Siang itu masih di kelas yang sama..
"Bagaimana kau tahu ???" Tanyaku.
"Karena aku adalah Raina yang berasal dari tahun itu." Ucap gadis kecil itu sambil tersenyum.
Melihat senyuman gadis kecil itu akupun yang semula tampak kagum kepadanya sekarang berubah menjadi rasa sedikit takut terhadapnya.
"Hei.. kau ini bercanda ya ?" Ucapku.
Dengan wajah cantiknya gadis kecil itu masih menatapku dengan tatapan dinginnya.
"Kau jangan berpura - pura, aku tahu jika kau yang saat ini juga berasal dari tahun yang sama denganku." Ucap gadis kecil itu.
"Bisa saja kau berbohong kan, buktinya apa jika aku berasal dari tahun yang sama denganmu." Ucapku.
"Bukankah dua hari yang lalu kau berada dirumah sakit bersama dengan ayahmu, dan tak lama kau dan ayahmu bertemu denganku dan mengenalkanmu kepadaku ?" Ucapnya.
Kulihat kembali wajah gadis kecil di had
Siang itu masih di kelas yang sama terlihat dua anak manusia tampak saling memandang dengan wajah seriusnya."Maksudmu ???" Tanyaku tak mengerti."Sepertinya kita kembali kesini untuk hal yang sama." Tak lama ia kembali meneruskan perkataannya."Kau dan aku tiba - tiba bisa datang ke tahun ini karena kemungkinan kita bisa mencegah kejadian yang sudah seharusnya terjadi." Ucap gadis kecil itu."Maksudmu kau dan aku bisa mencegah kecelakaan yang terjadi kepada ibu kita saat itu ?" Ucapku.Tak lama Raina kecil itu tampak mengangguk mantap sambil tersenyum kepadaku."Iya kau benar, pasti kedatangan kita kesini untuk mencegah hal itu terjadi." Ucapnya."Lalu saat ini yang harus kita lakukan adalah ? Mencari Dega dan membujuknya agar ia tidak datang ke perpustakaan saat hari kejadian itu ?" Ucapku.Tampak Raina kecil itu menjentikkan jarinya didepan matak
"Ayah ???" Ucapku saat melihat sosok yang tidak asing dimataku itu.Sesaat aku baru ingat jika ayahku sedang menunggu ibuku di depan perpustakaan saat hari kejadian itu.Tak lama tampak beberapa orang berada disekitar ayahku yang berada tak jauh di depan bangunan perpustakaan itu."Ibu ???" Ucapku saat melihat sosok yang berada disamping ayahku.Raina yang berada disampingku perlahan membuka kedua tangannya dan melihat ke arah pandangku saat ini, tak lama ia mengucapkan sesuatu."Ibu ???" Ucapnya.Sesaat ia tampak lega saat mengetahui ibunya selamat dari kejadian itu.Tak lama aku mendengar suara dari bocah lelaki disebelahku."Abang ?? Ri abangku, apa abangku baik - baik saja ??" ucap Dega dengan wajah cemas.Aku yang masih memandang ke arah seberang jalan sana tampak melihat seorang lelaki berseragam putih biru ta
Senja sore ini menemani diriku yang saat ini tengah menikmati waktu sendiriku di taman lantai atas rumahku.Sesaat aku melihat tak jauh dari diriku tampak seorang wanita sedang tersenyum kepadaku sambil sesekali ia menyirami bunga - bunga cantik yang telah dirawatnya semenjak ia hidup denganku.Akupun terus memandangi wajah wanita yang sudah tiga tahun telah menemani diriku.Hingga aku teringat suatu hal yang perlahan mengikis rasa cintaku kepada wanita yang saat ini masih memberikan senyum indahnya kepadaku.Seiring aku mengingat kejadian itu perlahan pula bayangan wanita itu menghilang dari pandanganku.Tak lama terlintas suatu sesal di hatiku.Apakah aku telah salah untuk melepaskanmu ?Namun itu semua sudah terlambat untuk diriku karena untuk saat ini dan seterusnya aku tidak dapat melihat kembali senyum wanita yang pernah mengisi hidupku selama tiga tahun yang singkat itu.
Sudah setahun lebih sejak kepergian wanita itu dari hidupku, dan aku sama sekali tidak mengetahui seperti apa kabar wanita itu saat ini.Tak lama kurasakan ada sesuatu yang bergetar ditanganku, sesaat kulihat keterangan di layar ponselku. Ada satu pesan singkat dari seseorang yang sudah lama tidak kutemui sejak kejadian setahun yang lalu."Aku harap kita bisa bertemu hari ini, ada sesuatu yang harus aku jelaskan padamu."Beberapa saat kemudian.."Apa kabar Zar ?" Ucap lelaki itu."Kau sendiri bagaimana kabarmu ?" Ucapku."Sepertinya kau masih salah paham kepadaku." Ucap lelaki itu."Kejadian saat itu sudah cukup membuktikannya."ucapku."Hei.. semuanya tidak seperti yang kau pikirkan, kau belum tahu semuanya, Banyak hal yang belum kau ketahui tentang mantan istrimu Aluna."ucap lelaki itu.Tak lama ia menjelaskan kepadaku segala hal y
Aku masih berdiri didepan kampus ini sambil melihat kesekelilingku saat ini.Tak jauh dariku kulihat beberapa gadis sedang berjalan beriringan sambil bercengkrama diselingi dengan canda tawa mereka.Tak lama kulihat salah satu gadis diantara mereka.Aluna ??Sesaat aku menyadari jika aku benar - benar telah kembali ke masa 12 tahun yang lalu. Tak lama akupun memanggil gadis itu."Aluna ?" Ucapku.Tampak gadis itu menoleh ke arahku. Namun dari tatapannya sepertinya ia tidak mengenaliku.Mengapa dia tidak mengenaliku ? Batinku.Tak lama kudengar salah satu temannya berkata kepadanya."Kau mengenal dia ?" Tanya salah satu gadis itu."Tidak, aku tidak mengenalnya." Ucap gadis itu.Setelah mendengar hal itu akupun berlalu meninggalkan mereka.Masih ditempat yang sama tampak para gadis it
Matahari yang sudah mulai meninggi membersamai selesainya mata kuliah di kelasku hari ini. Tak lama gadis disampingku membawaku ke tempat yang tidak aku ketahui."Ra mau kemana kita ?" Tanyaku."Mengenalkanmu pada seseorang, Bukankah tadi kau memintaku untuk mengenalkanmu pada seseorang ?" Ucap gadis itu.Sesaat aku berpikir.."Aluna ?" Ucapku."Betul sekali, bukankah tadi kau penasaran dengannya ?" Ucap Kiara.Tak lama kami sampai di fakultas gadis itu. Tampak beberapa gadis berjalan keluar dari kelas, dan tak lama.."Aluna !" Panggil gadis di sampingku.Tampak Aluna menoleh ke arah kami."Eh Kiara ? Tumben kamu kesini ?" Ucapnya sambil tersenyum.Tak lama Aluna mengajak aku dan Kiara untuk duduk di bangku panjang di bawah pohon besar taman kampus ini."Ehm aku jauh - jauh datang kesini demi
Masih disini, hari ke empat aku berada disini..Entah sudah berapa lama aku terus menyunggingkan senyumku pagi ini. Hingga suara seseorang kembali menyadarkanku."Hei kenapa kau senyum - senyum begitu ? Kau tidak sadar jika kau dipandangi oleh orang - orang disekitarmu ?" Ucap gadis itu.Akupun memandang ke sekelilingku. Tampak gadis - gadis itu melihatku sambil tersenyum kepadaku.Akupun membalas senyuman mereka dengan sedikit meringis sambil menggandeng lengan gadis yang berada disampingku saat ini."Hei kau mau kemana ?" Tanya kiara."Sudah, yang penting kita pergi darisini." Ucapku yang diiringi dengan tawa lebar dari gadis itu.Beberapa jam kemudian..Siang menjelang sore ini aku masih menunggu pesan singkat darinya yang tak kunjung ada hingga dosen yang mengajar di kelasku mengakhiri jam kuliahnya.Sepertinya aku harus mendata
"Maksudmu ???"Tampak gadis itu menyunggingkan senyumnya kepadaku."Kau akan mendapatkan jawabannya sehari setelah hari itu." Ucapnya sambil tersenyum dan berlalu meninggalkanku.Mendengar pernyataan dari gadis itu aku yang masih terpaku ditempatku berdiri hanya bisa merutuki diriku sendiri saat ini.Mengapa semuanya jadi seperti ini ???Rutukku dalam hati.Keesokan harinya, masih ditahun yang sama hari ke lima aku berada disini.."Hei Zar kenapa wajahmu kusut begitu ?" Ucap gadis dengan mata berbinarnya itu.Tak lama aku melihat ke arah gadis itu."Apa kau tidak bisa membatalkan kegiatan hiking mu?" Tanyaku."Maksudmu ?" Tanya gadis itu.Akupun tidak menjawab dan berjalan mendahului gadis itu. Tampak ia berlari kecil mengejarku."Hei apa maksudmu ?" Tanya gadis itu kembali."
"Kak Nadya? Mengapa tiba-tiba ia ada disini?""dan tatapan itu? Mengapa ia sama sekali tidak mengenaliku?"Tak lama aku meninggalkan tempat itu diiringi dengan segala pertanyaan yang masih terngiang dipikiranku saat ini.Sehari setelahnya..Pagi ini aku menunggu wanita yang telah membuatku memikirkan segala pertanyaan atas apa yang telah kulihat semalam.Tak lama tampak seorang wanita keluar dari rumah itu diiringi dengan senyuman hangatnya padaku.Sesaat ia berjalan kearahku dan tak lama.."Apa kau sudah lama menungguku?" tanya wanita itu."Tidak, aku baru saja sampai tak lama dari aku membalas pesan singkat darimu," ucapku.Beberapa saat kemudian saat dalam perjalanan.."Apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu pad
Apa sebenarnya yang sedang dikatakan olehnya ??Aku masih melihat kearah lelaki itu dan tak lama suara seseorang disampingku kembali menyadarkanku."Sa, apa kau tidak mendengar perkataanku ?" Ucap lelaki itu."Ohh, maaf aku tidak mendengarnya." Ucapku."Apa kau masih memandangi lelaki itu ?" Tanya lelaki itu."Tidak, aku tidak memandangnya." Ucapku."Tidak memandangnya tapi kau terus melihat kearahnya." Ucap lelaki itu."Bukan begitu, aku hanya merasa jika dia..""Aneh ? Bukankah dia sangat aneh bahkan saat dia menatapmu, Apa kau berpikiran yang sama denganku ?" Tanya lelaki itu."Haha kau ini, sepertinya kau terlalu berpikiran yang tidak-tidak tentangnya." Ucapku."Hei, aku sudah bisa melihatnya saat melihat dari cara dia melihatmu saat kalian sedang berbicara t
"Maksud tante ? kak Nadya..." Ucap Nata terputus.Tak lama seorang lelaki keluar dari ruangan yang ada dihadapan kami saat ini. Tampak kedua orangtuaku segera menghampiri lelaki itu.Setelah mendengar penjelasan dari dokter itu kedua orangtuaku tampak sedih dan sangat terpukul.Tak lama tampak ibuku sudah terjatuh tidak sadarkan diri diiringi dengan ayahku yang tampak terkejut melihat keadaan ibuku setelah mendengar perkataan dokter itu sesaat yang lalu.Aku sangat sedih melihat keadaan orangtuaku saat ini dan aku mulai menyadari jika satu-satunya saudara perempuanku didunia ini kemungkinan telah pergi dan tidak akan pernah kembali..Flashback off.."Brukkk!" Kurasakan ada seseorang dari arah kananku yang menumbur tubuhku."Maaf kau tidak apa-apa ?" Ucap lelaki itu."Aku tidak apa-apa." Ucapku.Tampak lelaki itu tersenyum pada
Ramainya manusia ditempat ini tidak menyurutkan langkahku untuk menuju ke tempat dimana aku bekerja saat ini.Dari sekian banyak manusia yang sedang berjalan ditempat ini, terlihat semakin ramai dan berwarna dengan banyaknya warna dan bentuk yang dapat kulihat saat ini.Tampak beberapa bentuk seperti not lagu, bulat atau kotak dan berbagai bentuk lainnya yang sedang menari-nari disekitarku saat ini dan beberapa warna lainnya yang berada di sekitar manusia yang sedang berjalan ditempat ini.Entah sejak kapan aku dapat melihat semua bentuk dan warna dari segala yang kudengar dan aroma yang dapat kulihat bentuknya selama ini.Dari aku dan kakak perempuanku hanya aku yang memiliki kelainan genetik ini, namun aku sangat menikmati hal yang berbeda pada diriku selama ini.Sesaat aku sampai didalam bus yang tampak ramai dengan orang-orang yang mengenakan pakaian rapihnya sambil sesekali mereka melihat
"Tidak mungkin ??!" Ucap kami berlima bersamaan diiringi dengan wajah bingung lelaki itu."Hei ada apa dengan kalian ??"Tak lama lelaki itu masuk kedalam lift dengan kami yang tampak masih bingung dan berpikir atas apa yang terjadi pada kami saat ini."Apa kalian tidak ingin keluar ? atau kalian ingin kembali ke lantai bawah gedung ini ?" Tanya lelaki itu.Sesaat kami tersadar dan tak lama kami berjalan keluar sambil melihat kesekeliling kami saat ini."Apa kita sudah kembali ke tahun yang seharusnya ?"tanya Gian."Sepertinya kita benar-benar sudah kembali." Ucapku sambil menunjuk banner yang terpasang di ruangan itu."Tahun 2021, kau benar kita benar-benar sudah kembali." Ucap Zeline."Aku tidak percaya dengan hal yang kita alami sebelumnya." Ucap Igam."Kau benar, aku masih tidak percaya dengan semua hal yang kita alami beb
Apa hal ini memang sudah seharusnya terjadi ??dan apakah kami harus melihat semua kejadian itu kembali ??Semua pertanyaan itu terus terngiang dipikiranku saat ini. Sesampainya ditempat itu tampak beberapa orang sedang berlari sambil berteriak meninggalkan tempat itu.Tampak Aydan, Gian dan juga Igam melihat kesekeliling ruangan itu dan tak lama mereka menghubungi orang yang sangat mereka cemaskan saat ini.Sesaat tampak mereka menunjukkan wajah leganya saat mengetahui jika orang yang mereka cemaskan saat ini dalam keadaan baik-baik saja.Tak lama kurasakan seseorang menarik tanganku saat ini."Daffin ?? Sedang apa kau ? Hentikan segala perbuatanmu ini."ucapku.Sesaat lelaki yang berada dihadapanku saat ini menatap bingung diriku."Aku tidak mengerti maksudmu. ""Bagaimana dengan ayahku ? Apa terjadi sesuatu padanya ??" Tanya Zelin
Mungkinkah dia ??Mengingat hal itu tanpa berpikir lagi aku langsung keluar dan melajukan kendaraanku menuju tempat itu.Sesampainya disana aku langsung berjalan sambil berlari kecil mencari keberadaan Daffin saat ini.Kucari kesekeliling kampus ini namun aku tidak menemukan keberadaanya dimanapun.Kulihat beberapa orang mahasiswa dan beberapa orang lainnya sedang berjalan diruangan ini.Tampak beberapa dari mereka menuju ke arah lift dan beberapa diantaranya duduk di ruangan yang memang tersedia beberapa sofa di ruang tunggu kampus ini.Di kejauhan aku melihat seorang lelaki dengan mengenakan pakaian dan penampilannya yang sangat mirip dengan seseorang yang kulihat pada saat lima tahun sebelumnya.Daffin ??Aku segera berlari untuk menghampiri lelaki itu. Setelah mendekatinya segera kugapai lengan lelaki itu.Kulihat lelaki yang be
Namun apa maksud perkataannya sesaat yang lalu ??Apa ia sungguh bisa membantu Daffin ??Siapa dia sebenarnya ???Segala pertanyaan itu terus terulang dipikiranku.Tak lama tampak lelaki itu berjalan mendekati mereka. Tampak kedua lelaki itu berdiri dan berkata kepada lelaki itu."Maaf Pak, saya tidak bisa melindungi Zeline dari kejadian itu." Ucap Ghaffi."Tidak apa-apa aku tidak menyalahkanmu. Aku mengerti setelah mendengar pembicaraan kalian sesaat yang lalu.""Namun aku ingin mengetahui sejak kapan saudaramu mulai bersikap seperti itu ??" Tanya lelaki itu.Sesaat aku terdiam dan tak lama aku menceritakan segala hal yang dialami oleh saudaraku selama ini.Setelah aku menjelaskan segala hal mengenai saudaraku pada lelaki itu, tak lama terlihat seorang wanita berlari kecil menghampiri kami saat ini."Bagaimana kead
Aydan ??Mengapa dia berada disini ???Sesaat aku masih bisa mendengar lelaki disampingku memanggil namaku dan setelahnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.Tampak lelaki yang masih membawa benda tajam ditangannya itu terkejut saat melihat Aydan yang melihat perbuatannya pada wanita itu sesaat yang lalu.Tak lama ia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian sore itu di sebuah ruang tunggu operasi di salah satu Rumah Sakit, tampak dua orang manusia sedang membicarakan sesuatu."Apa sebenarnya yang terjadi ? Mengapa lelaki tadi melakukan hal itu pada Zeline ?""dan kulihat wajahnya tadi sangat mirip denganmu, apa ia adalah kembaranmu ?" Tanya lelaki itu.Tampak Ghaffi mengangguk perlahan saat mendengar pertanyaan dari Aydan sesaat yang lalu."Maafkan aku karena belum menceritakan apapun pada k