Home / Romansa / Turun Ranjang / Peraturan Gana

Share

Peraturan Gana

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2022-08-13 01:06:20

"Siapa? Kenapa ada di pintu?"

Victoria mendekati pintu untuk memastikan sendiri, apakah ada orang di luar sana, dengan cepat membuka pintu itu.

"Mau ke mana kamu? Masuk ke dalam kamar!"

Seseorang yang telah masuk itu Gana, dia terlihat sangat marah saat Victoria terpergok ingin keluar.

"Aku tadi melihat orang di luar sana, apa tadi itu kamu?"

"Ngaco kamu! Aku baru saja mendekati pintu kamar ini! Sudahlah, jangan banyak alasan. Aku mau segera istirahat, kamu juga sebaiknya tidur untuk beristirahat, atau kamu mau malam pertama sama aku?"

Victoria mengangkat satu alisnya tanda terkejut dengan perkataan Gana. Dia tidak mungkin mau malam pertama dengan orang seperti Gana.

"Sembarangan! Aku mau mandi saja! Jangan berani macam-macam sama aku! Sesuai perjanjian tidak ada yang boleh saling menyentuh!" Tegas Victoria mengingatkan isi perjanjian yang mereka sudah sepakati.

"Baiklah kalau itu mau kamu," balas Gana.

Dia memalingkan wajahnya ke arah lain untuk bisa tidur malam ini, namun Victoria masih belum bisa tidur setelah selesai mandi.

"Ini sudah waktunya, pasti dunia luar lebih menyenangkan daripada di rumah ini," ucapnya.

Dia mengambil sepatu hitam dengan gaya boots berlatar belakang kulit asli pada lemari sepatu yang ada di samping pintu kamar.

Victoria terus berjalan untuk memastikan dia sampai di depan jendela dan bisa membuka jendela itu dengan aman. Namun saat dia sudah membuka jendela tersebut, langkahnya terhenti karena sesuatu.

"Tutup, jendela itu!"

Deg!

Victoria diam, di belakang ternyata ada orang yang sudah berdiri dengan menepuk bahunya.

"Jangan melarang aku keluar! Aku bosan dan ingin pergi dari kamar terkutuk ini!"

Victoria tetap memaksa ingin keluar dari jendela, walaupun tangan Gana memeganginya.

"Tutup jendela itu! Atau aku telpon Mamah kamu! Kita baru sampai di negara ini, apa kamu tidak memikirkan, jika kamu akan tersesat di luar sana, dan satu lagi, ini sudah malam, aku takut kamu ada apa-apa di jalan. Aku melarang keras kamu untuk keluar malam!" Tegas Gana menaikkan tangan Victoria di depan wajahnya.

"Lepaskan aku! Sakit! Kenapa kamu terus memaksa aku untuk melakukan yang kamu mau, aku membutuhkan kebebasan! Apa kamu tidak menyadari, ini negara impian aku Australia, dan aku ingin bebas di sini," balas Victoria.

"Kamu bisa pergi besok pagi, jangan malam hari, aku khawatir sama kamu, nanti kamu diculik atau dirampok."

"Lepaskan aku! Aku mau pergi dari kamar ini malam ini! Karena aku juga mau bertemu dengan idola aku itu, jadi kamu jangan melarang aku seperti ini, penculik atau perampok juga takut sama aku."

"Astaga, kamu keras kepala sekali. Sudah aku bilang, jangan keluar malam ini. Ini peraturan untuk kamu! Jangan pernah keluar malam tanpa izin dari aku!"

Victoria mendekati Gana lebih dekat, saat itu juga dirinya ingin memberikan sesuatu untuk Gana.

Plak!!

"Tamparan itu untuk kamu yang sudah berani pegang tangan aku!"

Mata Gana melebar, dia tidak menyangka kalau tangan mungil istrinya bisa memukulnya dengan satu tamparan.

"Kamu bisa menampar aku sebanyak yang kamu mau, tapi aku tidak menyukai kalau peraturan aku dilanggar, jadi kamu harus tetap ada di dalam rumah ini. Tutup jendela itu!"

Gana mengeraskan suaranya, membuat Victoria sedikit takut karena baru pertama kali melihat Gana bersuara keras. Itu artinya dia tidak bisa melanggar peraturan Gana.

"Sialan! Kenapa aku harus menurutinya? Mimpi apa aku ini, kenapa harus menikah dengan orang seperti dia? Di dalam otaknya hanya pekerjaan! Buktinya dia membiarkan Kak Marcella meninggal dunia," batinnya.

Victoria terpaksa menutup jendela itu, dia mulai ke arah tempat tidurnya kembali, memutuskan untuk bisa melakukan yang Gana inginkan.

Gana sendiri masih memegang bekas tamparan yang diberikan Victoria pada wajahnya yang mulai memar.

"Wanita ini, kenapa sangat bar-bar? Apa dia tidak melihat kalau aku serius sama dia? Tapi ini juga bukan kemauan aku untuk menikah dengannya," batin Gana.

Gana terus melirik ke arah Victoria yang telah memakai sepatu, itu membuatnya harus melepaskan sepatu itu dari kaki istrinya.

"Lepaskan sepatu itu! Kamu sudah membuat kotor lantai ini! Pasti sepatu kamu tidak pernah dicuci!"

Gana mendekat dan menundukkan dirinya untuk tiba-tiba mengambil sepatu itu, dia memaksa kaki Victoria melepaskannya.

"Eh! Kenapa dilepas? Apa yang salah dari sepatu ini? Jangan lepas atau aku lempar ke wajah kamu!"

Victoria sangat marah kepada Gana yang sudah membuatnya melepaskan satu sepatunya. Namun Gana tetap memaksa Victoria untuk melepaskan sepatu itu.

"Sudah, kamu bisa naik lagi ke tempat tidur, besok kamu harus kuliah, aku sudah mendaftarkan kamu ke universitas paling bagus di sini," kata Gana.

Dia meletakkan sepatu Victoria rapih di tempatnya. Tatapannya tidak berhenti untuk melihat Victoria di atas tempat tidur.

"Kenapa?"

"Tidak! Hanya memandang wajah Istriku yang super chaldish. Satu yang harus kamu harus tepati, perjanjian kita berdua sebelum pernikahan, satu hal lagi, kamu juga harus taat dengan peraturan aku di rumah ini."

Rasanya Victoria ingin melempar Gana dengan sepatunya, kalau saja masih menempel di kaki, namun dia sendiri yang menyetujui perjanjian sebelum pernikahannya berlangsung.

Gana menarik selimut, dia harus tidur karena besok akan ada meeting dengan orang penting.

"Huh! Bisa darah tinggi aku di sini! Sabar Victor, kamu harus bisa tahan dengan perlakuannya malam ini, ingat tujuan awal kamu menikah, kamu sudah ada di Australia, negara impian kamu," batinnya.

Victoria menutup mata, memejamkan mata saat semua pikiran tentang semua impiannya telah sedikit memudar dari otaknya.

Dengan cepat waktu berlalu, ternyata Gana sudah bangun lebih awal satu jam sebelum fajar datang.

"Astaga. Istri macam apa dia? Kenapa dia belum bangun? Apa dia tidak mau kuliah? Aku harus bangunkan sebelum aku berangkat kerja, nanti bisa-bisa menyusahkan aku."

Gana menggoyangkan kaki Victoria perlahan, akan tetapi Victoria tidak bereaksi sama sekali.

"Woy! Bangun! Jangan malas di sini. Kamu harus bangun pagi karena harus memandikan Marcho untuk sekolah! Apalagi kalau kamu mau kuliah, pendaftaran hanya sampai setengah hari," kata Gana terus membangunkannya.

"Ehmmm! Lima menit lagi bangunnya!"

Victoria tetap meminta waktu untuk lebih lama lagi membuka mata, ini karena dia terlalu larut memejamkan mata.

"Kalau begitu, kamu tidak perlu kuliah, aku bisa menjadikan kamu ibu rumah tangga seutuhnya," ucap Gana.

Mata Victoria melebar begitu saja. Dia tentu tidak terima jika harus menjadi ibu rumah tangga yang utuh dan menghentikan mimpi besarnya.

"Tidak! Aku bangun dan akan mengikuti kamu pergi kuliah hari ini! Rasanya sayang jika aku menjadi Ibu rumah tangga seutuhnya sedangkan aku mengorbankan diri aku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua sepuluh tahun seperti kamu," ucap Victoria beranjak dari tempat tidur.

Gana tersenyum, dia merapihkan tempat tidur Victoria yang berantakan, namun dengan sabar merapihkan dengan tangannya, dia juga sudah rapih menggunakan setelan kemeja dengan jas hitamnya.

Gana belum sarapan, dia juga harus segera menyiapkan roti dan bekal untuk anaknya di meja makan, terlebih anaknya masih berumur 7 tahun, itu artinya, mungkin dia akan terlambat untuk datang meeting karena harus mengantar anak dan istrinya di dua tempat yang berbeda.

Lima menit menyiapkan roti panggang yang dia letakkan di meja makan, terlihat anaknya yang duduk manis saat dirinya mengoleskan selai coklat.

"Kamu sarapan dulu, nanti kamu juga harus membawa bekal, dan satu lagi, jangan bicara saat sedang makan, ingat peraturan yang Papah bikin untuk kamu."

Marcho menganggukkan kepala tanda setuju dan menerima segala yang dikatakan Gana, tetapi saat Victoria keluar dari kamar, terlihat jika dirinya rapih menggunakan setelan kaus polos dan jeans panjang hitam.

"Astaga, kamu mau kuliah pakai setelan itu? Apa tidak salah?"

Gana melihat penampilan Victoria dari atas sampai bawah, namun Marcho justeru memberi satu jempol untuk penampilan Ibu-Sambungnya.

"Yah, aku serius menggunakan ini, kenapa dengan penampilan aku? Pakaian aku lebih sopan dan bermoral, apa yang salah?"

Gana menahan diri, namun yang dikatakan istrinya ada benarnya juga, dia juga tidak menyukai jika nanti Victoria berpakaian terbuka.

"Kalau begitu sarapan, jangan bertingkah kalau sedang makan, peraturan kedua, kalau kamu sedang makan satu meja sama kita berdua, jangan bersuara."

"Astaga! Peraturan lagi? Rumit punya suami penuh peraturan. Huh!"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ika Dw
kenapa suamimu banyak peraturannya bestie ... semoga kamu kuat ya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Turun Ranjang   Pertama Masuk Kampus

    "Kita sudah sampai, karena Marcho sudah ada di sekolahnya, aku akan mengajak kamu masuk untuk mendaftar ke kampus ini, aku berharap, kedepannya kamu tidak membuat masalah," singgung Gana."Iya, aku janji sama kamu."Begitu takjub saat Victoria membuka kaca mobil, ternyata universitas impiannya sudah ada di depan mata, itu artinya, impiannya terwujud. Dan satu hal lagi akan membawanya kepada impiannya yang kedua."Ayo turun!""Eh, iya."Victoria melihat begitu luasnya universitas yang dia pilih sendiri ini, dia sangat membayangkan hal-hal akan terjadi di kampusnya ini, bahkan suatu kebahagiaan yang selama tiga tahun dirinya selalu menempelkan poster idolanya itu.Gana dan Victoria telah selesai mendaftar, dan Victoria resmi diterima, itu akan membawanya menjadi seorang atlet profesional dan internasional."Aku kerja! Kamu kalau ada apa-apa, hubungi saja aku, dan jangan membuat masalah, itu akan mencoreng nama baik Deraldi yang terkenal di kota ini.""Siap bos!"Victoria hanya menuruti s

    Last Updated : 2022-08-13
  • Turun Ranjang   Perjalanan Ke Rumah Kolega

    "Selamat siang Mr, Jens Mrs, Jens, perkenalkan ini Istri saya," kata Gana memperkenalkan istrinya kepada koleganya itu. Akan tetapi mereka melihat penampilan Victoria dari atas sampai bawah."Kamu membawa pembantu?" Lirikan Victoria terlihat marah sampai memukul mereka berdua dengan tangannya. Mereka marah dan memutuskan kerja sama dengan perusahan Gana."Astaga! Tidak mungkin!"Gana menghentikan bayanganya sendiri, memutuskan lebih fokus lagi mengendarai mobil sampai ke tempat tujuan.Begitu ingin rasanya mengganti pakaian Victoria dengan gaun yang sudah di beli dari butik ternama di sana."Kita mau sampai kapan di dalam mobil? Kenapa lama sekali, jujur aku lapar sekali, barangkali kamu lupa jalan, lebih baik kamu telpon dulu saja kolega kamu itu," protes Victoria tidak bisa menahannya lagi.Gana juga merasakan hal yang sama, namun karena rumah koleganya ada di bagian utara, maka dia harus menempuh perjalanan cukup lama, dan dia juga sudah meninggalkan Marcho di rumah."Eh, kenapa k

    Last Updated : 2022-08-13
  • Turun Ranjang   Perampok Rumah!

    "Hey! Siapa kalian!"Gana keluar dari mobil karena dia bisa melihat mereka semua membawa senjata tajam, itu artinya dirinya tidak bisa tinggal diam atau menganggap mudah lawannya, ditambah beberapa personil lagi, ternyata keluar dari rumah Mr, Jens. "Mereka bertambah! Apa yang harus aku lakukan, sedangkan Victoria masih tidur di dalam mobil, beruntung aku sudah menguncinya, tapi bisa saja mereka akan memecahkan kaca mobil, ini akan berbahaya, aku tidak punya jalan lain kecuali tetap menghadapinya," batin Gana yang bersiap.Sekitar ada enam personil rampok dengan pakaian hitam-hitam membuatnya harus berhati-hati, apalagi mereka membawa balok besar dan beberapa pisau diantaranya sudah berdiri di belakang punggung."Maju kalian!"Gana berdiri di lingkaran mereka seperti masuk ke dalam lingkaran setan yang hampir membakar dirinya, namun Gana sedang mengkhawatirkan Victoria yang masih ada di dalam mobil.Bugh!!"Hey, kalian. Kalau mau melawan seseorang itu satu lawan satu, kenapa keroyoka

    Last Updated : 2022-08-13
  • Turun Ranjang   Di Bandara

    "Aku ada di mana?"Gana mencari seseorang yang tidak ada di dekatnya, tentu itu Victoria yang masih belum bisa ditemukan."Kami menolong kamu saat tadi pingsan, tentang wanita itu, dia sudah tidak ada," jawab Mr, Jens menjelaskan.Gana memaksakan diri untuk pergi dari sana, bagaimana bisa dirinya bersantai di tempat tidur, sedangkan istrinya ada di luar sana dengan kondisi yang buruk saat berpisah dengannya."Aku harus pergi, dia lebih penting dari segalanya, tentang kerja sama, aku merelakannya, Victoria harus ditemukan," ujar Gana meninggalkan tempat itu.Suami-Istri yang telah ditinggalkan di dalam kamar tersenyum, mereka senang melihat suami yang begitu menyayangi istrinya, bahkan karena Victoria nyawa mereka selamat."Di mana aku harus mencari Victoria? Sudah hampir pagi, dia belum tau betul jalanan di Kota Perth ini," ucapnya masih mengendarai mobil.Sebuah lampu-lampu jalanan selalu menemani perjalanan Gana mencari istrinya yang tidak diketahui saat ini, dia hanya berharap kala

    Last Updated : 2022-09-07
  • Turun Ranjang   Berdebat Di Dalam Mobil

    Sepuluh menit kemudian, Victoria berdiri di hadapan Gana yang masih memainkan bila basketnya."Sudah selesai, kamu bisa lihat sendiri 'kan, wanita itu bisa segalanya. Apa kamu tidak malu menjadi cowok yang tidak bisa apa-apa, punya keahlian apa dibandingkan Istri barumu ini? Apa masih bisa sombong seperti awal tadi? Katakanlah Gana, apa yang harus kamu lakukan saat ini? Kamu sudah salah menilai wanita semacam aku," ucapnya dengan berani.Gana menghentikan tangannya, dia harus mengakui kalau istrinya memang hebat, bahkan lebih dari istrinya yang pertama, namun terlalu gengsi juga kalau mengakui di depan wanita yang sangat percaya diri akan sifatnya yang kurang sopan ini."Haduh, kalau kamu bisa punya keahlian seperti ini, nanti kita buka bengkel saja, tidak perlu kuliah lagi, keahlian kamu bisa aku manfaatkan dan menghasilkan uang, kemarin itu pernikahan kita membuang banyak uang, apa kamu rela mengganti dengan bekerja seumur hidup di dalam bengkel dengan keahlian yang kamu miliki itu?

    Last Updated : 2022-09-07
  • Turun Ranjang   Untuk Pertama Kalinya

    Langkah Victoria terus ke dalam gedung Perth Arena itu, dia melihat banyak sekali fungsi gedung tersebut, mungkin memang diciptakan untuk olah raga."Sayang sekali aku tidak membawa bola basket yang ada di mobil Gana, kalau aku membawanya, pasti sudah aku mainkan di sini.'Dia terus berjalan hingga masuk ke dalam gedung yang tepat, ada ring basket di atasnya, terlihat sangat keren karena sebelum ini tidak pernah terpikir untuk bisa datang ke tempat yang pernah didambakannya."Tempat ini keren, banyak sekali bola basket dan lapangannya sangat bagus, apalagi ring di atas sana, ingin sekali aku taklukkan, mungkin bisa dicoba."Saat itu juga Victoria melihat bola basket yang ada samping lapangan tersebut, mengambilnya satu dan melemparkan ke atas dan bawah, dia terus berada di tengah lapangan."Ini waktunya aku menunjukkan aku layak bermain di lapangan ini."Victoria terus saja bermain sendiri, tidak ada orang lain yang menemani atau menonton terlihat olehnya, begitu cantik permainan wani

    Last Updated : 2022-09-08
  • Turun Ranjang   Di Dalam Kamar

    "Bukannya tadi kamu yang membuat aku pergi ke suatu tempat dan memberikan sesuatu yang paling aku sukai? Jujur saja aku sangat bahagia Gana, ini pertama kalinya kamu sangat peduli, terima kasih Gana, aku tidak akan melupakan semua ini, kamu suami yang baik," ucap Victoria masih memasang wajah cerianya.Dia berjalan masuk ke arah kamar, tidak memperdulikan suaminya yang sekarang bingung dengan ucapannya itu."Apa yang dikatakannya? Aneh sekali, tempat yang paling dia sukai? Di mana? Lalu kenapa dia mengira aku yang membawanya? Sudah sakit rupanya otak dia!"Gana tidak mau memikirkan itu, dia hanya berpikir kalau Victoria memang suka berkata tidak tepat saat dirinya marah, mungkin hanya alasan dirinya pulang terlambat, sudah pasti istrinya tidak mengetahui jalanan dan taksi yang tepat untuk pulang, Gana mengira istrinya salah taksi saja.Pria dingin dan terkenal galak itu menuju kamar yang sama dengan Victoria, dia tidak mau terlalu lama berada di luar kamar."Lupakan saja masalah ini,

    Last Updated : 2022-09-08
  • Turun Ranjang   Mimpi Bertemu Marcella

    Gana merebahkan tubuhnya di kamar, karena dia sudah mengetahui istrinya tidur dengan Marcho, ada kesempatan punggungnya itu bisa lebih nyaman."Aku tidak boleh baper dengannya, pernikahan ini tidak mungkin berjalan seperti saat aku menikahi Marcella, dia mungkin akan meninggalkan aku ketika dia menemukan orang yang tepat seperti yang dikatakan Marcella."Matanya terpejam begitu saja setalah mengucapkan hal tadi, entah ada di mana Gana saat ini, namun terlihat begitu senang berdiri di depan seseorang."Sayang, kamu sudah memenuhi permintaan aku, apa kamu bahagia dengannya?" Tatapan seseorang itu sangatlah cerah, dia mengenakan pakaian serba putih dan wajahnya bercahaya, sedangkan Gana masih menggunakan pakaian yang dia gunakan saat dirinya tertidur."Apa boleh aku pergi dari sisinya dan ikut dengan kamu sayang? Jujur aku tidak akan sanggup bersamanya, dia masih terlalu muda untuk aku. Kamu yang paling cocok untuk aku dan Marcho, dia lebih membutuhkan kamu daripada adikmu itu, aku tida

    Last Updated : 2022-09-09

Latest chapter

  • Turun Ranjang   Penentu Kebahagiaan

    "Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir

  • Turun Ranjang   Memperbaiki Hubungan

    Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa

  • Turun Ranjang   Ditemukan!

    Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan

  • Turun Ranjang   Pergi Dari Keduanya

    Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di

  • Turun Ranjang   Masih Memperebutkan

    "Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h

  • Turun Ranjang   Penuh Rasa Cemburu

    "Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad

  • Turun Ranjang   Ternyata Bisa

    "Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda

  • Turun Ranjang   Idola Rasa Suami

    Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per

  • Turun Ranjang   Gagal Untuk BIkin Gana Benci

    "Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,

DMCA.com Protection Status