Sepertinya aku melihat sesuatu ??
Hei bukankah itu..
"Natya ???" Teriak Arvin terkejut saat menyadari apa yang dilihatnya saat ini.
Tak lama Adam dan Alya menatap ke arah pandang Arvin saat ini.
"Reisa ???"
"Ezra ???"
Ucap Adam dan Alya bersamaan.
Tampak tiga orang yang sangat mereka khawatirkan saat ini berjalan mendekat ke arah mereka dengan keadaan mereka yang tampak sedikit berantakan dan wajah mereka yang tampak sedikit pucat dengan nafas yang tersengal.
"Kalian tidak apa - apa ?" Ucap Adam.
"Kenapa kalian telat ? Mengapa keadaan kalian sedikit berantakan begini ?" Tanya Alya dengan cepat.
"Nat kau tidak apa - apa ?" Tanya Arvin cemas saat melihat Natya.
Tak lama Natya tersenyum kepadanya.
"Aku tidak apa - apa, maaf kami terlambat datang, kalian pasti sudah lama menunggu." Ucap
Di suatu kota 1999Siang itu tidak seperti biasanya matahari tidak menunjukkan teriknya. Terlihat keramaian orang di salah satu pusat kota sedang menyaksikan suatu pertunjukkan yang ditampilkan oleh sekumpulan anggota prajurit Nasional.Diantara kerumunan orang itu tampak tiga orang manusia sedang asyik menyaksikan pertunjukkan itu.Terlihat mereka sangat antusias melihat pertunjukkan yang ditampilkan beberapa prajurit anggota kepolisian dan tentara Nasional itu.Terlihat seorang pemimpin pertunjukkan itu sedang memainkan tongkatnya dengan lihainya.Tampak anak lelaki yang duduk diantara ayah dan ibunya itu memperhatikan ibunya yang berada di samping dirinya."Bu ibu suka ya melihat lelaki yang sedang memainkan tongkat itu ?" Tanya anak lelaki itu.Tak lama wanita itupun menoleh ke anaknya sambil tersenyum."Iya, ibu suka sekali melihatnya, mungkin
Aku masih termangu melihat apa yang sedang aku alami saat ini. Wanita yang berada tak jauh dari hadapanku itu tampak nyata dan aku berharap ini bukanlah mimpi.Sesaat aku berjalan dan tak lama aku berlari kecil menghampiri wanita yang sangat aku rindukan selama ini."Ibu ?? Aku sangat merindukanmu." Ucapku sambil memeluk wanita yang ada di dekatku saat ini."Ruri ? Kau kenapa nak ? Baru lima menit yang lalu kau berlari meninggalkan ibu untuk memainkan sapu itu, sekarang dirimu sudah berlari memeluk ibu." Ucap ibuku sambil tertawa kecil."Ini bukan mimpi kan Bu ?" Ucapku yang masih memeluk ibuku dengan erat."Kau kenapa nak ? Ayo mandi dulu, baru sarapan, ibu tunggu disini." Ucap ibuku sambil tersenyum.Tak lama tampak seorang lelaki berjalan menghampiri kami sambil membawa seragam putihnya."Ruri ? Kenapa ini, tumben pagi - pagi sudah memeluk ibu ?" Ucap ayahku samb
Suasana riuh teman - teman di kelasku tiba - tiba perlahan menjadi hening saat ibu dan seorang gadis kecil datang ke kelas kami.Beberapa dari bocah lelaki itu ada yang berbisik - bisik sambil tersenyum melihat ke arah gadis kecil yang sedang berdiri dan memperkenalkan dirinya di depan kelas saat ini.Tak lama selesai gadis kecil itu memperkenalkan diri.."Ayo Raina silahkan duduk di kursi kosong baris ketiga sebelah kanan ya." Ucap ibuku sambil tersenyum kepadanya."Aku ingin duduk di kursi yang didepannya." Ucap gadis kecil itu.Sesaat aku dan Dega saling berpandangan, tak lama ibuku mengucapkan sesuatu."Kalau begitu Ruri pindah ke kursi kosong disebelah kanan ya ?" Ucap Ibuku sambil menganggukkan kepalanya padaku.Tak lama akupun mengambil tasku hendak berpindah ke kursi kosong tersebut."Bukan dia yang pindah, tapi anak lelaki yang disebelahnya
Siang itu masih di kelas yang sama.."Bagaimana kau tahu ???" Tanyaku."Karena aku adalah Raina yang berasal dari tahun itu." Ucap gadis kecil itu sambil tersenyum.Melihat senyuman gadis kecil itu akupun yang semula tampak kagum kepadanya sekarang berubah menjadi rasa sedikit takut terhadapnya."Hei.. kau ini bercanda ya ?" Ucapku.Dengan wajah cantiknya gadis kecil itu masih menatapku dengan tatapan dinginnya."Kau jangan berpura - pura, aku tahu jika kau yang saat ini juga berasal dari tahun yang sama denganku." Ucap gadis kecil itu."Bisa saja kau berbohong kan, buktinya apa jika aku berasal dari tahun yang sama denganmu." Ucapku."Bukankah dua hari yang lalu kau berada dirumah sakit bersama dengan ayahmu, dan tak lama kau dan ayahmu bertemu denganku dan mengenalkanmu kepadaku ?" Ucapnya.Kulihat kembali wajah gadis kecil di had
Siang itu masih di kelas yang sama terlihat dua anak manusia tampak saling memandang dengan wajah seriusnya."Maksudmu ???" Tanyaku tak mengerti."Sepertinya kita kembali kesini untuk hal yang sama." Tak lama ia kembali meneruskan perkataannya."Kau dan aku tiba - tiba bisa datang ke tahun ini karena kemungkinan kita bisa mencegah kejadian yang sudah seharusnya terjadi." Ucap gadis kecil itu."Maksudmu kau dan aku bisa mencegah kecelakaan yang terjadi kepada ibu kita saat itu ?" Ucapku.Tak lama Raina kecil itu tampak mengangguk mantap sambil tersenyum kepadaku."Iya kau benar, pasti kedatangan kita kesini untuk mencegah hal itu terjadi." Ucapnya."Lalu saat ini yang harus kita lakukan adalah ? Mencari Dega dan membujuknya agar ia tidak datang ke perpustakaan saat hari kejadian itu ?" Ucapku.Tampak Raina kecil itu menjentikkan jarinya didepan matak
"Ayah ???" Ucapku saat melihat sosok yang tidak asing dimataku itu.Sesaat aku baru ingat jika ayahku sedang menunggu ibuku di depan perpustakaan saat hari kejadian itu.Tak lama tampak beberapa orang berada disekitar ayahku yang berada tak jauh di depan bangunan perpustakaan itu."Ibu ???" Ucapku saat melihat sosok yang berada disamping ayahku.Raina yang berada disampingku perlahan membuka kedua tangannya dan melihat ke arah pandangku saat ini, tak lama ia mengucapkan sesuatu."Ibu ???" Ucapnya.Sesaat ia tampak lega saat mengetahui ibunya selamat dari kejadian itu.Tak lama aku mendengar suara dari bocah lelaki disebelahku."Abang ?? Ri abangku, apa abangku baik - baik saja ??" ucap Dega dengan wajah cemas.Aku yang masih memandang ke arah seberang jalan sana tampak melihat seorang lelaki berseragam putih biru ta
Senja sore ini menemani diriku yang saat ini tengah menikmati waktu sendiriku di taman lantai atas rumahku.Sesaat aku melihat tak jauh dari diriku tampak seorang wanita sedang tersenyum kepadaku sambil sesekali ia menyirami bunga - bunga cantik yang telah dirawatnya semenjak ia hidup denganku.Akupun terus memandangi wajah wanita yang sudah tiga tahun telah menemani diriku.Hingga aku teringat suatu hal yang perlahan mengikis rasa cintaku kepada wanita yang saat ini masih memberikan senyum indahnya kepadaku.Seiring aku mengingat kejadian itu perlahan pula bayangan wanita itu menghilang dari pandanganku.Tak lama terlintas suatu sesal di hatiku.Apakah aku telah salah untuk melepaskanmu ?Namun itu semua sudah terlambat untuk diriku karena untuk saat ini dan seterusnya aku tidak dapat melihat kembali senyum wanita yang pernah mengisi hidupku selama tiga tahun yang singkat itu.
Sudah setahun lebih sejak kepergian wanita itu dari hidupku, dan aku sama sekali tidak mengetahui seperti apa kabar wanita itu saat ini.Tak lama kurasakan ada sesuatu yang bergetar ditanganku, sesaat kulihat keterangan di layar ponselku. Ada satu pesan singkat dari seseorang yang sudah lama tidak kutemui sejak kejadian setahun yang lalu."Aku harap kita bisa bertemu hari ini, ada sesuatu yang harus aku jelaskan padamu."Beberapa saat kemudian.."Apa kabar Zar ?" Ucap lelaki itu."Kau sendiri bagaimana kabarmu ?" Ucapku."Sepertinya kau masih salah paham kepadaku." Ucap lelaki itu."Kejadian saat itu sudah cukup membuktikannya."ucapku."Hei.. semuanya tidak seperti yang kau pikirkan, kau belum tahu semuanya, Banyak hal yang belum kau ketahui tentang mantan istrimu Aluna."ucap lelaki itu.Tak lama ia menjelaskan kepadaku segala hal y
"Kak Nadya? Mengapa tiba-tiba ia ada disini?""dan tatapan itu? Mengapa ia sama sekali tidak mengenaliku?"Tak lama aku meninggalkan tempat itu diiringi dengan segala pertanyaan yang masih terngiang dipikiranku saat ini.Sehari setelahnya..Pagi ini aku menunggu wanita yang telah membuatku memikirkan segala pertanyaan atas apa yang telah kulihat semalam.Tak lama tampak seorang wanita keluar dari rumah itu diiringi dengan senyuman hangatnya padaku.Sesaat ia berjalan kearahku dan tak lama.."Apa kau sudah lama menungguku?" tanya wanita itu."Tidak, aku baru saja sampai tak lama dari aku membalas pesan singkat darimu," ucapku.Beberapa saat kemudian saat dalam perjalanan.."Apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu pad
Apa sebenarnya yang sedang dikatakan olehnya ??Aku masih melihat kearah lelaki itu dan tak lama suara seseorang disampingku kembali menyadarkanku."Sa, apa kau tidak mendengar perkataanku ?" Ucap lelaki itu."Ohh, maaf aku tidak mendengarnya." Ucapku."Apa kau masih memandangi lelaki itu ?" Tanya lelaki itu."Tidak, aku tidak memandangnya." Ucapku."Tidak memandangnya tapi kau terus melihat kearahnya." Ucap lelaki itu."Bukan begitu, aku hanya merasa jika dia..""Aneh ? Bukankah dia sangat aneh bahkan saat dia menatapmu, Apa kau berpikiran yang sama denganku ?" Tanya lelaki itu."Haha kau ini, sepertinya kau terlalu berpikiran yang tidak-tidak tentangnya." Ucapku."Hei, aku sudah bisa melihatnya saat melihat dari cara dia melihatmu saat kalian sedang berbicara t
"Maksud tante ? kak Nadya..." Ucap Nata terputus.Tak lama seorang lelaki keluar dari ruangan yang ada dihadapan kami saat ini. Tampak kedua orangtuaku segera menghampiri lelaki itu.Setelah mendengar penjelasan dari dokter itu kedua orangtuaku tampak sedih dan sangat terpukul.Tak lama tampak ibuku sudah terjatuh tidak sadarkan diri diiringi dengan ayahku yang tampak terkejut melihat keadaan ibuku setelah mendengar perkataan dokter itu sesaat yang lalu.Aku sangat sedih melihat keadaan orangtuaku saat ini dan aku mulai menyadari jika satu-satunya saudara perempuanku didunia ini kemungkinan telah pergi dan tidak akan pernah kembali..Flashback off.."Brukkk!" Kurasakan ada seseorang dari arah kananku yang menumbur tubuhku."Maaf kau tidak apa-apa ?" Ucap lelaki itu."Aku tidak apa-apa." Ucapku.Tampak lelaki itu tersenyum pada
Ramainya manusia ditempat ini tidak menyurutkan langkahku untuk menuju ke tempat dimana aku bekerja saat ini.Dari sekian banyak manusia yang sedang berjalan ditempat ini, terlihat semakin ramai dan berwarna dengan banyaknya warna dan bentuk yang dapat kulihat saat ini.Tampak beberapa bentuk seperti not lagu, bulat atau kotak dan berbagai bentuk lainnya yang sedang menari-nari disekitarku saat ini dan beberapa warna lainnya yang berada di sekitar manusia yang sedang berjalan ditempat ini.Entah sejak kapan aku dapat melihat semua bentuk dan warna dari segala yang kudengar dan aroma yang dapat kulihat bentuknya selama ini.Dari aku dan kakak perempuanku hanya aku yang memiliki kelainan genetik ini, namun aku sangat menikmati hal yang berbeda pada diriku selama ini.Sesaat aku sampai didalam bus yang tampak ramai dengan orang-orang yang mengenakan pakaian rapihnya sambil sesekali mereka melihat
"Tidak mungkin ??!" Ucap kami berlima bersamaan diiringi dengan wajah bingung lelaki itu."Hei ada apa dengan kalian ??"Tak lama lelaki itu masuk kedalam lift dengan kami yang tampak masih bingung dan berpikir atas apa yang terjadi pada kami saat ini."Apa kalian tidak ingin keluar ? atau kalian ingin kembali ke lantai bawah gedung ini ?" Tanya lelaki itu.Sesaat kami tersadar dan tak lama kami berjalan keluar sambil melihat kesekeliling kami saat ini."Apa kita sudah kembali ke tahun yang seharusnya ?"tanya Gian."Sepertinya kita benar-benar sudah kembali." Ucapku sambil menunjuk banner yang terpasang di ruangan itu."Tahun 2021, kau benar kita benar-benar sudah kembali." Ucap Zeline."Aku tidak percaya dengan hal yang kita alami sebelumnya." Ucap Igam."Kau benar, aku masih tidak percaya dengan semua hal yang kita alami beb
Apa hal ini memang sudah seharusnya terjadi ??dan apakah kami harus melihat semua kejadian itu kembali ??Semua pertanyaan itu terus terngiang dipikiranku saat ini. Sesampainya ditempat itu tampak beberapa orang sedang berlari sambil berteriak meninggalkan tempat itu.Tampak Aydan, Gian dan juga Igam melihat kesekeliling ruangan itu dan tak lama mereka menghubungi orang yang sangat mereka cemaskan saat ini.Sesaat tampak mereka menunjukkan wajah leganya saat mengetahui jika orang yang mereka cemaskan saat ini dalam keadaan baik-baik saja.Tak lama kurasakan seseorang menarik tanganku saat ini."Daffin ?? Sedang apa kau ? Hentikan segala perbuatanmu ini."ucapku.Sesaat lelaki yang berada dihadapanku saat ini menatap bingung diriku."Aku tidak mengerti maksudmu. ""Bagaimana dengan ayahku ? Apa terjadi sesuatu padanya ??" Tanya Zelin
Mungkinkah dia ??Mengingat hal itu tanpa berpikir lagi aku langsung keluar dan melajukan kendaraanku menuju tempat itu.Sesampainya disana aku langsung berjalan sambil berlari kecil mencari keberadaan Daffin saat ini.Kucari kesekeliling kampus ini namun aku tidak menemukan keberadaanya dimanapun.Kulihat beberapa orang mahasiswa dan beberapa orang lainnya sedang berjalan diruangan ini.Tampak beberapa dari mereka menuju ke arah lift dan beberapa diantaranya duduk di ruangan yang memang tersedia beberapa sofa di ruang tunggu kampus ini.Di kejauhan aku melihat seorang lelaki dengan mengenakan pakaian dan penampilannya yang sangat mirip dengan seseorang yang kulihat pada saat lima tahun sebelumnya.Daffin ??Aku segera berlari untuk menghampiri lelaki itu. Setelah mendekatinya segera kugapai lengan lelaki itu.Kulihat lelaki yang be
Namun apa maksud perkataannya sesaat yang lalu ??Apa ia sungguh bisa membantu Daffin ??Siapa dia sebenarnya ???Segala pertanyaan itu terus terulang dipikiranku.Tak lama tampak lelaki itu berjalan mendekati mereka. Tampak kedua lelaki itu berdiri dan berkata kepada lelaki itu."Maaf Pak, saya tidak bisa melindungi Zeline dari kejadian itu." Ucap Ghaffi."Tidak apa-apa aku tidak menyalahkanmu. Aku mengerti setelah mendengar pembicaraan kalian sesaat yang lalu.""Namun aku ingin mengetahui sejak kapan saudaramu mulai bersikap seperti itu ??" Tanya lelaki itu.Sesaat aku terdiam dan tak lama aku menceritakan segala hal yang dialami oleh saudaraku selama ini.Setelah aku menjelaskan segala hal mengenai saudaraku pada lelaki itu, tak lama terlihat seorang wanita berlari kecil menghampiri kami saat ini."Bagaimana kead
Aydan ??Mengapa dia berada disini ???Sesaat aku masih bisa mendengar lelaki disampingku memanggil namaku dan setelahnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.Tampak lelaki yang masih membawa benda tajam ditangannya itu terkejut saat melihat Aydan yang melihat perbuatannya pada wanita itu sesaat yang lalu.Tak lama ia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian sore itu di sebuah ruang tunggu operasi di salah satu Rumah Sakit, tampak dua orang manusia sedang membicarakan sesuatu."Apa sebenarnya yang terjadi ? Mengapa lelaki tadi melakukan hal itu pada Zeline ?""dan kulihat wajahnya tadi sangat mirip denganmu, apa ia adalah kembaranmu ?" Tanya lelaki itu.Tampak Ghaffi mengangguk perlahan saat mendengar pertanyaan dari Aydan sesaat yang lalu."Maafkan aku karena belum menceritakan apapun pada k