Share

Bab 27

Setelah menceritakan semuanya, Hera pun meminta pendapat Nadira. Namun, wanita cantik itu pun tidak tahu harus memberikan pendapatnya.

"Ya sudah, kamu pikirkan saja dulu. Kalau sudah menemukan jawabannya, kamu bisa berbicara dengan Davin langsung." Hera memberikan nasihat.

"Baik, Ma." Hanya itu yang bisa Nadira katakan. Dia sendiri tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini. Padahal, baru saja dia berbahagia malah ada saja rintangan yang harus diterima.

"Kalau begitu Mama pergi dulu ya, kamu harus memikirkan semuanya matang-matang. Jangan sampai mengambil keputusan gegabah," ujar Hera menasihati.

Nadira tersenyum tipis. "Mama tenang saja, pasti akan aku pikirkan sebaik mungkin."

Hera tidak lupa mencium kening putrinya, lalu pergi begitu saja meninggalkan kamar Nadira. Dia melangkahkan kaki ke arah ruang tamu untuk menemui Abraham, tapi ternyata tamu yang sudah menjadi besannya itu sudah tidak ada.

"Sudah pulang, Pa?" tanya Hera mengejutkan sang suami yang sedang menundukkan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status