Beranda / Romansa / Turun Ranjang / Perampok Rumah!

Share

Perampok Rumah!

Penulis: Rifat Nabilah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-13 01:06:37

"Hey! Siapa kalian!"

Gana keluar dari mobil karena dia bisa melihat mereka semua membawa senjata tajam, itu artinya dirinya tidak bisa tinggal diam atau menganggap mudah lawannya, ditambah beberapa personil lagi, ternyata keluar dari rumah Mr, Jens.

"Mereka bertambah! Apa yang harus aku lakukan, sedangkan Victoria masih tidur di dalam mobil, beruntung aku sudah menguncinya, tapi bisa saja mereka akan memecahkan kaca mobil, ini akan berbahaya, aku tidak punya jalan lain kecuali tetap menghadapinya," batin Gana yang bersiap.

Sekitar ada enam personil rampok dengan pakaian hitam-hitam membuatnya harus berhati-hati, apalagi mereka membawa balok besar dan beberapa pisau diantaranya sudah berdiri di belakang punggung.

"Maju kalian!"

Gana berdiri di lingkaran mereka seperti masuk ke dalam lingkaran setan yang hampir membakar dirinya, namun Gana sedang mengkhawatirkan Victoria yang masih ada di dalam mobil.

Bugh!!

"Hey, kalian. Kalau mau melawan seseorang itu satu lawan satu, kenapa keroyokan?!"

Gana tetap protes dalam keadaan dirinya sudah dipukuli mereka semua, dan salah satu dari mereka sudah membawa baliknya mengarah ke kaca mobil.

Perampok itu tidak bersuara, akan tetapi mereka juga mengincar harta benda yang dipakai Victoria, termasuk kalung yang baru saja di berikan Gana saat istrinya tertidur.

Pintu mobil terbuka, terlihat jika mata Victoria terbangun secara perlahan, dia langsung mengerti jika dirinya sedang dalam bahaya.

"Astaga! Kalian mau melawan aku! Bisa kalian melakukan semua ini sama aku! Awas kalian semua!"

Victoria baru menyadari kalau dirinya sedang menggunakan gaun yang menyulitkannya untuk bergerak.

"Ya, ampun. Gana pingsan, mereka pasti sudah memukulinya. Kurang ajar! Kenapa juga dia kalah di saat aku sendirian harus menghadapi 6 orang?"

Victoria melepaskan heels yang ada di kakinya, cukup sulit karena dia sudah terkepung oleh mereka semua, namun tangannya cekatan melemparkan heels itu ke arah salah satu perampok.

"Mampus! Itu untuk Gana!"

Victoria terus bisa menghantam mereka satu persatu sampai mereka semua tidak bisa bangun lagi.

"Victoria di lawan! Kenapa juga harus melawan jagoan seperti aku! Aku pastikan kalian akan mendapatkan hukuman yang setimpal!"

Dia terus memberi mereka semua pelajaran sehingga mereka terkapar di tanah, baru dia membuka bagasi mobil Gana yang diingatnya ada tali panjang.

"Ini cocok untuk kalian, aku tali mereka duku dan membawa Gana masuk ke dalam, tapi di dalam sana, apa masih ada orang lagi?"

Victoria segera mengikat mereka semua dengan ikatan yang melingkar, sehingga mereka bisa berkumpul, lalu dia memapah Gana masuk ke dalam rumah yang telah dirampok itu, karena Victoria juga tidak mengetahui rumah siapa itu.

Terlihat dua orang yang duduk di kursi dengan tangan dan kakinya yang terikat tali.

"Aku akan membantu kalian semua," kata Victoria.

Dia sendiri harus membuka terlebih dahulu tali yang terikat pada Mrs, Jens, barulah dia melepaskan juga tali yang ada di tangan Mr, Jens.

Namun saat dia sudah membuka tali mereka berdua, rasa kantuk itu masih ada, karena Gana terlalu banyak memberikan obat tidur di dalam makanannya.

Mereka berdua mengenal Gana, dia juga melihat berapa Victoria menyelamatkan hidup mereka, itu artinya istri Gana telah membuat mereka berhutang budi.

Saat mata Victoria tertutup rapat, dia tidak merasakan apa pun, begitu juga Gana yang masih dalam keadaan pingsan, mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh dua orang itu, sampai pada fajar datang, mata Victoria terbangun mencari di mana Gana.

"Di mana Gana?"

Dia panik, mengetahui kalau yang dilihatnya itu adalah kamar rumah sakit VIP, dia harus keluar dan bertanya di mana kamar Gana, namun ternyata kamar Gana ada di sebelah kamarnya sendiri.

"Gana, kamu harus sadar. Marcho masih membutuhkan kamu dan aku masih perlu uang kamu untuk mewujudkan mimpiku ini," ucapnya berada di samping tempat Gana.

Gana terlihat pucat, dia berpikir jika suaminya telah tiada, itu penyebab air mata Victoria mengalir, karena berpikir kalau saat dirinya tertidur lagi, ada penjahat yang masih mencelakai Gana.

Malam itu juga dia pergi, menangis sepanjang lorong rumah sakit karena merasakan penyesalan tidak bisa menyelamatkan Gana.

"Hiks, tidak mungkin Gana meninggal dunia dan menyusul Kak Marcella setelah dia menikahi aku, jujur aku belum siap menjadi janda muda."

Victoria terus mengatakan hal yang tidak enak, namun hatinya merasakan kesedihan yang luar biasa.

"Apa aku harus mengatakan ini pada Marcho, jika Gana meninggal, kasihan sekali, masih kecil sudah ditinggal kedua orang tuanya."

Victoria terus berjalan ke arah mobil, dia memutuskan untuk menenangkan dirinya pergi dari rumah sakit, ada penyesalan yang masih mengganggu pikirannya.

Sedangkan di dalam kamar rumah sakit dengan tenang Gana terbangun.

"Di mana aku?"

Gana mengganti posisi duduk untuk membuat dirinya benar-benar sadar dan mengingat semau yang terjadi.

"Aku ingat, tadi aku melawan banyak perampok, lalu kenapa aku ada di sini?"

Saat Gana ingin keluar dari kamar rumah sakit, di sana dia mengingat Victoria yang telah dia tinggalkan di dalam mobil tepat di rumah Mr, Jens.

"Gawat! Aku harus melihat kondisi Victoria, bisa saja dia telah terluka oleh mereka semua, aku harus segera ke rumah Mr, Jens."

Gana mencari taksi, dan ternyata mudah untuk dirinya pergi dari rumah sakit, mungkin karena penjagaan tidak ketat kalau malam hari, dia terus menuju ke tempat di mana tadi ada perampokan.

Setelah sepuluh menit dari perjalanan, tidak ditemukan Victoria di dalam mobil, kondisinya juga masih sangat lemah.

"Kepala aku pusing sekali, apa tadi aku terpukul balok? Tapi aku sudah tidak tahan!"

Gana kembali pingsan di depan mobilnya sendiri, terlihat oleh Mr, Jens yang berjalan menuju Gana. Dia membantu Gana untuk bisa masuk ke rumahnya yang saat ini akan kedatangan kepolisian.

Saat semuanya sudah aman, Victoria masih ada di jalan, dia terus berjalan menelusuri jalanan, tidak punya tujuan, namun ada rasa takut atas semua yang terjadi, karena terakhir dia menggunakan ilmu bela dirinya, kedua orang tuanya telah dibunuh rampok pada saat dirinya masih berusia 10 tahun.

"Aku ingin kembali ke New York, aku tidak mau ada di sini, aku tidak mau melihat kematiannya, aku takut."

Victoria terlalu mengkhawatirkan semuanya secara berlebihan, mungkin ada trauma yang membekas saat dirinya masih kecil, akan tetapi. Dia sudah kehilangan orang-orang yang di sayangnya.

Masih terlihat Gana yang terbangun kembali dari pingsannya, melihat sepasang Suami-Istri sedang menatapnya dengan khawatir.

"Di mana aku?"

Mereka berdua mendekati Gana yang sudah berganti posisi duduk.

Memberikan Gana minuman untuk membuatnya lebih tenang, namun Gana hanya memegang gelas tersebut.

"Minumlah terlebih dahulu, tadi kamu pingsan," kata Mr, Jens.

Bab terkait

  • Turun Ranjang   Di Bandara

    "Aku ada di mana?"Gana mencari seseorang yang tidak ada di dekatnya, tentu itu Victoria yang masih belum bisa ditemukan."Kami menolong kamu saat tadi pingsan, tentang wanita itu, dia sudah tidak ada," jawab Mr, Jens menjelaskan.Gana memaksakan diri untuk pergi dari sana, bagaimana bisa dirinya bersantai di tempat tidur, sedangkan istrinya ada di luar sana dengan kondisi yang buruk saat berpisah dengannya."Aku harus pergi, dia lebih penting dari segalanya, tentang kerja sama, aku merelakannya, Victoria harus ditemukan," ujar Gana meninggalkan tempat itu.Suami-Istri yang telah ditinggalkan di dalam kamar tersenyum, mereka senang melihat suami yang begitu menyayangi istrinya, bahkan karena Victoria nyawa mereka selamat."Di mana aku harus mencari Victoria? Sudah hampir pagi, dia belum tau betul jalanan di Kota Perth ini," ucapnya masih mengendarai mobil.Sebuah lampu-lampu jalanan selalu menemani perjalanan Gana mencari istrinya yang tidak diketahui saat ini, dia hanya berharap kala

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Turun Ranjang   Berdebat Di Dalam Mobil

    Sepuluh menit kemudian, Victoria berdiri di hadapan Gana yang masih memainkan bila basketnya."Sudah selesai, kamu bisa lihat sendiri 'kan, wanita itu bisa segalanya. Apa kamu tidak malu menjadi cowok yang tidak bisa apa-apa, punya keahlian apa dibandingkan Istri barumu ini? Apa masih bisa sombong seperti awal tadi? Katakanlah Gana, apa yang harus kamu lakukan saat ini? Kamu sudah salah menilai wanita semacam aku," ucapnya dengan berani.Gana menghentikan tangannya, dia harus mengakui kalau istrinya memang hebat, bahkan lebih dari istrinya yang pertama, namun terlalu gengsi juga kalau mengakui di depan wanita yang sangat percaya diri akan sifatnya yang kurang sopan ini."Haduh, kalau kamu bisa punya keahlian seperti ini, nanti kita buka bengkel saja, tidak perlu kuliah lagi, keahlian kamu bisa aku manfaatkan dan menghasilkan uang, kemarin itu pernikahan kita membuang banyak uang, apa kamu rela mengganti dengan bekerja seumur hidup di dalam bengkel dengan keahlian yang kamu miliki itu?

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Turun Ranjang   Untuk Pertama Kalinya

    Langkah Victoria terus ke dalam gedung Perth Arena itu, dia melihat banyak sekali fungsi gedung tersebut, mungkin memang diciptakan untuk olah raga."Sayang sekali aku tidak membawa bola basket yang ada di mobil Gana, kalau aku membawanya, pasti sudah aku mainkan di sini.'Dia terus berjalan hingga masuk ke dalam gedung yang tepat, ada ring basket di atasnya, terlihat sangat keren karena sebelum ini tidak pernah terpikir untuk bisa datang ke tempat yang pernah didambakannya."Tempat ini keren, banyak sekali bola basket dan lapangannya sangat bagus, apalagi ring di atas sana, ingin sekali aku taklukkan, mungkin bisa dicoba."Saat itu juga Victoria melihat bola basket yang ada samping lapangan tersebut, mengambilnya satu dan melemparkan ke atas dan bawah, dia terus berada di tengah lapangan."Ini waktunya aku menunjukkan aku layak bermain di lapangan ini."Victoria terus saja bermain sendiri, tidak ada orang lain yang menemani atau menonton terlihat olehnya, begitu cantik permainan wani

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-08
  • Turun Ranjang   Di Dalam Kamar

    "Bukannya tadi kamu yang membuat aku pergi ke suatu tempat dan memberikan sesuatu yang paling aku sukai? Jujur saja aku sangat bahagia Gana, ini pertama kalinya kamu sangat peduli, terima kasih Gana, aku tidak akan melupakan semua ini, kamu suami yang baik," ucap Victoria masih memasang wajah cerianya.Dia berjalan masuk ke arah kamar, tidak memperdulikan suaminya yang sekarang bingung dengan ucapannya itu."Apa yang dikatakannya? Aneh sekali, tempat yang paling dia sukai? Di mana? Lalu kenapa dia mengira aku yang membawanya? Sudah sakit rupanya otak dia!"Gana tidak mau memikirkan itu, dia hanya berpikir kalau Victoria memang suka berkata tidak tepat saat dirinya marah, mungkin hanya alasan dirinya pulang terlambat, sudah pasti istrinya tidak mengetahui jalanan dan taksi yang tepat untuk pulang, Gana mengira istrinya salah taksi saja.Pria dingin dan terkenal galak itu menuju kamar yang sama dengan Victoria, dia tidak mau terlalu lama berada di luar kamar."Lupakan saja masalah ini,

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-08
  • Turun Ranjang   Mimpi Bertemu Marcella

    Gana merebahkan tubuhnya di kamar, karena dia sudah mengetahui istrinya tidur dengan Marcho, ada kesempatan punggungnya itu bisa lebih nyaman."Aku tidak boleh baper dengannya, pernikahan ini tidak mungkin berjalan seperti saat aku menikahi Marcella, dia mungkin akan meninggalkan aku ketika dia menemukan orang yang tepat seperti yang dikatakan Marcella."Matanya terpejam begitu saja setalah mengucapkan hal tadi, entah ada di mana Gana saat ini, namun terlihat begitu senang berdiri di depan seseorang."Sayang, kamu sudah memenuhi permintaan aku, apa kamu bahagia dengannya?" Tatapan seseorang itu sangatlah cerah, dia mengenakan pakaian serba putih dan wajahnya bercahaya, sedangkan Gana masih menggunakan pakaian yang dia gunakan saat dirinya tertidur."Apa boleh aku pergi dari sisinya dan ikut dengan kamu sayang? Jujur aku tidak akan sanggup bersamanya, dia masih terlalu muda untuk aku. Kamu yang paling cocok untuk aku dan Marcho, dia lebih membutuhkan kamu daripada adikmu itu, aku tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • Turun Ranjang   Menggoda Istri

    "Cukup Victoria, kamu sudah keterlaluan. Pergi dari kamar ini lalu kamu mandi, sebentar lagi kamu mau kuliah, aku akan mengantar kamu pergi berdua."Gana menghindari pembicaraan semacam tadi, dia tidak kuat membahas langsung di depan orang yang sudah dititipkan Marcella padanya."Tidak perlu! Aku mau pergi kuliah sendiri, aku sudah besar, masih banyak kendaraan umum yang bisa menjadi tumpangan aku ke kampus, dan mulai saat ini aku mau pergi sendiri," tolak Victoria.Istrinya itu mulai membalikkan badannya untuk pergi dari kamar, akan tetapi tangan Gana menangkap lengan istrinya dan membalikkan kembali ke arahnya. Hingga keduanya dalam posisi berpelukan."Kamu tidak boleh pergi sendiri! Ini perintah dari aku! Atau kamu akan menerima hukuman besar, dan aku bisa lepaskan biaya kuliah kamu," ancamnya."Huh, egois. Aku benci kamu Gana!""Dengarkan saja apa yang aku perintahkan! Jangan banyak bicara, cinta atau tidaknya aku sama kamu, status kamu sudah menjadi Istri sah, jangan bikin aku ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • Turun Ranjang   Sudah Terdengar Keberadaanya

    "Kamu sudah siap berangkat denganku?"Gana masuk ke dalam mobil, sudah ada istrinya yang duduk dengan memalingkan wajah ke arah lain, ada rasa malu yang masih bersarang di benak wanita itu."Duh, kenapa jadi canggung berada di dekatnya? Padahal hanya duduk berdua di dalam mobil, apa karena dia sudah melihat semua anggota tubuhku? Astaga Victoria, apa yang kamu pikirkan pagi-pagi begini, sudahi pikiran kamu yang kotor," batinnya segera menghilangkannya.Gana masih terlihat tegap duduk dengan fokus memikirkan pekerjaan kantor yang masih sangat gawat, apalagi saat ini dia harus berbuat sesuatu yang serius."Gana, kamu kenapa?"Victoria bertanya seolah mengetahui sesuatu yang dirasakan suaminya, instingnya mengatakan jika suaminya terlibat masalah besar."Tidak apa-apa," jawabnya singkat.Gana masih terlihat cuek dan biasa menanggapi istrinya yang mulai kesal dengan jawabannya itu, wajah Victoria terlihat ada penyesalan saat bertanya barusan."Kurang ajar, bisa-bisanya dia memperlakukan ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-10
  • Turun Ranjang   Hanya Untuk Sebuah Hadiah

    "Lihat dia, ternyata jago juga bela diri, aku tidak menyangka kalau kolega aku sudah dia selamatkan, berarti dia juga menyelamatkan aku malam itu, dasar wanita tidak punya akhlak, tapi dia ternyata punya hati."Gana tersenyum setalah selesai menelpon koleganya itu, dia berencana pulang cepat untuk merayakan ini dengan Victoria dan Marcho, karena istrinya yang sudah menyelamatkan perusahaannya, maka tidak masalah mengeluarkan banyak makanan untuk menjamunya hari ini."Lebih baik setalah ini aku segera pulang menjemput Marcho, lalu menyiapkan makanan yang lezat, dia pasti akan suka."Gana melirik jam digitalnya yang terlihat mahal itu, dengan suasana hati cukup baik memberikan dia pikiran untuk bisa membuat istrinya tersenyum satu hari ini.Dia sudah berjalan keluar kantornya, berusaha untuk mengingat semua makanan kesukaan istrinya dari cerita mendiang Marcella dulu, ada lobster besar menjadi menu andalan istrinya yang paling disukainya, itu yang akan di beli di hotel bintang lima, pas

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-10

Bab terbaru

  • Turun Ranjang   Penentu Kebahagiaan

    "Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir

  • Turun Ranjang   Memperbaiki Hubungan

    Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa

  • Turun Ranjang   Ditemukan!

    Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan

  • Turun Ranjang   Pergi Dari Keduanya

    Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di

  • Turun Ranjang   Masih Memperebutkan

    "Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h

  • Turun Ranjang   Penuh Rasa Cemburu

    "Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad

  • Turun Ranjang   Ternyata Bisa

    "Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda

  • Turun Ranjang   Idola Rasa Suami

    Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per

  • Turun Ranjang   Gagal Untuk BIkin Gana Benci

    "Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,

DMCA.com Protection Status