Dibandingkan dengan Charlotte Shimon, Michele Hill terlihat sangat kejam.Lucas Hank mengerutkan alisnya dan melirik Michele Hill sekilas, "Cukup, jika makan seperti ini, kau akan menjadi gemuk."Michele Hill baru saja akan membuka mulutnya untuk memanggil Charlotte Shimon mengambilkan foie gras, Michele Hill tiba-tiba mendengar suara Lucas Hank. Dia ... apa yang dia katakan, menjadi gemuk?Kucas Hank benar-benar mengatakan dia gemuk!Michele Hill memandang Lucas Hank di sebelahnya dengan tidak percaya. Bukankah Charlotte Shimon adalah kekasihnya, Charlotte Shimon adalah peri kecilnya? Bagaimana bisa dia berkata kepada seorang gadis bahwa dia gemuk?Charlotte Shimon melihat ke arah Lucas Hank, dia tidak menduga Lucas Hank akan membantunya.Sekarang Lucas Hank juga menatapnya.Kedua pasang mata saling berhadapan, Lucas Hank memikirkan kejadian di kamar ketika gadis itu duduk di pangkuannya, memeluk lehernya dan menciumnya ...Lucas Hank hampir gila, dia pasti telah diracuni pelayan keci
Gadis itu langsung jatuh ke pelukannya.Lucas Hank menatap wajah yang akrab dalam pelukannya, sekarang matanya berkaca-kaca.Dia adalah Charlotte Shimon.Ternyata dia!Dia menangis.Charlotte Shimon tidak menyangka kalau dia ketahuan secepat itu. Dia diseret keluar sebelum sempat menyeka air mata di wajahnya. Lucas Hank melihat bulu matanya gemetar karena panik dan matanya yang cerah berkaca-kaca, terlihat sangat menawan.Lucas Hank terkejut, dia bertanya, "Mengapa kau di sini, ada apa denganmu...?"Ketika seseorang merasa sedih, tidak boleh ditanya, karena dia akan semakin sedih, Charlotte Shimon mulai menangis kencang.Melihat dia menangis semakin kencang, hati Lucas Hank semakin sakit. Dia melihat ke luar dan berkata, "Apakah ada yang mengganggumu? Apakah majikanmu mempersulitmu lagi?"Lida mengenali Charlotte Shimon, bukankah dia si pelayan kecil?Sekarang Charlotte Shimon dan Lucas Hank berdiri bersama, perbedaan tinggi badan mereka cukup mencolok. Lucas Hank menurunkan kelopak m
Michele Hill tidak dapat menemukan Lucas Hank. Tak lama kemudian dia melihat Charlotte Shimon berjalan pergi. Michele Hill yakin mereka pasti bersama tadi.Kurang ajar, sekarang mereka sudah berselingkuh di belakangnya!Michele Hill sangat marah, tetapi dia hanya bisa mengeluarkan ponsel dan menghubungi ibunya.Suara Selir Wilma terdengar, "Halo, Michele, bagaimana perkembanganmu dengan Lucas Hank akhir-akhir ini? Apakah semua berjalan lancar?""Ibu, aku mendapatkan masalah di sini. Lucas Hank tidak peduli denganku sama sekali, dia malah tertarik pada Charlotte Shimon lagi.""Apa? Bukankah kau menggunakan lonceng iblis pada Lucas Hank?""Ibu, aku sudah menggunakannya, kalau tidak Lucas Hank akan mengenaliku sejak lama. Lucas Hank ternyata lebih sulit dikendalikan daripada yang kita duga. Meskipun aku menggunakan wajah Charlotte Shimon, tubuh dan temperamen kami tidak dapat diubah. Lucas Hank hanya menyukai tipe Charlotte Shimon. Matanya selalu mengikuti Charlotte Shimon. Kalau dipikir-
Istana Nedderton sangat ramai malam ini dan koki sudah mulai menyiapkan makan malam.Ryan Hill berjalan ke taman. Pada saat itu, seseorang berjalan keluar.Dia adalah Eva Walker.Sejak Keluarga Walker bergabung dengan Raja Nedderton, Eva Walker tinggal di sini. Eva Walker menatap Ryan Hill. "Raja Nedderton, apakah kau menyukai Putri Lantana?"Ryan Hill, "Mengapa kau bertanya begitu?""Aku pernah berhadapan dengan Putri Lantana. Hatinya baik juga pintar mengatur strategi. Mungkin tidak ada pria yang bisa menandingi kehebatannya, ditambah dengan wajah yang sangat cantik dan penampilan yang menawan. Siapa yang bisa menolak gadis seperti ini."Ryan Hill menatap bulan purnama di atas kepalanya. "Karena itu, Putri Lantana sangat berbahaya. Sebaiknya kita jangan menyentuhnya."Eva Walker memandang Ryan Hill. Pria yang menguasai seluruh Hollinswood ini, hanya mengatakan Putri Lantana sangat berbahaya, tetapi tidak mengatakan apakah dia menyukai Putri Lantana.Sejak Putri Lantana berada di H
Charlotte Shimon berdiri di samping dan mengangkat alisnya, dia telah menebak masalahnya ada pada dua cangkir teh ini.Apakah Michele Hill menaruh sesuatu di dalam teh?Michele Hill duduk di sofa dengan bangga, dia menunggu obat yang diminum Ryan Hill bekerja. Tetapi setelah menunggu cukup lama, Ryan Hill masih duduk dengan tenang, tanpa reaksi apapun.Apa yang terjadi?Michele Hill mulai curiga. Obatnya cukup ampuh, sama seperti lonceng iblis, tidak ada pria yang bisa menahannya.Seharusnya obat yang diminum Ryan Hill sudah bekerja.Michele Hill merasa sangat aneh, saat ini tubuhnya terasa sangat panas. Entah kenapa, suhu tubuhnya terus menerus naik.Michele Hill menarik kerah bajunya. Saat itu, suara Ryan Hill terdengar, "Putri Lantana, ada apa, apakah kau kepanasan?"Michele Hill langsung menatap Ryan Hill dan dia terlihat tenang, seolah-olah sudah mengetahui semuanya.Gawat.Michele Hill terkejut, dua cangkir teh itu tertukar, dan dia meminum teh yang diberikan obat!Ya, Tuhan.Mic
Mata Selir Wilma berbinar, "Baik, Ibu segera melaksanakannya."Setelah mengatur semuanya, Michele Hill merasa dia adalah orang yang jenius. Dia bisa membuat Lucas Hank dan Charlotte Shimon saling berpapasan seperti ini, saling merindukan tetapi tidak dapat bersama, tentu sangat menyiksa....Michele Hill merasa semakin panas, tetapi sekarang dia memiliki harapan dan harapannya adalah Lucas Hank.Meskipun itu adalah kediaman Raja Nedderton, Lucas Hank pasti bisa masuk.Pada saat itu, pintu didorong terbuka.Michele Hill mengangkat kepalanya, seberkas cahaya menerobos masuk bersama dengan tubuh yang tinggi dan tegap, Lucas Hank datang.Mata Michele Hill berbinar, sekarang Lucas Hank seperti turun dari langit dengan cahaya yang menyilaukan, menerangi seluruh dunianya, dan jantungnya berdetak kencang karena dia.Dia datang!Michele Hill menahan diri untuk tidak berbicara, karena dia adalah pelayan kecil Charlotte Shimon yang tidak dapat berbicara.Lucas Hank tidak melihat Charlotte Shimon,
Ryan Hill menggenggam pergelangan tangan Charlotte Shimon, lalu mendorongnya. Punggung Charlotte Shimon segera menempel di dinding yang dingin.Jarum perak di ujung jari Charlotte Shimon juga jatuh ke tanah.Sekarang tatapan Ryan Hill dipenuhi hasrat yang membara. Dia menatap Charlotte Shimon dengan penuh gairah, lalu membelai wajah Charlotte Shimon dengan jari-jarinya.“Raja Nedderton!” Charlotte Shimon segera menghindar. Dia menatapnya, “Raja Nedderton, kau telah dijerat oleh mantra suku Putri Duyung. Kau harus tetap sadar dan rasional sekarang. Lepaskan aku, aku bisa menyembuhkanmu dengan akupuntur!"Mendengar suara Charlotte Shimon, Ryan Hill sadar kembali. Dia memaksa dirinya untuk melepaskan Charlotte Shimon, dan berkata dengan suara serak, "Putri Lantana, cepat pergi!"Charlotte Shimon segera mengambil jarum perak di tanah. "Raja Nedderton, kita sekarang bersekutu. Aku tidak akan meninggalkanmu, cepat tutup matamu, hilangkan semua pikiran yang mengganggumu, aku akan menusukkan
Ketika Michele Hill berusaha mendekatinya, Lucas Hank segera menghindar. Dia tidak membiarkan Michele Hill menyentuhnya sama sekali.Michele Hill kecewa. Apa salahnya? Ketika dia menjadi Charlotte Shimon, dia menyukai pelayan kecil itu. Sekarang dia menjadi pelayan kecil, dia menyukai Charlotte Shimon lagi. Mengapa takdir mempermainkannya?Michele Hill tidak mau mengaku kalah, dia merasa usahanya masih kurang, jadi dia langsung merobek kerahnya.Lucas Hank merasa wanita dalam pelukannya sangat menyebalkan. Dia mengerutkan bibirnya, kemudian melempar Michele Hill dari pelukannya.Michele Hill langsung jatuh ke kolam di depan dan menimbulkan percikan air yang besar.Antusiasme Michele Hill segera diredam oleh genangan air dingin. Dia panik dan meronta dalam kolam dengan konyol seperti badut.Akhirnya dia berhasil menyingkirkan wanita dalam pelukannya, Lucas Hank segera pergi ke kamar yang tertutup, dia mengulurkan tangannya dan membuka pintu.Detik berikutnya, dia melihat pemandangan di
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan