Beranda / Romansa / Turun Ranjang / Perjalanan Ke Rumah Kolega

Share

Perjalanan Ke Rumah Kolega

Penulis: Rifat Nabilah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-13 01:06:29

"Selamat siang Mr, Jens Mrs, Jens, perkenalkan ini Istri saya," kata Gana memperkenalkan istrinya kepada koleganya itu. Akan tetapi mereka melihat penampilan Victoria dari atas sampai bawah.

"Kamu membawa pembantu?"

Lirikan Victoria terlihat marah sampai memukul mereka berdua dengan tangannya. Mereka marah dan memutuskan kerja sama dengan perusahan Gana.

"Astaga! Tidak mungkin!"

Gana menghentikan bayanganya sendiri, memutuskan lebih fokus lagi mengendarai mobil sampai ke tempat tujuan.

Begitu ingin rasanya mengganti pakaian Victoria dengan gaun yang sudah di beli dari butik ternama di sana.

"Kita mau sampai kapan di dalam mobil? Kenapa lama sekali, jujur aku lapar sekali, barangkali kamu lupa jalan, lebih baik kamu telpon dulu saja kolega kamu itu," protes Victoria tidak bisa menahannya lagi.

Gana juga merasakan hal yang sama, namun karena rumah koleganya ada di bagian utara, maka dia harus menempuh perjalanan cukup lama, dan dia juga sudah meninggalkan Marcho di rumah.

"Eh, kenapa kita berhenti di sini?"

Mata Victoria tidak melihat dengan betul apa yang sudah dilakukan Gana, tepat di depan rumah makan besar yang tidak lain adalah rumah makan miliknya sendiri.

"Makan, kamu tidak mau?"

"Mau!"

Victoria bergegas keluar dari mobil untuk bisa mendapatkan tempat yang paling dia sukai, namun sebenarnya Gana bebas menempati ruang yang dia inginkan, karena rumah makan di sekitar sana, adalah miliknya. Hampir 50 rumah makan seperti ini adalah sumber penghasilannya, belum lagi hotel bintang lima yang selama ini dia rintis selama dirinya masih belia karena diwariskan oleh kedua orang tuanya yang telah tiada saat ini.

"Aku mau makan semua yang ada di menu ini!"

Gana terbelalak dengan yang dipesan Victoria, ternyata istrinya sangat rakus dalam hal makanan.

"Boleh 'kan? Aku sangat lapar, tidak bangkrut juga kalau aku makan banyak, kantong sultan kamu pasti bisalah bayar semuanya," kata Victoria.

"Iya, terserah kamu," jawab Gana singkat.

Gana menggelengkan kepala, dia sendiri santai karena tidak perlu membayar semuanya, mungkin Victoria belum mengetahui semuanya milik Gana, dengan cepat pelayan itu pergi untuk menyiapkan makanan pesanan Victoria.

"Makan saja dulu kalau sudah ada makanan, aku mau ke toilet," pamit Gana.

"Ok, aku akan makan dengan lahap tanpa kamu, makanan seenak itu lebih enak di makan sendiri."

"Terserah!"

Gana pergi, dia segera berjalan ke arah dapur, mungkin karena dia membutuhkan bantuan pelayan untuk memasukkan sesuatu di makanan Victoria.

"Masukin bubuk ini ke dalam makanan!"

Pelayan itu menganggukkan kepalanya, dia mengerti perintah Gana untuk mencoba meracuni wanita yang bersamanya.

Saat ini Gana bersembunyi untuk melihat pelayan tadi mengantarkan makanan kepada Victoria, dengan jelas jika Victoria masih mengambil minuman dan tidak menyentuh makanannya.

"Di mana Gana? Apa dia kabur karena tidak mau membayar semua ini?"

Victoria terus melangkahkan dirinya untuk mencari Gana ke toilet, yang pasti dia tidak mau ditinggal karena tidak memegang uang.

"Huh! Untuk apa dia mencari aku? Apa dia sudah mengetahui rencana aku ini? Aku harus segera muncul sebelum dia lebih berani untuk masuk ke dalam toilet."

Gana keluar, dia menepuk bahu Victoria dari belakang, betapa terkejutnya Victoria melihat Gana yang gugup seperti itu.

"Dari mana?"

"Aku, dari toilet," jawabnya.

"Apa betul? Tadi aku mencari kamu di sana, tapi tidak ada, jangan bilang kalau kamu mau kabur karena tidak mampu membayar makanan," tuduhnya.

"Hey, sembarangan. Apa yang kamu pikirkan itu membuat aku tersinggung!"

"Haha, tersinggung? Sungguh aku tidak percaya."

Victoria mengikat rambutnya, rasanya gerah sekali dengan rambut yang mulai panjang, semenjak dia tinggal dengan Marcella, kakaknya melarang Victoria untuk potong rambut.

"Gana. Apa boleh aku potong rambut pendek? Gerah tau, aku mau berlatih juga. Kalau rambutku panjang seperti ini, tidak enak."

Gana melihat rambut yang menurutnya cantik, rambut yang pertama kali membuatnya memiliki perbandingan dengan istrinya yang dulu.

"Tidak! Aku lebih suka dengan rambut kamu itu, kalau kamu potong rambut, maka lebih baik kamu tidak akan ikut bertanding atau berlatih basket."

"Astaga! Aku tidak mau, aku akan tetap ikut berlatih dan konsisten dengan tujuan awal aku menikah dengan kamu, dan satu hal yang kamu harus tau, aku tidak mau semuanya ini sia-sia."

Gana diam, dia hanya melewati Victoria saat istrinya sudah selesai bicara, terlihat jika Gana menyembunyikan rasa kagumnya kepada istrinya.

"Ada apa dengan dia? Aneh!"

Victoria kesal dengan Gana, sudah berapa lama dirinya harus menunggu untuk menunda makannya, maka dia harus segera kembali ke tempat tadi.

"Gana, kamu jangan makan banyak. Karena kamu tidak pesan tadi, biarkan aku yang makan dan kamu tidak, karena aku sudah sangat lapar, sudah sepatutnya kamu mengalah."

"Terserah kamu!"

Gana hanya bisa melihat semua makanan lezat di makan oleh Victoria, namun itu bagus, karena dia sudah memberikan bubuk obat tidur di dalan makanan tersebut.

"Makan yang banyak! Aku tidak mau kamu pakai kaus itu, sedangkan nanti pasti aku yang malu dan menanggung semuanya, bukan hanya itu, dia juga tidak bisa bertingkah saat dia tertidur," umpatnya sudah yakin.

"Enak, yang sering-sering beli yang kayak begini, aku pasti bersyukur punya suami macam kamu," kata Victoria.

Gana hanya melihat dengan sinis, dia sedang menunggu, kapan Victoria bisa tertidur lelap.

"Haduh, kenapa rasanya kantuk sekali? Apa makanan tadi punya efek kantuk ya?"

Victoria melihat jika dirinya mulai menempelkan tangannya di atas meja, dan menjatuhkan kepalanya di atas lengannya.

"Bagus, dia sudah tertidur. Waktunya eksekusi untuk membawanya pergi tapi sebelum itu aku harus mengganti kaus polosnya itu."

Gana membawa Victoria ke tempat paling aman di dalam rumah makan itu, tentu ada ruangan khusus untuknya bisa menggantikan istrinya gaun, tidak masalah karena dia sudah sah.

"Cantik juga kalau begini. Eh, aku tidak boleh macam-macam, bisa gawat kalau aku mulai jatuh cinta sama dia."

Gana segera menyelesaikan apa yang menjadi rencananya, Victoria sudah berganti gaun cantik yang panjangnya di atas lutut.

"Ini baru pantas menjadi Istri Gana. Lebih anggun seperti kamu Marcella."

Gana di dalam mobil, dia ingin segera membawa Victoria pergi bertemu dengan koleganya, mungkin akan datang saat tengah malam dan harus menginap satu atau dua hari bersama mereka.

"Victoria, bangunlah. Kamu jangan tidur terus."

Gana menepuk bahu Victoria ketika sudah ada di depan rumah koleganya, terlebih karena waktu sudah larut sekali, sebelum dia keluar dari mobil, ternyata ada dua preman yang mengetuk pintu mobil Gana.

"Gawat, siapa mereka semua? Jangan-jangan kalau mereka itu rampok? Dan rumah Mr, Jens sedang dirampok besar-besaran, ini tidak bisa didiamkan!"

Bab terkait

  • Turun Ranjang   Perampok Rumah!

    "Hey! Siapa kalian!"Gana keluar dari mobil karena dia bisa melihat mereka semua membawa senjata tajam, itu artinya dirinya tidak bisa tinggal diam atau menganggap mudah lawannya, ditambah beberapa personil lagi, ternyata keluar dari rumah Mr, Jens. "Mereka bertambah! Apa yang harus aku lakukan, sedangkan Victoria masih tidur di dalam mobil, beruntung aku sudah menguncinya, tapi bisa saja mereka akan memecahkan kaca mobil, ini akan berbahaya, aku tidak punya jalan lain kecuali tetap menghadapinya," batin Gana yang bersiap.Sekitar ada enam personil rampok dengan pakaian hitam-hitam membuatnya harus berhati-hati, apalagi mereka membawa balok besar dan beberapa pisau diantaranya sudah berdiri di belakang punggung."Maju kalian!"Gana berdiri di lingkaran mereka seperti masuk ke dalam lingkaran setan yang hampir membakar dirinya, namun Gana sedang mengkhawatirkan Victoria yang masih ada di dalam mobil.Bugh!!"Hey, kalian. Kalau mau melawan seseorang itu satu lawan satu, kenapa keroyoka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-13
  • Turun Ranjang   Di Bandara

    "Aku ada di mana?"Gana mencari seseorang yang tidak ada di dekatnya, tentu itu Victoria yang masih belum bisa ditemukan."Kami menolong kamu saat tadi pingsan, tentang wanita itu, dia sudah tidak ada," jawab Mr, Jens menjelaskan.Gana memaksakan diri untuk pergi dari sana, bagaimana bisa dirinya bersantai di tempat tidur, sedangkan istrinya ada di luar sana dengan kondisi yang buruk saat berpisah dengannya."Aku harus pergi, dia lebih penting dari segalanya, tentang kerja sama, aku merelakannya, Victoria harus ditemukan," ujar Gana meninggalkan tempat itu.Suami-Istri yang telah ditinggalkan di dalam kamar tersenyum, mereka senang melihat suami yang begitu menyayangi istrinya, bahkan karena Victoria nyawa mereka selamat."Di mana aku harus mencari Victoria? Sudah hampir pagi, dia belum tau betul jalanan di Kota Perth ini," ucapnya masih mengendarai mobil.Sebuah lampu-lampu jalanan selalu menemani perjalanan Gana mencari istrinya yang tidak diketahui saat ini, dia hanya berharap kala

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Turun Ranjang   Berdebat Di Dalam Mobil

    Sepuluh menit kemudian, Victoria berdiri di hadapan Gana yang masih memainkan bila basketnya."Sudah selesai, kamu bisa lihat sendiri 'kan, wanita itu bisa segalanya. Apa kamu tidak malu menjadi cowok yang tidak bisa apa-apa, punya keahlian apa dibandingkan Istri barumu ini? Apa masih bisa sombong seperti awal tadi? Katakanlah Gana, apa yang harus kamu lakukan saat ini? Kamu sudah salah menilai wanita semacam aku," ucapnya dengan berani.Gana menghentikan tangannya, dia harus mengakui kalau istrinya memang hebat, bahkan lebih dari istrinya yang pertama, namun terlalu gengsi juga kalau mengakui di depan wanita yang sangat percaya diri akan sifatnya yang kurang sopan ini."Haduh, kalau kamu bisa punya keahlian seperti ini, nanti kita buka bengkel saja, tidak perlu kuliah lagi, keahlian kamu bisa aku manfaatkan dan menghasilkan uang, kemarin itu pernikahan kita membuang banyak uang, apa kamu rela mengganti dengan bekerja seumur hidup di dalam bengkel dengan keahlian yang kamu miliki itu?

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Turun Ranjang   Untuk Pertama Kalinya

    Langkah Victoria terus ke dalam gedung Perth Arena itu, dia melihat banyak sekali fungsi gedung tersebut, mungkin memang diciptakan untuk olah raga."Sayang sekali aku tidak membawa bola basket yang ada di mobil Gana, kalau aku membawanya, pasti sudah aku mainkan di sini.'Dia terus berjalan hingga masuk ke dalam gedung yang tepat, ada ring basket di atasnya, terlihat sangat keren karena sebelum ini tidak pernah terpikir untuk bisa datang ke tempat yang pernah didambakannya."Tempat ini keren, banyak sekali bola basket dan lapangannya sangat bagus, apalagi ring di atas sana, ingin sekali aku taklukkan, mungkin bisa dicoba."Saat itu juga Victoria melihat bola basket yang ada samping lapangan tersebut, mengambilnya satu dan melemparkan ke atas dan bawah, dia terus berada di tengah lapangan."Ini waktunya aku menunjukkan aku layak bermain di lapangan ini."Victoria terus saja bermain sendiri, tidak ada orang lain yang menemani atau menonton terlihat olehnya, begitu cantik permainan wani

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-08
  • Turun Ranjang   Di Dalam Kamar

    "Bukannya tadi kamu yang membuat aku pergi ke suatu tempat dan memberikan sesuatu yang paling aku sukai? Jujur saja aku sangat bahagia Gana, ini pertama kalinya kamu sangat peduli, terima kasih Gana, aku tidak akan melupakan semua ini, kamu suami yang baik," ucap Victoria masih memasang wajah cerianya.Dia berjalan masuk ke arah kamar, tidak memperdulikan suaminya yang sekarang bingung dengan ucapannya itu."Apa yang dikatakannya? Aneh sekali, tempat yang paling dia sukai? Di mana? Lalu kenapa dia mengira aku yang membawanya? Sudah sakit rupanya otak dia!"Gana tidak mau memikirkan itu, dia hanya berpikir kalau Victoria memang suka berkata tidak tepat saat dirinya marah, mungkin hanya alasan dirinya pulang terlambat, sudah pasti istrinya tidak mengetahui jalanan dan taksi yang tepat untuk pulang, Gana mengira istrinya salah taksi saja.Pria dingin dan terkenal galak itu menuju kamar yang sama dengan Victoria, dia tidak mau terlalu lama berada di luar kamar."Lupakan saja masalah ini,

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-08
  • Turun Ranjang   Mimpi Bertemu Marcella

    Gana merebahkan tubuhnya di kamar, karena dia sudah mengetahui istrinya tidur dengan Marcho, ada kesempatan punggungnya itu bisa lebih nyaman."Aku tidak boleh baper dengannya, pernikahan ini tidak mungkin berjalan seperti saat aku menikahi Marcella, dia mungkin akan meninggalkan aku ketika dia menemukan orang yang tepat seperti yang dikatakan Marcella."Matanya terpejam begitu saja setalah mengucapkan hal tadi, entah ada di mana Gana saat ini, namun terlihat begitu senang berdiri di depan seseorang."Sayang, kamu sudah memenuhi permintaan aku, apa kamu bahagia dengannya?" Tatapan seseorang itu sangatlah cerah, dia mengenakan pakaian serba putih dan wajahnya bercahaya, sedangkan Gana masih menggunakan pakaian yang dia gunakan saat dirinya tertidur."Apa boleh aku pergi dari sisinya dan ikut dengan kamu sayang? Jujur aku tidak akan sanggup bersamanya, dia masih terlalu muda untuk aku. Kamu yang paling cocok untuk aku dan Marcho, dia lebih membutuhkan kamu daripada adikmu itu, aku tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • Turun Ranjang   Menggoda Istri

    "Cukup Victoria, kamu sudah keterlaluan. Pergi dari kamar ini lalu kamu mandi, sebentar lagi kamu mau kuliah, aku akan mengantar kamu pergi berdua."Gana menghindari pembicaraan semacam tadi, dia tidak kuat membahas langsung di depan orang yang sudah dititipkan Marcella padanya."Tidak perlu! Aku mau pergi kuliah sendiri, aku sudah besar, masih banyak kendaraan umum yang bisa menjadi tumpangan aku ke kampus, dan mulai saat ini aku mau pergi sendiri," tolak Victoria.Istrinya itu mulai membalikkan badannya untuk pergi dari kamar, akan tetapi tangan Gana menangkap lengan istrinya dan membalikkan kembali ke arahnya. Hingga keduanya dalam posisi berpelukan."Kamu tidak boleh pergi sendiri! Ini perintah dari aku! Atau kamu akan menerima hukuman besar, dan aku bisa lepaskan biaya kuliah kamu," ancamnya."Huh, egois. Aku benci kamu Gana!""Dengarkan saja apa yang aku perintahkan! Jangan banyak bicara, cinta atau tidaknya aku sama kamu, status kamu sudah menjadi Istri sah, jangan bikin aku ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • Turun Ranjang   Sudah Terdengar Keberadaanya

    "Kamu sudah siap berangkat denganku?"Gana masuk ke dalam mobil, sudah ada istrinya yang duduk dengan memalingkan wajah ke arah lain, ada rasa malu yang masih bersarang di benak wanita itu."Duh, kenapa jadi canggung berada di dekatnya? Padahal hanya duduk berdua di dalam mobil, apa karena dia sudah melihat semua anggota tubuhku? Astaga Victoria, apa yang kamu pikirkan pagi-pagi begini, sudahi pikiran kamu yang kotor," batinnya segera menghilangkannya.Gana masih terlihat tegap duduk dengan fokus memikirkan pekerjaan kantor yang masih sangat gawat, apalagi saat ini dia harus berbuat sesuatu yang serius."Gana, kamu kenapa?"Victoria bertanya seolah mengetahui sesuatu yang dirasakan suaminya, instingnya mengatakan jika suaminya terlibat masalah besar."Tidak apa-apa," jawabnya singkat.Gana masih terlihat cuek dan biasa menanggapi istrinya yang mulai kesal dengan jawabannya itu, wajah Victoria terlihat ada penyesalan saat bertanya barusan."Kurang ajar, bisa-bisanya dia memperlakukan ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-10

Bab terbaru

  • Turun Ranjang   Penentu Kebahagiaan

    "Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir

  • Turun Ranjang   Memperbaiki Hubungan

    Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa

  • Turun Ranjang   Ditemukan!

    Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan

  • Turun Ranjang   Pergi Dari Keduanya

    Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di

  • Turun Ranjang   Masih Memperebutkan

    "Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h

  • Turun Ranjang   Penuh Rasa Cemburu

    "Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad

  • Turun Ranjang   Ternyata Bisa

    "Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda

  • Turun Ranjang   Idola Rasa Suami

    Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per

  • Turun Ranjang   Gagal Untuk BIkin Gana Benci

    "Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,

DMCA.com Protection Status