"Oh, kau ingin mendengar kabar baik dulu. Kabar baiknya adalah bayinya sudah mulai bergerak hari ini, tadi dia menendangku!""Namun, kabar buruknya adalah Jentikan Jari Gadis Cantik di tubuhku semakin parah. Aku menua segera setiap hari. Tuan Hank, aku akan menjadi semakin jelek. Apakah akan merasa keberatan?""Tentu saja tidak. Lagipula kau tidak bisa melihatnya. Untungnya ... kau tidak ada di sini."Charlotte Shimon mengusap rambut panjang di pipinya, ada banyak rambut terbawa ujung jarinya.Dia mulai kehilangan rambutnya.Charlotte Shimon berhenti sejenak dan segera menyembunyikan rambutnya agar dia tidak bisa melihatnya. Dia mengulurkan tangan dan menutup video. "Ada kesalahan, ulangi lagi."Di video berikutnya, Charlotte Shimon telah hamil lebih dari enam bulan. Dia muncul di kamera, tetapi dengan topi di kepalanya, semua garis halus di wajahnya berubah menjadi kerutan dalam sekejap, dia terlihat seperti berusia lima puluhan.Charlotte Shimon duduk di kursi rotan dan melihat ke k
Mata Sophia Lowry memerah. "Charlotte, kau pasti bisa, kau harus bertahan saat ini."Charlotte Shimon memaksakan senyum. "Bu, aku sangat sakit, benar-benar sangat sakit, aku ingin istirahat..."Sophia Lowry mengangguk. "Baik, Charlotte, setelah melahirkan dua bayi lainnya, kita bisa beristirahat dengan baik. Ibu tahu kau sangat lelah.""Bu, jangan hentikan pendarahannya, aku merasa... seluruh tubuhku tidak bertenaga, aku kehabisan tenaga, tidak ada waktu lagi. Bu, bantu aku melahirkan dua bayi dulu, ya? Aku mohon..."Sophia Lowry memandang putrinya yang sangat lemah, dia mungkin tidak bisa bertahan lebih lama lagi dan putrinya terus menerus memohon padanya. Dia membelai wajah Charlotte Shimon dengan lembut, lalu mengangguk. "Baik, kau berkonsentrasi melahirkan bayinya saja. Charlotte, serahkan pada Ibu, Ibu akan menyelamatkanmu."Sophia Lowry melanjutkan operasi persalinan, bayi kedua, Wallace, lahir dengan lancar.Charlotte Shimon menghabiskan sisa kekuatannya untuk membawa Patric
“Walter, tidak apa-apa, jangan takut, Ibu ada di sini, tidak ada yang bisa menyakitimu.” Charlotte Shimon memeluk Walter Hank.Walter Hank mengangguk. "Iya, aku percaya dengan Ibu."Michele Hill tersenyum. “Charlotte Shimon, apakah kau tahu di mana kami menangkap Pangeran Kecil Hank? Di Taman Bermain Anak-anak, Pangeran kecil Hank sedang duduk di pinggir, menatap sepasang ibu dan anak. Ibu itu sedang bermain kuda goyang dengan putranya, mereka bercanda dan tertawa, terlihat sangat bahagia, Pangeran Kecil Hank tampak sangat iri."Tiba-tiba hati Charlotte Shimon merasa sakit, Walter sudah mengetahui latar belakangnya. Dia iri dengan anak-anak orang lain karena ibunya sudah tidak bersamanya sejak dia masih kecil.Charlotte Shimon memegang wajah Walter Hank, menatap matanya dan berkata, "Walter, maafkan Ibu, Ibu terlambat tiga tahun."Mata Walter Hank segera memerah. "Bu, aku sangat merindukanmu.""Ya, Ibu tahu, Ibu tahu itu, Ibu juga merindukan Walter, tetapi Ibu sakit selama tiga tahu
Lucas Hank menatapnya, namun dalam pikirannya terbayang cuplikan kehidupannya dalam video, dia bahkan memotong rambutnya.Tidak jelek.Dia sama sekali tidak jelek.Dia yang paling cantik di matanya.Setelah tidur selama dua tahun, dia perlahan pulih. Seluruh tubuhnya terlahir kembali. Lucas Hank mengusap rambut panjangnya dan wajah mungilnya, dia hampir kehilangannya.Sekarang dia berdiri di depannya, Lucas Hank merasa itu adalah hadiah dari surga dan dia lebih menghargainya.Lucas Hank mencium keningnya dengan lembut.Charlotte Shimon tertegun, ada apa dengannya hari ini?"Lucas Hank, ada apa denganmu, apakah terjadi sesuatu?""Tidak ..." Lucas Hank meninggalkan keningnya, bibirnya jatuh ke rambut panjangnya lagi, dia mencium rambut panjangnya dengan hangat.Charlotte Shimon berusaha mundur, tetapi punggungnya sudah menempel di dinding, tidak bisa mundur.Napas pria itu menyelimutinya.Charlotte Shimon merasa pusing, jari-jarinya mencengkeram dinding. Dia tahu pria ini sangat menyukai
Michele Hill menunggu sampai larut malam. Entah sudah berapa jam berlalu, Lucas Hank dan Charlotte Shimon masih di kamar mandi dan belum keluar.Michele Hill hampir muntah darah karena kesal. Di balik pintu, pria yang paling dia cintai sedang bermesraan dengan wanita lain.Di dalam hatinya, Lucas Hank adalah orang yang berkepribadian dingin, dia dapat mengendalikan hasratnya dengan baik. Saat dia mengenakan topeng wajah Charlotte Shimon, dia bahkan tidak memiliki ketertarikan seksual padanya.Tetapi dia salah.Dia juga sangat menyukai hal-hal intim.Pada saat itu, ada pergerakan di luar. Lucas Hank membawa Charlotte Shimon keluar dari kamar mandi.Suara Lucas Hank terdengar di telinganya. "Charlotte, kau istirahatlah dulu, aku akan mandi."Lucas Hank pergi ke kamar mandi lagi.Akhirnya, saatnya dia tampil.Anggota tubuh Michele Hill mati rasa, dia telah bersembunyi dalam lemari selama berjam-jam dan hatinya terbakar dengan api cemburu dan kebencian setiap detik.Dia membuka pintu lema
Charlotte Shimon melihat dua orang berjalan di depannya, Lucas Hank dan Michele Hill.Lucas Hank mengenakan setelan hitam. Michele Hill mengenakan rok panjang dan memegang lengannya, keduanya keluar dari hotel bersama.“Walter, Ibu masih ada urusan, jadi kau pulang dulu, ya. Setelah urusannya selesai, Ibu akan menemanimu bermain.” Charlotte Shimon mengusap kepala Walter Hank.Walter Hank mengangguk dengan patuh. "Baiklah, Bu, kalau begitu aku pulang dulu."Mobil Keluarga Hank telah tiba, Walter Hank masuk ke dalam mobil. Melihat Walter Hank pergi dengan selamat, Charlotte Shimon akhirnya merasa lega.Dia kembali ke penampilan Lisa karena Michele Hill masih mengenakan wajahnya.Drama Charlotte Shimon asli dan palsu akhirnya akan segera berakhir. Charlotte Shimon berdiri melawan angin musim gugur dan menatap Michele Hill dengan tenang. Michele Hill merasakan tatapan ini dari kejauhan. Dia mengangkat kepalanya dan langsung melihat Charlotte Shimon sedang menatapnya. Charlotte Shimon men
Ya, Tuhan, apa yang dia pikirkan?Michele Hill merasa Charlotte Shimon berpengaruh buruk padanya.Michele Hill menarik kembali pandangannya, dia menatap Charlotte Shimon. "Aku tidak menyangka kau terlihat polos dari luar, tetapi…"Tetapi apa? Aku tidak mengatakan apa-apa, pikiranmu sendiri yang kotor, tapi mau menyalahkan orang lain?”"Kau!" Michele Hill merasa kesal.Charlotte Shimon menatap Jimmy lagi.Jimmy juga menatapnya, gadis itu mengedipkan matanya seolah-olah sedang menggodanya. Ada begitu banyak wanita di dunia ini, tetapi hanya dia yang dapat memikat hatinya. Charlotte Shimon tersenyum, lalu membalikkan badan.Jimmy memandang punggungnya dan tertawa pelan.Michele Hill mengawasi gerak gerik mereka dari tadi, dia melihat tatapan Jimmy bergerilya di tubuh Charlotte Shimon, tatapannya sangat mesum.Michele Hill mengepalkan tangannya karena cemburu.Saat itu, Jimmy bangkit untuk mengambil tisu.Michele Hill memandang tubuh Jimmy yang tinggi dan tegap. Meskipun mengenakan baju
Apa? Baju pengantin kuno ini tidak bisa dibuat? Michele Hill sangat kecewa."Baik, kalau begitu aku akan ukur badan dulu." Michele Hill berjalan ke ruang dalam.Charlotte Shimon tetap berdiri di sana, matanya masih tertuju pada baju pengantin itu. Ternyata ini adalah baju pengantin yang disiapkan oleh nenek moyang Hollinswood untuk nenek moyang Lantana. Sungguh indah. Ini adalah baju pengantin terindah yang pernah dilihat Charlotte Shimon. Setiap wanita pasti akan tergerak hatinya ketika melihat baju pengantin ini.Pada saat itu, ada seseorang yang berdiri di belakang dan memperhatikan Charlotte Shimon dengan tenang, dia adalah Jimmy.Jimmy memandang Charlotte Shimon yang menatap baju pengantin itu dengan kagum, dia melengkungkan bibirnya....Tuan Carlos kembali ke kantornya, dia mengambil kertas dan pena untuk merancang gaun pengantin Michele Hill. Ketika berjalan di koridor, ada yang menunggunya di sana.Jimmy berdiri dalam cahaya redup, dengan satu tangan dimasukkan ke saku celanan