Share

Bab 28

Nadira menjerit dengan keras saat melihat seseorang di belakangnya, beruntung kotak makanannya tidak terjatuh.

"Abian! Ngapain kamu di sini?" tanya Nadira saat wajah pria yang awalnya samar terlihat jelas.

"Harusnya aku yang tanya, kamu ngapain malam-malam di sini? Kalau aku mah, sudah biasa lewat." Abian balik bertanya.

"Bukan urusanmu, lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga! Dari pada istrimu marah nanti," usir Nadira tidak ingin melihat wajah penghianat terlalu lama.

"Kalau aku gak mau pergi gimana?" Abian menyeringai.

"Aku akan berteriak," sahut Nadira enteng.

Teriakan wanita cantik berlesung pipi memang tidak sia-sia, sebab pemilik rumah membuka pintu dan meminta Nadira masuk.

"Temannya gak sekalian diajak?" tanya si Pemilik rumah.

"Bukan temanku, Tante." Nadira tidak mau mengakui, juga tidak lupa meminta Abian segera pergi. Pria itu tidak memiliki kekuatan apa pun, selain menuruti permintaan sang Mantan.

Nadira sebenarnya tidak ingi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status