi. Ketika Cinta baru saja mengucap salam, Carisa berhambur memeluknya."Pokonya Carisa gak mau Mama menikah!" Carisa merengek dalam isak tangisnya."Iya, Sayang, Mama tidak akan menikah." Cinta membelai rambut Carisa dan menggendongnya masuk ke dalam rumah.Cinta menghampiri ayahnya yang sedang duduk di depan televisi."Yah, Aku mau bicara!" Cinta mendudukkan bokongnya disamping sang ayah. Sedangkan yang di ajak berbicara hanya menoleh sejenak, lalu kembali menatap layar televisi."Kenapa Ayah mengizinkan Davin datang kemari?" tanya Cinta dengan hati-hati."Kamu tau sendiri, Davin orang penting di sini. Apa katanya nanti kalau Ayah melarang dia datang?" jawab Ayahnya panjang lebar.Cinta baru saja hendak menyanggah perkataan ayahnya, tiba-tiba pintu rumah diketuk dari luar.Tok

DMCA.com Protection Status