Sore itu di salah satu ruangan di tempat makan di kota ini tampak begitu ramai dan terlihat beberapa orang bersuka ria sambil bernostalgia mengingat masa kuliah mereka disaat 10 tahun yang lalu.
Ruangan itu telah dipesan oleh salah satu alumni angkatan 2010 fakultas ekonomi dari salah satu universitas di kota ini.
Beberapa dari mereka tampak asyik bercengkrama disalah satu sudut ruangan ini.
"Vin ingat tidak saat kita kumpul berlima di Rumah Ezra ?" Ucap Lelaki yang bernama Adam itu.
"Haha iya dam, ingatlah, mana mungkin aku lupa, itu kan awal mulanya kita ketemu." Ucap Arvin.
"Haha iya kikuk banget kita awal ketemu dulu, apalagi saat pertama melihat Reisa dan Natya" ucap Adam.
Seketika mereka terdiam saat Adam menyebut kedua nama wanita itu.
Tiba - tiba suara seorang wanita membuyarkan lamunan mereka.
"Hei, kok pada bengong sih, g
Disebuah taman kampus yang tampak sepi terlihat lima orang mahasiswa sedang asyik bercengkrama sambil mengerjakan tugas kuliah mereka."Kalian tadi kenapa sih ? bikin heboh seisi kelas aja." Ujar Natya."Iya nih, kebanyakan tidur sih, jadi halu kayak ngeliat hantu." Ucap Reisa."Haha iya nih kalian berdua aneh banget hari ini." Ucap Ezra."Ehm aku sama Adam emang abis begadangan semalaman dirumahku, jadinya ngantuk deh sampai di kelas." Ucap Arvin sambil melirik sekilas ke arah Adam."Eh iya semalam aku begadangan dan menginap di rumah Arvin, jadinya aku ngantuk sekali hari ini." ucap Adam.Ezra, Natya dan Reisa saling melirik satu sama lain, dan tak lama mereka pun tertawa lepas."Dirumah Arvin ? bukannya semalam kita berlima kumpul di Rumah Ezra sekalian ngerjain tugas kayak biasanya, udahnya aku sama Reisa pulang duluan sementara kalian masih lanjut di rumahnya E
Sore itu masih dirumah Adam.."Hahh kau yakin Dam mau melakukan hal itu ???" Ucap Arvin dengan wajah yang memerah."Yakin Vin, memang kau tidak ingin menyampaikan hal yang sama pada seseorang yang kau sukai selama ini ?sedangkan ini kesempatan terakhir kita untuk bisa mengungkapkannya Vin." Ucap Adam."Tapi aku malu Dam jika mengungkapkannya dengan cara seperti yang kau katakan tadi, kau kan tahu jika suaraku, agghh memikirkannya saja aku tidak terbayang Dam." Ucap Arvin."Haha tapi hanya cara itu yang ampuh Vin, lagian suaramu bagus begitu jika dibandingkan diriku yang jika berbicara saja sudah terdengar fals." Ucap Adam terkekeh.Arvin yang mendengar perkataan Adam hanya tersenyum kecil."Kau tahu saat kita bertiga Ezra bermain akustik dan kau sempat menyanyikan beberapa part dari lagu Plain White T's ?" Ucap Adam."Orang yang sangat antusias adalah Reisa dan Naty
Keesokan harinya di kampus..Tampak tiga pasang manusia yang saat ini sedang duduk saling berhadapan di taman kampus dengan keadaan sekelilingnya yang tampak ramai dengan beberapa mahasiswa lainnya disekitar mereka.Beberapa diantara mereka terlihat sedang asyik bercengkrama dan beberapa yang lainnya sibuk mengerjakan tugas kuliahnya."Ehm besok kalian beneran jadi ikut kegiatan di kota Y nih ?" Tanya Arvin."Iya lah masa gak jadi sih, aku udah nyiapin semuanya nih." Ucap Reisa.Adam yang mendengar perkataan Reisa tampak sedikit panik sambil sesekali melirik ke arah Alya dan Arvin."Ehm, kita bertiga ada rencana nih yang tidak kalah seru sama kegiatan kampus." Ucap Adam."Apa tuh ?" Tanya Ezra."Gak seru dong kalau diceritainnya sekarang, makanya janji dulu kalau besok kalian tidak ikut kegiatan ke kota Y." Ucap Alya."Rencana apa s
Pagi itu diantara sejumlah mahasiswa tampak dua orang wanita dan satu orang Lelaki sedang sibuk memeriksa kembali segala perlengkapan yang akan mereka bawa untuk mengikuti kegiatan ke sebuah kota yang dalam beberapa jam akan mereka datangi itu.Sesaat Reisa teringat dengan pesan dari seseorang kepadanya semalam."Eh iya semalam Adam mengirim pesan untukku. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia katakan. Apa dia mengirim pesan juga padamu ?" Ucap Reisa."Tidak, Adam tidak mengirim pesan padaku, Semalam Alya yang mengirim pesan kepadaku. Dia mengirimkanku tempat yang biasa kita berenam datangi di akhir pekan." Ucap Ezra."Semalam Arvin juga mengirimkan pesan untukku. Dia mengatakan jika ada sesuatu yang belum sempat ia katakan kepadaku." Ucap Natya."Aku merasa sikap mereka kemarin aneh sekali tidak seperti biasanya, dari perkataan dan ekspresi mereka seperti mereka ti
Sepertinya aku melihat sesuatu ??Hei bukankah itu.."Natya ???" Teriak Arvin terkejut saat menyadari apa yang dilihatnya saat ini.Tak lama Adam dan Alya menatap ke arah pandang Arvin saat ini."Reisa ???""Ezra ???"Ucap Adam dan Alya bersamaan.Tampak tiga orang yang sangat mereka khawatirkan saat ini berjalan mendekat ke arah mereka dengan keadaan mereka yang tampak sedikit berantakan dan wajah mereka yang tampak sedikit pucat dengan nafas yang tersengal."Kalian tidak apa - apa ?" Ucap Adam."Kenapa kalian telat ? Mengapa keadaan kalian sedikit berantakan begini ?" Tanya Alya dengan cepat."Nat kau tidak apa - apa ?" Tanya Arvin cemas saat melihat Natya.Tak lama Natya tersenyum kepadanya."Aku tidak apa - apa, maaf kami terlambat datang, kalian pasti sudah lama menunggu." Ucap
Di suatu kota 1999Siang itu tidak seperti biasanya matahari tidak menunjukkan teriknya. Terlihat keramaian orang di salah satu pusat kota sedang menyaksikan suatu pertunjukkan yang ditampilkan oleh sekumpulan anggota prajurit Nasional.Diantara kerumunan orang itu tampak tiga orang manusia sedang asyik menyaksikan pertunjukkan itu.Terlihat mereka sangat antusias melihat pertunjukkan yang ditampilkan beberapa prajurit anggota kepolisian dan tentara Nasional itu.Terlihat seorang pemimpin pertunjukkan itu sedang memainkan tongkatnya dengan lihainya.Tampak anak lelaki yang duduk diantara ayah dan ibunya itu memperhatikan ibunya yang berada di samping dirinya."Bu ibu suka ya melihat lelaki yang sedang memainkan tongkat itu ?" Tanya anak lelaki itu.Tak lama wanita itupun menoleh ke anaknya sambil tersenyum."Iya, ibu suka sekali melihatnya, mungkin
Aku masih termangu melihat apa yang sedang aku alami saat ini. Wanita yang berada tak jauh dari hadapanku itu tampak nyata dan aku berharap ini bukanlah mimpi.Sesaat aku berjalan dan tak lama aku berlari kecil menghampiri wanita yang sangat aku rindukan selama ini."Ibu ?? Aku sangat merindukanmu." Ucapku sambil memeluk wanita yang ada di dekatku saat ini."Ruri ? Kau kenapa nak ? Baru lima menit yang lalu kau berlari meninggalkan ibu untuk memainkan sapu itu, sekarang dirimu sudah berlari memeluk ibu." Ucap ibuku sambil tertawa kecil."Ini bukan mimpi kan Bu ?" Ucapku yang masih memeluk ibuku dengan erat."Kau kenapa nak ? Ayo mandi dulu, baru sarapan, ibu tunggu disini." Ucap ibuku sambil tersenyum.Tak lama tampak seorang lelaki berjalan menghampiri kami sambil membawa seragam putihnya."Ruri ? Kenapa ini, tumben pagi - pagi sudah memeluk ibu ?" Ucap ayahku samb
Suasana riuh teman - teman di kelasku tiba - tiba perlahan menjadi hening saat ibu dan seorang gadis kecil datang ke kelas kami.Beberapa dari bocah lelaki itu ada yang berbisik - bisik sambil tersenyum melihat ke arah gadis kecil yang sedang berdiri dan memperkenalkan dirinya di depan kelas saat ini.Tak lama selesai gadis kecil itu memperkenalkan diri.."Ayo Raina silahkan duduk di kursi kosong baris ketiga sebelah kanan ya." Ucap ibuku sambil tersenyum kepadanya."Aku ingin duduk di kursi yang didepannya." Ucap gadis kecil itu.Sesaat aku dan Dega saling berpandangan, tak lama ibuku mengucapkan sesuatu."Kalau begitu Ruri pindah ke kursi kosong disebelah kanan ya ?" Ucap Ibuku sambil menganggukkan kepalanya padaku.Tak lama akupun mengambil tasku hendak berpindah ke kursi kosong tersebut."Bukan dia yang pindah, tapi anak lelaki yang disebelahnya
"Kak Nadya? Mengapa tiba-tiba ia ada disini?""dan tatapan itu? Mengapa ia sama sekali tidak mengenaliku?"Tak lama aku meninggalkan tempat itu diiringi dengan segala pertanyaan yang masih terngiang dipikiranku saat ini.Sehari setelahnya..Pagi ini aku menunggu wanita yang telah membuatku memikirkan segala pertanyaan atas apa yang telah kulihat semalam.Tak lama tampak seorang wanita keluar dari rumah itu diiringi dengan senyuman hangatnya padaku.Sesaat ia berjalan kearahku dan tak lama.."Apa kau sudah lama menungguku?" tanya wanita itu."Tidak, aku baru saja sampai tak lama dari aku membalas pesan singkat darimu," ucapku.Beberapa saat kemudian saat dalam perjalanan.."Apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu pad
Apa sebenarnya yang sedang dikatakan olehnya ??Aku masih melihat kearah lelaki itu dan tak lama suara seseorang disampingku kembali menyadarkanku."Sa, apa kau tidak mendengar perkataanku ?" Ucap lelaki itu."Ohh, maaf aku tidak mendengarnya." Ucapku."Apa kau masih memandangi lelaki itu ?" Tanya lelaki itu."Tidak, aku tidak memandangnya." Ucapku."Tidak memandangnya tapi kau terus melihat kearahnya." Ucap lelaki itu."Bukan begitu, aku hanya merasa jika dia..""Aneh ? Bukankah dia sangat aneh bahkan saat dia menatapmu, Apa kau berpikiran yang sama denganku ?" Tanya lelaki itu."Haha kau ini, sepertinya kau terlalu berpikiran yang tidak-tidak tentangnya." Ucapku."Hei, aku sudah bisa melihatnya saat melihat dari cara dia melihatmu saat kalian sedang berbicara t
"Maksud tante ? kak Nadya..." Ucap Nata terputus.Tak lama seorang lelaki keluar dari ruangan yang ada dihadapan kami saat ini. Tampak kedua orangtuaku segera menghampiri lelaki itu.Setelah mendengar penjelasan dari dokter itu kedua orangtuaku tampak sedih dan sangat terpukul.Tak lama tampak ibuku sudah terjatuh tidak sadarkan diri diiringi dengan ayahku yang tampak terkejut melihat keadaan ibuku setelah mendengar perkataan dokter itu sesaat yang lalu.Aku sangat sedih melihat keadaan orangtuaku saat ini dan aku mulai menyadari jika satu-satunya saudara perempuanku didunia ini kemungkinan telah pergi dan tidak akan pernah kembali..Flashback off.."Brukkk!" Kurasakan ada seseorang dari arah kananku yang menumbur tubuhku."Maaf kau tidak apa-apa ?" Ucap lelaki itu."Aku tidak apa-apa." Ucapku.Tampak lelaki itu tersenyum pada
Ramainya manusia ditempat ini tidak menyurutkan langkahku untuk menuju ke tempat dimana aku bekerja saat ini.Dari sekian banyak manusia yang sedang berjalan ditempat ini, terlihat semakin ramai dan berwarna dengan banyaknya warna dan bentuk yang dapat kulihat saat ini.Tampak beberapa bentuk seperti not lagu, bulat atau kotak dan berbagai bentuk lainnya yang sedang menari-nari disekitarku saat ini dan beberapa warna lainnya yang berada di sekitar manusia yang sedang berjalan ditempat ini.Entah sejak kapan aku dapat melihat semua bentuk dan warna dari segala yang kudengar dan aroma yang dapat kulihat bentuknya selama ini.Dari aku dan kakak perempuanku hanya aku yang memiliki kelainan genetik ini, namun aku sangat menikmati hal yang berbeda pada diriku selama ini.Sesaat aku sampai didalam bus yang tampak ramai dengan orang-orang yang mengenakan pakaian rapihnya sambil sesekali mereka melihat
"Tidak mungkin ??!" Ucap kami berlima bersamaan diiringi dengan wajah bingung lelaki itu."Hei ada apa dengan kalian ??"Tak lama lelaki itu masuk kedalam lift dengan kami yang tampak masih bingung dan berpikir atas apa yang terjadi pada kami saat ini."Apa kalian tidak ingin keluar ? atau kalian ingin kembali ke lantai bawah gedung ini ?" Tanya lelaki itu.Sesaat kami tersadar dan tak lama kami berjalan keluar sambil melihat kesekeliling kami saat ini."Apa kita sudah kembali ke tahun yang seharusnya ?"tanya Gian."Sepertinya kita benar-benar sudah kembali." Ucapku sambil menunjuk banner yang terpasang di ruangan itu."Tahun 2021, kau benar kita benar-benar sudah kembali." Ucap Zeline."Aku tidak percaya dengan hal yang kita alami sebelumnya." Ucap Igam."Kau benar, aku masih tidak percaya dengan semua hal yang kita alami beb
Apa hal ini memang sudah seharusnya terjadi ??dan apakah kami harus melihat semua kejadian itu kembali ??Semua pertanyaan itu terus terngiang dipikiranku saat ini. Sesampainya ditempat itu tampak beberapa orang sedang berlari sambil berteriak meninggalkan tempat itu.Tampak Aydan, Gian dan juga Igam melihat kesekeliling ruangan itu dan tak lama mereka menghubungi orang yang sangat mereka cemaskan saat ini.Sesaat tampak mereka menunjukkan wajah leganya saat mengetahui jika orang yang mereka cemaskan saat ini dalam keadaan baik-baik saja.Tak lama kurasakan seseorang menarik tanganku saat ini."Daffin ?? Sedang apa kau ? Hentikan segala perbuatanmu ini."ucapku.Sesaat lelaki yang berada dihadapanku saat ini menatap bingung diriku."Aku tidak mengerti maksudmu. ""Bagaimana dengan ayahku ? Apa terjadi sesuatu padanya ??" Tanya Zelin
Mungkinkah dia ??Mengingat hal itu tanpa berpikir lagi aku langsung keluar dan melajukan kendaraanku menuju tempat itu.Sesampainya disana aku langsung berjalan sambil berlari kecil mencari keberadaan Daffin saat ini.Kucari kesekeliling kampus ini namun aku tidak menemukan keberadaanya dimanapun.Kulihat beberapa orang mahasiswa dan beberapa orang lainnya sedang berjalan diruangan ini.Tampak beberapa dari mereka menuju ke arah lift dan beberapa diantaranya duduk di ruangan yang memang tersedia beberapa sofa di ruang tunggu kampus ini.Di kejauhan aku melihat seorang lelaki dengan mengenakan pakaian dan penampilannya yang sangat mirip dengan seseorang yang kulihat pada saat lima tahun sebelumnya.Daffin ??Aku segera berlari untuk menghampiri lelaki itu. Setelah mendekatinya segera kugapai lengan lelaki itu.Kulihat lelaki yang be
Namun apa maksud perkataannya sesaat yang lalu ??Apa ia sungguh bisa membantu Daffin ??Siapa dia sebenarnya ???Segala pertanyaan itu terus terulang dipikiranku.Tak lama tampak lelaki itu berjalan mendekati mereka. Tampak kedua lelaki itu berdiri dan berkata kepada lelaki itu."Maaf Pak, saya tidak bisa melindungi Zeline dari kejadian itu." Ucap Ghaffi."Tidak apa-apa aku tidak menyalahkanmu. Aku mengerti setelah mendengar pembicaraan kalian sesaat yang lalu.""Namun aku ingin mengetahui sejak kapan saudaramu mulai bersikap seperti itu ??" Tanya lelaki itu.Sesaat aku terdiam dan tak lama aku menceritakan segala hal yang dialami oleh saudaraku selama ini.Setelah aku menjelaskan segala hal mengenai saudaraku pada lelaki itu, tak lama terlihat seorang wanita berlari kecil menghampiri kami saat ini."Bagaimana kead
Aydan ??Mengapa dia berada disini ???Sesaat aku masih bisa mendengar lelaki disampingku memanggil namaku dan setelahnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.Tampak lelaki yang masih membawa benda tajam ditangannya itu terkejut saat melihat Aydan yang melihat perbuatannya pada wanita itu sesaat yang lalu.Tak lama ia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian sore itu di sebuah ruang tunggu operasi di salah satu Rumah Sakit, tampak dua orang manusia sedang membicarakan sesuatu."Apa sebenarnya yang terjadi ? Mengapa lelaki tadi melakukan hal itu pada Zeline ?""dan kulihat wajahnya tadi sangat mirip denganmu, apa ia adalah kembaranmu ?" Tanya lelaki itu.Tampak Ghaffi mengangguk perlahan saat mendengar pertanyaan dari Aydan sesaat yang lalu."Maafkan aku karena belum menceritakan apapun pada k