Ketika Michele Hill berusaha mendekatinya, Lucas Hank segera menghindar. Dia tidak membiarkan Michele Hill menyentuhnya sama sekali.Michele Hill kecewa. Apa salahnya? Ketika dia menjadi Charlotte Shimon, dia menyukai pelayan kecil itu. Sekarang dia menjadi pelayan kecil, dia menyukai Charlotte Shimon lagi. Mengapa takdir mempermainkannya?Michele Hill tidak mau mengaku kalah, dia merasa usahanya masih kurang, jadi dia langsung merobek kerahnya.Lucas Hank merasa wanita dalam pelukannya sangat menyebalkan. Dia mengerutkan bibirnya, kemudian melempar Michele Hill dari pelukannya.Michele Hill langsung jatuh ke kolam di depan dan menimbulkan percikan air yang besar.Antusiasme Michele Hill segera diredam oleh genangan air dingin. Dia panik dan meronta dalam kolam dengan konyol seperti badut.Akhirnya dia berhasil menyingkirkan wanita dalam pelukannya, Lucas Hank segera pergi ke kamar yang tertutup, dia mengulurkan tangannya dan membuka pintu.Detik berikutnya, dia melihat pemandangan di
Tetapi Charlotte Shimon mengenali pria misterius ini adalah Lucas Hank.Apa yang dia lakukan sebenarnya?Charlotte Shimon merasa Lucas Hank seharusnya telah mengenalinya, tetapi dia malah bersama dengan Michele Hill. Ada apa ini?Michele Hill tidak mengganggunya lagi akhir-akhir ini, mungkin dia telah melupakannya. Michele Hill sibuk berkencan dengan Lucas Hank setiap hari.Pada saat itu, ponselnya berbunyi. Michele Hill menelponnya.Charlotte Shimon menyalakan tombolnya dan suara Michele Hill segera terdengar, "Halo, Charlotte Shimon, apakah kau sudah merasa lebih baik?"Michele Hill berubah menjadi begitu baik, jangan-jangan ada udang di balik batu.Charlotte Shimon, "Ada apa mencariku?""Tentu saja ada urusan. Beberapa hari lagi akan ada pesta tahunan Grup Hank. Ini adalah pesta akbar. Lucas Hank mengundangku menjadi pasangannya, kau juga harus hadir, bagaimana bisa tidak ada pelayan kecil di sisiku?"Charlotte Shimon tahu Michele Hill ingin dia melihatnya bermesraan dengan Lucas Ha
Charlotte Shimon tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya berdiri di sudut dengan tenang dengan wajah pelayan kecil.Sekarang dia melihat jari kakinya, terlihat agak sedih.Hati Lucas Hank melunak, dia menggerakkan tangan dalam saku celananya, sangat ingin menarik gadis itu dan mengganggunya.Sebenarnya, dia tidak tahu terkena kutukan apa, dia sudah berubah menjadi pelayan kecil, tetapi dia masih bisa mengenalinya.Michele Hill di sebelahnya sangat berisik, Lucas Hank menahan keinginan untuk mengusirnya dan mendengus, "Ya."Acara puncak pesta tahunan hari ini memang dansa pertamanya.Michele Hill langsung menatap Lucas Hank dengan penuh semangat. "CEO Hank, apakah kita mendapat nomor yang sama? Kau akan berdansa denganku, bukan?"Dansa pertama Lucas Hank ditentukan olehnya. Dia bisa memberikan nomor yang sama kepada siapa pun yang dia inginkan. Sekarang Michele Hill ingin mengambil jalan pintas.Lucas Hank tidak menjawab Michele Hill secara langsung, dia hanya mengerutkan bibirnya."
Nyonya Lewis tersenyum dan berkata, "Nak, jangan menolak kencan buta kali ini. Kau harus percaya dengan pilihan ibumu. Ibu pikir kau seharusnya menyukai tipe yang lembut, anggun, berwawasan luas dan rasional, jadi Ibu memilih putri Keluarga Larson, Ella Larson."Dalam mobil bisnis mewah, Mark Lewis menyandarkan punggungnya. Dia mengenakan mantel tunik hitam, dengan jas hitam warna yang sama di dalam, dan syal persegi terlipat di saku jas. Mark Lewis sudah tidak sabar, tetapi Nyonya Lewis masih berbicara tanpa henti, "Nak, Ella Larson adalah anak keluarga orang kaya, dengan tingkat pendidikan tinggi. Selama ini dia sibuk belajar jadi tidak memperhatikan masalah pernikahan. Aku beritahu satu rahasia, dia masih perawan."Bu," Mark Lewis berkata dengan suara pelan, "Aku tidak tertarik dengan kencan buta, ada yang harus aku lakukan, aku tutup telepon dulu."Mark Lewis hendak menutup telepon.“Mark Lewis!” Nyonya Lewis berteriak, “Kau selalu seperti ini! Setiap aku membicarakan kencan buta
Ella Larson, yang disangka sekretaris wanita, memandang Sophia Lowry dengan kaget, kemudian menatap Mark Lewis. Dia merasa sangat terhina dan langsung mengepalkan tangannya. "CEO Lewis, Anda sudah punya pacar, tetapi masih kencan buta. Aku tidak menduga kau adalah orang seperti ini, berengsek!"Ella Larson mendengus, membalikkan badan dan lari.Mark Lewis, "..."Sophia Lowry tidak bisa menahan tawa.Mark Lewis memandang Lowry dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Singkirkan tanganmu!"Sekarang tangannya masih mengait lengan Mark Lewis.Sophia Lowry segera menarik tangannya."Kenapa, CEO Lewis? Aku merusak acaramu, apakah Anda marah?""Apakah ini menyenangkan?""Lalu kau melaporkan aku melakukan transaksi prostitusi dan mengirim aku ke kantor polisi, apakah menyenangkan? Kau mengirim surat pengacara, menuntut aku melakukan pemerkosaan dan menuntut ganti rugi 10,1 miliar, apakah menyenangkan? Karena CEO Lewis sangat suka bermain, maka aku menemanimu bermain sebentar hari ini.”Mark Lewis
Kabar baik ini harus dibagikan dengan Nyonya Tua. Nyonya Tua, lihatlah, Tuan Muda akhirnya sadar!Mark Lewis memandang Sophia Lowry. "Lalu apa yang ingin kau lakukan selanjutnya?""Selanjutnya ..." Sophia Lowry memiringkan kepalanya. "Begini saja, mari kita buat kesepakatan. Aku pasti tidak mampu membayar 10,1 miliar. Lebih baik, aku ganti dengan tidur denganmu semalam!"Apa?Senyuman Mark Lewis segera membeku."Ini tujuanmu berbicara panjang lebar?""Ya, CEO Lewis selalu menggangguku. Bukankah itu tujuanmu? Bagaimanapun juga..."Sophia Lowry melihat raut wajah Mark Lewis semakin jelek, "CEO Lewis, kenapa, apakah kau marah?"Mark Lewis sudah lama mengetahui wanita ini tidak berperasaan, namun dia masih menaruh harapan padanya tadi. Dia merasa sangat konyol."Sophia Lowry, bukankah kau mengatakan kita hanya one-night stand? Kau ingin mengulanginya, tetapi aku tidak berminat. Jangan bermimpi dapat naik ke ranjangku lagi!” Mark Lewis menarik tangannya dan berdiri tegak.Sophia Lowry, "..
Lucas Hank membawa Sophia Lowry ke pesta tahunan. Sophia Lowry melihat sekeliling dengan penuh minat, kemudian berkata, "Tidak perlu menemaniku, aku akan melihat-lihat, lalu pergi sebentar lagi."“Tidak, Bibi, aku akan menemanimu.” Lucas Hank tersenyum."Tidak perlu, kau akan menarik perhatian semua orang jika bersamaku. Masalah Charlotte belum terselesaikan, sebaliknya tetap low profile, kau pergi saja." Sophia Lowry melambai.Ketika Lucas Hank membawa Sophia Lowry masuk, memang telah menarik banyak perhatian banyak orang. Sekarang urusan Michele Hill dan Selir Wilma belum diselesaikan, jadi mereka harus low profile. Lucas Hank merasa dia seharusnya pergi, tetapi dia berdiri diam.“Ya?” Sophia Lowry memandang Lucas Hank dengan curiga, “Mengapa kau masih belum pergi?”"Haha!" Lucas Hank tertawa, "Bibi, jika aku pergi, kau seharusnya tidak akan membuat sensasi, bukan?" Lucas Hank cukup mengenal ibu mertuanya. Dia ingin low profile, tetapi dia tidak mampu melakukannya. Selama ini, dia s
Ella Larson dan Sarah Sanders mendongak dan melihat Sophia Lowry yang menatap mereka sambil tersenyum.Meskipun kedua orang ini tidak menyukai Sophia Lowry, mereka juga terkejut ketika melihat wajah Sophia Lowry yang menawan. Walaupun sesama wanita, mereka merasa penampilan Sophia Lowry sangat mempesona. Ini juga menegaskan bahwa Sophia Lowry adalah pelakor.Tubuh Sarah Sanders bergemetar, dia mencibir. "Aku sudah melihat banyak pelakor, tapi tidak pernah melihat yang sesombong ini.""Pelakor?" Dia bahkan sudah mengenal Mark Lewis saat mereka masih kecil.Sophia Lowry tidak ingin membuang-buang waktu dengan dua orang yang tidak penting ini. Dia melihat sekeliling aula dan segera menemukan Mark Lewis di tengah aula. Dia menunjuk Mark Lewis dengan matanya, "Apa yang kalian lihat?"Ella Larson dan Sarah Sanders mengikuti pandangan Sophia Lowry dan melihat Mark Lewis, "CEO Lewis, ada apa? Trik apa yang kau permainkan?"Sophia Lowry berkedip dengan polos. "Jangan berpikir terlalu jauh. Se
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan