Beranda / Romansa / UNREQUITED LOVE (INDONESIA) / MELANJUTKAN CERITA INDAH

Share

MELANJUTKAN CERITA INDAH

Penulis: Rara Shasha
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-17 10:52:22

"Hai..ada matahari terbit..." teriak Septia dari dalam mobil sambil menunjuk lingkaran besar dengan kemilau oranye yang menyembul dari ujung pantai. Indah nian kuasa Tuhan membuat takjub semua yang memandang.

Sebagai teman lelaki sudah menggelar alas untuk sholat subuh berjamaah ditepi pantai. Momen yang tidak akan terlupakan. Ketika rangkaian ayat Allah dibacakan diantara debur ombak pantai.

Keindahan yang demikian menggoda, maka nikmat tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan?

Kami semua turun bersiap untuk menikmati sarapan pagi sudah kami pesan diwarung yang berada ditepian pantai. Ikan bakar dan daun singkong, juga daun pepaya rebus ditambah sambal, makannya ditepi pantai. 

Uhuu, eksotik sekali. Saat semua duduk melingkar, tiba tiba pak Budiman bangkit dan memilih duduk disamping Rania. Rania sontak terkejut.

"Mau duduk dekat pacar baru," ucapnya.

"Apa?" semua yang mendengar memekik histeris

"Sejak kapan?" Tanya Arifin dengan mulut penuh makanan.

"Tadi malam" jawab pak Budiman santai.

Semua yang mendengar saling berpandangan. Ada takjub di mata mereka, hingga Septia pun bertanya

"Beneran?"

"Iya" Rania menjawab sambil menunduk, bila tidak begitu ia khawatir kebohongan dimatanya akan nampak.

Dirinya dan Septia memang baru kenal tapi persaudaraan diantara mereka sangat erat tak terpisahkan hingga menjadi tidak mungkin Rania membohongi Septia. Namun ia ingat pesan pak Budiman semalam untuk tidak menyatakan kebenaran meskupun dihadapan Septia.

Mereka sedang berpura pura menjadi sepasang kekasih agar pak Budiman mempunyai legalitas untuk duduk berjajar bersama pak Leo demi membicarakan status Rania. Mereka berdua sedang memasang perangkap agar mangsa tertangkap dan untuk itu diperlukan ke hati-hatian dalam bersikap agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Kali ini Rania tidak boleh gagal, ia harus berhasil membawa pak Leo masuk dalam perangkapnya. Harus.

"Kamu yang bawa mobil bu Rania" ucap pak Budiman pada Arifin yang masih merasa tidak percaya pak Budiman da Rania bisa jadian secepat itu.

Tadi malam saat dirinya dan teman temannya tidur pak Budiman dan bu Rania membuat komitmen. Apa mungkin?

"Hallo, Rif" suara pak Budiman mengagetkan Arifin. Arifin benar benar terpana.

"Oh, iya pak. Siap." jawab Arifin mendadak gagap.

"Septia tetap di mobil bu Rani, biar bu Rani duduk dekat saya." pak Budiman bicara sambil menyentuh telinga Arifin sedikit berbisik.

Kontan Arifin terkesima, tumben pak Budiman genit. Biasanya beliau orang yang cuek dan biasa biasa saja, apakah ini efek jatuh cinta? Arifin menggeleng-gelengkan kepala heran. Mereka pun sepakat meninggalkan pantai Batakan yang penuh cerita.

Rania duduk disamping pak Budiman bersama teman-teman yang lain dibelakang. Canda candaan lucu keluar dari mulut mereka.

"Serius ya pak Budiman dengan kak Rani?" tanya Septia di mobil yang ia naiki.

"Sepertinya begitu." jawaban dari bangku belakang pun muncul.

"Semoga saja kak Rania tidak dibuat sakit hati lagi" Septia berbicara seolah pada dirinya sendiri.

"Kalau ada dosen pernah bikin bu Rania sakit hati , itu namanya oknum, say. Seperto juga insinyur, polisi, guru, tukang bangunan dan para lelaki yang lain yang baik banyak banget yang buruk dan tidak berperasaan juga ada. Itu yang dilanggil oknum."

"Nah betul kamu Ratih, jempol" jawab Arifin sambil tetap mengemudikan mobilnya. 

"Seperti juga lelaki disamping mu Septia, kita tidak tahu dia baik atau buruk, hanya perjalanan waktu yang akan menjawab. 

"Dan bila hari ini bu Rania pernah di sakiti oleh seorang dosen seperti pak Leo bukan berarti dosen yang lain juga memiliki karakter yang sama."

"Kok, jadi aku sih." Arifin berteriak membuat semua terbahak bahak.

"Tapi itu fakta Septia, seseorang bisa dikatakan baik atau tidak , jujur atau pembohong justru setelah kita melewati banyak sekali perjalanan. Setelah melewati susah dan senang." Arifin berkata sambil menepuk-nepuk paha Septia.

"Tapi sepanjang pengetahuanku pak Budiman orang baik dan bertanggung jawab kok." Arifin menambahkan yang di sambut dengan kalimat.

"Huuu dasar seperguruan pasti membela."

"Uy pak sopir kalau ngomong gak usah pakai nepuk-nepuk paha dong." suara dari belakang tetiba muncul.

"Kesempatan bro," ucap Arifin sambil matanya menengok kaca spion.

Perjalanan yang indah membuat aura kebahagian keluar dari jiwa mereka. Tanpa mereka sadari, nanti setibanya di kampus mereka mempunyai tugas baru.

"Menjadi saksi antara hubungan pak Budiman dan Rania"

Pertanyaan akan banyak datang di redaksi mereka .

Pak Budiman, Rania juga teman-teman yang lain pun bercanda ria di mobil mereka. Masih seputar topik hubungan antara pak Budiman dengan Rania. Melintasi jalanan berkelok dan mendaki bersama dengan teman-teman seperjuangan adalah hal terindah dalam hidup. Bisa berbagi tawa juga canda, kejadian ini tidak akan bisa terulang itulah mengapa mereka yang faham akan sangat menghargai waktu dan kesempatan. Karena sekali waktu berjalan ia akan menjadi kenangan. Kita tak mungkin dapat melaluinya lagi.

Di pelabuhan tanjung serdang, 

Mereka turun dari mobil untuk berpose, aneka gaya dan gerakan. Diantara angin kencang yang mengibarkan jilbab juga rambut mereka. Mereka melempar senyum dan tawa, seolah hanya mereka yang berada di dalam kapal fery ini.

Ada pose berdua ada juga pose bersama-sama. Pak Budiman mendekati Rania.

"Ini saja yang dipake status WA ya"

Rania melihat sekilas kemudian mengangguk setuju. Status whatsApp mereka berdua sama.

Mereka sengaja melakukannya untuk memancing tanya. Pak Budiman sangat yakin pak Leo koleganya akan segera menanyainya tentang hubungan antara dirinya dengan Rania. Pasti itu karena begitulah tipikal beliau.

Benar ternyata, beberapa menit kemudian pak Leo menghubungi Rania. Namun sayangnya Rani tidak ingin menjawabnya.

"Bunda, dimana?"

"Sudah mau pulang kan, sayang?"

"Bunda, tolong balas pesan ayah."

Pesan itu hanya dibaca tanpa dibalas, seperti yang sering pak Leo lakukan padanya. Dulu.

****

Rombongan Rania dan kawan-kawan telah tiba di rumah masing-masing.

Rania pun telah rebah di kamar indahnya. Ia juga sudah menghubungi tukang pijat lulur yang biasa ia panggil. Tubuhnya letih sekali dan butuh perawatan.

Sejak Rania mempunyai banyak uang ia rajin sekali merawat tubuh dan wajah nya. Untuk apa uang banyak bila tubuh kurus kering dan wajah dekil.

"Bunda, sudah tiba di rumah?" Aduh, pak Leo lagi.

Hobi sekali ia menghubungi Rania akhir-akhir ini. Lalu kemarin ia dimana?

Kemarin ia kemana ?

Jangan kan untuk menghubungi berkali-kali bertanya kabar setahun sekali pun tidak pernah pak Leo lakukan.

Kenapa sekarang jadi rajin ?" Rania mendadak bingung.

"Bunda, kenapa hanya di baca ?"

"Bunda tolong jawab satu kali saja bunda dimana?"

Pak Leo masih mengetik pesan di WhatsApp nya namun Rania sudah terlelap tidur.

Keesokan paginya.

Rania bangun dengan rasa malas yang tumpang tindih. Seluruh persendiannya terasa ngilu. Andai tak ingat bahwa sholat adalah kebutuhannya pada Tuhan mungkin saat ini Rania memilih tidur.

Namun bagaimana pun, sholat adalah jawaban bahwa sebagai hamba ia butuh Tuhan Nya itu sebabnya ia lebih memilih untuk membuka mata dan bergegas bangkit. Rania masih ingat pesan ibunda, bahwa sholat dua rakaat sebelum subuh itu jauh lebih baik dari dunia dan seisinya.

Tidak ada alasan bagi Rania bermalas-malasan.

Usai subuh tiba, Rania kembali pada ranjang empuk dan alas nya yang berbau harum.

Sambil menunggu ibu pijat yang janji akan datang.

"Bunda sayang hari ini ayah sudah bisa pulang dari rumah sakit."

"Besok ayah akan ke kampus atau ke rumah mencari bunda, kita perlu bicara baik-baik ya sayang."

Iya in sajalah. Begitu gumam Rania.

"Kak Rani hari ini nggak ke kampus?"

"Kayaknya enggak Septia."

"Oh ya sudah, kirain kangen dengan pak Budiman jadi memilih ke Kampus."

Rania diam, memikirkan kalimat yang baru saja diucapkan Septia.

"Kangen dengan pak Budiman" Oh Tuhan, Rania sampai lupa bahwa dirinya terikat kontrak cinta bohong-bohongan dengan pak Budiman.

Hampir saja ia tertangkap basah dengan kebohongannya.

"Hallo kak, kenapa diam?"

"Oh iya Septia, aku nggak ke kampus. Kalau nanti Septia ke kampus dan bertemu pak Budiman, titip salam ya." Hanya itu kalimat yang bisa Rania tulis diantara kalimat lain yang mestinya lebih layak Rania tuliskan.

"Oke kak Rania, selamat berlibur dan memanjakan diri ya."

"Trims, Septia."

Hingga kami pun saling mengirim emoticon penutup perbincangan.

Sore itu,

ketika adzan ashar usai berkumandang. Seseorang datang memencet bel pagar rumah Rania.

Beruntung Rania telah selesai sholat ashar dan mandi.

Setelah terapi pijat lulur tadi tubuhnya terasa sedikit segar.

"Siapa ?" tanya Rania pada pembantu nya.

"Bapak yang tempo hari itu, ibu."

"Yang mana ?"

"Bapak dosen yang bila datang sering membuat ibu menangis."

Rania mengernyitkan dahi, lalu membuka tirai pembatas antara ruang tengah dengan ruang tamu nya.

"Oh, pak Leo"

"Namanya pak Leo ya, Bu ?" 

"Iya."

"Disuruh masuk ya, Bu ?"

"Iya, silahkan saja."

Pak Leo masuk, setengah berlari menuju ruang tamu Rania.

Rania menjumpai pak Leo dengan baju santai dan jilbab.

Mereka terdiam, hanya gemericik suara air di aquarium yang menjadi nada pertemuan mereka sore ini.

"Ada apa ?"

Tanya Rania pada pak Leo, yang di tanya diam tidak menjawab.

"Ada apa ?" Ia bertanya lagi. Hening sesaat.

"Ayah tadi ke kampus, ayah pikir bunda sudah di kampus." Pak Leo bicara.

"Ayah nggak melihat bunda tapi bertemu Septia teman dekat bunda." Pak Leo memberi penjelasan.

Oh rupanya Septia ke kamus, dasar wanita satu ini tidak betah kayaknya untuk nggak ketemu Arifin meski sedetik.

"Ayah kaget dengar kabar dari Septia itu sebabnya ayah ke sini."

"Kabar apa ?" Tanya Rania sedikit menyelidik. Rania masih bersikap biasa. Rasa ingin tahu nya tak terlalu ia umbar toh nanti bisa bertanya langsung pada Septia.

"Bunda,"

"Iya, ada apa ?"

"Bunda beneran pacaran dengan pak Budiman ?"

Oh, God. Septia cepat sekali menyampaikan kabar ini. Bukankah seharusnya Septia bilang dulu padanya. Aduh Septia ....

Rania mengagumi kehebatan teman dekatnya, Septia.

"Bunda,"

"Iya"

"Bunda jujur saja pada ayah." 

Ya Tuhan, kalau aku belum menjawab bukan berarti aku ingin berkilah dari mu, Pak Leo yang manis. Suara batin Rania mentertawakan ini semua.

"Iya, memang benar ayah." Akhirnya Rania angkat bicara. Mengeluarkan sebuah pernyataan sebagai jawaban atas pertanyaan pak Leo.

"Sejak kapan bunda ?" Pak Leo bertanya lagi.

"Sejak kemarin di pantai Batakan." Rania memberi penjelasan.

"Bunda seharusnya tidak melakukan ini. "

"Lho kenapa ?"

"Bunda masih terikat pernikahan dengan ayah. Kita belum bercerai bunda."

Huft, andai tidak ingat tentang hukum pasti hari ini juga meja kaca di depan Rania sudah berpindah ke wajah laki-laki di depannya.

'Masih terikat pernikahan?' artinya masih suami ? begitu kah ?

Lalu suami mana yang tidak memberi nafkah pada istrinya selama lima tahun ?

Suami mana yang membiarkan istrinya menanggung semua kepahitan seorang diri ?

Suami mana yang membiarkan istrinya tanpa bimbingan agama?

Suami mana yang membiarkan istrinya keluar masuk whatsApp kawan-kawannya bila lapar melanda dan ia sudah tidak punya jalan keluar ?

Suami mana yang tega membiarkan istrinya membawa amplop berisi lamaran pekerjaan dari satu kantor ke kantor yang lain ?

Suami mana yang tega membiarkan istrinya meratapi sakit yang melanda anaknya sedang dia sendiri tidak berdaya ?

Suami mana yang membiarkan istrinya menangis tersedu-sedu tanpa tangan kekar yang memberinya kekuatan saat putranya menghadap yang Maha Kuasa?

Suami mana yang membiarkan istrinya menahan perih di pemakaman putranya ?

Suami mana yang tega melakukan semua itu sedang dirinya berada dalam gelimang harta ?

Suami mana yang tega melakukan semua itu hanya karena takut pada istri yang lain ?

Yang bisa melakukan semua itu hanya Lelaki 'Jadah' yang tidak pantas di beri gelar terhormat dengan sebutan SUAMI.

Karena suami itu pembawa kunci sorga dan pembawa kunci sorga bukanlah lelaki jahanam

Karena tidak ada daftar nama Jahanam dalam deretan nama indah sorga.

Hati Rania berdarah.

Luka yang mengering namun bernanah itu kulitnya mengelupas membuat luka baru yang teramat pedih.

"Pak Leo bisa pulang sekarang." Usir Rania geram.

"Kita masih belum selesai bicara bunda" Suara Pak Leo mulai meninggi.

"Jangan meninggikan suara disini, Pak."

"Bunda pasti sudah terpengaruh pak Budiman, besok ayah akan datangi pak Budiman untuk bicara."

"Aku sedang tidak terpengaruh siapapun, ayah sayang. Aku sedang terpengaruh iblis. Jadi sebelum aku semakin kalap aku minta ayah K E L U A R.!!!"

Rania menahan gejolak hatinya yang meletup-letup.

Pak Leo bangkit memandang Rania lekat. Lalu melewati pintu rumah dan pergi.

Rania membanting pintu itu dengan sangat keras hingga jendela kaca di samping pintu itu bergetar.

Rania terdiam, ia duduk dilantai dibelakang pintu ruang tamunya. Ia menangis, menangis begitu dalam.

Andai ada hukum dunia yang memuat tentang perlindungan pada wanita. Andai saat ini ia adalah wanita kaya raya. Andai ia memiliki kekuatan. Ia pasti akan menuntut keadilan pada pakar-pakar hukum yang sering sekali memperdebatkan tentang ilmu-ilmu hukum di acara-acara seminar. Agar kasusnya di bahas. Secara hukum agama dan negara, sudah jatuh kah talak pada dirinya bila menelaah kasusnya. Agar tidak ada wanita malang yang mengalami nasib serupa seperti dirinya.

Namun sayang, hari ini Rania belum menjadi siapa-siapa.

Rania hanya bisa menuntut keadilan di Padang Mahsyar kelak.

Keadilan dari Tuhan Nya.

Tuhan yang selalu membisikkan damai pada tiap Firman-nya.

"Selalu ada hadiah bagi orang-orang yang sabar."

Percayalah

.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maya Septina
??????
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PENJELASAN LELAKI

    Kejadian kemarin demikian menyakiti hati Rania, air mata yang sempat mengalir membuat matanya bengkak. Rania masih ingat bagaimana Leo bicara seperti malaikat semalam. Rania masih ingat satu kalimat."Bunda masih istri ayah sampai hari ini."Rania sulit membuka lebar matanya akibat gumpalan yang menggantung di kelopak mata.Dua pembantunya sudah berkomentar agar Rania tidak perlu membuka pintu bila dosen yang semalam datang lagi.Rania hanya diam tanpa menjelaskan apapun.Rania masih enggan bercerita. Terlebih cerita tentang Leo.Di Kampus pagi ini."Bisa tolong temui saya di ruangan ?" pesan masuk dari pak Leo di whatsApp pak Budiman.Pak Budiman membacanya sekilas namun tak segera menjawab.Ini baru permulaan pak Leo, bisik pak Budiman cepat.Akan ada episode-episode cantik setelah ini. Ini baru bunga rampai belum masuk pada pendahuluan apalagi isi dan kesimpulan. Gumam pak Budiman dari dalam hatinya

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   BAHAN PERGUNJINGAN

    PERGUNJINGANLangit masih mendung seperti hari kemarin, suasana damai dan cuaca yang sejuk mendayu membuat banyak orang lebih memilih melanjutkan mimpi dari pada mewujudkan mimpi.Pagi sekali Pak Budiman sudah rapi, ia memilih berangkat ke kampus sepagi mungkin agar nanti bisa secepatnya menuju rumah Rania, masih bersama Arifin dan Septia. Pak Budiman akan menunggu Pak Leo datang bersama istrinya hari ini sesuai permintaan Rania. Pasti seru bila hal itu benar terjadi. Pak Budiman tersenyum membayangkan wajah Pak Leo yang begitu serius.Saat ini beliau terjebak oleh pikiran nya sendiri. Keinginan dan ekspetasi yang tinggi membuat ia jadi lupa segalanya. Beruntung hari ini tidak ada kuliah online di mata kuliah Pak Budiman hingga Pak Budiman tidak terlalu terbebani dengan pikiran tentang tugas yang mesti diemban. Ia akan murni jadi pemirsa dalam pertunjukan nanti.Sesampainya di kampus, beberapa teman dosen sedang duduk di ruang

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   BUNGA ITU TELAH LAYU

    Sehari setelah kejadian itu, Pak Leo mengunjungi Rania lagi dengan membawa kue kesukaan Rania, martabak telor spesial. Pak Leo senantiasa berharap Rania akan kembali seperti dulu dan mereka akan bersisihan menikmati cinta mereka.Pak Leo masih yakin bahwa Rania akan bisa kembali mencintainya, menikmati indahnya Siring Laut diantara terpaan angin, menikmati indahnya makan soto Banjar di perahu apung, menikmati Pantai Sarang Tiung ataupun bergandengan tangan melintasi tiap senti lantai Duta Mall.Pak Leo sangat ingin kembali merajut kasih bersama Rania, itu sebabnya dia akan melakukan apapun agar cinta dan masa depannya kembali.Bagi Pak Leo, Rania adalah bagian dari ambisi kelelakiannya. Ia telah menempuh banyak jalur pendidikan namun belum ada satu wanita pun yang berhasil meluluh lantakkan isi hatinya, seperti Rania.Perumahan megah dengan icon air mancur mewah di gerbang selamat datang, di sanalah Rania tinggal. Kini Pak Leo

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERTEMUAN

    Rania merasa lelah terus menerus berada di dalam kamarnya. Hanya demi menghindari kedatangan Pak Leo. Ia telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa mulai hari ini ia tidak perlu takut terhadap apapun. Ia punya Tuhan, Punya banyak teman yang mengerti hukum dan juga punya uang. Rania akan melawan setiap intimidasi yang diarahkan padanya.Tadi malam ia telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan apapun untuk kemenangannya.Rania mematut dirinya di depan pintu almari yang terbuka. Baju panjang dengan aksen bagian bawah lebar dan kecil di pinggang adalah mode yang paling di sukai Rania. Di Samping agar tubuhnya yang kecil tidak terlalu nampak kecil juga karena baju dengan model itu memang sering kali membuat Rania merasa nyaman.Ia memilih warna ungu tua untuk ia kenakan hari ini. Tas ungu muda dan jilbab dengan warna senada. Sepatu hak tinggi berwarna hitam dengan belahan depan membuat jemari kakinya yang putih bersih itu terpampang indah.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   CERAIKAN AKU

    Minggu pagi yang sepi,Rania masih berada di dalam bed covernya. Enggan rasanya beranjak pergi dalam suasana mendung begini. Laptopnya masih menyala, ia ingin menuntaskan novel yang sudah ia tulis dan telah terikat dengan 'Goodnovel'. Harusnya ia segera menyelesaikan tapi berhari-hari ini kepalanya terasa pening. Ia seolah tidak punya inspirasi untuk melanjutkan ceritanya. Pusing sekali rasanya.Rania tidak menemukan cara untuk membuka kalimat dalam novel-novelnya.Hari ini Rania akan berkunjung ke rumah Pak Leo bersama Pak Budiman. Ia sengaja bilang besok saat Pak Leo menelphon agar Pak Leo tidak perlu menjemputnya.Ponselnya bergetar,Pak Budiman menghubunginya."Sudah mandi, Ran ?""Assalamualaikummm" Rania menggoda dengan mengucapkan salam. Mungkin Pak Budiman lupa dengan salam itu."Oh iya, waalaikumsalam"Pak Budiman tertawa renyah."Sudah siap ?""Lho, jam berapa sekarang ?"

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   MENYELAM TANPA PELAMPUNG

    [15/11 00:51] Rarashasha: BERBINCANG DENGAN PAK BUDIMAN"Apa kita perlu melihat kondisi, Pak Leo ?" Tanya Rania pada Pak Budiman."Menurut bu Rani bagaimana ?""Terserah saja,""Kalau bu Rani ingin melihat saya antar, " sambung Pak Budiman cepat."Sepertinya tidak, Pak." Jawab Rania cepat.Matanya menatap jauh ke depan, sangat jauh.Sudah jelas terbukti bahwa Pak Leo meninggalkan dirinya karena takut pada ancaman Laela, ia takut Laela bunuh diri dan membunuh anak-anaknya bila ia kembali pada Rania.Ketakutan yang bodoh, seorang akademisi dan praktisi hukum sekelas Pak Leo bisa percaya dan tunduk pada ancaman bodoh seperti itu.Rania menghela nafas panjang. Tidak ada seorang pun yang mau bunuh diri dan membunuh anak-anaknya sendiri hanya demi orang lain. Bodoh sekali. Seperti atraksi Laela pagi tadi, tentang pisau dapur yang menempel pada urat nadi. Bohong, itu dusta yang luar biasa. Faktanya sampai hari ini Laela

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERBINCANGAN SAAT SENJA

    Rania menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Tubuhnya letih dan pikirannya kacau. Ia seperti tidak memiliki kekuatan juga keberanian. Masalah yang dialaminya cukup pelik, menguras energi dan kesadaran.Bagaimana formula yang tepat untuk membuat Pak Leo bersedia mengucapkan talak untuk nya. Atau kah ada keringanan bagi dirinya selaku istri agar bisa mendapatkan kebebasan dengan melakukan hal-hal sesuai tuntunan ?Rania makin gamang.Dari pagi hingga sore hari Rania terus berfikir tentang itu, sering dalam keputusasaannya ia ingin menggunakan jalan pintas. Dengan memaksa Pak Leo memilih antara dirinya atau Laela ?Mungkin itu adalah keputusan konyol namun sementara waktu mungkin bisa mengatasi dilema ini.Rania menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Assalamualaikummm" Suara seorang gadis menyapu gendang telinganya.'Pasti Septia'Rania berdiri, membuka pintu kamar lalu mendapati wajah putih bersih dengan lesung p

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17
  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   MENGUNJUNGI BEKAS CINTA

    Rania melangkah dengan langkah kaki yang sangat berat, menemui Pak Leo adalah sesuatu yang sangat ingin dia lakukan namun juga sangat ia takutkan. Bagaimana tidak ?Diantara mereka pernah saling mencintai, diantara mereka pernah ada rasa sayang meski kemudian benih benci itu muncul dan kini benih itu telah menjadi besar juga berbuah lebat. Benih yang terus di pupuk hingga berbuah lebat. Rania merasakan rasa sakitnya bukan rasa sakit biasa.Langkah kakinya semakin dekat menuju ruangan Intensive Care Unit. Rania mengendap, berharap Pak Leo tidak melihatnya. Karena kedatangannya hanya ingin memastikan bahwa Pak Leo telah bertemu Laela.Mengapa Rania demikian peduli ? Cintakah yang melandasinya ? Bukan, ini bukan cinta, ada sebuah perasaan yang tidak bisa di ceritakan ketika suami dan istri berpisah, ada semacam kekuatan yang membuat mereka terpanggil untuk mengetahui keadaan dari masing-masing pasangan, semacam magnet dari langit mungk

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-17

Bab terbaru

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   SARAN SEORANG TEMAN

    "Kamu mestinya harus bersyukur memiliki suami seperti Pak Yudha dia itu laki-laki yang baik, bahkan setelah istrinya meninggal dia masih mau menikahimu.Sebagai istri mestinya kamu harus lebih bisa menyayangi dan memanjakan suamimu.Jangan sampai dia marah lantas mentalak mu lagi, kamu harus bisa mengerti bagaimana caranya memperlakukan laki-laki dengan baik.Mama tahu kamu adalah anak perempuan yang paling disayang di rumah ini semua kebutuhan mu kami penuhi tapi tidak lantas hal itu membuat kamu menjadi besar kepala.Bagaimanapun juga saat ini kamu telah mempunyai suami meskipun jarak usia antara kamu dengan Pak Yudha sangatlah jauh tetapi kamu tidak bisa memanfaatkan hal itu semaumu sendiri."Mamah menasehati Marni. Mamah ingin Marni menjadi istri yang sempurna untuk Pak Yudha.Marni hanya mengangguk-anggukan kepala sambil memilin-milin rambut panjangnya dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   TERJEBAK TIPU DAYA

    Pak Yudha menyesali semua takdirnya. Dia merasa menjadi laki-laki paling bodoh di dunia. Andai saja dia . bersikap lebih tegas, pasti semuanya tidak akan seperti ini jadinya.Hari ini, Pak Yudha bukan hanya menyakiti Rania tapi dia juga sudah menyakiti Marni. Dia banyak menyakiti perempuan-perempuan yang sesungguhnya mencintainya.Rania melakukan segala kekasarannya itu karena cintanya kepada Pak Yudha. Dan Marni pun melakukan semua kegilaannya juga pasti didasari oleh cintanya kepada Pak Yudha.Andai mereka berdua tidak mempunyai rasa cinta mungkin akan sangat mudah bagi mereka melupakan jalan yang sudah menyakiti mereka.Tetapi mereka berada pada pusaran cinta. Cinta akhirnya membuat sebuah kebodohan bagi mereka. Cinta juga yang akhirnya menelanjangi diri mereka.Menunjukkan sebuah kekuatan, padahal aslinya mereka berada dalam kelemahan.Itu adalah hal yang saa

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   KETEGASAN BERBALUT CINTA

    Rania mengetahui semua tipu muslihat yang dilakukan oleh Marni.Rania juga tahu bahwa saat ini Pak Yudha menyembunyikan semuanya.Meski begitu Rania tidak ingin bertanya kepada Pak Yudha perihal apapun.Meski dia tahu bahwa uang pak Yudha hampir habis karena tingkah laku Marni.Yang paling membuat jengkel adalah saat mengetahui bahwa ternyata Pak Yudha suami sah nya masih menyembunyikan semua keburukan yang dilakukan oleh Marni entah apa alasannya.Mungkin karena Pak Yudha tidak ingin Rania marah atau karena Pak Yudha enggan terlibat pada permasalahan yang jauh lebih besar atau mungkin karena Pak Yudha masih mencintai Marni sehingga dia tidak mau ada permasalahan yang menimpa Marni.Pagi itu saat sarapan pagi bersama di meja makan, Rania melihat wajah Pak Yudha sepertinya tidak tenang seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkan. Rania menjadi bin

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERDEBATAN BATIN

    Hari berganti, bulan berjalan, Pak Yudha terus berada di dalam rumah Rania sebagai istrinya yang sah. Rania sangat menikmati keberadaan Pak Yudha. Dia sudah tidak memiliki kecurigaan lagi karena jelas Pak Yudha mengatakan bahwa antara Pak Yudha dengan Marni sudah bercerai.Meski kadang kekhawatiran itu muncul karena dipacu oleh ketakutan yang kadang datangnamun sebisa mungkin Rania menahan semuanya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Yang penting sekarang adalah kemauan dan kemampuan Rania untuk memperbaiki keadaan, untuk melayani dengan baik dan juga untuk membahagiakan Pak Yudha supaya hati laki-laki itu tidak pergi kemanapun.Bahasa yang lebih tepat adalah Rania berusaha untuk merawat Pak Yudha, merawat cintanya secara lahir maupun batin.Setidaknya itulah yang Rania rasakan saat ini meskipun beberapa hari belakangan Rania melihat ada sesuatu

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   SANDIWARA

    Pagi ini Pak Yudha terbangun dari tidurnya. Sudah dari semalam dia tidur di rumah Rania, dia bahkan tidak menceritakan tentang perceraiannya dengan Marni.Pak Yudha masih belum siap mengatakan hal itu kepada Rania meskipun sejatinya hal itu adalah cerita yang mungkin paling ditunggu oleh Rania selama ini.Tidak pernah terbesit dalam hati Pak Yuda untuk menikahi Rania kemudian menceraikan Marni. Pernikahan dengan Rania ini awalnya adalah pernikahan main-main saja."Mas, sarapan yuk!! Sarapannya sudah siap, " kata Rania kepada Pak Yudha."Iya, sebentar lagi sayang, Mas mau mandi dulu ya."Rania kemudian mendekati Pak Yudha dengan gaun tidurnya yang sangat indah, rambutnya juga sudah disanggul rapi, pipinya bersemu merah lipstiknya pun menggoda ."Rania boleh ikutan mandi bareng Mas Yudha?".

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERCERAIAN

    Marni bukan perempuan biasa yang lantas kemudian dia mudah menyerah atas apa yang sudah dilakukan oleh Rania.Dia merasa sudah cukup lama mengalah, hari ini Marni tidak ingin lagi mengalah lagi, dia sudah lelah terus-menerus berada dalam posisi yang tidak nyaman itu sebabnya dia melakukan banyak kegiatan dengan menghabiskan uangnya berfoya-foya sesuai dengan keinginannya saja.Dulu sebelum Pak Yudha mengenal Rania Marni adalah satu-satunya perempuan yang dicintai bahkan lebih dicintai daripada istrinya sendiri.Tapi setelah mengenal Rania semua menjadi berubah, Pak Yudha menjadi tidak lagi sayang terhadap Marni bahkan janji untuk mengantarkan ke dokter pun Pak Yudha melupakannyaHati Marni menjadi terluka sakitnya terasa luar biasa bila dulu dia bersalah mengijinkan Pak Yudha menikah dengan Rania hanya demi uang yang bakal dia terima. Apakah kesalahan itu

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   CANDA DAN DUKA

    Hari itu Rania bercanda ria dengan Pak Yudha. Pak Yudha tidak pernah tahu bahwa hari ini Rania sudah melakukan sesuatu yang diluar dugaannya dan ia sendiri tidak menyangka bahwa Rania bisa melakukan hal itu.Rania berulangkali menggoda Pak Yudha."Siapa suruh tidurnya kelamaan akhirnya kan nggak bisa ke kampus.""Kamu sih nggak dibangunkan.""Ih Rani, sudah bangunkan bolak-balik dan Mas cuma bilang Hhhhh. . . Iya, iya, nanti.""Sampai capek Rani dibuatnya." Rania menjelaskan."Oh jadi sekarang capek ya melayani aku.""Bukan begitu maksudnya." Rania merajuk seperti anak kecil tetapi hari ini dia bahagia karena Pak Yudha ada di sampingnya. Setidaknya dia berhasil mengalahkan Marni hari ini.Rania bukan tipe perempuan yang mau berbagi, jangankan terhadap Pak Yudha yang luar biasa, dulu semasa menjadi istri Pak Leo pun Rania tidak ingin berbagi, lelah rasanya harus berbagi cinta.Karena, ini hati bukan

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   BELAJAR MENJADI JAHAT

    Rania baru saja masuk kedalam rumahnya. Ia telah berjalan-jalan berkeliling hari ini. Karena rasa sakitnya terhadap Pak Yudha suaminya itu ternyata benar-benar membuat ia kecewa.Rania langsung masuk kamar, membersihkan tubuhnya kemudian pergi tidur.Ia tidak ingin terus-menerus bergelut dalam permasalahan yang tidak pasti dan sampai hari ini dia tidak menemukan bagaimana caranya agar dia bisa terbebas dari permasalahan bersama Pak Yudha.Rania kemudian melanjutkan tidurnya membiarkan tubuhnya tenang berada di dalam awang-awang.Hingga kemudian alarm ponselnya berbunyi ia meraih ponsel itu dan kemudian mematikannya dengan jemari tangan kanannya lalu ia tidur lagi. Lima menit kemudian ponsel itu berbunyi lagi. Rania kemudian mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk dan meraih ponsel itu lagi, sudah pukul tiga dini hari. Sebentar lagi waktunya subuhAda sebelas panggilan tak terjawab dari Pak Yudha.Rania lupa, tad

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PROFESOR MALIK

    Rania meninggalkan Pak Yudha dengan Marni yang menatap dirinya penuh tanda tanya.Rania mencoba menyingkirkan rasa sakitnya, bagaimanapun juga ia merasa tidak nyaman saat ini, tetapi ia tetap harus tegar.Di dalam pikirannya saat ini bagaimana caranya membalas dendam agar Pak Yudha cemburu.Tidak elit rasanya kalau membiarkan dirinya cemburu sendirian.Wow Rania cemburuSemudah itukah membuat Rania cemburu hanya karena Pak Yudha sedang berjalan bersisian dengan Marmi. Tidakkah Rania melihat perbedaan antara dirinya dengan Marni dan laki-laki waras pasti akan berpikir seribu kali untuk meninggalkan Rania."Halo Rania apa kabar ?""Oh Profesor Malik kabar baik, kabar Profesor bagaimana ?""Luar biasa baik dan sepertinya akan semakin baik setelah saya menjumpaimu.""Ah Profesor bisa aja, bercandanya jangan kelewatan.""Beneran, siapa yang tidak bahagia ketemu dengan kamu, sep

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status